PENGGUNAAN MEDIA RECORDER DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN KETEPATAN MEMBACA NOT SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENGGUNAAN ALAT MUSIK MELODIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK

PEMBELAJARAN SENI MUSIK DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKAATAN MEMBACA NOT BALOK PADA SISWA KELAS VI SDN 3 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PEJAGOAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: guided inquiry, science

PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II Oleh:

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA MISTAR GESER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN MODEL WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

Key Word: creative-productive, buzz group, increasing, mathematic

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA RECORDER DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN KETEPATAN MEMBACA NOT SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN Oleh: Umi Salamah 1, Suhartono 2, Warsiti 3 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen Jl. Kepodang 68, Kel. Panjer, Kab. Kebumen 54312 e-mail: salma_xr320@rocketmail.com 1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Using Of the Recorder Media in Improving Reading Skills Not Musical Accuracy for Students in Fourth Grade at State Elementary School Tamanwinangun. The purposes of this research are to enhance the reading skills not musical accuracy and describe steps of using recorder media in improving reading skills not musical accuracy. This research is classroom action research (CAR). The experiment was conducted in three cycles, with each cycle consisting of planning, implementation measures, observation, and reflection. The results showed that the not musical through the use of the recorder media in improving reading skills not musical accuracy to students from precycle to I cycle, cycle II and cycle III. The conclusions of this research is the use of recorder media in the learning of musical can enhance the reading skills not musical accuracy for state elementary school students in fourth grade 1 Tamanwinangun. Key words: recorder media, reading skill not musical Abstrak: Penggunaan Media Recorder dalam Peningkatan Keterampilan Ketepatan Membaca Not Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not dan mendeskripsikan langkahlangkah dalam penggunaan media recorder dalam peningkatan keterampilan ketepatan membaca not. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media recorder dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not siswa dari prasiklus ke siklus I, siklus II, dan siklus III. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan media recorder dalam pembelajaran Seni Musik dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun. Kata kunci: media recorder, membaca not.

PENDAHULUAN Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah dijelaskan tentang rambu-rambu bagi seorang guru dalam mengorganisir dan mengatur pekerjaan mereka sebagai tenaga pendidik. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan juga mengenai tujuan, ruang lingkup, dan proses pembelajaran pada setiap bidang studi yang dipelajari di tiap bidang studi yang dipelajari di sekolah dasar, di antaranya: Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Keseluruhan muatan mata pelajaran yang terkandung dalam KTSP, salah satunya adalah mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Muatan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Keseluruhan muatan mata pelajaran yang terkandung dalam KTSP, salah satunya adalah mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Muatan Seni Budaya dan Keterampilan sebagaimana yang telah diama-natkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu bidang mata pelajaran, di antaranya adalah bidang seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni keterampilan. Mengenai diberikannya mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada sekolah dasar, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Disdikbud (2007) dinyatakan bahwa mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memilki kemampuan di antaranya: (1) memahami konsep dan pentingnya seni, budaya, dan keterampilan; (2) menampilkan sikap apresiasi terhadap seni, budaya, dan keterampilan; (3) menampilkan kreativitas dari peserta didik melalui mata pelajaran seni, budaya, dan keterampilan; (4) menampilkan peran serta dalam mata pelajaran seni, budaya, dan keterampilan baik dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa ternyata kenyataan di lapangan tepatnya di SD Negeri 1 Tamanwinangun sebagian besar guru dalam pembelajaran SBK cenderung lebih pada aspek bernyanyi dan menggambar saja dan sering mengabaikan Seni Musik yang di dalamnya mempelajari teknik menyanyi dan bermain alat musik sehingga prestasi siswa dalam hal permainan alat musik masih rendah. Guru yang membelajarkan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) khususnya Pendidikan Seni Musik belum mencapai target yang optimal sesuai yang digariskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Untuk itu, keadaan seperti ini harus menjadi renungan dan merupakan masalah yang harus segera mendapatkan solusi yang tepat guna memperbaiki proses pembelajaran seni musik. Permasalahan yang menjadi hambatan dalam pembelajaran musik di SD Negeri 1 Tamanwinangun adalah masih kurangnya pengetahuan guru dan siswa mengenai permainan musik terutama dalam penggunaan alat musik recorder dan keterampilan mereka dalam ketepatan membaca notasi musik (not angka). Selain itu, guru kurang menguasai penggunaan alat musik recorder sehingga siswa dengan pembelajaran yang tidak menggunakan recorder menjadi kurang terampil dalam ketepatan membaca not. Siswa hanya diajarkan pembelajaran yang monoton tanpa ada variasi pembelajaran dengan menggunakan media dalam pembelajaran musik khususnya alat musik recorder. Solusi untuk memecahkan permasalahan pembelajaran tersebut adalah guru harus memiliki strategi pembelajaran yang baik, pemanfaatan media recorder yang tepat, yaitu dalam pembelajaran musik guru sebagai fasilitator mulai mengenalkan alat musik recorder, teknik memainkan recorder, dan langkah pembelajarannya agar dapat dijadikan media untuk memainkan lagu dan kaitannya dengan keterampilan siswa dalam membaca not lagu pada saat

