BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak dapat menghindari adanya persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak terpisahakan dari keberhasilannya, sadar akan pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KONSEP DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Agar mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja dengan mematuhi atau taat pada hukum dan aturan keselamatan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan mampu

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan walaupun perusahaan tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mendominasi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 LATAR BELAKANG. signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006, luas lahan areal kelapa

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, mewujudkan misi dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya Manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat

A. Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

Kompetensi Dasar 2 : Keadaan darurat. Presented by : Anita Iskhayati, S. Kom NIP

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. seperti faktor modal, alam, dan tenaga kerja. Ketiga faktor tersebut merupakan hal yang

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas adalah pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Dalam setiap pekerjaan yang dijalankan resiko untuk

LOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 14 Juli Membuat Surat Pengantar Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat, mengharuskan setiap perusahaan untuk lebih adaptif dan responsif dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian menitik beratkan pada pemeliharaan kondisi fisik. menjadi karyawan pada perusahaan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

BAB I PENDAHULUAN. akan ditimbulkan akibat aktivitas-aktivitas yang ditimbulkan seperti kecelakaan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. serikat pekerja dengan pengusaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan system dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu perusahaan tidak dapat menghindari adanya persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan yang ingin berkembang harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Kondisi tersebut menuntut suatu organisasi atau perusahaan untuk senantiasa melakukan berbagai inovasi guna mengantisipasi adanya persaingan yang semakin ketat. Pada jaman dahulu, sekarang sampai di masa yang akan datang, manusia hidup di dunia ini membutuhkan beberapa faktor penunjang untuk dapat bertahan hidup. Salah satu faktor agar manusia dapat bertahan hidup adalah membutuhkan pekerjaan. Manusia bekerja tergantung kepada kondisi yang bersifat fisiologis dan psikologis, dan tidak semata-mata untuk mendapatkan uang. Gaji yang tinggi tidak selalu menjadi faktor utama meningkatkan kerja, mereka bekerja juga untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan memperoleh perhatian pada segi kemanusiaanya As ad (1995:251). Masalah yang sering muncul dalam perusahaan saat ini adalah kurangnya perhatian terhadap aspek manusiawi Yukl (1998:125). Bila ingin memahami perilaku karyawan, seorang manajer atau pimpinan harus dapat menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga dengan kondisi tersebut karyawan dapat meningkatkan mutu kerjanya sehingga sekaligus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan itu sendiri. Kecelakaan dan sakit di tempat kerja membunuh dan memakan lebih banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal setara dengan satu orang setiap

15detik, atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka ILO (2003:134). Kesehatan kerja mempengaruhi performa atau kinerja karyawan dalam menyelesaikan kerja. Sehingga peran dari kesehatan kerja karyawan sangat penting dalam meningkatkan performance perusahaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja ini akan menghadapi ancaman bagi keselamatan dan kesehatannya yang datang dari pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang bekerja memiliki hak atas keselamatan dan kesehatan yang pelaksanaanya dilandasi oleh peraturan perundang-undangan. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari para karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan dimana mereka bekerja Yuli (2005:211). Kesehatan kerja dapat ditunjukan dari kondisi bebas gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktorfaktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik Mangkunegara (2001:161 ). Megginsion (1981:364) mengemukakan bahwa istilah keselamatan mencakup kedua istilah resiko keselamatan dan resiko kesehatan. Dalam bidang kepegawaian, kedua istilah tersebut dibedakan.kesehatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Risiko keselamatan merupakan aspek aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,kerugian alat tubuh,penglihatan dan pendengaran.

