BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PUBLIKASI PENELITIAN NONDISERTASI, NONTESIS ATAU NONSKRIPSI

BAB VIII PUBLIKASI BERKALA ILMIAH (JURNAL ILMIAH)

BAB IV PUBLIKASI PENELITIAN DISERTASI, TESIS, ATAU SKRIPSI

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

BUKU PANDUAN PROGRAM BANTUAN DANA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI 2011

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini,

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

: /2 /0 04

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Hak Cipta Program Komputer

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas Akademika IPB

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

Pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ragil Yoga Edi

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

2. Penelitian yang diselenggarakan P3M STAIN Pekalongan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal:

Panduan Pendaftaran Perlindungan HKI

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

BUKU PANDUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU PUBLIKASI ILMIAH, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI), DAN PANGKALAN DATA KARYA AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

Intellectual Property Right (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Sumber: Ditjen HKI - Republik Indonesia. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

NI MATUZAHROH, S.PSI, M.SI BAHAN DISKUSI WORKSHOP SENTRA HKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SENTRA HKI-UMM

BAGIAN EMPAT PENGELOLAAN HASIL PENELITIAN. Pedoman Penelitian Dana Internal UAD 32

PEDOMAN PROGRAM PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN TAHUN Tema Penelitian Berbasis Integrasi Keislaman

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

LAMPIRAN-LAMPIRAN 157

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR BANTUAN PUBLIKASI ILMIAH, HKI, DAN JURNAL ILMIAH TAHUN 2012

Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO)

PROGRAM BANTUAN SHORT COURSE METODOLOGI PENELITIAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 PETUNJUK TEKNIS

3/21/2012 copyright 3

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01-HC TAHUN 1987 TENTANG PENDAFTARAN CIPTAAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA,

Hukum Usaha. Modul 9-10

BUKU PANDUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU PUBLIKASI ILMIAH, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI), DAN PANGKALAN DATA KARYA AKADEMIK

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM UNGGULAN BERPOTENSI HKI (UBER- HKI)

Pangkalan Data Karya Akademik. Program ini sengaja didesain untuk mendukung kegiatan pokok program pembangunan pendidikan Islam yang menjadi salah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

HaKI (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

STIE DEWANTARA Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Bisnis

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

PENGENALAN HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

PENINGKATAN PROFESIONALISME KARYA CIPTA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HAKI

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

We ve made legal easy LegalPro.co.id 2016 LegalPro.co.id

UPAYA PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI HAK CIPTA DIGITAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN FASILITASI PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

SOFYAN ARIEF SH MKn

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM UNGGULAN BERPOTENSI HKI (UBER- HKI)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA DAN PROGRAM KOMPUTER Pengertian Hak Cipta dan Dasar Hukumnya

BUKU PEDOMAN KEGIATAN PENELITIAN FKIP UNIVERSITAS RIAU Tahun 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta)

PANDUAN PENELITIAN KOLABORATIF DOSEN BLU DAN MAHASISWA

PETUNJUK TEKNIS PENCAIRAN DANA BANTUAN PENELITIAN, PUBLIKASI ILMIAH, DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT MELALUI PT. POS INDONESIA TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

TELAAH KONSEP HAKI. Oleh : 1. Ahda N 2. Suyatno 3. Priyanto 4. Wahyono 5. Purwijatmiko 6. Sulistyowati

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI MENELITI BAGI MAHASISWA

BUKU PEDOMAN INSENTIF KARYA ILMIAH

Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor

PANDUAN KOMPETISI PENULISAN BUKU REFERENSI BAGI DOSEN UNNES TAHUN 2018

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

TATA CARA PENDAFTARAN HAK CIPTA ONLINE (VIA SENTRA HKI STKIP PGRI BANGKALAN) By: Dian Eka Indriani

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

Panduan Penelitian Hibah Internal

Nomor : 199/E5.1/LL/III/ Maret 2016 Lampiran : satu set Perihal : Program Unggulan Berpotensi HKI (UBER HKI) Tahun 2016

PANDUAN KOMPETISI PENULISAN BUKU REFERENSI BAGI DOSEN UNNES TAHUN 2016

PENULISAN PROPOSAL PEDOMAN HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA BINAAN. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM UNGGULAN BERPOTENSI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (UBER-HKI)

Transkripsi:

BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI 73

74

BAB VI PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI A. GAMBARAN UMUM PROGRAM Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah dana hibah publikasi ilmiah yang disediakan untuk menjaring karya akademik atau invensi terbaik para dosen dan mahasiswa di lingkungan PTAI. Program ini diselenggarakan untuk menjadi daya ungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam atau kelembagaan Islam. Hasil inovasi atau invensi ini diarahkan untuk peningkatan mutu layanan, peningkatan taraf hidup masyarakat, dan good gavernance dalam pelayanan publik, sehingga berorientasi pada penguatan komunitas madrasah, pesantren, PTAI, pengembangan strategi pembelajaran, misalnya elearning, elibrary, atau memperkokoh lembaga-lembaga keagamaan. Program ini merupakan salah satu ikhtiar DIKTIS untuk membangun sebuah jembatan penghubung antara hasil kajian akademik maupun penelitian dengan hasil pemanfaatannya untuk kehidupan masyarakat. Melalui strategi model penelitian dan pengembangan (research and development) diharapkan dapat dihasilkan sejumlah produk baru atau penyempurnaan produk yang telah ada dan sekaligus dapat 75

dipertanggungjawabkan secara akademik. Produk inovasi atau invensi yang dimaksud tidak harus selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau perangkat laboratorium di bidang kajian yang dikembangkan di lingkungan PTAI, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan di bidang pendidikan Islam maupun kelembagaan Islam. Program ini juga dikembangkan dalam bingkai Program Bantuan Desiminasi Riset dan Program Bantuan Electronic Research Network (ERN). B. SEPUTAR HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah jika ingin berkompetisi dengan perguruan tinggi internasional. Di antara perubahan yang harus dilakukan adalah kesadaran tentang pentingnya perlindungan terhadap informasi dan knowledge yang tidak boleh diabaikan. Hal ini tidak saja karena informasi dan knowledge merupakan kekayaan intelektual (intellectual property) yang memiliki nilai-nilai moral (moral values), melainkan juga memiliki nilai ekonomi (economic values). Oleh karena itu, proses perolehan dan pemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai wujud perlindungan terhadap kekayaan intelektual mutlak didukung, difasilitasi dan dipermudah oleh semua pihak. Sebagai salah satu entitas lembaga pendidikan yang memiliki beragam potensi yang luar biasa, PTAI sudah selayaknya jika 76

mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks inilah, kekayaan intelektual hendaknya dilihat bukan saja yang bersifat personal, tetapi juga yang bersifat komunal. Perlindungan dan pengakuan atas produk budaya dan kreativitas harus sama-sama dikembangkan sebagaimana ditunjuk kan melalui perhatian yang tinggi dari lembagalembaga internasional seperti World Intellectual Property Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Dalam praktiknya, banyak sekali varian HKI yang diatur dalam hokum internasional. Namun untuk konteks PTAI, setidaknya ada sejumlah varian HKI yang mungkin dapat dikembangkan. Berikut daftar varian HKI yang mungkin dikembangkan di lingkungan PTAI: Varian Hak Kekayaan Intelektual 1 Hak Cipta 2 Paten 3 Merek 4 Desain Industri 5 Desain Tata Sirkuit Terpadu 6 Varietas Tanaman Berikut akan dijelaskan pengertian dan contoh masing-masing varian HKI yang telah disebutkan di atas. 1. HAK CIPTA, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan per undang-undangan yang berlaku. 77

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Ruang Lingkup Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang meliputi karya : a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim; f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; g. Arsitektur; h. Peta; i. Seni batik; j. Fotografi; k. Sinematografi; l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. 78

2. PATEN, adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil investasinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. Adapun lingkun paten dibagi menjadi: a. Paten Sederhana, setiap invensi berupa produk atau alt yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi, konstruksi atau komponennya dapat memperoleh perindungan hukum dalam bentuk paten sederhana. b. Paten dari Beberapa Invensi, dalam permohonan paten dapat diajukan satu invensi, atau beberapa invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan invensi. Satu kesatuan invensi yang dimaksud adalah beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara satu invensi dengna invensi yang lain, misalnya suatu invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu kestuan, karena tersebut khusus untuk digunakan pada alat tulis baru tersebut. 3. MEREK, adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan barang dan jasa. Misalnya, logo Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) atau logo tertentu yang khas milik PTAI 79

4. DESAIN INDUSTRI, adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dariadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesa estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. 5. DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU, yang dimaksud dengan desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua internkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu. Sementara yang dimaksud dengan sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. 6. VARIETAS TANAMAN, adalah sebuah varietas tanaman baru yang dihasilkan secara berbeda dengan varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteris tik tanaman. 80

