I. PENDAHULUAN. dapat mengatur kehidupan dunia dengan memanfaatkan teknologi sebagai. sarana meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

I. PENDAHULUAN. Kehidupan era Globalisasi ini, remaja sering kali diselingi hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

I. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Internet dan media sosial sangat membantu suatu produk menjadi

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

I. PENDAHULUAN. perioritas bagi Negara Indonesia dalam pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP OVER PROTECTIVE ORANGTUA DENGAN KECENDERUNGAN TERHADAP PERGAULAN BEBAS. S k r i p s i

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna bila dibandingkan mahluk ciptaan lainnya. Perbedaan mendasar yang dapat dilihat adalah terletak pada akal dan pikiran manusia yang selalu berkembang, dan searah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil dari perkembangan budaya. Hal ini berarti jika manusia dapat menggunakan akal, hati dan pikirannya secara benar, maka manusia akan terangkat derajatnya dan dapat mengatur kehidupan dunia dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Diciptakannya alat alat modern sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan manusia memperoleh berbagai kemudahan terutama informasi serta kepuasan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi dalam pelaksanaanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disadari maupun tidak menyebabkan perubahan pada kondisi kehidupannya sendiri, hal ini sejalan dengan pendapat Lewis H. Coser dan Bernard Rosenberg dalam Soerjono Soekanto (1984 : 157) bahwa, Manusia sekaligus menjadi tuan dan budak dari hasil ciptaannya itu

Seperti yang dijelaskan di atas, hasil ciptaan manusia baik berupa teknologi maupun budaya dalam bentuk lainnya itu tidak selamanya membawa dampak positif tetapi juga dapat membawa dampak negatif. Dampak negatif kemajuan teknologi dapat merubah cara dan tatanan kehidupan masyarakat yang dapat berupa perubahan sikap, cara pandang, cara berpikir, gaya hidup bahkan cara berperilaku yang merupakan abstraksi dari pribadi manusia. Hal ini akan terjadi jika manusia yang menerimanya tidak menyaringnya terlebih dahulu. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat Indonesia pada umumnya mengangap kebudayaan yang datang dari luar sebagai tolak ukur gaya hidup yang modern. Sampai sekarang, termasuk mahasiswa/generasi muda, memandang segala sesuatu yang berasal dari Barat sebagai hal yang hebat. Banyak mahasiswa merasa minder jika ketahuan lebih mengidolakan lagu daerah, lagu Minang, campur sari dan lagu dangdut. Faktor bacaan dan tontonan memang dapat mencuci otak mahasiswa untuk menjadi orang yang memegang prinsip hedonisme. Kebiasaan mahasiswa setelah selesai kuliah pergi dulu ke tempat keramaian, pasar, atau mampir di kios penjualan majalah dan tabloid. Umumnya bacaan yang berbau agama dan pendidikan kurang laku. Yang paling laku adalah tabloid dan majalah remaja popular yang isinya banyak bersifat hura-hura. Coba ambill satu majalah pop remaja maka yang dijumpai adalah gambargambar iklan seputar, parfum, make up, dan pakaian seksi yang sangat tidak pantas untuk orang timur. Kemudian gaya rambut dan aksesoris untuk pria rambut dipanjangkan atau model punk, diberi warna, gaya wanita lain lagi.

Memakai celana harus melorot. Karena yang membelinya adalah para generasi muda maka tabloid dan majalah pun telah mencuci otak mereka. Akibatnya mahasiswa sering bermasalah dengan disiplin kuliah. Dalam kamus Collins Gem (Echols, 2003 : 25) dinyatakan bahwa, Hedonisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Atau hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata. Gaya hidup hedonisme sama sekali tidak sesuai dengan tujuan pendidikan bangsa kita. Pengaruh tontonan, tayangan televisi (profil sinetron, liputan tokoh selebriti dan iklan) juga mengundang mahasiawa untuk mengejar hedonisme. Majalah remaja popular dan kebanyakan tema televisi sama saja. Isinya banyak mengupas tema-tema berpacaran, berciuman, berpelukan, perceraian, pernikahan, hamil di luar nikah dan bermesraan di tempat umum. Banyak mahasiswa dengan gaya hidup hedonisme yang mereka sadur lewat budaya hedo dari barat, terinspirasi oleh model-model atlit dan artis yang info perkembangannya selalu mereka ikuti tiap saat. Kemudian gaya hidup hedo (hedonisme) juga diperkaya oleh suguhan majalah pop remaja dan belasan stasiun televisi swasta yang bernuansa sekuler dengan gaya hidup figur yang penuh glamour dan kepalsuan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam membantu mewujudkan pendewasaan mahasiswa di lingkungan pendidikan khususnya di Universitas Lampung dan dalam rangka mencegah dampak negatif perubahan sosial budaya, maka dikeluarkan Keputusan Rektor Universitas Lampung NO.

