Nama : ARI WULANDARI NIM : Pokjar : Gantiwarno

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

NIM : : POKJAR

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya,

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang dibutuhkan oleh siswa dalam menempuh kehidupan (Sani, RA.

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu. mengembangkan kemampuan berfikir anak, karena keberhasilan proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Mulyasa, 2005 :70).

BAB I PENDAHULUAN. fenomena-fenomena dunia. Permasalahan pendidikan dewasa ini, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. IPA itu suatu cara atau metode mengamati Alam (Nash, 1963) maksudnya, membentuk suatu perspektif baru tentang objek yang diamati.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menunjukkan bahwa pendidikan perlu diselenggarakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mahluk hidup, lingkungan, dan interaksinya.

BAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB I PENDAHULUAN. setiap sekolahan adalah hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya suatu. siswa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. pembelajaran yang semakin luas membawa banyak perubahan dalam dunia

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (sains) berupaya meningkatkan minat siswa untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ahmadi dalam Ismawati (2007) mengatakan bahwa Inkuiri berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menyiapkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kreativitas siswa. Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. datang yang dapat bersaing di dunia internasional. Tanpa adanya pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa untuk menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan. mengamati, melakukan eksperimen, menafsirkan data

I. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah, sehingga tanggung jawab para pendidik di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 21 memiliki implikasi luas dan mendalam terhadap berbagai rancangan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

BAB I PENDAHULUAN. IPA merupakan cara mempelajari tentang alam secara sistematis untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan

Transkripsi:

Nama : ARI WULANDARI NIM : 836759945 Pokjar : Gantiwarno 1. Contoh pembelajaran yang saya gunakan menurut teori pada kelas bawah ( 1 ) : a. Teori PIAGET 1) Tahap Sensori Motor Pada tahap ini anak mulai mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik yaitu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan perabaan. Karakteristik tahap ini merupakan gerakan gerakan akibat suatu reaksi langsung dari rangsangan. Anak mengatur alamnya dengan indera ( Sensori ) dan tindakan tindakannya ( motor ), anak belum mempunyai kesadaran kesadaran adanya konsepsi yang tetap. Contoh : Pada usia 6 tahun anak mulai masuk Sekolah Dasar, pertama tama sia anak pasti menangis karena minta di tunggu orang tuanya ketika KBMkarena si anak belum bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Selang berjalannya waktu secara pelan pelan si anak mulai beradaptasi dengan lingkungan yang baru bertemu teman baru, guru baru. Akhirnya si anak mulai terbiasa dengan lingkungannya di sekolah dan bisa mengikuti KBM dengan baik. 2) Tahap Pre-Operasional Perkembangan kemampuan menggunakan simbol simbol yang menggambarkan obyek yang ada di sekitarnya. Berpikir masih egosentris dan berpusat. Contoh : Pada tahap ini si anak mulai belajar huruf abjad dari huruf A-Z, sampai dapat menyusun dan membaca suatu kalimat yang sederhana. Selain itu terjadi perkembangan mental yang luar biasa. 3) Tahap Konkret Operasional Tahap operasi konkret di nyatakan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada peristiwa-peristiwa yang langsung dialami. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak maupun hipotesis. Contoh : suatu gelas di isi air selanjutnya dimasukkan uang logam sehingga permukaan air naik. Anak pada tahap operasi konkret dapat mengetahui bahwa volume air tetap sama. Pada tahap sebelumnya, anak masih mengira bahwa volume air setelah dimasukkan logam menjadi bertambah. 4) Tahap Formal Operasional Pada tahap ini anak sudah berusia sekitar 11 tahun dan tahap ini berakhir pada usia 14 dan 15 tahun sebelum memasuki masa dewasa. Anak usia ini telah dapat secara penuh melakukan operasi secara logis tetapi masih mempunyai pengalaman yang terbatas. Mereka dapat secara mental dan sistematik meneliti