C. KLUSTER PUBLIKASI KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI Kluster Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI diperuntukkan bagi inovasi atau invensi yang telah dilakukan dosen dan mahasiswa PTAI. Kluster ini sengaja didesain untuk mendesiminasi hasil inovasi atau invensi yang diharapkan dapat menjadi perhatian baru di lingkungan PTAI. Melalui kluster publikasi ilmiah ini, hasil inovasi atau invensi yang telah dihasilkan dosen dan mahasiswa PTAI diharapkan dapat dipublikasikan dan diakses secara lebih luas. Dengan mengakomodir seluruh bidang ilmu yang dikembangkan PTAI sebagaimana dipaparkan pada bagian fokus kajian program pada BAB II Huruf D, program publikasi HKI ini diharapkan mampu mengembangkan bidang kajian dosen dan mahasiswa yang menjadi konsentrasi akademiknya, sehingga dapat menjadi subyek yang expert, profesional, dan kompeten di bidangnya. Hasil inovasi atau invensi yang dapat diregistrasikan pada program publikasi ilmiah ini meliputi jenis inovasi atau invensi yang dilakukan secara individu maupun kelompok oleh dosen atau mahasiswa PTAI. Program ini juga mengakomodir jenis inovasi atau invensi yang dibiayai secara mandiri oleh pencipta atau inovasi atau invensi yang telah dibiayai lembaga donor dari dalam maupun luar negeri; yang bersumber dari dana pemerintah maupun dana swasta. Adapun Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dibagi menjadi 2 (dua) kluster sebagai berikut: 81

Kluster Karya yang Berpotensi Mendapat HKI 1 belum mendapat sertifikat HKI 2 sudah mendapat sertifikat HKI 1. Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI Belum Mendapat Sertifikat Kluster ini dirancang untuk mendata hasil inovasi atau invensi yang telah dihasilkan, namun belum didaftarkan atau belum mendapatkan sertifikat HKI. Melalui program publikasi ini diharapkan akan ditemukan inovasi atau invensi yang baik, yang sesuai dengan kaidah dan etika akademik, sehingga nantinya dapat mendapatkan sertifikat HKI dan dimanfaatkan secara luas. 2. Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI Sudah Mendapat Sertifikat Kluster ini dirancang untuk mendata hasil inovasi atau invensi yang telah dihasilkan dan sudah didaftarkan serta telah mendapatkan sertifikat HKI. Melalui program publikasi ini diharapkan akan ditemukan inovasi atau invensi yang baik, yang sesuai dengan kaidah dan etika akademik, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan secara luas. D. JENIS PROGRAM Dalam pelaksanaannya, Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) DIKTIS dibagi menjadi 2 (dua) jenis: 82

1. Publikasi HKI Individual, yakni hasil inovasi atau invensi yang dihasilkan oleh seorang dosen atau mahasiswa PTAI tanpa melibatkan tim inovator atau inventor, baik yang didanai oleh dana mandiri atau dana lembaga donor. 2. Publikasi HKI Kolektif, yakni hasil inovasi atau invensi yang dihasilkan oleh tim peneliti dosen atau mahasiswa PTAI, baik yang didanai secara swadana oleh anggota tim inovator atau inventor atau dana lembaga donor. E. FORMAT CONCEPT NOTES 1. Untuk proses seleksi, pihak panitia seleksi hanya mensyaratkan pendaftar untuk membuat concept notes. Concept notes disusun tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi 1 lines; huruf Times New Roman size 12 point; margin atas, bawah, kanan dan kirim sebesar 2,5 cm. 2. Sistematika concept notes setidaknya mencakup beberapa unsur sebagai berikut: a. Isu dan Fokus Pengembangan b. Alasan Memilih Fokus Pengembangan c. Kesesuaian dengan program Pendidikan Tinggi Islam. d. Signifikansi invensi. e. Nilai kebaruan atau novelty f. Dampak yang dihasilkan. 83

F. PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI Agar dapat mengikuti Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pendaftar harus memenuhi persyaratan dan kelengkapan administrasi berikut: 1. Pendaftar merupakan dosen PTAI atau mahasiswa S-1 PTAI minimal semester V (lima). 2. Melakukan registrasi on line dengan cara mengklik tombol PANGKALAN DATA PUBLIKASI ILMIAH pada website: www.ditpertais.net atau kunjungi website: www.penelitiandiktis.com 3. Menyiapkan sejumlah kelengkapan administrasi sebagai berikut: a. mencetak Akun Personal hasil registrasi on line b. melampirkan Foto Kopi Identitas Diri (KTP/SIM) c. melampirkan Foto Kopi Surat Keputusan (SK) Jabatan Fungsional terakhir bagi dosen PNS atau PNS-DPK atau Foto Kopi SK Dosen Tetap dari Ketua STAI atau Ketua Yayasan bagi dosen Non- PNS ATAU Melampirkan Foto Kopi Surat Keterangan sebagai mahasiswa dari PTAI tempat kuliah bagi mahasiswa. d. melampirkan Foto Kopi Sertifikat Pendidik bagi dosen yang sudah sertifikasi. Semua berkas Kelengkapan Administrasi mulai huruf a sampai dengan huruf d dijilid soft cover sesuai urutan di atas. 84

