BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Baitul Maal Hidayatullah Balikpapan. 1. Sejarah Singkat Baitul Maal Hidayatullah

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAB V PENUTUP. dihadapi LAZ Sidogiri. Dapat disimpulkan bahwa LAZ Sidogiri dalam manajemen

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

LAZ "SWADAYA UMMAH" LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

PERANAN LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIQ DI KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

Pesantren Alam BURHANY Griya Tahfidz Kampoeng Yatim. bumiquran

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A Per : 31 Desember 2011 & 2010

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru. tidak bisa bangkit dalam hidupnya padahal jika kita mau sungguh-sungguh

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB III PELAKSANAAN PENYALURAN DANA ZIS UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

FORMULIR LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT ACEH 2013 BAITUL MAL KABUPATEN ACEH JAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. oleh peneliti maka didapat beberapa kesimpulan, yaitu:

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

BAB III PENYAJIAN DATA

Nama Pesantren AR-RABWAH. Lokasi Gampong Krueng Lamkareung Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Pimpinan Tgk.H.

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAZNAS KOTA YOGYAKARTA INDIKATOR KINERJA KUNCI Periode 1 Januari s/d 31 Desember Tahun 2017

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Fundraising Zakat LAZISMAZ

BAB V PENGEMBANGAN STRATEGI PENGGALANGAN DANA UNTUK PENDIDIKAN. melakukan pengembangan strategi penggalangan dana Rumah Zakat dan Lembaga

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

ProposaL Orang Tua Asuh IsLami

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. itu bertugas untuk mengelola dana sebagaimana mestinya. Zakat merupakan

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 teniang Pemerintahan Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

BAB V PENUTUP. Mengutip peribahasa yang mengatakan Lain ladang lain belalang. Maka kata-kata

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.

Perkembangan Proporsi Investasi DP BNI :

BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING LAZISWA SIDOGIRI CABANG SURABAYA. A. Prinsip Strategi Faundraising LAZISWA Sidogiri Cabang Surabaya

NAMA PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN PENGEMBANGAN SDM ANAK YATIM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB II PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MUSTAH{IQ. pemberdayaan melalui berbagai program yang berdampak positif (mas}lahat)

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

pertama, Iman dan Ketaatan dari subyek amal. Dalam konteks zakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

PROSES KEGIATAN PENGHIMPUNAN DAN DISTRIBUSI WAKAF TUNAI DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SURABAYA¹

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN YDSF merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS).

BAB I PENDAHULUAN. Zakat dalam Islam memiliki fungsi, peranan dan kesejahteraan yang

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

JOB DESCRIPTION OF BEM FSAINTEK UNAIR PERIODE KEPENGURUSAN 2012

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Yayasan Dana Sosial Al-Falah sebagai lembaga pendayagunaan dana yang

BAB VI PENUTUP. kesimpulan mengenai strategi Baitul Maal Al-Muthi in dalam menggalang

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAM BELAJAR BAGI PELAJAR DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BAB III SEKILAS TENTANG LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL BAITUL MAAL HIDAYATULLAH (BMH) SURABAYA.

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Sejarah Berdirinya LAZNAS Baitul Maal Hidayatullah (BMH) 1

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam adalah agama yang diberikan oleh Allah SWT kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap. 1. Kontribusi dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatah

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN ZAKAT PENDIDIKAN DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KOTA MALANG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A 31 Desember 2012 dan 2011

BAB V PENUTUP. dalam dokumen sekolah. Komite Sekolah SMA Islam Kartika Surabaya tidak. komite tidak banyak berpartisipasi dalam standar pengelolaan.

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan

Transkripsi:

98 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian mengenai lembaga Filantropi Islam dan Pemberdayaan Anak Dhuafa (Studi Kasus Pada Program Pendidikan dan Dakwah di BMH Balikpapan adalah sebagia berikut: 1. Dari pemaparan hasil dan pembahasan penelitian di atas, maka pemberdayagunaan dana filantropi dalam program pendidikan dan dakwah BMH melalui tiga tahapan pokok. Pertama, penghimpunan dana filantropi. Dana filantropi dihimpun dari para muzaki dalam bentuk donatur rutin setiap bulan dengan pembayaran tunai secara langsung kekantor BMH Balikpapan, penjemputan secara langsung di rumah atau kantor muaki oleh petugas Amil BMH Balikpapan dan para donatur dapat mengirim melalui rekening resmi LAZNAS BMH Balikpapan. Pada program beasiswa Peduli Anak Dhuafa, dana dihimpun dengan sistem pembayaran tunai secara paket (bulanan) sesuai kategori kebutuhan pendidikan anak asuh yang akan dibiayai. Kedua, pendistribusian dana filantropi diberikan kepada orangorang yang berhak menerimanya sesuai kondisi daerah Balikpapan yaitu Miskin, FiSabilillah, Ibnu Sabil, Ghorim, dan Muallaf. Pendistribusian dana filantropi oleh BMH Balikpapan disalurkan

99 melalui empat bidang pokok yakni bidang pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi. Para penerima beasiswa pendidikan dan dakwah, harus memenuhi persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh BMH Balikpapan. Pendistribusian dana oleh BMH mengunakan sistem koordinasi. BMH menunjuk seseorang atau lembaga sebagai koordinator mereka yang tugasnya sebagai penanggung jawab terhadap penerima bantuan serta melaporkan perkembangan para penerima bantuan setiap bulannya ke BMH. Koordinator yang dipilih merupakan seseorang atau lembaga yang berlokasi atau bertempat tinggal sama dengan penerima bantuan, agar dapat memudahkan pengontrolan, pendampingan dan pengawasan terhadap penerima bantuan (anak dhuafa). Pemberian bantuan diberikan dengan dua acara, pertama diberikan melalui perantara koordinator lapangan, kedua diberikan secara langsung oleh petugas Amil BMH kepada mustahik yang di damping oleh Orang Tua atau Walinya. Dalam membuat programprogramnya BMH Balikpapan mengunakan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dengan berbagai kegiatan, seperti menciptakan sifat kemandirian, kesetaraan, partisipatif dan berkelanjutan. BMH menyediakan berbagai fasilitas yang dapat menunjang kesuksesan pemberdayaan anak dhuafa tersebut. Fasilitas-fasilitas yang di sediakan oleh BMH seperti tempat

100 beribadah (masjid), asrama untuk tempat tinggal para santri, gedung belajar (sekolah), dan rumah baca. Selain fasilitas-fasilitas yang bersifat formal, BMH juga menyediakan fasilitas-fasilitas nonformal yang dapat membantu meningkatkan kemandirian, ketrampilan anak dhufa. Seperti lahan perkebunan, dan lapangan olah raga. 2. Untuk meningkatkan kualitas anak dhuafa pada bidang pendidikan dan dakwah disalurkan dalam lima program pendidikan dan dua program dakwah. Pertama, Beasiswa Sekolah Pemimpin, merupakan program BMH Balikpapan dalam rangka menyiapkan kader-kader professional dan berkompeten. Dengan cara mendirikan pondok pesantren Hidayatullah Putra, Pondok pesantren ini berada di bawah naungan Lembaga Pusat Pendidikan Hidayatullah Balikpapan. Program ini memberikan beasisawa secarah penuh kepada anak dhuafa dan anak yatim yang orang tuanya tidak mampu, dengan menjadikan anak dhuafa atau anak yatim sebagai Anak Asuh BMH Balikpapan, maka anak asuh tersebut akan secara rutin pada setiap bulannya menerima beasiswa dari BMH Balikpapan. Biaya yang diberikan oleh BMH mencakup biaya pendidikan, tempat tinggal atau asrama, biaya ekstra kulikuler serta biaya makan. Untuk program Beasiswa Sekolah Pemimpin BMH bekerjasama dengan Lembaga Pusat Pendidikan Hidayatullah