Oleh karena itu pula sebab-sebab harus diteliti dan ditemukan agar untuk selanjutnya dengan usaha koreksi yang tujukan kepada sebab itu kecelakaan dapat dicegah dan tidak terulang kembali. Kecelakaan bisa terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan / perbuatan yang tidak selamat. Akar kecelakaan kerja menurut Beach dalam Moekijat (1996:146) mengatakan kecelakaan adalah suatu kejadian / peristiwa yang tidak diharapkan yang merintangi / mengganggu jalannya kegiatan biasa. Kecelakaan terjadi tanpa disangkasangka dalam sekejam mata, dan setiap kejadian menurut Moekijat (1996:152) terdapat empat faktor penggerak dalam satu kesatuan berantai yaitu lingkungan, bahaya, peralatan dan manusia. Tingkat kecelakaan kerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, Indonesia mempunyai tingkat kecelakaan paling buruk dan kesehatan tenaga kerja tergolong rendah di kawasan ASEAN. Indonesia berada pada urutan ke-5 setelah Singapura yang berada pada urutan pertama, disusul Malaysia, Thailand dan Philipina Kondarus(2006:5). Sedangkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum masih rendah. Berdasarkan data ILO, perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan K3 baru mencapai 2% Sardi (2005:2). Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 disebutkan bahwa setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit dan kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Berdasarkan data Depnakertrans RI tahun 2010, jumlah kasus kecelakaan kerja pada tahun 2006 sebanyak 70.069, tahun 2007 sebanyak 83.714 kasus. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,87%. Tahun 2008 mengalami penurunan sekitar 38,7% dari tahun 2007 menjadi 36.986 kasus. Tetapi pada tahun 2009 kembali mengalami kenaikan menjadi 54.398 kasus. (Depnakertrans RI, 2010). PT. PG Rajawali I Unit PG. Krebet Baru Bululawang-Malang merupakan salah satu perusahaan penghasil gula yang besar (BUMN) berlokasi di JL. Raya Krebet no.166

Bululawang-Malang pabrik gula yang memproduksi dengan kualitas GKP-1 ini memperkerjakan kurang lebih 700 karyawan. PG. Krebet Baru Malang merupakan perusahaan penghasil gula yang besar yang membutuhkan pekerja yang mampu bekerja secara efektif dan efisien agar dapat menghasilkan yang berkualitas. Adapun kasus kecelakaan kerja yang terjadi di dalam pabrik yaitu tangan, kaki mengalami patah tulang dikarenakan terjepit / tertimpa potongan pipa/plat besi, adanya luka sobek/ tusuk terkena plat, paku, pipa, luka bakar pada tangan/ kaki / punggung karena uap/ air panas. (PG. Krebet Baru Bululawang-Malang, 2010-2012). PG. Krebet Baru Malang sebagai penghasil gula berskala besar membutuhkan pekerja yang mampu bekerja secara efektif dan efisien agar dapat memperoleh hasil yang berkualitas. PG. Krebet Baru Bululawang -Malang mempunyai pekerja yang terbagi dalam pekerja tetap dan pekerja kampanye. Dalam menjalankan pekerjaanya, ada banyak risiko yang mengancam kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan para pekerja tersebut. Untuk menciptakan ketenangan kerja dan meningkatkan kinerja para pekerja, maka PG. Krebet Baru Bululawang-Malang mengiikut sertakan seluruh pekerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja, seperti perawatan kesehatan, perawatan gigi, perawatan dan pengobatan mata dan lain-lain, dengan mengikuti program jaminan sosial tenaga kerja, maka kinerja para karyawan PG. Krebet Baru Bululawang-Malang diharapkan mampu menjadi lebih baik karena dengan adanya jaminan yang mengcover atau melindungi para pekerja akan berefek pada ketenangan mereka untuk bekerja dan juga lebih giat untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan. (PG. Krebet Baru Bululawang-Malang 2012). Kesehatan dan keselamatan kerja di PG. Krebet Baru Bululawang-Malang yaitu menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas di dalam perusahaan selain itu PG.Krebet Baru Bululawang-Malang memberikan alat pelindung diri yang mana diberikan setiap tahun, seperti sepatu, helm, pelindung khusus seperti, rompi las, kacamata, sarung tangan, masker,