4. Concept Notes Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dijilid sebanyak 3 (tiga) bundel: a. 1 (satu) bundel dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan )KELENGKAPAN ADMINISTRASI) b. 2 (dua) bundel dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan (BAHAN PENILAIAN) G. METODE PEMBERKASAN Untuk menerapkan asas efektivitas dan efisiensi, Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) menerapkan sistem pemberkasan Metode Dua Sampul. Dengan metode ini, pendaftar harus teliti dalam menyiapkan kelengkapan administrasi yang disyaratkan pihak panitia. Ketidaktelitian pendaftar dapat mengakibatkan berkas yang diajukan didiskualifikasi. Adapun yang dimaksud dengan Metode Dua Sampul dalam proses seleksi administrasi adalah sampul pertama merupakan amplop yang berisi kelengkapan administrasi untuk Tim Seleksi Berkas dan sampul kedua merupakan amplop yang berisi kelengkapan berkas penilaian untuk Tim Reviewer. Berikut ketentuan yang harus dipenuhi pendaftar dalam mengirimkan kelengkapan administrasi dan berkas penilaian dengan Metode Dua Sampul: 85

1. Sampul pertama atau amplop pertama berisi: a. 1 (satu) bundel Kelengkapan Administrasi (sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 3 di atas). b. 1 (satu) eksemplar Concept Notes yang dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI (sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 4 huruf a di atas). c. 1 (satu) keping CD yang memuat soft copy Concept Notes dalam format Microsoft Word dan foto karya HKI. d. produk inovasi atau invensi HKI yang telah dibuat. (Jika tidak bisa dimasukkan dalam amplop, boleh diletakkan di luar amplop). e. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk peserta. Perhatian: Silahkan bubuhkan tanda check Perhatian: ( ) sesuai kondisi berkas yang Anda miliki f. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk panitia seleksi. Perhatian: Jangan membubuhkan tanda check ( ) pada lembar CHECK LIST. Biarkan KOSONG! Lembar ini akan diisi oleh Panitia Seleksi 86

Sampul pertama atau amplop pertama dilem dan pada bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI. 2. Sampul kedua atau amplop kedua merupakan berkas kelengkapan penilaian untuk Tim Reviewer. Amplop kedua ini dibuat rangkap 2 (dua) atau dua amplop. Masing-masing amplop berisi: a. 1 (satu) bundel Concept Notes yang dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan BAHAN PENILAIAN (sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 4 huruf b di atas). b. 1 (satu) lembar FORMAT NILAI hasil registrasi on line yang dibuat terpisah atau tidak dijilid dengan Concept Notes. Perhatian: jangan lupa menyertakan lembar Format Nilai dalam Sampul Kedua, karena menyebabkan berkas Anda tidak dinilai oleh Tim Reviewer. Sampul kedua atau amplop kedua yang terdiri dari 2 (dua) amplop, masing-masing dilem dan pada bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan BAHAN PENILAIAN. Seluruh berkas (sampul kesatu dan sampul kedua) yang berjumlah 3 (tiga) amplop yang telah dilem dikirim ke: 87

Kepada Yth, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama c.q. Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Lantai VIII, kamar B807, Jakarta Pusat Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449, Email: seksipublikasi_diktis@yahoo.com 3. Seluruh berkas yang disusun tidak sesuai dengan ketentuan di atas akan didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi. H. KRITERIA PENILAIAN Berikut ini sejumlah aspek penting yang digunakan Tim Reviewer untuk menentukan mutu Concept Notes: 1. Isu dan fokus pengembangan, isu dan fokus yang diangkat menarik untuk program penelitian pengembangan untuk HKI dan sekaligus memiliki prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program penelitian pengembangan untuk HKI. 2. Alasan memilih fokus pengembangan, argumentasi pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat jelas/visioner; fokus pengembangan untuk HKI didesain dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang memadai; dan alasan pemilihan fokus pengembangan untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai. 88

3. Kesesuaian dengan program PTI, inovasi atau invensi untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of excellence.. 4. Signifikansi invensi, inovasi atau invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat serta dapat memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat. 5. Nilai kebaruan atau novelty, inovasi atau invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty) dan mengandung inovasi.. 6. Dampak yang dihasilkan, inovasi atau invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi end user. Masing-masing indikator untuk sejumlah aspek penilaian di atas didesain menggunakan data interval dengan skor terendah 1 (satu) dan skor tertinggi 5 (lima) di mana tim reviewer dimungkinkan untuk memberikan skor 0,5 (nol koma lima). Nilai maksimal yang diperoleh pengusul artikel riset (research paper) adalah 50 dan passing grade untuk Program Publikasi Penelitian Nontesis atau Nondisertasi adalah 25. Berikut indikator penilaian untuk masing-masing aspek penilaian: ASPEK INDIKATOR PENILAIAN PENILAIAN ISU DAN FOKUS PENGEM 1 Isu dan fokus yang diangkat menarik untuk program penelitian pengembangan untuk HKI. 89

