Volume 2 Nomor 3 September 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

Jurnal Konseling dan Pendidikan

EFEKTIFITAS LAYANAN KONSULTASI DALAM MEMBANTU KONSULTI MENGENTASKAN MASALAH PIHAK KETIGA JURNAL

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

FAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PERILAKU MENYONTEK SISWA SMA NEGERI DI KOTA PADANG SERTA UPAYA PENCEGAHAN OLEH GURU BK

MASALAH-MASALAH INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH

MASALAH BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA

Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

KOMPETENSI SOSIAL GURU BK/KONSELOR SEKOLAH (STUDI DESKRIPTIF DI SMA NEGERI KOTA PADANG)

SURVEI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR DI SMP N 5 PARIAMAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Sawahlunto

KEPATUHAN SISWA TERHADAP DISIPLIN DAN UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKANNYA MELALUI LAYANAN INFORMASI

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN:

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

BENTUK KERJASAMA GURU BK DENGAN WALI KELAS DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA DIAN ANDALAS PADANG. Oleh ABSTRACK

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

IMPLEMENTASI KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH OLEH GURU BK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PESERTA DIDIK (Studi di SMP Pertiwi 2 Padang) JURNAL

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

Vipi Nandiya 1), Neviyarni 2), Khairani 3)

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM MENCIPTAKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMAN 2 SIJUNJUNG ARTIKEL

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM OLEH GURU BK DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN KURANJI PADANG. Oleh: Gustia Manasari * Fitria Kasih ** Nofrita **

Hamida * Fitria Kasih ** Nofrita ** Key word: Students Interest, Individual Counseling, Internal Factor and External Factor

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

EMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik dan sebagainya. 1 Sekolah merupakan

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

Kesiapan Siswa dalam MenyelesaikanTugas Sekolah

Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 4 KERINCI. Oleh: Andre Setara Dinata

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

BIMBINGAN KELOMPOK DAN PENILAIANNYA Oleh: Indiati Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang. Abstraction

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Transkripsi:

Volume 2 Nomor 3 September 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kons Info Artikel: Diterima 12/08/2013 Direvisi 16/08/2013 Dipublikasikan 11/09/2013 hlm. 1-6 PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH PADA SMP NEGERI DI KOTA PADANG Hestyana Aziza 1, A.Muri Yusuf 2, Indah Sukmawati 3 Abstract: Teacher Guidance and Counseling (BK) has a role in the implementation of home visits aimed to obtain and collect data. The reality is less BK teacher roles in the implementation of home visits, teachers held a BK less preparation in determining the timetable for implementation, BK teachers do home visits rarely communicate to students, with the teacher's role in the implementation of activities BK home visits has not done well. This research is a descriptive study, with a sample based on random cluster sampling, the number of teachers BK 20 people. The results: (1). BK teacher's role in communicating the plan home visits to related parties are on both criteria. (2). BK teacher's role in carrying out home visits on both criteria. BK teacher's role in carrying out home visits on both criteria. Based on the research findings, the role of teachers in the implementation of BK kunjuungan home located on both criteria. Keywords: BK teacher's role, activities home visits. 1 Hestyana Aziza, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang email: hesyanaa@yahoo.co.id 2 A.Muri Yusuf, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang 3 Indah Sukmawati, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Padang 16 2013oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

