BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN 4.1. Hasil Pengujian Pada Honda Supra X 125 Injeksi Adapun hasil yang diperoleh dari setiap pengujian dapat dilihat pada data berikut : 4.1.1. Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar A. Pengujian Pertama Pada pengujian pertama, kecepatan yang diambil 20 dengan volume bahan bakar 100 cc. Tabel 4.1. Konsumsi Bahan Bakar dengan Kecepatan 20 Kecepatan Volume bahan Percobaan Waktu (S) bakar (ml) 20 100 I 854 20 100 II 850 20 100 III 853 20 100 IV 854 20 100 V 851 UNIVERSITAS MERCU BUANA 1
B. Pengujian Kedua Pada pengujian kedua, kecepatan yang diambil 40 dengan volume bahan bakar 100 cc. Tabel 4.2. Konsumsi Bahan Bakar dengan Kecepatan 40 Kecepatan Volume bahan Percobaan Waktu (S) bakar (ml) 40 100 I 729 40 100 II 726 40 100 III 730 40 100 IV 728 40 100 V 729 C. Pengujian Ketiga Pada pengujian ketiga, kecepatan yang diambil 60 dengan volume bahan bakar 100 cc. Tabel 4.3. Konsumsi Bahan Bakar dengan Kecepatan 60 Kecepatan Volume bahan Percobaan Waktu (S) bakar (ml) 60 100 I 647 60 100 II 649 60 100 III 646 60 100 IV 646 60 100 V 648 4.1.2 Pengujian Akselerasi A. Pengujian Pertama 0-20. UNIVERSITAS MERCU BUANA 2
Tabel 4.4. Akselerasi 0-20 0 20 1 I 3,12 0 20 1 II 3,08 0 20 1 III 3,04 B. Pengujian Kedua 0-40. Tabel 4.5. Akselerasi 0-40 0 40 2 I 6,15 0 40 2 II 5,58 0 40 2 III 6,07 C. Pengujian Ketiga 0-60. Tabel 4.6. Akselerasi 0-60 0 60 3 I 9,48 0 60 3 II 9,27 0 60 3 III 9,13 UNIVERSITAS MERCU BUANA 3
D. Pengujian Keempat 0-80. Tabel 4.7. Akselerasi 0-80 0 80 4 I 11,48 0 80 4 II 12,03 0 80 4 III 11,53 4.1.3 Hasil Pengujian Emisi Gas Buang Tabel 4.8. Emisi Gas Buang RPM CO (ppm) NOx (ppm) HC (ppm) CO2 (ppm) 2000 4,27 1001 279 10,3 4000 1,56 1097 145 12,2 6000 1,76 1051 190 12,6 4.2 Hasil Pengujian Pada Honda Supra X 125 Karburator Adapun hasil yang diperoleh dari setiap pengujian dapat dilihat pada data berikut : 4.2.1 Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar A. Pengujian Pertama Pada pengujian pertama, kecepatan yang diambil 20 dengan volume bahan bakar 100 cc. UNIVERSITAS MERCU BUANA 4
Tabel 4.9. Konsumsi Bahan Bakar dengan Kecepatan 20 Kecepatan Volume bahan Percobaan Waktu (S) bakar (ml) 20 100 I 734 20 100 II 730 20 100 III 733 20 100 IV 734 20 100 V 731 B. Pengujian Kedua Pada pengujian kedua, kecepatan yang diambil 40 dengan volume bahan bakar 100 cc. Tabel 4.10. Konsumsi Bahan Bakar dengan Kecepatan 40 Kecepatan Volume bahan Percobaan Waktu (S) bakar (ml) 40 100 I 609 40 100 II 606 40 100 III 610 40 100 IV 608 40 100 V 609 C. Pengujian Ketiga Pada pengujian ketiga, kecepatan yang diambil 60 dengan volume bahan bakar 100 cc. Tabel 4.11. Konsumsi Bahan Bakar dengan Kecepatan 60 UNIVERSITAS MERCU BUANA 5
Kecepatan Volume bahan Percobaan Waktu (S) bakar (ml) 60 100 I 527 60 100 II 529 60 100 III 526 60 100 IV 526 60 100 V 528 4.2.2 Pengujian Akselerasi A. Pengujian Pertama 0-20. Tabel 4.12. Akselerasi 0-20 0 20 1 I 3,38 0 20 1 II 3,35 0 20 1 III 3,29 B. Pengujian Kedua 0-40. Tabel 4.13. Akselerasi 0-40 0 40 2 I 6,30 0 40 2 II 7,02 0 40 2 III 6,10 UNIVERSITAS MERCU BUANA 6
C. Pengujian Ketiga 0-60. Tabel 4.14. Akselerasi 0-60 0 60 3 I 10,04 0 60 3 II 9,90 0 60 3 III 8,22 D. Pengujian Keempat 0 80. Tabel 4.15. Akselerasi 0-80 0 80 4 I 12,03 0 80 4 II 11,58 0 80 4 III 12,12 4.2.3 Hasil Pengujian Emisi Gas Buang Tabel 4.16. Emisi Gas Buang RPM CO (ppm) NOx (ppm) HC (ppm) CO2 (ppm) 2000 4,30 951 950 10,3 4000 9,46 762 849 7,9 6000 5,32 990 1326 8,2 UNIVERSITAS MERCU BUANA 7