BANGAN ALASAN MEMILIH FOKUS PENGEM BANGAN KESESUAIA N DENGAN PROGRAM PTI SIGNIFI KANSI INVENSI 2 Isu yang diangkat memiliki prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program penelitian pengembangan untuk HKI. 3 Argumentasi pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat jelas/visioner. 4 Fokus pengembangan untuk HKI didesain dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang memadai. 5 Alasan pemilihan fokus pengembangan untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai. 6 Invensi untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of excellence. 7 Invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat. 8 Invensi untuk HKI yang dikembangkan dapat memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat. 90

NILAI KEBARUAN INVENSI DAMPAK YANG DIHASIL KAN INVENSI 9 Invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty) dan mengandung inovasi. 10 Invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi end user. I. ALOKASI ANGGARAN PROGRAM Sceme dana yang dialokasikan untuk jenis publikasi penelitian ini berkisar antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai dengan pagu maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) untuk Karya Berpotensi HKI bagi dosen dan berkisar antara Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan pagu maksimum Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) untuk Karya Berpotensi HKI bagi mahasiswa. Untuk jenis publikasi HKI kolektif, penerimaan dana hanya diberikan/diwakilkan kepada penulis pertama dan tidak berlaku kelipatan bagi anggota tim penulis lain. Mengingat anggaran yang diberikan dalam program ini bersumber dari dana DIPA APBN, alokasi penggunaannya harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan keuangan negara atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pihak yang diberi amanat untuk mendistribusikan dana DIPA APBN, DIKTIS berkewajiban untuk menetapkan pengaturan dan pengawasan atas penggunaan dana tersebut. Untuk merealisasikan tugas tersebut, DIKTIS menetapkan aturan penggunaan pembelanjaan dana sebagai berikut: 91

1. Dana publikasi HKI belum sertifikat, dialokasikan untuk: a. diskusi atau forum pembahasan terbatas dalam rangka meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan di level kampus bersama dengan sivitas akademika lain. b. proses penyempurnaan karya HKI menjadi lebih baik c. proses pengajuan karya HKI untuk mendapatkan sertifikat HKI. d. untuk kepentingan pangkalan data karya akademik yang terbit dengan dana DIPA APBN, penulis wajib mengirim ringkasan profil karya HKI dalam format PDF untuk diunggah ke website DIKTIS. Pihak DIKTIS siap memfasilitasi inovator atau inventor yang ingin mengunggah karya HKI yang berbentuk software melalui website DIKTIS yang bisa diakses publik secara gratis. Inovator atau inventor dalam hal ini tidak berhak atas royalty. 2. Dana publikasi HKI sudah terbit, dialokasikan untuk: a. diskusi atau forum pembahasan terbatas untuk meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan di level kampus bersama dengan sivitas akademika lain. b. honor presenter, transportasi, dan akomodasi penerima dana selama 3 (hari) ke tempat Seminar Nasional. Forum Seminar Nasional akan ditentukan dan diumumkan berikutnya. c. honor, transportasi, dan akomodasi seorang tim pembahas dalam Seminar Nasional. Daftar tim 92

pembahasan akan ditentukan dan diumumkan berikutnya oleh panitia DIKTIS. d. untuk kepentingan pangkalan data karya akademik yang terbit dengan dana DIPA APBN, penulis wajib mengirim ringkasan profil karya HKI dalam format PDF untuk diunggah ke website DIKTIS. Pihak DIKTIS siap memfasilitasi inovator atau inventor yang ingin mengunggah karya HKI yang berbentuk software melalui website DIKTIS yang bisa diakses publik secara gratis. Inovator atau inventor dalam hal ini tidak berhak atas royalty. 93

94

BAB VII PUBLIKASI USULAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) 95

96

BAB VII PUBLIKASI USULAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) A. GAMBARAN UMUM PROGRAM Program Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah dana hibah publikasi ilmiah yang disediakan untuk menjaring ide inovasi atau invensi terbaik para dosen dan mahasiswa di lingkungan PTAI. Program ini diselenggarakan untuk menjadi daya ungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam atau kelembagaan Islam. Hasil inovasi atau invensi ini diarahkan untuk peningkatan mutu layanan, peningkatan taraf hidup masyarakat, dan good gavernance dalam pelayanan publik, sehingga berorientasi pada penguatan komunitas madrasah, pesantren, PTAI, pengembangan strategi pembelajaran, misalnya elearning, elibrary, atau memperkokoh lembagalembaga keagamaan. Program ini merupakan salah satu ikhtiar DIKTIS untuk membangun sebuah jembatan penghubung antara hasil kajian akademik maupun penelitian dengan hasil pemanfaatannya untuk kehidupan masyarakat. Melalui strategi model penelitian dan pengembangan (research and development) diharapkan dapat dihasilkan sejumlah produk baru atau penyempurnaan produk yang telah ada dan sekaligus dapat 97

