PEMANFAATAN METODE KUNJUNGAN (FIELD TRIP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI I SAMBUNGMACAN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII-A MTs NEGERI TINAWAS NOGOSARI BOYOLALI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang diusahakan untuk mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang digunakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF DI SMK AL-ISLAM KELAS X DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LONGAT PANYABUNGAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Transkripsi:

PEMANFAATAN METODE KUNJUNGAN (FIELD TRIP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI I SAMBUNGMACAN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh: TRI LESTARI A 310 060 186 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 0

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman teknologi dan informasi kemampuan menulis sangat diperlukan, Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, keterampilan ini tidak datang secara otomatis, tetapi melalui latihan dan praktik yang teratur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 1968) menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan. Akhadiah, dkk. (2002: 2) mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah sebuah aktivitas atau kegiatan pengungkapan ide, gagasan, pengalaman seseorang sejauh mana dapat menggunakan bahasa dalam bentuk tulisan sehingga orang lain dapat memahaminya baik dalam bentuk bahasa maupun gambaran grafis. Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, biasanya mengandung ide pokok dan dimulai penulisanya dengan garis baru (KBBI, 2001: 648). Wacana deskripsi adalah wacana yang bertujuan melukiskan, menggambarkan atau memerikan sesuatu menurut apa adanya (Sumarlam, 2008: 18). Guru mengajar mempengaruhi cara belajar siswa, bila guru mengajar dengan metode ceramah maka siswa belajar dengan cara menghafal, bila guru

2 mengajar dengan memberikan banyak latihan maka siswa belajar melalui pengalaman (Tarigan, 1987: 38). Tarigan (1987: 186) menyatakan bahwa pembelajaran mengarang belum terlaksana dengan baik di sekolah kelemahanya terletak pada cara guru mengajar yang umumnya kurang variasi, kurang merangsang, dan kurang peka dalam frekuensi. Pembahasan karangan siswa belum dilaksanakan secara maksimal oleh guru, murid menganggap mengarang tidak perlu atau belum mengetahui peranan mengarang bagi kelanjutan studi meraka. Fenomena yang terjadi saat ini adalah dalam pembelajaran menulis di sekolah, khususnya SMP N 1 Sambungmacan berdasarkan hasil observasi dari karangan siswa sebagai berikut: Tadi pagi saya bangun jam 03.00 unt makan sahur. Sehabis sahur saya pergi ke masjid utk sholat subuh. Sehabis sholat subuh lalu saya tidur.dan bangun jam 05.30. lalu mandi,sehabis mandi memakai seragam sekolah lalu jam 06.00 saya berangkat ke sekolah.jam 06.45 saya sampai disekolah Hasil karangan siswa pertama tersebut masih ada kekurangan antara lain: 1) siswa belum menerapkan Ejaan Yang Disempurnakan; 2) siswa masih kesulitan mengungkapkan isi pikirannya dalam bentuk bahasa verbal. Senin, 14.09.2009 bagi saya adalah hari yang curam. Karena apa? Karena masuk sekolah, yang lain sekolah pada libur, karena itu hari ini bagi saya hari yang curam. Sebab saya libur hari pertama puasa yang berbeda. libur yang tidak konsekuensi. Karena yang lain libur dan sekolah saya masuk. Membayar mahal fasilitas agak lambat libur terakhir. Dari hasil karangan siswa kedua tersebut masih banyak kelemahanya antara lain: 1) siswa belum menerapkan Ejaan Yang Disempurnakan; 2) siswa