17 PENDAHULUAN Kunjungan rumah merupakan salah satu kegiatan pendukung dalam layanan bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk memperoleh data dan keterangan tentang keadaan siswa dan lingkungan nya. Tohirin (2011:232) mengungkap kan guru BK memerlukan keahlian khusus yang tidak dapat di lakukan oleh orang di luar bidang bimbingan dan konseling, oleh karena itu guru BK diharapkan dapat dan mampu menjalan kan tugasnya secara professional dalam melakukan pelayanan BK pada kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah. Yusuf Gunawan (1992:237) menyatakan bahwa perlunya dilaksanakan kunjungan rumah, adalah sebagai berikut; (1) jika permasalahan yang dihadapi siswa ada sangkut pautnya dengan masalah keluarga, (2) keluarga sebagai salah satu sumber data yang dapat dipercaya tentang keadaan siswa, (3) dalam kegiatan bimbingan diperlukan kerjasama antara guru BK dengan orangtua, (4) faktor situasi keluarga memegang peranan penting terhadap perkembangan dan kesejahteraan siswa. Alasan guru BK menggunakan kunjungan rumah sebagai alternatif pemecahan permasalahan yang terjadi pada siswa, adalah: (1) Hanya sebagian kecil waktu anak di sekolah dan selebihnya berada di rumah, untuk melengkapi pengalaman membimbing tentang seseorang perlu mengetahui kehidupan keluarga dimana anak itu tinggal dan banyak melakukan kegiatan sesudah pulang sekolah. (2) Tidak sedikit masalah yang timbul di sekolah, berasal dari rumah. Menurut pendapat yang telah dijelaskan sebelumnya maka pelaksanaan kunjungan rumah yang dilakukan oleh guru BK, bertolak dari permasalahan siswa di sekolah yang disebabkan kondisi/ keadaan serta lingkungan rumah yang kurang Semua masalah yang dialami siswa dapat menghambat proses belajar dan menimbulkan berbagai masalah bagi diri siswa, melalui kegiatan pendukung yang memberikan kontribusi guna memahami dan mengentaskan permasalah an siswa. Melalui pelaksanaan kunjungan rumah oleh guru BK dapat memberikan bantuan untuk memecahkan permasalahan siswa yang berkaitan dengan kondisi rumah dan lingkungan secara lebih tepat sehingga permasalahan siswa tersebut dapat terentaskan. Berdasarkan yang penulis lakukan wawancara dengan satu orang guru BK di SMP Negeri 17 padang dan dua orang guru BK di SMP Negri 25 padang dan juga dua orang guru BK di SMP Negeri 12 padang diperoleh informasi bahwa: (1) Guru BK melaksanakan kunjungan rumah tanpa membuat program pelaksanaan kunjungan rumah. (2) Guru BK jarang mengkomuni-kasikan rencana kunjungan rumah kepada pihak terkait. (3) Guru BK melaksanakan kunjungan rumah tidak sesuai jadwal. (4) Guru BK jarang membawa surat tugas saat melaksanakan kunjungan rumah. (5) Guru BK jarang membawa format kunjungan rumah. (6) Guru BK jarang menyiapkan laporan kepada pihak terkait. Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya penulis tertarik untuk meneliti tentang peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam kegiatan kunjungan rumah pada SMP Negeri di Kota Padang METODOLOGI Penelitian ini berbentuk Deskriptif. Data penelitian ini berasal dari keseluruhan subjek atau objek yang akan di teliti yaitu seluruh guru BK di SMP Negeri Kota Padang. Dalam penelitian ini jenis sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling dengan jumlah guru BK sebanyak 20 orang. Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan rumus persentase. HASIL Rekapitulasi secara keseluruhan mengenai peran guru BK dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah :

18 No Tabel 1 Rekapitulasi Rata-rata Persentase Peran guru BK dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah ASPEK YANG DITELITI 1 Mengkomunikasi kan rencana kunjung an rumah kepada pihak terkait 2 Melakukan kunjungan rumah SL SR JR TP % % % % 53,5 15,5 21 10 60,36 25 10,21 4,47 RATA-RATA 57 20 16 7 Berdasarkan data pada tabel 1 terlihat gambaran rata-rata persentase mengenai peran guru BK dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah. Gambarannya yaitu diperoleh persentase secara keseluruhan terungkap bahwa 57 % guru BK selalu melaksanakan peran berada pada kriteria baik. PEMBAHASAN Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat dilakukan pembahasan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah diajukan yaitu: 1) Peran guru BK kepada pihak terkait dapat disimpulkan bahwa peran guru BK dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah dalam hal mengkomunikasikan rencana kunjungan rumah kepada pihak terkait, yaitu dengan rata-rata 53,5% guru BK menyatakan selalu melaksanakan peran, berada pada kriteria Menurut Tohirin (20011:249) dalam melaksanakan kunjungan rumah guru BK terlebih dahulu menyusun jadwal kegiatan yaitu mengkomunikasikan rencana kunjungan rumah kepada pihak terkait seperti orangtua dan siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa guru BK dalam menetapkan siswa yang akan dikunjungi pada kunjungan rumah masih ada yang belum melaksanakan peran dengan semestinya. 2) Peran guru BK melakukan kunjungan rumah Berdasarkan hasil penelitian dilihat peran guru BK dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah berkaitan dengan aspek: a) Bertemu orangtua/ pihak keluarga siswa yaitu dengan rata-rata 58% guru BK menyatakan Dalam melakukan pertemuan dengan orangtua/ pihak keluarga siswa, seharusnya guru BK dapat menjalin silaturahmi yang baik dengan pihak keluarga siswa. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Tohirin (2011:245) menjalin tali silaturahim yang baik dengan pihak orangtua siswa yang dikunjungi akan mempermudah terlaksananya kegiatan tersebut. Menurut Prayitno (1999:370) melakukan pertemuan dengan orangtua siswa dalam kunjungan rumah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) Berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkait berkenaan kegiatan kunjungan rumah. (2) Memperoleh izin dari pihak-pihak yang terkait untuk pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah. (3) Melibatkan personil sekolah seperti wali kelas dalam kegiatan kunjungan rumah. Dalam hal ini guru BK dapat menjalankan peran dengan baik jika guru BK dapat melibatkan dan menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan kunjungan rumah, pada kenyataannya masih ada guru BK yang belum melaksanakan peran dengan semestinya. b) Membahas permasalahan siswa yaitu dengan rata-rata 75,5% guru BK menyatakan selalu melaksanakan peran, berada pada kriteria Dalam membahas permasalahan siswa, guru BK perlu memperhatikan hal-hal yang mungkin akan menyinggung perasaan pihak keluarga, oleh karena itu dalam membahas permasalahan siswa kepada pihak keluarga harus berdasarkan bukti yang ada dan secara terbuka tanpa emosi. Pada kategori membahas permasalahan siswa kepada pihak kelurga ditemukan guru BK sering melibatkan siswa. Kenyataan ini diperkuat oleh Tohirin (2011:246) mengungkapkan bahwa keikut sertaan siswa dalam kegiatan kunjungan rumah, diwujudkan melalui persetujuannya terhadap penyelenggaraan kunjungan rumah dengan mempertimbangkan kenyamanan, susasana, kelancaran kegiatan, serta dampak positif bagi siswa dan keluarganya. c) Melengkapi data yaitu dengan rata-rata 80,8% guru BK menyatakan selalu melaksanakan peran, berada pada kriteria sangat Dalam melengkapi data pada pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah semestinya dilakukan dengan tidak melanggar asas kerahasiaan siswa dan semata-mata untuk pendalaman masalah dan