memainkan alat musik recorder tersebut. Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka peneliti dalam kegiatan pembelajaran musik di SD Negeri 1 Tamanwinangun ini akan membelajarkan kepada siswa mengenai Seni Musik dengan menggunakan media recorder di kelas IV sebagai media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran musik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun dengan harapan nantinya siswa dapat memiliki keterampilan ketepatan membaca not. Berdasarkan kondisi di atas maka peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penggunaan Media Recorder dalam Peningkatan Keterampilan Ketepatan Membaca Not Kelas IV SD N 1 Tamanwinangun. Berdasarkan tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget dikemukakan bahwa terdapat empat tahapan perkembangan di antaranya: (1) sensorimotor (usia mulai sejak lahir sampai 2 tahun) anak menggunakan persepsinya bahwa tertentu dianggap sama ketika ditempatkan pada tempat yang berbeda; (2) praoperasional (usia 2 sampai 7 tahun) dalam tahapan ini anak baru memulai proses memperoleh struktur intelektual orang dewasa yang logis; (3) operasi konkret (usia 7 sampai 11 tahun) anak mulai dapat mengklasifikasi, mengkombinasi, dan membandingkan; (4) operasi formal (diawali sekitar usia 11 tahun ) pada tahapan ini secara potensial ia telah memiliki kemampuan intelektual untuk melakukan penalaran formal (Hill, 2010: 161-163). Berdasarkan empat tahapan tersebut ternyata masing-masing tahapan menunjukan adanya peningkatan atas tahapan sebelumnya dalam hal kemampuan anak untuk berpikir abstrak, memprediksi dunia secara tepat, menjelaskan penyebab terjadinya sesuatu secara akurat, dan cara menghadapi dunia secara intelektual. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun sebagian besar berusia antara 9 sampai 11 tahun berada pada tahap operasional konkret dengan ciri-ciri anak dapat mengenali sesuatu (identifikasi), mengingkari sesuatu (negasi), dan mencari hubungan timbal alik antara beberapa hal (reprokasi). Monks, Knoers, dan Haditono menyebutkan bahwa cara berpikir anak pada tahap operasional konkret kurang egosentris, ditandai dengan adanya desentrasi besar, yakni mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan menghubungkan beberapa dimensi sehingga anak mampu untuk mengerti operasi logisnya (2006). Membaca musik diawali dengan membaca pola irama. Kegiatan membaca pola irama dapat diberikan siswa setelah siswa mempunyai bayangan penginderaan gerak irama yang cukup kuat. Selanjutnya siswa mulai membaca pola melodi. Dalam membaca pola melodi dapat dilakukan dengan menggunakan notasi huruf, notasi balok, dan notasi angka. Notasi yang digunakan selalu dinyanyikan dengan doremi kecuali untuk not balok (Jamalus dan Busroh, 1992). Soemirat (2009) menyatakan bahwa recorder adalah jenis alat musik aerophone (bunyi yang dihasilkan oleh getaran udara) yang merupakan salah satu anggota keluarga fipple flute yaitu alat musik yang pada bagian mouth piece-nya terdapat fipple atau block. Sejalan dengan pengertian tersebut, Kodijat mengemukakan bahwa recorder adalah suling yang terbuat dari kayu (1986). Recorder memiliki jenis yang berbeda, namun yang sering digunakan di tingkat sekolah dasar adalah jenis recorder sopran. Soewito (1995) menyatakan bahwa recorder sopran adalah salah satu jenis alat musik tiup yang saat ini banyak dimainkan dan dipelajari secara berkelompok dalam bentuk ansambel di satuan pendidikan jenjang SD dan SMP untuk bermain alat musik. Hal yang harus diperhatikan dalam memainkan recorder, haruslah mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah memainkan recorder. Safrina (1999/2000) mengemukakan bahwa langkah-langkah memainkan recorder adalah dengan urutan