sarung tangan katun, sarung tangan kulit (ketel) berfungsi pada saat pengelassan, sarung tangan karet, masker kain, masker plastik ada moncongnya. Sabuk pengaman, helm (ketel), sepatu AP bot, sepatu septi (proyek), kacamata self (bagian kimia), kacalass (hitam dan putih), topong lass untuk melindungi mata, sepatu ket (untuk listrik) digunakan jika ingin mencabut listrik, dan memberikan perawatan kesehatan untuk karyawan serta disediakan poliklinik. Adapun penyelengaraan pelayanan dokter dua kali dalam satu minggu apabila dirasa perlu atas perintah dokter perusahaan, karyawan bisa,menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Nirmala, Rumah Sakit Saiful Anwar dan Rumah Sakit Islam Gondanglegi (PG. Krebet Baru Bululawang-Malang 2010-2012). Tabel. 1 Produksi PG. Krebet Baru Tahun 2012 No. Sasaran Operasional Kapasitas 1. Jumlah Tebu 860.000 TON 2. Kapasitas Giling 5.300 TCD 3. Rendemen 9.30 % 4. Total Gula Produksi 80.000 TON 5. Gula Bagian PG. 27.500 TON 6. Suplesi Energi - 7. - Setara FO 0.5 Ltr/ ton tebu 8. - Listrik PLN 16 Kwh/ ton tebu 9. Kualitas Gula - 10. - ICUMSA < 140 IU 11. - BJB 1.2 mm 12. - Kadar Air 0.02% 13. PROPER HIJAU Sumber: Sumber: PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru Di PG. Krebet Baru yang mengalami kecelakaan kerja dan tidak menderita cacat, menerima biaya pengangkutan, pemeriksaan, perawatan, rehabilitasi, sesuai ketentuan.

Dengan demikian penggantian biaya-biaya tersebut sesuai ketentuan maksimum dan selisih santunan dari PT. Jamsostek (jika ada) menjadi hak perusahaan. Karyawan yang meninggal dunia akibat bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya menerima kompensasi biaya kematian berupa uang duka, biaya pengangkutan jenasah, biaya pemakaman, dan biaya pasca tugas dari perusahaan dan hak-hak yang telah disepakati. (PG. Krebet Baru Bululawang- Malang, Sub Seksi Poliklinik 2010-2012). Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaanya seharihari Mardiana (2005:132). Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Lingkungan kerja menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam bidang menjalankan tugas- tugas yang dikembangkan. Menurut Sedarmayanti (2001:1) Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas, dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan pada PT. Krebet Baru mencakup beberapa hal yaitu: lingkungan fisik dan kimia meliputi kualitas udara dan kebisingan, kualitas air. (PG. Krebet Bululawang-Malang Subseksi Bagian Umum). Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan. Dalam pasal 86 UU.No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan martabat serta nilai-nilai agama.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka mendorong peneliti untuk melihat sejauh mana K3L berpengaruh di PG. Krebet Baru, Maka peneliti membahas tentang Pengaruh Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PG. Krebet Baru Bululawang-Malang. 1.2 Rumusan Masalah Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja yang diterapkan perusahaan merupakan cerminan respektasi perusahaan terhadap kinerja karyawan, Sementara itu adanya sistem kesehatan, keselamatan yang ada dilingkungan perusahaan merupakan tolak ukur terhadap kinerja karyawan di dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini disusun sebagai berikut: 1.2.1 Apakah kesehatan kerja (X1), keselamatan kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Rajawali I PG. Unit Krebet Baru? 1.2.2 Apakah kesehatan kerja (X1), keselamatan kerja(x2) dan lingkungan keja (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru? 1.2.3 Variabel manakah diantara kesehatan kerja (X1), keselamatan kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) yang pengaruhnya paling dominan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja (X1), keselamatan kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y). 1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja (X1), keselamatan kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y).

1.3.3 Untuk mengetahui variabel yang pengaruhnya paling dominan diantara kesehatan kerja (X1), keselamatan (X2) dan lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y). 1.4 Batasan Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan pada PT. Rajawali I Unit Krebet Baru, peneliti tidak melakukan penelitian terhadap seluruh karyawan di PT. Rajawali I Unit Krebet Baru, melainkan peneliti melakukan penelitian terhadap bagian produksi yang memiliki variabel kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja. Hal ini dilakukan karena diasumsikan ketiga hal tersebut merupakan variabel utama yang diprediksikan mampu mempengaruhi kinerja karyawan. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti Sebagai khasanah dalam memperkaya wawasan keilmuan di bidang Sumber Daya Manusia, terutama di bidang yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. 1.5.2 Bagi Perusahaan atau objek yang diteliti Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi pimpinan perusahaan agar sistem kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja yang ada diperusahaan bisa dievaluasi secara tepat sehingga pencapaian tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih optimal. 1.5.3 Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tambahan bagi penelitianpenelitian di bidang SDM di masa akan datang, khususnya dalam aspek kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.