19 penuntasan penanganannya berdasarkan data yang diperoleh menggunakan cara wawancara dan observasi. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Prayitno (1999:324) yang menyatakan bahwa kunjungan rumah memiliki tiga tujuan utama, salah satunya memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa khususnya yang berkaitan dengan keadaan rumah/ keluarga siswa, selanjutnya dikuatkan oleh Tohirin (2011:242) yang menyatakan bahwa kunjungan rumah dilakukan dalam rangka mengumpulkan data/ melengkapi data yang berkaitan dengan keadaan keluarga siswa. Dengan demikian melengkapi data dapat dilakukan dengan cara wawancara dan observasi yang dilakukan oleh guru BK guna mengumpulkan data untuk pemberian bantuan melalui pelayanan bimbingan dan konseling (BK). d) Membangun komitmen orangtua yaitu dengan rata-rata 47,9% guru BK menyatakan selalu melaksanakan peran, berada pada kriteria kurang Dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah, guru BK menggalang komitmen dengan orangtua/ pihak keluarga khususnya berkenan dengan pemecahan masalah siswa yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat lingkungan hidup siswa seharihari. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Tohirin (2011:242) bahwa secara khusus kunjungan rumah berkenaan dengan fungsi-fungsi bimbingan, dengan memahami siswa secara luas dan membangun komitmen orangtua/ pihak keluarga maka pelayanan BK akan dapat terwujud secara efektif dan efisien sehingga dapat membantu siswa keluar dari kondisi bermasalah kepada kondisi yang lebih e) Menyelenggarakan konseling keluarga yaitu dengan rata-rata 37% guru BK menyatakan kurang Dalam menyelenggarakan konseling keluarga, semestinya dilakukan guna menambah informasi/ keterangan yang diperoleh melalui konseling dengan pihak keluarga, namun hal ini tidak dipaksakan, hanya saja jika pihak keluarga bersedia dan apabila memungkinkan. Kenyataan ini diperjelas oleh pendapat Tohirin (2011:249) menyatakan bahwa dalam menyelenggarkan konseling keluarga guru BK dapat meminta waktu kepada orangtua siswa yang akan dilakukan konseling dan menyelenggarakan konseling keluarga dengan tertutup secara rahasia guna menambah data/ keterangan dalam mendalami masalah siswa untuk pengentasan masalah siswa. f) Merekam dan mengumpulkan data/ hasil yaitu dengan rata-rata 63% guru BK menyatakan Pada pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah dalam hal merekam/ mengumpulkan hasil ditemukan guru BK jarang melakukan kunjungan rumah lanjutan, dan banyak guru BK yang tidak menggunakan media perekam dalam mengumpulkan data. Hal ini diperkuat oleh Tohirin (2011:248) Melakukan kunjungan rumah lanjutan berguna untuk melihat perkembangan dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebelumnya oleh guru BK dan mengumpulkan data yang dirasa perlu untuk ditindak lanjuti. Menurut TIM KKG (2002:18) menyatakan bahwa dalam mengumpulkan data/ hasil dari kunjungan rumah di harapkan sukses dan sangat berarti guna pemecahan masalah siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian di SMP Negeri Kota Padang, maka dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai peran guru BK dalam kegiatan kunjungan rumah, yaitu: 1) Sebagian besar guru BK sudah menjalankan perannya dalam hal kepada pihak terkait dengan persentase 53,5% selalu berperan pada kategori 2) Sebagian besar guru BK sudah menjalankan perannya dalam kategori melakukan kunjungan rumah dengan persentase 60% selalu berperan pada kriteria Namun dalam hal membangun komitmen dengan orangtua siswa, guru BK belum berperan dengan baik, dan dalam hal menyelenggarakan konseling keluarga, guru BK belum berperan. 3) Secara keseluruhan peran guru BK dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah pada SMP. Negeri di Kota Padang diperoleh 57% guru BK selalu menjalankan peran, berada pada kriteria SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat diberikan saran-saran yaitu: (1) Sebelum pelaksanan kunjungan rumah guru BK diharuskan menyusun jadwal dalam kepada pihak terkait, agar kedatangan guru BK dapat disambut baik oleh orangtua/ pihak keluarga. (2) Dalam pelaksanaan kunjungan rumah dalam hal bertemu orangtua siswa, sebaiknya guru BK mendatangi/ mengunjungi rumah siswa, sebaiknya menghindari pemangilan orangtua ke sekolah untuk memperoleh informasi tentang keadaan permasalahan siswa. (3) Dalam

20 pelaksanaan kunjungan rumah dalam hal membahas permasalahan siswa, sebaiknya guru BK harus memperhatikan situasi dan kondisi buruk yang akan terjadi jika melibatkan siswa dalam membahas permasalahannya kepada orangtua. (4) Dalam pelaksanaan kunjungan rumah dalam hal membangun komitmen orangtua, guru BK semestinya dapat membentuk kerjasama dengan orangtua siswa dalam memberikan bantuan kepada siswa agar terentaskan masalah yang dialami. (5) Dalam pelaksanaan kunjungan rumah dalam hal merekam dan mengumpulkan hasil, guru BK dapat melakukan kunjungan rumah lanjutan jika data yang diperoleh dirasa belum lengkap.(6) Kepada personil sekolah (a) Kepala sekolah, agar dapat menyediakan fasilitas biaya, sarana dan prasarana kepada guru BK untuk melaksanakan kunjungan rumah. (b) wali kelas, agar dapat membantu dan melaksanakan layanan dalam bimbingan dan konseling (BK) terhadap anak didiknya khususnya dalam pelaksanaan kunjungan rumah. (7) Pihak Jurusan Bimbingan dan Konseling. Bagi pimpinan dan dosen jurusan bimbingan dan konseling, untuk meningkatkan mutu mahasiswa sebagai calon konselor melalui berbagai kegiatan pembinaan mahasiswa yang mengarah kepada keprofesionalannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah. (8) Kepada peneliti lanjutan, agar dapat melakukan penelitian tentang peran guru BK dalam kegiatan kunjungan rumah yang difokuskan pada satu sekolah saja untuk dapat melihat hasil yang lebih rinci, jelas dan detail. Winkel. W.S. 1991. Bimbingan dan konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Yusuf Gunawan. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Gramedia. DAFTAR RUJUKAN A.Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Tohirin. 2011. Bimbingan dan konseling di Sekolah dan Madrasah. PT. Raja grafindo persada: Jakarta Tim Pengembangan Materi BK PPPG Keguruan Jakarta.2000.Kunjungan Rumah, Konferensi Kasus, Alih Tangan Kasus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional