BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah susu terbaik untuk bayi, tetapi kadang-kadang ibu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. dalam merespons perubahan yang terjadi agar tetap eksis dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3. Model Perilaku Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Pemasaran sangat penting bagi perusahaan atau organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

III KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

BAB II TELAAH PUSTAKA. mempelajari tentang tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. Proses dalam pembelian produk susu untuk batita (1-3 tahun) dapat

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. involvement. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI KOPI SUSU INSTAN SKRIPSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tidak lagi sebagai seller's market tetapi lebih sebagai buyer's market yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat memberikan penjelasan

TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku Konsumen

BAB 2 LANDASAN TEORI

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Consumer Behavior Lecturers: Mumuh Mulyana Mubara Mumuh Mulyana Mubar k, SE.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perhiasan yang menjadi trend akhir-akhir ini adalah memakai perhiasan

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. sistematis segala masalah yang timbul dari masyarakat usaha. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan variabel Customer-Based Brand Equity

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

BAB I PENDAHULUAN. pemasar, hal ini berarti perlunya terus melakukan riset-riset pemasaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan strategi pemasaran untuk mengetahui motif yang mendasari

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. namun sayang sekali mereka hanya melihat dari segi pengaruh komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Untuk tetap mendapatkan simpati dari konsumen, produsen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kerja Praktek (KP)

BAB I PENDAHULUAN. Gencarnya iklan pada berbagai produk menjadikan konsumen. mengetahui lebih banyak merek sebagai pilihan produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar produk dari perusahaan Indonesia. Di sisi lain, keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman yang makin berkembang seperti saat ini, banyak perusahaan

prosentase sebesar 66% atau 0,66. hal ini mempunyai arti pula bahwa responden

II. TINJAUAN PUSTAKA Susu UHT

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku masyarakat dalam mengambil keputusan pembelian terhadap produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Air Susu Ibu (ASI) adalah susu terbaik untuk bayi, tetapi kadang-kadang ibu terpaksa tidak dapat menyusui bayinya karena adanya keadaan seperti AS1 tidak keluar, ibu terpaksa bekerja atau ibu sakit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bayi hams diberikan susu formula sebagai Pengganti Air Susu Ibu (PASI). Susu formula terdiri dari tiga kelompok, yaitu : a. Susu formula awallbayi, diperuntukkan untuk bayi berusia 0-6 bulan b. Susu formula lanjutan, diperuntukkan untuk bayi berusia 6-12 bulan. c. Susu pertumbuhan, diperuntukkan untuk anak berusia di atas 12 bulan. Berdasarkan permasalahan di atas, susu formula sebagai Pengganti Air Susu Ibu (PASI) menjadi sangat penting. memproduksi susu formula. Oleh karena itu saat ini banyak perusahaan susu Perusahaan-perusahaan tersebut dalam memasarkan produknya tidak dapat mengiklankan karena hanya susu anak yang boleh diiklankan dengan bebas, sedangkan susu formula awal dan lanjutan tidak boleh diiklankan sesuai ketentuan Menkes No.273/MENKESISWIVI1997 tgl.10 April 1997. Mengingat susu formula bayi dan lanjutan tidak diiklankan, sementara susu itu sangat penting bagi bayi yang tidak mendapatkan AS1 atau penambah ASI, maka orang tua hams memilih jenis susu formula tanpa informasi dari iklan. Sebenamya informasi susu formula bayilawal lebih banyak didapat pada saat melahirkan yaitu melalui dokterldokter anak yang pertama kali membantu menolong persalinan. Selain itu

informasi diperoleh dari "mulut ke mulut" yaitu dari keluarga, teman atau pengalaman memberikan susu formula pada anak terdahulu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan susu formula adalah faktor lingkungan seperti budaya dan kelas sosial; faktor pribadi seperti keluarga dan situasi; faktor individu antara lain sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian, gaya hidup serta demografi. Selain beberapa faktor di atas faktor merek (brand) juga memegang peranan yang cukup penting dalam pengambilan keputusan untuk pembelian susu formula. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan dasar untuk suatu proses pengambilan keputusan seperti pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi altematif. Pada akhimya rangkaian proses di atas akan menjadi pertimbangan ibulorang tua dalam menentukan pembelian susu formula. Untuk mengetahui apa dan seberapa besar faktor-faktor yang menjadi pertimbangan ibul orang tua dalam memilih susu formula, maka penting untuk dilakukan penelitian dengan topik "Analisis Perilaku Konsumen dalam Pemilihan Susu Formula di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara". Penelitian terdahulu telah dilakukan analisa tentang pengaruh merek, harga, dan kandungan gizi dalam pemasaran susu formula untuk usia bayi 6 bulan sampai dengan 3 tahun, dengan cara studi kasus. Penelitian tersebut mempunyai keterbatasan dalam ha1 penentuan atributatribut yang diteliti, tidak menyertakan merek susu formula awal untuk usia bayi 0-6 bulan dan responden terbatas pada kelas menengah atas. Dalam kenyataannya bukan hanya atibut-atribut di atas saja yang berperan dalam pemilihan susu formula, tetapi masih banyak atribut-atribut lain yang perlu dijadikan

bahan pertimbangan ibu dalam pemilihan susu formula. Berdasarkan ha1 di atas, penelitian ini menganalisis atribut-atribut yang belum diteliti pada penelitian terdahulu seperti kelengkapan zat gizi, kemudahan dalam memperoleh, rekomendasi dokter, dan cocok buat anak. Disamping itu dilakukan pula penelitian terhadap kelompok acuan dalam ha1 ini dokter sebagai pemberi referensi. Diharapkan dengan mengetahui atribut-atribut yang dapat mempengaruhi pemilihan susu formula, produsen dapat meningkatkan kualitas produknya. Sedangkan dari segi konsumen, dalam ha1 ini ibu-ibu dapat menambah wawasan dan lebih mengetahui atribut-atribut yang melengkapi susu formula tersebut, sehingga dapat memilih susu formula yang terbaik untuk bayinya. Dengan mengetahui peran kelompok acuan sebagai pemberi referensi menjadikan produsen lebih meningkatkan pemasarannya melalui dokter. Referensi dokter amat berguna bagi bayi-bayi yang mengalami gangguan kesehatan seperti diare sebagai akibat ketidak cocokkan dalam penggunaan susu formula atau karena penyakit lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang menjadi bahan penelitian ini meliputi : a. Bagaimana perilaku konsumen terhadap pemilihan susu formula untuk bayi berusia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. b. Bagaimana loyalitas customer terhadap suatu merek susu formula untuk bayi berusia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. c. Bagaimana pengaruh dokter sebagai pemberi referensi terhadap ibu dalam pemilihan susu formula untuk bayi berusia 0-6 bulan dan 6-12 bulan.

1.3 Tujuan a. Mengidentifikasi atribut-atribut yang dipertimbangkan oleh ibu dalam memilih merek susu formula bayi bemsia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. b. Menganalisis brand switching terhadap pemilihan merek susu formula bayi bemsia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. c. Menganalisis pengamh dokter atau tenaga kesehatan sebagai kelompok acuan terhadap ibu dalam pemilihan merek susu formula bayi berusia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. 1.4. Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam pemilihan susu formula. Hasil penelitian ini akan memberi asupan kepada produsen untuk lebih meningkatkan pemasarannya kepada pihak-pihak yang terkait, mengingat produk susu formula tidak diiklankan. Bagi peneliti, penelitian ini menjadikan pengalaman yang sangat berarti untuk melakukan penelitian yang lebih baik di masa mendatang.

dapat membentuk hasil akhirnya, termasuk motivasi internal dan pengaruh eksternal seperti tekanan sosial dan kegiatan pemasaran. Perspektif pemecahan masalahpun mencakupi semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan dan jajaran luas dari faktor yang memotivasi dan mempengaruhi. Berbicara secara umum, keputusan konsumen mempunyai langkah- langkah berikut ini : Perilaku konsumen dapat dilakukan oleh seseorang atau kelompok konsumen dan masing-masing pelaku memiliki keunikan tersendiri. Perilaku konsumen individual tidak terlepas dari pengaruh konsumen yang berkelompok atau industrial conszciner (Nugroho, 2002). Situasi umum yang terjadi dalam suatu proses mengkonsumsi barangljasa adalah bahwa seseorang melakukan pembelian dengan inisiatifnya sendiri, tetapi tidak jarang adanya pengamh dari luar seperti kelompok referensi tertentu, keluarga yang secara bersama-sama terlibat dalam proses pengambilan keputusannya. Situasi ini menunjukkan peran yang berbeda-beda dalam proses pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi barangtjasa seperti dijelaskan pada Tabel 2.1. Bila unit pembelian adalah individu yang membuat pilihan untuk konsumsi pribadinya, individu bersangkutan umumnya akan menjalankan semua peranan, walaupun selalu akan ada pelbagai jenis pengaruh dari teman dan kerabat. Namun, di dalam keluarga besar (mencakupi kerabat), lima orang atau lebih dapat menjalankan peranan yang sepenuhnya berbeda. Berdasarkan gambar di atas, maka diketahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses mengkonsumsikan suatu produk terdiri dari tiga kategori : (1). Pengaruh Lingkungan

(2). Perbedaan dan pengamh individual (3). Proses Psikologis Ketiga faktor ini secara bersama-sama mempengamhi proses pengambilan keputusan konsumen sampai pada akhirnya muncul respon untuk mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsikan produk. Proses pengambilan keputusan tersebut sudah melalui proses identifikasi masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi pilihan yang akan diambil (Mowen dan Minor, 2001). Tabel 2.1. Klasifikasi Peran Dalam Perilaku Konsumen Peran Inisiator (Initiator) Pemberi Pengaruh (InJuencer) Pengambil Keputusan (Decider) Pembeli (Buyer) Pengguna (User) Sumber : Nugroho, 2002 Uraian Orang yang menentukan adanya kebutuhan atau kein&an ;ang belum terpenihi dan untuk mewujudkanny a Seseorang yang dengan sengaja atau tidak sengaja perilakunya mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk membeli atau perilaku pembelian barang Ijasa Seseorang yang menentukan komponen-komponen keputusan pembelian, atau seseorang yang dengan wewenang dan kekuatan keuan~annya - - menentukan pilihan akhir. Seseorang yang melakukan pembelian di tempat penjual Seseorang yang secara langsung terlibat dalam pengkonsumsian barangtjasa I

Model sederhana tentang perilaku konsumen digambarkan oleh Assael (1992) adalah sebagai berikut: Umpan Balik Kepada Pelanggan : Evaluasi Pasca Pembelian + Pelanggan Individu Proses Pengambilan Keputusan Untuk Pelanggan ' Respon ~elanggan Umpan Balik Kepada Pelanggan : Pengembangan Startegi Pemasaran Gambar 2.1. Model Perilaku Konsumen 2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 2.1.1.2.1 Pengaruh Lingkungan Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh : a. Budaya Dalam studi perilaku konsumen, budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk

berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya, bersama dengan unsur-unsur lain dari lingkungan memberi dampak pada semua tahap pengambilan keputusan konsumen. Budaya mempengaruh'i penggerak yang memotivasi orang untuk mengambil tindakan lebih jauh. b. Kelas Sosial Adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagai nilai, minat dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosio ekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda. Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam pasar. Kelompok status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup di kalangan masing-masing kelas dan juga estimasi sosial yang positif atau negatif mengenai kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas. 2.1.1.2.2 Pengaruh Pribadi Sebagai konsumen, perilaku manusia kerap dipengaruhi oleh orang-orang yang berhubungan erat. Seseorang mungkin berespon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan din dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Pengaruh pribadi meliputi :