4.3 Analisa Hasil Uji 4.3.1 Analisa Hasil Uji Konsumsi Bahan Bakar Bila kita perhatikan antara tabel 4.1 dengan tabel 4.9 dan tabel 4.2 dengan tabel 4.10, kemudian tabel 4.3 dengan tabel 4.11 maka akan terlihat perbedaanperbedaan. Dari tabel 4.1 konsumsi rata-rata 852,4 s/100 cc bahan bakar sedangkan dari tabel 4.9 konsumsi rata-rata 732,4 s/100 cc bahan bakar. Dari tabel 4.2 konsumsi rata-rata 728,4 s/100 cc sedangkan dari table 4.10 konsumsi ratarata 608,4 s/100 cc. Dari tabel 4.3 konsumsi rata-rata 647,2 s/100 cc. Sedangkan dari tabel 4.11 konsumsi rata-rata 527.2 s/100 cc. 900 852.4 800 732.4 728.4 Laju Konsumsi ( s / ml ) 700 600 500 400 300 200 100 608.4 647.2 527.2 Injection Karburator 0 0-20 0-40 0-60 Tingkat Kecepatan ( Km / jam) Gambar 4.1. Diagram Konsumsi Bahan Bakar Dari diagram di atas terlihat bahwa waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 100 cc bahan bakar pada Honda Supra X 125 Injection lebih lama 16,36% bila dibandingkan dengan Honda Supra X 125 Karburator. Pada sistem injection proses pengabutan bahan bakar lebih sempurna, sedangkan sistem UNIVERSITAS MERCU BUANA 8
karburataor tergantung dari penyetelan campuran udara dan bahan bakar. Hal ini terjadi karena sistem injection lebih akurat untuk pencampuran bahan bakar dan udara, sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat. 4.3.2 Analisa Hasil Uji Akselarasi Hasil uji akselerasi untuk kecepatan 0-20 dari tabel 4.4 waktu tempuh rata-ratanya 3,08 s sedangkan dari 4.12 waktu tempuh rata-ratanya 3,34 s. Untuk kecepatan 0-40 dari tabel 4.5 waktu tempuh rata-ratanya 5,93 s sedangkan dari tabel 4.13 waktu tempuh rata-ratanya 6,47 s. Untuk kecepatan 0-60 dari tabel 4.6 waktu tempuh rata-ratanya 9,29 s dan dari tabel 4.14 waktu tempuh rata-ratanya 9,38 s. Kemudian untuk kecepatan 0-80 dari tabel 4.7 waktu tempuh rata-ratanya 11,68 s sedangkan dari tabel 4.15 waktu tempuh rata-rata 11,91 s. 14 12 11.68 11.91 Waktu ( s ) 10 8 6 4 3.083.34 6.47 5.93 9.299.38 Injection Karburator 2 0 0-20 0-40 0-60 0-80 Tingkat Kecepatan ( Km / jam) Gambar 4.2. Diagram Akselerasi Diagram tersebut memperlihatkan bahwa Honda Supra X 125 Injection memiliki akselerasi lebih cepat dibandingkan Honda Supra X 125 Karburator. Hal UNIVERSITAS MERCU BUANA 9
tersebut berkaitan dengan proses pembakaran yang lebih sempurna, sehingga membuat tenaga maksimal dan perawatan lebih murah. 4.3.3 Analisa Hasil Uji Emisi Gas Buang A. CO Dari pengambilan data, volume CO yang didapat pada putaran 2000,4000 & 6000 rpm pada Honda Supra X 125 Injection 4,27%, 1,56%, 1,76%, Sedangkan pada Honda Supra X 125 Karburator 4,30%, 9,46%, 5,32%. 10 9.46 9 8 7 CO ( % ) 6 5 4 4.27 4.3 5.32 Injection Karburator 3 2 1.56 1.76 1 0 2000 4000 6000 n ( Rpm) Gambar 4.3. Diagram volume CO Terlihat bahwa volume CO pada Honda Supra X 125 Injection mengalami penurunan volume hingga 63,47%. Hal ini dimungkinkan terjadi karena pembakaran pada putaran tinggi merupakan pembakaran yang mendekati sempurna. Tetapi pada Honda Supra X 125 Karburator mengalami kenaikan hingga 54,55% karena campuran udara dalam pembakaran berkurang, sehingga berdampak pada berkurangnya oksigen dalam darah pada tubuh manusia. UNIVERSITAS MERCU BUANA 10
B. HC Dari pengambilan data, volume HC yang didapat pada putaran 2000,4000 & 6000 rpm pada Honda Supra X 125 Injection 279, 145, 190, Sedangkan pada Honda Supra X 125 Karburator 950, 849, 1326, 1400 1326 HC ( ppm ) 1200 1000 800 600 400 200 279 950 849 145 190 Injection karburator 0 2000 4000 6000 n ( Rpm) Gambar 4.4. Diagram volume HC Dari gambar di atas HC pada Honda Supra X 125 Karburator mengalami peningkatakan yang mungkin disebabkan oleh penguapan bahan bakar yang tidak terbakar sempurna bila dibandingkan dengan Honda Supra X 125 Injection, sehingga berdampak pada iritasi mata, batuk, dan kanker paru-paru pada manusia. C. CO 2 Dari pengambilan data, volume CO 2 yang didapat pada putaran 2000,4000 & 6000 rpm pada Honda Supra X 125 Injection 10,3%, 12,2%, 12,6%, Sedangkan pada Honda Supra X 125 Karburator 10,3%, 07,9%, 08,2%. UNIVERSITAS MERCU BUANA 11
14 12 12.2 12.6 10 10.3 10.3 CO2( % ) 8 6 7.9 8.2 Injection Karburator 4 2 0 2000 4000 6000 n ( Rpm) Gambar 4.5. Diagram volume CO 2 Dari gambar tersebut CO 2 pada Honda Supra X 125 Injection maupun Honda Supra X 125 Karburator tak mengalami peningkatan volume. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang mendekati sempurna menyebabkan CO dapat berubah menjadi CO2. UNIVERSITAS MERCU BUANA 12
UNIVERSITAS MERCU BUANA 13