sebagai berikut: cara memegang recorder dan cara meniup recorder. Rudy (2009) menyebutkan bahwa langkah-langkah yang diperhatikan dalam bermain alat musik recorder antara lain: penjarian pada recorder; teknik pernafasan dan tiupan. Berdasarkan latar belakang seperti yang diuraikan di atas maka rumusan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) apakah penggunaan media recorder dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun?; (2) bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam penggunaan media recorder yang dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun?. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) menemukan dapat tidaknya penggunaan media recorder dalam meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun; (2) langkah-langkah yang tepat dalam menggunakan media recorder yang dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinanagun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sekolah ini terdiri dari enam ruang kelas pada tahun ajaran 2011/2012 jumlah siswa secara seluruh 212 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II dari bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan September 2012 yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan penyelesaian penulisan laporan penelitian. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun. Jumlah siswa kelas IV adalah 41 siswa, 21 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) wawancara; (2) observasi; (3) tes. Alat pengumpulan dalam penelitian yang akan dilaksanakan berupa tes performan yaitu untuk mengetahui sejauh mana keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan melalui kegiatan memainkan alat musik recorder dalam meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not musik; (4) angket/kuesioner. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan didukung data kualitatif dan kuantitatif. Deskripsi kualitatif berupa informasi gambaran tentang pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran menggunakan media recorder dalam meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not. Data kualitatif berupa hasil observasi, angket, dan wawancara. Sedangkan deskripsi kuantitatif digunakan untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan tindakan dilaksanakan. Data berupa angka-angka nilai atau persentase tindakan kemudian dijadikan indikator pelaksanaan tindakan yang berupa tes performan. Prosedur analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pendapat Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (2007). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap perencanaan peneliti menyusun rencana tindakan yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti merencanakan menggunakan media recorder dalam proses pembelajaran. Peneliti menyiapkan lembar penilaian untuk tes performan, lembar observasi guru untuk menilai langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengenai penggunaan media recorder dalam meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not, lembar observasi siswa mengenai keterampilan siswa dalam mengetuk dan membaca not, lembar

wawancara bagi guru dan siswa, dan lembar angket yang akan diisi oleh siswa. Kaitannya dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, guna memperoleh data lain maka peneliti melakukan pretest atau tes awal untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam bermain recorder dan membaca notasi angka tanpa diawali dengan bekal materi-materi yang diajarkan guru. Berikut ini dipaparkan tabel perolehan nilai atau hasil pembelajaran dengan materi penggunaan media recorder dalam meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not mulai dari tes awal atau pretest. Tabel 1. Hasil Pembelajaran Penggunaan Media Recorder dalam Peningkatan Keterampilan Ketepatan Membaca Not (Tes Performan) pada Tes Awal atau Pretest No. Aspek Tes Awal/pretest A B C D E 1 Tepat - 4 7 20 10 2 Lancar - 4 7 18 12 3 Terampil - 8 4 15 14 4 Intonasi - 5 4 17 15 5 Tempo - 6 5 16 14 Berdasarkan pelaksanaan tindakan siklus I, II, dan III, diperoleh data ketun tasan keterampilan ketepatan membaca not yang disajikan dalam tabel persentase perbandingan ketuntasan keterampilan ketepatan membaca not berdasarkan tes performan dari berbagai aspek penilaian pada siklus I, siklus II dan siklus III. Tabel 2. Persentase Perbandingan Ketuntasan Keterampilan Ketepatan Membaca Not Berdasarkan Tes Performan Siklus I, Siklus II dan Siklus III Aspek Siklus I Siklus II Sikus III Belu Belu Tu m Tunt m nta Tunt as Tunt s as as Tunt as Belu m Tunt as Tepat 53,66 46,34 65,85 34,15 100 0 Lancar 56,10 43,90 73,17 26,83 100 0 Terampil 43,90 56,10 70,73 29,27 100 0 Intonasi 39,02 60,98 75,61 24,39 100 0 Tempo 65,85 34,15 78,05 21,95 100 0 Peningkatan ketuntasan keterampilan ketepatan membaca not berdasarkan tes performan siswa dapat dilihat dari masingmasing aspek yang disajikan pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Peningkatan Ketuntasan Keterampilan Ketepatan Membaca Not pada Tiap Aspek Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tahap Aspek Tepat Lancar Terampil Intonasi Tempo S1 / P1 39,02 % 36,59 % 34,15 % 34,15 % 34,15 % S1 / P2 65,85 % 73,17 % 68,29 % 65,85 % 68,29 % S1 / P3 87,50 % 90,00 % 92,50 % 95,00 % 90,00 % S2 / P1 57,50 % 65,00 % 50,00 % 55,00 % 62,50 % S2 / P2 78,95 % 78,95 % 78,95 % 81,58 % 76,32 % S2 / P3 89,74 % 87,18 % 92,31 % 84,62 % 89,74 % S3 / P1 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % S3 / P2 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % S3 / P3 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kegiatan pembelajaran guru dinilai oleh observer. Rekap hasil observasi kegiatan pembelajaran guru siklus I, II, dan III dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekap Hasil Observasi terhadap Guru Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Selain kegiatan pembelajaran guru, kegiatan pembelajaran siswa juga dinilai oleh observer. Rekap hasil observasi kegiatan pembelajaran terhadap siswa dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekap Hasil Observasi terhadap Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tahap Hasil penilaian Ratarata gori Kate Obser Obser Observ ver I ver II er III SK I 3,4 3,6 3,6 3,5 A SK 2 3,6 3,7 3,5 3,6 A SK 3 3,6 3,7 3,7 3,7 A Tahap Hasil penilaian Ratarata gori Kate Obser Obser Observ ver I ver II er III SK I 4,1 4,7 4,5 4,4 B SK 2 5,0 4,7 4,6 4,8 B SK 3 5,2 5,5 5,1 5,3 A Untuk mengetahui seberapa besar siswa mengatakan mudah, sedang atau bahkan sulit dalam bermain recorder, maka peneliti membuat angket yang berkaitan dengan penggunaan recorder. Hasil angket

yang diperoleh selama penelitian mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III disajikan dengan tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Angket Penggunaan Media Recorder Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III Tahap Kategori Penggunaan Media Recorder Mudah Sedang Sulit Siklus I 43,90 % 48,78 % 7,32 % Siklus II 43,90 % 56,10 % 0 % Siklus III 60,98 % 39,02 % 0 % Pelaksanaan pembelajaran Seni Musik dari tiap siklus meningkat secara baik karena peneliti telah menggunakan media recorder dengan langkah-langkah yang tepat, yaitu dengan memperhatikan tahapan proses pembelajaran, alokasi waktu, dan penilaian yang tepat. Tahapan proses pembelajaran pada langkah-langkah penggunaan media recorder antara lain: (1) siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagian-bagian dari alat musik recorder; (2) siswa bersama-sama mempersiapkan alat musik recorder dilanjutkan tanya jawab tentang teknik memainkan alat musik recorder; (3) siswa maju ke depan kelas untuk menunjukan teknik penjarian dengan tepat sesuai dengan nada yang disebutkan guru; (4) siswa bertanya jawab tentang unsur-unsur notasi musik; (5) siswa secara bersamasama membaca nada dilanjutkan membunyikan nada menggunakan recorder dari do sampai sol dan nada bertingkat (prime,second, tert, kwart, dst). Contoh: nada second yaitu: 1 3 2 4 3 5 4 6 dst; (6) siswa memperhatikan penjelasan guru tentang perbedaan lagu dengan nilai satu ketukan, setengah ketukan, dan pengenalan tanda pengulangan nada atau repetation, dilanjutkan bersama-sama membaca contoh notasi lagu bernilai satu ketukan, setengah ketukan, dan nada yang memiliki tanda pengulangan atau repetation; (7) guru memberikan contoh menyanyikan syair lagu dan notasi musik dengan memperhatikan pengetukan nada dengan tepat (apabila lagu baru, maka dinyanyikan syairnya terlebih dahulu, sedangkan untuk lagu yang sudah dikenal, maka dinyanyikan notasi musiknya terblebih dahulu) dilanjutkan secara klasikal ditirukan oleh siswa; (8) siswa secara klasikal membunyikan lagu yang disiapkan guru menggunakan alat musik recorder; (9) melaksanakan evaluasi pembelajaran berupa tes performan secara individu; (10) guru memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa. Penggunaan media recorder dapat dilaksanakan oleh siswa sesuai langkah yang tepat oleh siswa dan mudah dipelajari. Hal ini sesuai dengan teori Safrina (1999/2000) yakni mengenai langkah-langkah dalam memainkan alat musik recorder di antaranya cara memegang recorder dan cara meniup recorder. Rudi (2009) menambahkan antara lain: penjarian pada recorder; teknik pernafasan dan tiupan. Pelaksanaan pembelajaran Seni Musik pada siklus I menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes performan siswa dari aspek tepat, dapat diketahui bahwa siswa yang berada pada kategori C atau belum tuntas berjumlah 19 siswa atau 46,43 % dan siswa yang berada pada kategori B atau sudah tuntas sejumlah 22 siswa atau 53,66 %. Melihat hasil tes performan pada siklus I siswa kelas IV yang termasuk kategori B sudah melebihi kategori C, tetapi mereka secara praktiknya sebagian belum terampil dalam mengetuk dan membaca notasi musik. Pelaksanaan pembelajaran Seni Musik pada siklus II selama tiga kali pertemuan, diperoleh data bahwa masih ada 14 siswa atau 34,15 % yang belum tuntas aspek tepat, 11 siswa atau 26,83 % belum tuntas aspek lancar, 12 siswa atau 29,27 % belum tuntas aspek terampil, 10 siswa atau 24,39 % belum tuntas aspek intonasi, dan 9 siswa atau 21,95 % belum tuntas aspek tempo. Hasil tes performan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan siklus sebelumnya sehingga sebagai langkah untuk lebih meningkatkan keterampilan

