BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

BAB II KAJIAN TEORI. penilaian kinerja itu sendiri, agar tidak menimbulkan kesalah pahaman bagi setiap pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABI PENDAHULUAN. keahlian, baik keahlian manajerial maupun keahlian!keterampilan teknikal,

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur. manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi core business-nya. Prestasi organisasi tersebut tidak melebihi prestasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh IFAH KIRANA RUSMAN A

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang ditandai dengan semakin

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, ternyata telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagaimana negara lain, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh globalisasi yang melanda dunia, terutama dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Globalisasi ini menyebabkan kehidupan manusia menjadi lebih dinamis dan penuh tantangan, cenderung cepat berubah-ubah dan bahkan penuh ketidakpastian. Untuk itu, diperlukan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengerti dan mengatasi situasi, mengantisipasi perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu mengembangkan suatu sikap untuk tetap bisa menguasai perubahan dan tidak tenggelam dalam perubahan serta menetapkan pendirian sikap dan nilai-nilai budaya yang berkembang demikian cepat sebagai pengaruh dari globalisasi tersebut. Dengan kata lain kunci untuk menghadapi era globalisasi tersebut adalah kualitas sumber daya manusia yang harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, menjadi tuntutan yang wajar apabila kualitas sumberdaya manusia dijadikan prasyarat pembangunan suatu bangsa. Sumberdaya manusia yang dimaksud meliputi masyarakat suatu bangsa secara keseluruhan termasuk didalamnya yang paling penting adalah kualitas sumberdaya aparatur pemerintahnya. Lembaga pemerintahan sebagai suatu organisasi di era globalisasi dewasa ini pun mengalami berbagai perubahan. Perubahan tersebut terjadi diberbagai bidang baik yang berkaitan dengan sifat, bentuk, maupun cara berinteraksi diantara masingmasing anggota organisasi pemerintah tersebut. Perubahan yang dapat bersifat evolusi maupun revolusi itu akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisasi pemerintah yang semakin kompleks dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut organisasi berusaha menggerakan semua sumber daya yang ada dan salah satunya adalah Sumber Daya Manusia yang pada

saat ini mendapat perhatian yang cukup besar, karena Sumber Daya Manusia merupakan tenaga penggerak dari Sumber Daya lainnya. Siagian (2003: 40) berpendapat bahwa : Manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuan menghadapi berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal sangat ditentukan oleh kemampuan pengelolaan SDM dengan setepat-tepatnya. Dari pendapat di atas jelas bahwa manusia merupakan unsur yang sangat penting di dalam organisasi karena manusia sebagai tenaga kerja paling banyak memberikan sumbangan dan peran dalam aktivitas organisasi. Setiap manusia tentunya mempunyai sifat, perilaku, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sumberdaya manusia ini perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius agar seluruh aktivitas organisasi dapat berjalan lancar dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi selalu menginginkan agar pegawainya dapat bekerja dengan baik dan mempunyai prestasi kerja yang tinggi, sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi secara keseluruhan dapat lebih mudah dicapai. Untuk mewujudkan hal itu organisasi biasanya akan menuntut para pegawainya untuk bekerja sesuai yang diharapkan. Namun pada kenyataannya tidak semua pegawai dapat bekerja dengan maksimal, tergantung pada kemampuan dan usahanya dalam menjalankan tugas. Hasil dari semua itu tercermin pada prestasi kerja setiap pegawai. Prestasi kerja diartikan sebagai hasil dari semua usaha dan pengerahan kemampuan yang dimiliki pegawai dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan oleh Mangkunegara (2000: 67), bahwa Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas dari kemampuan dan usaha yang dilakukan pegawai dalam menjalankan pekerjaannya.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara, penulis menemukan adanya beberapa indikator yang menunjukkan bahwa tingkat prestasi kerja pegawai pada Bidang Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka masih belum optimal. Hal tersebut didasarkan pada: 1. Adanya indikasi bahwa hasil kerja yang dicapai masih kurang optimal. Dilihat dari adanya beberapa program kerja yang belum secara efektif memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat dan masih banyaknya program-program kegiatan yang tidak berkembang setiap tahunnya atau dengan kata lain kurangnya kreativitas dan inovasi dalam menciptakan berbagai program baru. Hal ini ditunjukan dalam DPA-SKPD (Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah). 2. Masih rendahnya pelayanan terhadap publik (public service). Hal ini terlihat dari tidak adanya staf khusus yang bertugas sebagai receptionist (penerima tamu dan pusat informasi umum) serta tidak tersedianya ruang tunggu (lobi) utama. Disamping itu, penyediaan data dan informasi yang diminta, relatif membutuhkan waktu yang cukup lama (tidak cepat dan sigap). 3. Disiplin kerja pegawai dipandang masih rendah. Hal ini terlihat dari tingkat kehadiran, ketaatan terhadap peraturan dan pemanfaatan waktu. Tingkat kehadiran dan ketaatan terhadap peraturan yang dimaksud adalah masih adanya pegawai yang datang terlambat masuk kerja, berada di luar kantor pada jam kerja untuk keperluan di luar dinas, serta pulang lebih awal dari ketentuan waktu yang telah ditetapkan. 4. Masih terlihatnya sikap kurang beretika yang ditunjukan oleh pegawai pada saat melakukan aktivitas pekerjaan di kantor, antara lain adalah mengenakan sandal pada saat bekerja. Rendahnya prestasi kerja yang dicapai para pegawai tersebut, penulis pandang disebabkan antara lain oleh rendahnya pengembangan karier yang ada pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Asumsi di atas, diperkuat dengan pendapat Rivai (2004: 316) yang menyatakan bahwa:

Prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor peningkatan kualitas SDM yang berhubungan dengan analisis pekerjaan dan desain, perencanaan SDM, struktur keryawan, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, dan perencanaan karier. yaitu: Menurut Mangkunegara (2000: 77) pengertian pengembangan karier Aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karier masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum. Sedangkan menurut Rivai (2004: 290), Pengembangan karier adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. Asumsi belum optimalnya pelaksanaan pengembangan karier yang ada pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, didasarkan pada : 1. Pengembangan karier seringkali tidak didasarkan pada objektivitas (kapasitas dan kemampuan pegawai) namun lebih pada subyektivitas (kedekatan personal antara atasan dan bawahan). 2. Mutasi sebagai bagian dari sistem pengembangan karier, seringkali dilakukan dengan cepat, bahkan relatif sangat cepat. Seyogyanya dilakukan minimal dua tahun sekali. Hal ini tentunya menimbulkan perasaan yang tidak tenang dan nyaman bagi pegawai yang bersangkutan dalam melakukan dan mengembangkan tugas pekerjaannya. 3. Golongan kepangkatan yang menumpuk di Dinas Pendidikan (tidak sebanding dengan alokasi jabatan yang ada) menyebabkan antrian yang cukup panjang untuk bisa menduduki jabatan tertentu sesuai dengan aturan kepangkatan dan golongan. Sehingga motivasi untuk mendapatkan kesempatan pengembangan karier menjadi sangat terbatas. Ternyata fenomena di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Saiyadain dalam Mangkunagara (2001: 81) yang mengemukakan bahwa:

Pengembangan karier merupakan bagian integral dari pembinaan pegawai pada saat berlangsung didasarkan atas pola yang baku secara konsisten dan konsekuen. Meskipun demikian masih ada kecenderungan sebagian pegawai arah karier jabatan beserta implikasinya karena penyebarluasan informasi tentang kesempatan promosi masih dibatasi, kurangnya ambisi untuk peningkatan karier dan merasa puas dengan pekerjaan yang sekarang dijabatnya dalam arti tetap melaksanakan pekerjaan sekarang dan diselesaikannya dengan baik. Di samping itu faktor obyektivitas pengembangan karier belum mudah diwujudkan karena berbagai pertimbangan terlebih yang sifatnya subyektivitas. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka dengan mengambil judul PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA. 1.2 Identifikasi Masalah Begitu luasnya permasalahan dalam penelitian ini, mendorong penulis untuk merumuskan beberapa pembatasan masalah sehingga dengan hal tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data yang diperoleh agar data tersebut relevan dengan masalah yang diteliti. Adapun identifikasi masalahnya yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pengembangan karier pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka? 2. Bagaimana tingkat prestasi kerja pegawai pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka? 3. Seberapa besar pengaruh pengembangan karier terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang bahan kajian penyusunan karya ilmiah penulis yang berkaitan dengan Pengembangan Karier, dan Prestasi Kerja Pegawai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pelaksanaan pengembangan karier pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. 2. Mengetahui tingkat prestasi kerja pegawai pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan karier terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai pada Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat berguna untuk hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya teori Pelatihan dan Pengembangan Karier serta Prestasi Kerja. 2. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi kajian lebih lanjut dalam penelitian dibidang yang sama bagi mahasiswa lainnya yang akan melakukan penelitian. 3. Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka untuk pengambilan keputusan dalam mengembangkan model pelatihan dan pengembangan karier. 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap pegawai dan organisasi tentunya akan berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi kerja, namun dalam pelaksanaannya tidaklah mudah