101 (LPPH), yaitu salah satu devisi yang berada dibawah naungan pondok pesantren Hidayatullah Balikpapan. Peran LPPH disini sebagai koodrinator yang ditunjuk oleh BMH untuk memantau dan mengawasi anak-anak asuh BMH. Kedua, Beasiswa Tahfidz Qur an, merupakan program BMH Balikpapan dalam rangka menyiapkan hafidz-hafidz qur an yang profesional dan unggul. Dengan cara mendirikan dua pondok pesantren (Pon-Pes), yakni Pon-Pes Hidayatullah Putra dan Putri. Kedua Pon-Pes ini berada di bawah naungan Ma had Tahfid Ahlus Shuffah Hidayatullah Balikpapan. Ketiga, Beasiswa Peduli Anak Dhuafa, dalam upaya membantu pemerintah dalam program wajib belajar 12 tahun terhadap anak Indonesia, maka BMH membuat program Beasiswa Peduli Anak Dhuafa. Program ini betujuan untuk membantu anakanak dhuafa yang orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolah untuk anak-anak mereka, selain itu agar semakin banyak anak-anak yatim dan dhuafa yang terbantu baik dari sisi ekonomi dan spiritualnya. Fokus program ini memberikan bantuan biaya pendidikan anak yatim/dhuafa dengan cara menjadikan anak yatim/dhuafa sebagai anak asuh BMH Balikpapan dan mencarikan Orang Tua Asuh. Kempat, Beasiswa Calon Da i, merupakan program hasil kerja sama BMH Balikpapan dengan Pondok Pesantren

102 Hidayatullah untuk mencetak kader-kader yang komponen, tangguh dan siap untuk ditugaskan untuk membina, mengajak dan mengajarkan ajaran agama Islam ke berbagai daerah. Untuk program calon dai ada dua jenis program yakni calon dai lokal dan calon dai pusat. Perbedaan dari kedua program tersebut adalah jika program dai lokal merupakan program dari BMH Balikpapan sendiri dan dana untuk program ini ditanggung oleh BMH Balikpapan sedangkan untuk program calon dai pusat merupakan program dari BMH Pusat serta dananya sebagian dari Kantor Pusat sebagian dari dana wilayah BMH Kaltim. Kelima, Pustaka Ilmu, adalah program yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Untuk itu BMH mendirikan satu tempat khusus untuk membaca buku dan menyediakan berbagai macam buku bacaan. Program ini pada umumnya diperuntukan kepada masyarakat umum, namun peminat program ini sebagian berasal berasal dari kalangan anak-anak sehingga sampai saat ini yang menjadi anggota pustaka ilmu dari kalangan anak-anak. Adapun pemberdayaan melalui program dakwah adalah pertama, Dai Tangguh merupakan program Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah yang memfokuskan kegiatan dakwah para dai, terutama pada tiga kategori daerah, yakni perbatasan, pedalaman dan kepulauan. Tugas utama dari dai tangguh ini adalah untuk membina dan menghantarkan hidayah

103 untuk para mualaf yang ada di daerah perbatasan dan pedalaman, mereka sangat membutuhkan binaan dari berbagai kalangan. Kedua, Santunan Guru TK/TPA. Sebagai bentuk apresiasi BMH terhadap Guru-guru TK/TPA yang tidak pernah berhenti untuk membina anak didik mereka, maka BMH memberikan santunan secara langsung berupa pemberian uang tunai atau yang sering disebut sebagai donatur kepada para guru TK/TPA di 26 titik di kota Balikpapan. B. Saran 1. Berhubung bayaknya program pemberdayaan BMH yang sifatnya berasrama, maka sebaiknya BMH meningkatkan fasilitas untuk kaum dhuafa baik fasilitas di asrama, sekolah ataupun fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan-kegiatan lainnya sehingga para santri lebih merasa nyaman. 2. Dengan banyaknya program pendidikan yang dicetuskan oleh BMH, maka sudah seharusnya BMH memperhatikan sumberdaya manusia yang ada. Seperti kualitas para pengajar terutama pengajar mata pelajaran umum seperti matematika, bahasa Inggris maupun mata perlajaran sains sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan kondusif. 3. Dalam pendistribusiannya BMH mengunakan sistem koordinator. Oleh karena itu BMH harus selalu memjalin komunikasi yang baik dengan tim koordinator mengenai program-programnya agar tujuan dan sasaran dari program-program sesuai dengan visi dan misi BMH.

104 4. Sebaiknya BMH lebih memperhatikan pada bidang sosial dan ekonomi dengan membuat beberapa program-program rutin seperti halnya programprogram pada bidang pendidikan dan dakwah jangan hanya berfokus pada program-program yang sifatnya sesaat atau isidentil saja. 5. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya mengunakan koomparasi dengan lembaga filantropi Islam yang lain sehingga dapat membandingkan cara pemberdayaan antara satu lembaga filantropi Islam dengan lembaga filantropi Islam lainnya.