3 masih mengulang kata dalam mengungkapkan idenya; 3) siswa kurang maksimal dalam menggunakan bahasa verbal. Hari ini Hari ini adalah hari yang sangat membosankanku. Hari yang penuh tugas-tugas dari guru-guru yang menumpuk belum belum aku kerjakan satupun tugas-tugas yang membuatku semakin merasa bosan,padahal besok hari selasa setengah tugas harus dikumpulkan, itu membuat sangat pusing sekali, akhirnya aku memakai prinsip masa bodoh Dari hasil karangan siswa ketiga meskipun sudah baik tetapi masih ada kekuranganya antara lain: 1) siswa belum menerapkan Ejaan Yang Disempurnakan; 2) siswa masih mengulang kata dalam mengungkapkan idenya; 3) masih ada kalimat yang ambigu. Adapun hasil wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VII-G SMP N I Sambungmacan Sragen dalam proses belajar khususnya menulis karangan deskripsi terdapat kelemahan-kelemahan, yaitu: 1) penanganan kelas besar dalam mengarang deskripsi; 2) pemberian umpan balik bagi karya tulis siswa masih kurang; 3) siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (metode ceramah) menulis deskripsi; 4) tidak ada motivasi siswa dalam mendeskripsikan tempat dan orang; 5) siswa kurang bisa mengembangkan idenya lewat bahasa verbal. Kelemahan-kelemahan di atas merupakan masalah dan perlu adanya pendekatan atau metode pembelajaran lain agar masalah tersebut dapat dipecahkan. Hal-hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari pelajaran dan metode yang digunakan kurang tepat. Oleh karena itu untuk memperbaiki kualitas

4 pembelajaran menulis karangan deskripsi agar menjadi lebih baik penulis memberikan solusi dengan memberikan metode lain yaitu metode kunjungan atau field trip. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik motivasi siswa dalam mengarang yaitu metode kunjungan atau field trip. Field trip merupakan pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah (Sagala, 2006: 214). Dengan field trip sebagai metode belajar mengajar, anak didik di bawah bimbingan guru mengunjungi tempat tertentu untuk belajar. Roestriyah (2001: 85) menyatakan bahwa tujuan teknik ini adalah dengan melaksanakan field trip diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanggung jawab. Metode kunjungan ini dapat meningkatkan kreativitas siswa, siswa bebas mengungkapkan isi pikiranya, semakin peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, dan semakin tajam daya imajinasinya. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk mengemukakan sebuah metode pengajaran menulis khususnya menulis karangan deskripsi. Dengan menggunakan metode kunjungan atau metode field trip diharapkan menolong siswa untuk mengembangkan ide dalam menulis karangan deskripsi secara padu.

5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pembelajaran dengan metode field trip dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas VII-G SMP N I Sambungmacan Sragen? 2. Bagaimana keaktifan siswa kelas VII-G SMP N I Sambungmacan dalam pembelajaraan menulis karangan deskripsi dengan metode field trip? 3. Apa kendala siswa kelas VII-G SMP N I Sambungmacan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode field trip? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini meliputi 1. Untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode field trip dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelasvii-g SMP N I Sambungmacan Sragen. 2. Untuk memperoleh informasi tentang keaktifan siswa kelas VII-G SMP N I Sambungmacan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode field trip.

6 3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi siswa kelas VII-G SMP N I Sambungmacan Sragen dalam menulis karangan deskripsi dengan metode field trip. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru bidang studi, dan mahasiswa peneliti. 1. Siswa a. Siswa dapat mengetahui kemampuanya dalam menulis karangan deskripsi dengan metode kunjungan atau field trip. b. Siswa dapat mengembangkan kemampuan menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran. 2. Guru Bidang Studi a. Merupakan sumber informasi guru untuk memantau sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menulis karangan deskripsi. b. Sebagai bahan acuan atau masukan dalam mengajarkan pokok bahasan menulis karangan deskripsi. c. Sebagai informasi bagi guru sejauh mana siswa menguasahi kamampuan tata bahasa dalam menulis, khususnya menulis karangan deskripsi. 3. Mahasiswa Peneliti a. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang kemampuan menulis siswa SMP.

7 b. Sebagai acuan pembanding dalam penelitian kemampuan berbahasa, khususnya kemampuan menulis karangan deskripsi. c. Sebagai informasi tambahan untuk memperluas wawasan tentang kemampuan menulis, khususnya menulis karangan deskripsi