ketepatan membaca not, maka guru perlu mengadakan siklus III. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III diperoleh data bahwa ternyata 41 siswa memperoleh hasil penilaian tuntas 100 % dari aspek tepat, lancar, terampil, intonasi dan tempo. Hasil tes performan pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan siklus sebelumnya sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan media recorder terbukti dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan media recorder dalam peningkatan keterampilan ketepatan membaca not siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun yang telah dilaksanakan selama tiga siklus, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) penggunaan media recorder dalam pembelajaran musik dapat meningkatkan keterampilan ketepatan membaca not siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun; (2) langkah-langkah penggunaan media recorder yang tepat digunakan dalam peningkatan keterampilan ketepatan membaca not siswa kelas IV SD Negeri 1 Tamanwinangun adalah sebagai berikut: siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagian-bagian dari alat musik recorder dan mempersiapkan alat musik recorder; siswa bertanya jawab tentang unsur-unsur notasi musik; siswa secara bersama-sama membaca nada dari do sampai sol dan nada bertingkat (prime, second, tert, kwart, dst) dan membunyikan dengan recorder; siswa memperhatikan penjelasan guru tentang perbedaan lagu dengan nilai satu ketukan, setengah ketukan, dan pengenalan tanda pengulangan nada atau repetation; guru memberikan contoh menyanyikan syair lagu dan notasi musik dengan memperhatikan pengetukan nada dengan tepat dilanjutkan secara klasikal ditirukan oleh siswa; siswa secara klasikal membunyikan lagu yang disiapkan guru menggunakan alat musik recorder; melaksanakan evaluasi pembelajaran berupa tes performan secara individu; guru memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan beberapa saran di antaranya antara lain: (1) penggunaan media dalam pembelajaran merupakan solusi tepat untuk memberikan pemahaman bagi siswa, seperti halnya dalam pembelajaran Seni Musik penggunaan media recorder hendaknya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam Seni Musik khususnya dalam meningkatkan keterampilan membaca dan mengetuk not musik; (2) penggunaan media recorder dalam pembelajaran musik sebaiknya diterapkan sesuai dengan teknik bermain recorder yang baik. Guru harus kreatif agar dapat tercipta suasana belajar yang kondusif, sehingga dapat terwujud suasana kelas yang inovatif dan menyenangkan, pembelajaran pun dapat berjalan dengan lancar dan bermakna bagi siswa. DAFTAR PUSTAKA Disdikbud. (2007/2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Depdikbud Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Hill, W. F. (2010). Theories of Learning (Teori-Teori Pembelajaran Konsepsi, Komparasi, dan Signifikansi). Bandung: Nusa Media. Jamalus dan Busroh, H. (1992). Pendidikan Kesenian 1 (Musik). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2TK. Kodijat, L. (1986). Istilah-istilah Musik. Yogyakarta: Djambatan. Monks, Knoers, Haditono, S.R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. (2007). Analisis data

Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia. Safrina, R. (1999/2000). Pendidikan Seni Musik. Dekdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Soemirat, C. (2009). Panduan Dasar Bermain Recorder. Jakarta: PT. Kawan Pustaka. Soewito, M. (1995). Teknik Termudah Bermain Suling. Bogor: Titik Terang. Rudy HT. (2009). Bermain Recorder Sopran. Diperoleh 17 Januari 2011, dari http://bahanajarsenimusik.blogspo t.com/2009/03/bermain-recordersopran.html