karena ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi kerja, diantaranya adalah pengembangan karier pegawai. Terkait dengan pengembangan karier, dijelaskan oleh Mangkunegara (2000: 77) mendefinisikan yaitu, Aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karier masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum. Sedangkan menurut Rivai (2004: 290) berpendapat bahwa: Pengembangan karier adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. Tujuan dari seluruh program pengembangan karier adalah menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karier yang tersedia di perusahaan saat ini dan dimasa mendatang (Rivai, 2004: 290). Dalam rangka optimalisasi pengembangan karier, Saiyadain (2001: 114) menyarankan sebagai berikut: 1. Menyusun perencanaan karier dengan melihat unit kerja secara keseluruhan. 2. Menyebarluaskan informasi tentang pola karier yang dipakai 3. Mengimpun data dari berbagai sumber tentang ihwal pegawai untuk pengembangan karier. 4. Melakukan pelatihan khusus kepada karyawan yang disiapkan untuk kesempatan pengembangan karier. 5. Melakukan telaah cara-cara yang tepat untuk digunakan dalam pengembangan karier. Berkenaan dengan prestasi kerja Mangkunegara (2000:67), mengemukakan pendapat bahwa:

Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya. Menurut Edwin yang diterjemahkan oleh Hasibuan (2000:105), mengemukakan faktor-faktor yang dinilai dalam Prestasi Kerja sebagai berikut: 1. Mutu Kerja, seperti ketepatan, keterampilan, ketelitian dan kerapian. 2. Kuantitas Kerja, seperti keluaran, jangan hanya mempertimbangkan tugas-tugas reguler tetapi juga berapa cepat pegawai menyelesaikan tugas-tugas ekstra atau mendesak. 3. Ketangguhan, seperti mengikuti perintah, kebiasaan, keselamatan yang baik, inisiatif, ketepatan waktu, kehadiran. 4. Sikap, seperti perubahan pekerjaan dan teman sekerja, kerjasama. Pernyataan tentang hubungan antara pengembangan karier dengan prestasi kerja mengacu pada teori dari Soeprihanto (2001: 66) : Dengan adanya pengembangan karier dapat diperoleh gambaran bagi para karyawan mengenai jabatan-jabatan yang dapat atau mungkin dicapai oleh mereka dimasa yang akan datang, serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai jabatan-jabatan tersebut. Sehingga sejak awal karyawan yang bersangkutan dapat mempersiapkan diri atau dipersiapkan untuk mencapai cita-citanya. Semua itu akan berakibat pada peningkatan prestasi kerjanya. Mengutip pernyataan dari Prihantini (2006) dari http://digilib.unair.ac.id : Pengembangan karier berusaha untuk mencocokan antara manajemen karier yang dilakukan perusahaan dengan perencanaan karier yang dilakukan individu. Apabila perencanaan karier individu yang dilakukan karyawan sesuai dengan kesempatan karier yang diberikan perusahaan, maka kemungkinan besar dari diri karyawan tersebut akan timbul suatu semangat bekerja atau gairah kerja yang nantinya akan meningkatkan prestasi kerja karyawan tersebut.

Jadi dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan karier berusaha untuk memberikan gambaran bagi para pegawai mengenai jabatan-jabatan yang akan dicapai. Pegawai dapat menyesuaikan manajemen karier yang dibuat lembaga dengan perencanaan karier yang dilakukan oleh pegawai bersangkutan. Hal ini akan menyebabkan semangat kerja atau gairah dalam bekerja yang akan berakibat pada peningkatan prestasi kerja pegawai tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebuah paradigma penelitian sebagai berikut : Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pengembangan Karier (X) Prestasi Kerja (Y) Keterangan Gambar 1.1 : Pengaruh 1.6 Hipotesis Hipotesis yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut : Jika Pengembangan Karier dirasakan memuaskan pegawai, maka Prestasi Kerja Pegawai akan meningkat 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Jalan KH. Abdul Halim No. 97 Majalengka. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan selesai.