159/H26/PP/2008 tentang Kode Etik Universitas Lampung dengan tujuan mengikat semua warga Universitas Lampung, yaitu dosen, mahasiswa, dan pegawai adminstrasi untuk menjalankan tugas dan fungsi pokok dengan sebaik-baiknya dalam tata kehidupan akademik yang baik. Selain itu, dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) 1945 pasal 31 ayat 3 (setelah amandemen ke-4) dinyatakan bahwa, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang". Dalam pasal tersebut dapat diambil kesimpulan secara lugas dan jelas beberapa hal berikut ini: 1. Tujuan utama pendidikan di Indonesia adalah untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 2. Asas pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Landasan lain dalam UU NO. 20 Tahun 2003 memberikan rumusan tentang Visi Indonesia 2020 berupa masyarakat warga yang berkeadaban yang hendak diwujudkan melalui Pendidikan Nasional sebagai berikut : Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan landasan teori yang telah disebutkan, mahasiswa FKIP khususnya Program Studi PPKn yang dipersiapkan untuk menjadi tenaga pendidik, perlu memahami akan pentingnya kompetensi personal berupa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan landasan moral yang baik sehingga menjadi tenaga pendidik yang professional. Berdasarkan keterangan Pembantu Dekan III FKIP Unila, Bahwa masih banyak mahasiswa FKIP yang melakukan pelanggaran norma dan kode etik Unila. Walaupun sangsi telah diberikan mereka seolah-olah tidak jera dan mengulangi kesalahan yang sama ( wawancara, 03 Desember 2009). Pelanggaran terbesar adalah dari cara berpakaian dan model rambut yang tidak sesuai dengan kode etik Unila. Tabel 1. Jenis pelanggaran Kode Etik Unila di Program Studi PPKn, Jurusan IPS, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. NO ANGKATAN JENIS KELAMIN JUMLAH L P JENIS PELANGGARAN 1. memakai celana jeans 1. 2007 4 3 7 2. berambut gondrong 3. memakai kaos oblong 1. aksesoris yang 2. 2008 6 5 11 berlebihan 2. memakai rok mini

1. berambut gondrong 3. 2009 3 4 7 2. memakai celana jeans 3. tata rias yang berlebihan JUMLAH 13 12 25 Sumber data Primer Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa banyak mahasiswa yang melakukan pelanggaran kode etik FKIP, bahkan beberapa dari responden pernah mendapat hukuman pada saat razia dilakukan oleh Pembantu Dekan III berupa penahanan KTM. Menurut mereka perkembangan zaman dan lingkungan pergaulan menuntut mereka untuk selalu berpenampilan sesuai dengan mode yang sedang marak, seperti cara berpakaian, gaya hidup, model rambut, aksesoris, dan tata rias yang semuanya itu tidak diperbolehkan menurut kode etik Unila. Sejalan dengan fenomena yang terjadi di atas, peneliti sebagai seorang mahasiswa di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dipersiapkan untuk menjadi calon guru atau tenaga pendidik yang memiliki kompetensi personal berupa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta moral yang baik, merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara gaya hidup yang hedonis dengan pelanggaran kode etik Unila pada mahasiswa PPKn FKIP Universitas Lampung angkatan 2007-2009.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dan pengamatan yang peneliti lakukan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Banyaknya mahasiswa PPKn yang melakukan pelanggaran kode etik Unila cenderung meningkat. 2. Lemahnya pengawasan dari pihak Fakultas untuk melakukan razia terhadap pelanggaran kode etik Unila. 3. Sangsi yang diberikan tidak membuat mahasiswa jera untuk melakukan pelanggaran kembali. 4. Adanya persepsi mahasiswa PPKn bahwa gaya hidup hedonis yang sedang marak adalah sebagai tolok ukur perkembangan zaman 5. Kurangnya kesadaran mahasiswa PPKn tentang perannya sebagai calon tenaga pendidik. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas maka peneliti membatasi permasalahan pada masalah hubungan antara gaya hidup yang hedonis dengan pelanggaran kode etik Unila pada mahasiswa PPKn FKIP Universitas Lampung angkatan 2007-2009.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan yang erat antara gaya hidup yang hedonis dengan pelanggaran kode etik Unila pada mahasiswa PPKn FKIP Universitas Lampung angkatan 2007-2009. E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Segala sesuatu yang dikerjakan oleh setiap manusia sudah barang tentu memiliki suatu tujuan, begitupun halnya dengan penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara gaya hidup yang hedonis dengan pelanggaran kode etik FKIP pada mahasiswa PPKn FKIP Universitas Lampung angkatan 2007-2009. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Secara Teoritis 1. Mengembangkan konsep-konsep pendidikan khususnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan kajian Pendidikan Moral Pancasila dalam rangka penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di Perguruan Tinggi.

2. Menambah khasanah pengembangan ranah afektif yang merupakan bagian terpenting dalam pengajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. b. Kegunaan Secara Praktis 1. Memberikan informasi dan contoh kepada mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa PPKn FKIP pada khususnya dalam bertingkah laku di lingkungan kampus sesuai dengan kode etik yang berlaku. 2. Memberikan masukan bagi pihak fakultas dalam melaksanakan kode etik FKIP agar tercipta suasana yang kondusif sesuai yang diharapkan. F. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk ruang lingkup pendidikan khususnya Pendidikan Moral Pancasila, dalam rangka penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di tingkat perguruan tinggi. 2. Ruang Lingkup Objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah hubungan antara gaya hidup yang hedonis dengan pelanggaran kode etik Unila pada mahasiswa PPKn FKIP Universitas Lampung angkatan 2007-2009.

3. Ruang Lingkup Subjek Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP PPKn Universitas Lampung angkatan 2007-2009. 4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi PPKn Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 5. Ruang Lingkup Waktu Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat Izin Penelitian Pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sampai dengan selesainya penelitian ini.