BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

FRAUND DIAMOND DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN. Poppy Indriani 1 M. Titan Terzaghi 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia untuk periode kemudian sampel akan dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. dependen adalah IPO underpricing, sedangkan ukuran dewan,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Adapun kriteria kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah: 1. Perusahaan perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2010-2013. 2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website perusahaan atau website BEI selama periode 2010 2013 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). 3. Mengungkapkan data data yang berkaitan dengan variabel penelitian dan tersedia dengan lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi selama periode 2010 2013). 4. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode penelitian tahun 2010-2013. 5. Perusahaan tidak berpindah sektor selama tahun pengamatan 2010 2013.

37 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Data Variabel Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen yang merupakan komponen fraud diamond dengan kecurangan laporan keuangan.penelitian ini menggunakan angka-angka sebagai indikator penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai pendekatan untuk menganalisis permasalahan penelitian. Penelitian ini menganalisis 5 (lima) variabel yang terdiri dari 1 (satu) variabel dependen dan 4 (lima) variabel independen. Definisi dan pengoperasionalisasian masing-masing variabel akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 3.2.1 Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas.variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial statement fraud. Definisi financial statement fraud menurut ACFE (Rezaee, 2002) yaitu: the intentional, deliberate, misstatement, or omission of material facts, or accounting data which is misleading and when considered with all the information made available, would case the reader to change or alter his or her judgment or decision. Penelitian ini mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan fraud score model sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Dechow et al., (2007). Penggunaan fraud score model, atau yang lebih dikenal dengan F-Scores dapat menentukan rata-rata F-Scores dan standar deviasinya untuk penerapannya di berbagai negara, ataupun berbagai sektor dalam negara yang sama. Komponen variabel pada F-Score meliputi dua hal

38 yang dapat dilihat di laporan keuangan, yaitu accrual qualityyang diproksikan dengan RSST, financial performance yang diproksikan dengan perubahan pada akun piutang, perubahan pada akun persediaan, perubahan pada akun penjualan tunai, perubahan pada EBIT. Model F-Score merupakan penjumlahan dari dua variabel yaitu kualitas akrual dan kinerja keuangan. F-Score = Accrual Quality + Financial Performance 3.2.1.1 Kualitas Akrual (Accrual Quality) Kecurangan laporan keuangan biasanya diawali dengan salah saji atau manajemen laba dari laporan keuangan yang dianggap tidak material tapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara material (Rezaee, 2002). Hal tersebut bisa terjadi karena jika pada suatu kondisi dimana pihak manajemen ternyata tidak berhasil mencapai target laba yang ditentukan, manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan nilai atau keuntungan maksimal bagi perusahaan Halim et al, 2005 (dalam Rini, 2012). Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang diinginkan (Rini, 2012). Kualitas akrual diproksikan dengan RSST akrual (Richardson, Sloan, Soliman dan Tuna) yaitu dengan mendefenisikan semua perubahan non-kas dan non-ekuitas dalam suatu neraca perusahaan sebagai akrual dan membedakan karakteristik keandalan working capital (WC), non-current operating (NCO) dan financial accrual (FIN) serta komponen aset dan

39 kewajiban dalam jenis akrual (Rini, 2012). Kualitas akrual diukur melalui RSST akrual dengan menghitung perubahan aset lancar (tidak termasuk kas), dikurangi perubahan dalam kewajiban lancar (tidak termasuk utang jangka pendek) dan penyusutan, juga memperhitungkan perubahan long-term operating assets dan long-term operating liabilities. Model perhitungannya: Keterangan: WC = (Current Assets Current Liability) NCO = (Total Assets Current Assets Invesment and Advances) (Total Liabilities Current Liabilities Long Term Debt) FIN ATS = Total Investment Total Liabilities = (Beginning Total Assets + End Total Assets) 2 WC : Working Capital NCO : Non-current operating accrual FIN ATS : Financial Accrual : Average Total Assets 3.2.1.2 Kinerja Keuangan (Financial Performance) Financial performance dari suatu laporan keuangan dianggap mampu memprediksi terjadinya kecurangan laporan keuangan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Skousen (2009), model perhitungannya yaitu: Financial performance = change in receivable + change in inventories + change in cash sales + change in earnings.

40 Keterangan: Change in receivable = Receivable / Average Total Assets Change in Inventory = Inventory / Average Total Assets Change in cash sales = [( Sales / sales (t) ( Receivable / receivable (t))] Change in earnings = [(Earnings (t) / Average Total Assets (t)) - (Earnings (t-1) / Average total Assets (t-1))] 3.2.2 Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang membantu menjelaskan varians dalam variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini merupakan variabel yang dikembangkan dari keempat komponen fraud diamond. Keempat komponen fraud diamond yaitu pressure, opportunity, rationalization dan capability tidak dapat diteliti secara langsung, oleh karena itu diperlukan variabel yang kemudian dikembangkan dengan proksi-proksi tertentu untuk mengukurnya (Skousen et al., 2009). 3.2.2.1 Pressure (Tekanan) 3.2.2.1.1 Financial Stability Financial stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi stabil. Penilaian mengenai kestabilan kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari bagaimana keadaan asetnya. Total aset menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Total aset meliputi aset lancar dan aset tidak lancar. Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al.,