dipertanggungjawabkan secara akademik. Produk inovasi atau invensi yang dimaksud tidak harus selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau perangkat laboratorium di bidang kajian yang dikembangkan di lingkungan PTAI, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan di bidang pendidikan Islam maupun kelembagaan Islam. Program ini juga dikembangkan dalam bingkai Program Bantuan Desiminasi Riset dan Program Bantuan Electronic Research Network (ERN). B. SEPUTAR HAK KEKAYAAN INTELEK TUAL (HKI) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah jika ingin berkompetisi dengan perguruan tinggi internasional. Di antara perubahan yang harus dilakukan adalah kesadaran tentang pentingnya perlindungan terhadap informasi dan knowledge yang tidak boleh diabaikan. Hal ini tidak saja karena informasi dan knowledge merupakan kekayaan intelektual (intellectual property) yang memiliki nilai-nilai moral (moral values), melainkan juga memiliki nilai ekonomi (economic values). Oleh karena itu, proses perolehan dan pemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai wujud perlindungan terhadap kekayaan intelektual mutlak didukung, difasilitasi dan dipermudah oleh semua pihak. Sebagai salah satu entitas lembaga pendidikan yang memiliki beragam potensi yang luar biasa, PTAI sudah selayaknya jika 98

mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks inilah, kekayaan intelektual hendaknya dilihat bukan saja yang bersifat personal, tetapi juga yang bersifat komunal. Perlindungan dan pengakuan atas produk budaya dan kreativitas harus sama-sama dikembangkan sebagaimana ditunjuk kan melalui perhatian yang tinggi dari lembagalembaga internasional seperti World Intellectual Property Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Dalam praktiknya, banyak sekali varian HKI yang diatur dalam hokum internasional. Namun untuk konteks PTAI, setidaknya ada sejumlah varian HKI yang mungkin dapat dikembangkan. Berikut daftar varian HKI yang mungkin dikembangkan di lingkungan PTAI: Kluster Hak Kekayaan Intelektual 1 Hak Cipta 2 Paten 3 Merek 4 Desain Industri 5 Desain Tata Sirkuit Terpadu 6 Varietas Tanaman Berikut akan dijelaskan pengertian dan contoh masing-masing varian HKI yang telah disebutkan di atas. 1. HAK CIPTA, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan per undang-undangan yang berlaku. 99

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Ruang Lingkup Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang meliputi karya : a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim; f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; g. Arsitektur; h. Peta; i. Seni batik; j. Fotografi; k. Sinematografi; l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. 100

2. PATEN, adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil investasinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. Adapun lingkun paten dibagi menjadi: a. Paten Sederhana, setiap invensi berupa produk atau alt yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi, konstruksi atau komponennya dapat memperoleh perindungan hukum dalam bentuk paten sederhana. b. Paten dari Beberapa Invensi, dalam permohonan paten dapat diajukan satu invensi, atau beberapa invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan invensi. Satu kesatuan invensi yang dimaksud adalah beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara satu invensi dengna invensi yang lain, misalnya suatu invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu kestuan, karena tersebut khusus untuk digunakan pada alat tulis baru tersebut. 3. MEREK, adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan barang dan jasa. Misalnya, logo Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) atau logo tertentu yang khas milik PTAI 101

4. DESAIN INDUSTRI, adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dariadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesa estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. 5. DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU, yang dimaksud dengan desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua internkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu. Sementara yang dimaksud dengan sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. 6. VARIETAS TANAMAN, adalah sebuah varietas tanaman baru yang dihasilkan secara berbeda dengan varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteris tik tanaman. 102

C. KLUSTER PUBLIKASI USULAN HKI Kluster Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) diperuntukkan bagi inovasi atau invensi yang telah dilakukan dosen dan mahasiswa PTAI. Kluster ini sengaja didesain untuk menjaring ide inovasi atau invensi yang diharapkan dapat menjadi perhatian baru di lingkungan PTAI. Melalui kluster publikasi ilmiah ini, ide inovasi atau invensi yang akan dibuat dosen dan mahasiswa PTAI diharapkan dapat dipublikasikan dan diakses secara lebih luas. Dengan mengakomodir seluruh bidang ilmu yang dikembangkan PTAI sebagaimana dipaparkan pada bagian fokus kajian program pada BAB II Huruf D, program publikasi HKI ini diharapkan mampu mengembangkan bidang kajian dosen dan mahasiswa yang menjadi konsentrasi akademiknya, sehingga dapat menjadi subyek yang expert, profesional, dan kompeten di bidangnya. Ide inovasi atau invensi yang dapat diregistrasikan pada program publikasi ilmiah ini hanya jenis inovasi atau invensi yang dilakukan secara kelompok oleh dosen atau mahasiswa PTAI. D. FORMAT CONCEPT NOTES 1. Untuk proses seleksi, pihak panitia seleksi hanya mensyaratkan pendaftar untuk membuat concept notes. Concept notes disusun tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi 1 lines; huruf Times New Roman size 12 point; margin atas, bawah, kanan dan kirim sebesar 2,5 cm. 103

2. Sistematika concept notes setidaknya mencakup beberapa unsur sebagai berikut: a. Isu dan Fokus Pengembangan b. Alasan Memilih Fokus Pengembangan c. Kesesuaian dengan program Pendidikan Tinggi Islam. d. Signifikansi invensi. e. Nilai kebaruan atau novelty f. Dampak yang dihasilkan. E. PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI Agar dapat mengikuti Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pendaftar harus memenuhi persyaratan dan kelengkapan administrasi berikut: 1. Pendaftar merupakan dosen PTAI atau mahasiswa S-1 PTAI minimal semester V (lima). 2. Melakukan registrasi on line dengan cara mengklik tombol PANGKALAN DATA PUBLIKASI ILMIAH pada website: www.ditpertais.net atau kunjungi website: www.penelitiandiktis.com 3. Menyiapkan sejumlah kelengkapan administrasi sebagai berikut: a. mencetak Akun Personal hasil registrasi on line b. melampirkan Foto Kopi Identitas Diri (KTP/SIM) c. melampirkan Foto Kopi Surat Keputusan (SK) Jabatan Fungsional terakhir bagi dosen PNS atau PNS-DPK atau Foto Kopi SK Dosen Tetap dari 104

Ketua STAI atau Ketua Yayasan bagi dosen Non- PNS ATAU Melampirkan Foto Kopi Surat Keterangan sebagai mahasiswa dari PTAI tempat kuliah bagi mahasiswa. d. melampirkan Foto Kopi Sertifikat Pendidik bagi dosen yang sudah sertifikasi. Semua berkas Kelengkapan Administrasi mulai huruf a sampai dengan huruf d dijilid soft cover sesuai urutan di atas. 4. Concept Notes Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dijilid sebanyak 3 (tiga) bundel: a. 1 (satu) bundel dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan )KELENGKAPAN ADMINISTRASI) b. 2 (dua) bundel dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan (BAHAN PENILAIAN) F. METODE PEMBERKASAN Untuk menerapkan asas efektivitas dan efisiensi, Program Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) menerapkan sistem pemberkasan Metode Dua Sampul. Dengan metode ini, pendaftar harus teliti dalam menyiapkan kelengkapan administrasi yang disyaratkan pihak panitia. Ketidaktelitian pendaftar dapat mengakibatkan berkas yang diajukan didiskualifikasi. 105

Adapun yang dimaksud dengan Metode Dua Sampul dalam proses seleksi administrasi adalah sampul pertama merupakan amplop yang berisi kelengkapan administrasi untuk Tim Seleksi Berkas dan sampul kedua merupakan amplop yang berisi kelengkapan berkas penilaian untuk Tim Reviewer. Berikut ketentuan yang harus dipenuhi pendaftar dalam mengirimkan kelengkapan administrasi dan berkas penilaian dengan Metode Dua Sampul: 1. Sampul pertama atau amplop pertama berisi: a. 1 (satu) bundel Kelengkapan Administrasi (sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 3 di atas). b. 1 (satu) eksemplar Concept Notes yang dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI (sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 4 huruf a di atas). c. 1 (satu) keping CD yang memuat soft copy Concept Notes dalam format Microsoft Word dan foto karya HKI. d. produk inovasi atau invensi HKI yang telah dibuat. (Jika tidak bisa dimasukkan dalam amplop, boleh diletakkan di luar amplop). e. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk peserta. Perhatian: Perhatian: Silahkan bubuhkan tanda check ( ) sesuai kondisi berkas yang Anda miliki 106

f. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk panitia seleksi. Perhatian: Jangan membubuhkan tanda check ( ) pada lembar CHECK LIST. Biarkan KOSONG! Lembar ini akan diisi oleh Panitia Seleksi Sampul pertama atau amplop pertama dilem dan pada bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI. 2. Sampul kedua atau amplop kedua merupakan berkas kelengkapan penilaian untuk Tim Reviewer. Amplop kedua ini dibuat rangkap 2 (dua) atau dua amplop. Masing-masing amplop berisi: a. 1 (satu) bundel Concept Notes yang dijilid soft cover dengan format COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan BAHAN PENILAIAN (sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 4 huruf b di atas). b. 1 (satu) lembar FORMAT NILAI hasil registrasi on line yang dibuat terpisah atau tidak dijilid dengan Concept Notes. Perhatian: jangan lupa menyertakan lembar Format Nilai dalam Sampul Kedua, karena menyebabkan berkas Anda tidak dinilai oleh Tim Reviewer. 107

Sampul kedua atau amplop kedua yang terdiri dari 2 (dua) amplop, masing-masing dilem dan pada bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang bertuliskan BAHAN PENILAIAN. Seluruh berkas (sampul kesatu dan sampul kedua) yang berjumlah 3 (tiga) amplop yang telah dilem dikirim ke: Kepada Yth, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama c.q. Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Lantai VIII, kamar B807, Jakarta Pusat Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449, Email: seksipublikasi_diktis@yahoo.com 3. Seluruh berkas yang disusun tidak sesuai dengan ketentuan di atas akan didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi. G. KRITERIA PENILAIAN Berikut ini sejumlah aspek penting yang digunakan Tim Reviewer untuk menentukan mutu Concept Notes: 1. Isu dan fokus pengembangan, isu dan fokus yang diangkat menarik untuk program penelitian pengembangan untuk HKI dan sekaligus memiliki prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program penelitian pengembangan untuk HKI. 108

2. Alasan memilih fokus pengembangan, argumentasi pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat jelas/visioner; fokus pengembangan untuk HKI didesain dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang memadai; dan alasan pemilihan fokus pengembangan untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai. 3. Kesesuaian dengan program PTI, inovasi atau invensi untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of excellence.. 4. Signifikansi invensi, inovasi atau invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat serta dapat memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat. 5. Nilai kebaruan atau novelty, inovasi atau invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty) dan mengandung inovasi.. 6. Dampak yang dihasilkan, inovasi atau invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi end user. Masing-masing indikator untuk sejumlah aspek penilaian di atas didesain menggunakan data interval dengan skor terendah 1 (satu) dan skor tertinggi 5 (lima) di mana tim reviewer dimungkinkan untuk memberikan skor 0,5 (nol koma lima). Nilai maksimal yang diperoleh pengusul artikel riset (research paper) adalah 50 dan passing grade untuk Program 109

Publikasi Penelitian Nontesis atau Nondisertasi adalah 25. Berikut indikator penilaian untuk masing-masing aspek penilaian: ASPEK PENILAIAN ISU DAN FOKUS PENGEM BANGAN ALASAN MEMILIH FOKUS PENGEM BANGAN KESESUAIA N DENGAN PROGRAM PTI INDIKATOR PENILAIAN 1 Isu dan fokus yang diangkat menarik untuk program penelitian pengembangan untuk HKI. 2 Isu yang diangkat memiliki prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program penelitian pengembangan untuk HKI. 3 Argumentasi pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat jelas/visioner. 4 Fokus pengembangan untuk HKI didesain dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang memadai. 5 Alasan pemilihan fokus pengembangan untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai. 6 Invensi untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of excellence. 110

SIGNIFI KANSI INVENSI NILAI KEBARUAN INVENSI DAMPAK YANG DIHASIL KAN INVENSI 7 Invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat. 8 Invensi untuk HKI yang dikembangkan dapat memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau masyarakat. 9 Invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty) dan mengandung inovasi. 10 Invensi untuk HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi end user. H. ALOKASI ANGGARAN PROGRAM Sceme dana yang dialokasikan untuk jenis publikasi penelitian ini berkisar antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai dengan pagu maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) bagi dosen dan berkisar antara Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan pagu maksimum Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) bagi mahasiswa. Mengingat anggaran yang diberikan dalam program ini bersumber dari dana DIPA APBN, alokasi penggunaannya 111

harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan keuangan negara atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pihak yang diberi amanat untuk mendistribusikan dana DIPA APBN, DIKTIS berkewajiban untuk menetapkan pengaturan dan pengawasan atas penggunaan dana tersebut. Untuk merealisasikan tugas tersebut, DIKTIS menetapkan aturan penggunaan pembelanjaan dana sebagai berikut: 1. diskusi atau forum pembahasan terbatas dalam rangka meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan di level kampus bersama dengan sivitas akademika lain. 2. Pembuatan karya HKI, yang terdiri dari honor inovator atau inventor, transportasi, pembelian komponen pembuatan HKI, atau anggaran yang terkait. 112