41 (2009) membuktikan bahwa semakin besar rasio perubahan total aset suatu perusahaan maka probabilitas dilakukannya tindak kecurangan pada laporan keuangan perusahaan tersebut semakin tinggi. Financial stability diproksikan dengan ACHANGE yang merupakan rasio perubahan aset selama dua tahun. ACHANGE dihitung dengan rumus: 3.2.2.1.2 External Pressure External Pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Untuk mengatasi tekanan tersebut perusahaan membutuhkan tambahan utang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan riset danpengeluaran pembangunan atau modal (Skousen et al., 2009). Timbulnya hutang di dalam suatu perusahaan ini seringkali membawa manajemen untuk melaporkan profitabilitas yang tinggi pula sehingga tidak jarang perusahaan melakukan kecurangan pelaporan keuangan dengan cara menaikkan laba yang dihasilkan (Rachmawati, 2014). Oleh karena itu external pressure pada penelitianini diproksikan dengan rasio leverage (LEV). Rasio leverage dihitung dengan rumus:

42 3.2.2.2 Opportunity (Kesempatan) 3.2.2.2.1 Nature of Industry Nature of Industry merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri. Summers dan Sweeney, 1998 (dalam Skousen et al., 2009) mencatat bahwa akun piutang dan persediaan memerlukan penilaian subjektif dalam memperkirakan tidak tertagihnya piutang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Rasio Total Persediaan sebagai proksi dari Nature of Industri yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 3.2.2.2.2 Ineffective Monitoring Ineffective monitoring merupakaan keadaan pada saat perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang efektif memantau kinerja perusahaan. Ineffective monitoring dapat terjadi terjadi karena adanya dominasi manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi, tidak efektinya pengawasan dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan keuangan dan pengendalian internal dan sejenisnya (Skousen et al., 2009). Oleh sebab itu, penelitian ini memproksikan inneffective monitoring pada adanya dewan komite audit independen (AUDCOMM) yang diukur dengan variabel dummy. Apabila perusahaan memiliki pengawasan oleh komite audit internal maka diberi nilai 1, apabila tidak maka diberi nilai 0.

43 3.2.2.3 Rationalization (Rasionalisasi) Rasionalisasi sarat dengan penilaian-penilaian subjektif perusahaan. Hal ini merupakan pembenaran terhadap tindakan yang dilakukan. Change in auditor pada suatu perusahaan dapat dinilai sebagai suatu upaya untuk menghilangkan jejak fraud (fraud trail) yang ditemukan oleh auditor sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini memproksikan rationalization dengan pergantian auditor eksternal (AUDCHANGE) yang diukur yang diukur dengan variabel dummy. Apabila terdapat perubahan Kantor Akuntan Publik selama periode 2010-2013 maka diberi kode 1, sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan kantor akuntan publik selama periode 2010-2012 maka diberi kode 0. 3.2.2.4 Capability (Kemampuan) Capability yang dimiliki seseorang dalam perusahaan akan mempengaruhi kemungkinan seseorang melakukan fraud. Wolfe dan Hermanson (2004) mengemukakan bahwa perubahan direksi akan dapat menyebabkan stress period yang berdampak pada semakin terbukanya peluang untuk melakukan fraud. Oleh karena itu penelitian ini memproksikan capability dengan pergantian direksi perusahaan (DCHANGE) yang diukur dengan variabel dummy. Apabila terdapat perubahan direksi perusahaan selama periode 2010-2012 maka diberi kode 1, sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan direksi perusahaan selama periode 2010-2013 maka diberi kode 0.

44 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data laporan keuangan tahunan perusahaan. Data bersifat akurat dan valid karena laporan keuangan yang dipublikasikan telah diaudit oleh akuntan publik. Data diperoleh dari www.idx.co.id, website perusahaan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010-2013. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencatat dan mempelajari dokumen-dokumen atau arsip arsip yang relevan dengan masalah yang diteliti. Metode dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data sekunder dari www.idx.co.id, website perusahaan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010-2013. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Data penjualan, earnings yang diperoleh dari laporan laba rugi. 2) Data jumlah aset lancar, total aset, jumlah kewajiban lancar, total kewajiban, total investasi, piutang, persediaan yang diperoleh dari neraca. 3) Informasi lainnya yang diperoleh dari www.idx.co.id atau literatur lain.

45 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berhubungan dengan metode pengelompokkan, peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif (Santosa, 2005). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur sebagai dasarpengambilan keputusan. Analisis deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi data dari variabel dependen berupa kecurangan laporan keuangan, serta variabel independen berupa komponen dari fraud diamond yakni, pressure, opportunity, rationalization dan capability. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan ujistatistik (Ghozali, 2009). Penelitian ini menggunakan kedua uji tersebut untuk menguji kenormalan data. 3.5.2.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,2011). Salah satu untuk mengetahui ada/tidaknya multikolinearitas ini adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

46 (karena VIF=1/Tolerance). Kriteria pengambilan keputusan dengan nilai tolerance dan VIFadalah sebagai berikut: 1. Jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10, berarti tidak terjadi multikolinieritas. 2. Jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10, berarti terjadi multikolinieritas. 3.5.2.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2011). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Penelitian ini akan mendeteksi autokorelasi dengan Uji Durbin Watson. 3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot dan uji statistik.

47 3.5.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan menggunakan software SPSS Statistics. Model regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Hubungan antara kecurangan laporan keuangandan proksi dari fraud diamond dengan model regresi: F-SCORE = β0 + β1achange + β2lev + β3inventory + β4audcomm + β5audchange + β6dchange + e Keterangan: β0 β1,2,3,4,5,6, F-Score ACHANGE LEV INVENTORY AUDCOMM AUDCHANGE DCHANGE e = Koefisien regresi konstanta = Koefisien regresi masing-masing proksi = Kecurangan laporan keuangan = Rasio perubahan total aset = Rasio total kewajiban per total asset = Rasio perubahan persediaan = Rasio dewan komite audit = Pergantian audit eksternal = Pergantian direksi = error Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai Goodness of fit. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerahkritis (daerah dimana H 0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai ujistatistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima (Ghozali, 2011).

48 3.5.4 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011). Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.