faktor faktor yang beragam, mereka tidak lama lagi tergantung untuk melakukan manipulasi terhadap benda. Alasan mengapa saya menggunakan teori Piaget bukan menggunakan teori yang lain adalah : 1. Berpikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid di ajarkan berpikir untuk menyelesaikan masalah atau sebuah study kasus dan dapat mengembangkannya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan. 2. Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harusterlibat langsung dalam mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih faham dan boleh mengaplikasikannya dalam sebuah situasi. 3. Daya Ingat artinya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina sendi kefahaman mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru. 4. Kemahiran Sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina pengetahuan baru. 5. Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan terlibat secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham, ingat dan lebih yakin dalam memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila peserta didik melakukan interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru. 1. Kentungan penggunaan pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD adalah : a. Siswa terlibat langsung dengan obyek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi ajar. b. Siswa menemukan sendiri konsep konsep yang dipelajari. c. Melatih siswa untuk berpikir lebih kritis. d. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran. e. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru. f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah. 2. 2 pendekatan dari 9 pendekatan pada modul 2 yaitu : a. Pendekatan Keterampilan proses Dalam IPA SD Adalah pembelajaran yang dianjurkan di didalam mengajar IPA. Keterampilanketerampilan proses IPA dikembangkan bersama-sama dengan faktafakta,konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA. Keterampilan proses IPA yang di kembangkan pada anak SD merupakan modifikasi dari keter ampilan proses IPA yang di miliki para ilmuwan sebab di sesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan materi yang di ajarkan.

Keterampilan proses IPA merupakan pendekatan yang ditempuh para ilmuwan dalam usaha mereka memecahkan misteri-misteri di dalam alam. Aspek aspek keterampilan dalam proses IPA adalah : Pengamatan Pengklasifikasian Pengukuran Pengidentifikasian dan pengendalian variabel Perumusan hipotesa Perancangan eksperimen Pengkomunikasian hasil eksperimen b. Pendekatan Inkuiri Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini : Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Prinsip Interaksi, Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai prosesinteraksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Prinsip bertanya, Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat di perlukan. Disamping itu, pada pembelajaran ini juga perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang di pelajarinya. Prinsip belajar untuk berpikir, belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir ( laerning how to think ), yakni proses pengembangan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Prinsip Keterbukaan, Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya. Alasan mengapa menggunakan kedua pendekatan di atas adalah : Pendekatan keterampilan proses akan efektif jika sesuai dengan kesiapan intelektual. Oleh karena itu, pendekatan keterampilan proses harus tersusun pengembangan pembelajaran matematika SD 6-3 menurut urutan

yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Misalnya sebelum melaksanakan penelitian, siswa terlebih dahulu harus mengobservasi atau mengamati dan membuat hipotesis. Alasannya tentulah sederhana, yaitu agar siswa dapat menciptakan kembali konsepkonsep yang ada dalam pikiran dan mampu mengorganisasikannya. Dengan demikian, keberhasilan anak dalam belajar matematika menggunakan pendekatan keterampilan proses adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belum paham terhadap permasalahan matematika yang sedang dipelajari sehingga menjadi paham dan mengerti permasalahannya. Memakai pendekatan inkuiri karena metode ini dalam proses pembelajaran berlangsung pengajar harus dapat mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Adapun langkah langkah pembelajarannya adalah : 1. Membina suasana yang responsif di antara siswa. 2. Mengemukakan permasalahan untuk di inkuiri ( ditemukan )melalui cerita, film, gambar dan sebagainya. Kemudian mengajukan pertanyaan ke arah mencari, merumuskan dan memperjelas permasalahan dari cerita dan gambar. 3. Mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada siswa, pertanyaan yang di ajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi atas data tentang masalah tersebut. 4. Merumuskan hipotesis atau perkiraan yang merupakan jawaban dari pernyataan tersebut. Perkiraan jawaban ini akan terlihat tidaknya setelah pengumpulan data dan pembuktian atas data. Siswa mencoba merumuskan hipotesa permasalahan tersebut. Guru membantu dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan. 5. Menguji hipotesis, guru mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data untuk pembuktian hipotesa. 6. Pengambilan kesimpulan, perumusan kesimpulan ini dilakukan guru dan siswa. 3. Menurut saya pendekatan sejarah diterapkan bisa mulai dari kelas rendah sekolah dasar secara sederhana, misalnya siswa mengawali belajar dengan belajar bagaimana belajar dan bekerja menggunakan peta dan globe. Contohnya pembelajaran inkuiri tentang peta dan globe pada kelas 3 SD yaitu tujuannya pada akhir proses belajar mengajar diharapkan siswa dapat mengenal simbul simbul yang ada didalam peta dan mengemukakan alasannya mengapa harus menggunakan simbol yang berbeda beda. Dalam hal ini akhirnya mendorong siswa untuk ikut berperan aktif ( tidak membosankan ) dan merasa senang karena dapat mengembangkan pikirannya secara optimal. Maka diterapkan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, dimana belajar dengan berpikir dari hal hal yang khusus ke umum dengan di awali dengan sebuah pertanyaan pertanyaan dari guru yang kemudian kita mencari jawabannya dan mengembangkan kesimpulan berdasarkan dengan bukti bukti yang telah di miliki.

a. Metode Ceramah Yaitu metode yang sering digunakan oleh guru untuk memberikan informasi kepada siswa, sehingga siswa menjadi pasif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran ceramah ini diupayakan tidak hanya menajikan informasi dari guru, karena di setiap pembelajaran harus di usahakan siswa yang aktif.kelebihan metode ceramah ini adalah :1. Dapat menyampaikan materi lebih banyak dibandingkan dengan metode metode yang lain.2. Pada pembelajaran IPA tidak banyak memerlukan peralatan laboratorium. 3. Bila di siapkan dengan baik misalnya dengan menggunakan model pembelajaran dapat membangkitkan aktivitas siswa.sedangkan kelemahan metode ceramah ini adalah : 1. Kalau penyajian Teacher Centre dan siswa sama sekali tidak dilibatkan, maka materi yang disajikan mudah terlupakan karena siswa hanya mendengar saja. 2. Akibat siswa tidak aktif dapat saja siswa mengantuk atau memikirkan yang lain. b. Metode Eksperimen Dengan metode eksperimen ini dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini, siswa di beri pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu obyek keadaan. Dengan demikian siswa di tuntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, mencari suatu data baru yang diperlukan, mengolah sendiri, membuktikan suatu dalil atau hukum dan menarik kesimpulan atas proses yang di alaminya itu. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melatih siswa untuk berpikir yang ilmiah (Scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang di pelajarinya. 4. Yang saya pilih adalah metode ceramah dan metode eksperimen,karena kedua metode tersebut dapat diterapkan di kelas bawah maupun kelas atas.melalui ceramah dapat di capai beberapa tujuan, dengan metode ceramah guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Selain itu ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar di dapatkan. Adapun kelemahan dan kelebihan metode ceramah ini adalah : Kelebihan a. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah. b. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa. c. Guru mudah menguasai kelas d. Mudah mengorganisasikan tempat duduk e. Guru mudah menerangkan dengan lebih baik f. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas

Kelemahan a. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang di ajarkan. Siswa hanya aktif membuat catatan saja. b. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan. c. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi belajar mengafal yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian. d. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan. e. Cenderung membuat siswa pasif. Sedangkan kalau menggunakan metode esperimen yaitu pembelajaran dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa di beri kesempatan untuk mengalami sendiri untuk melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang di pelajarinya. Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode eksperimen ini adalah : Kelebihan a. Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapat di amati. b. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar. c. Dapat menambah pengalaman anak didik. d. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan. e. Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan konkret. f. Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik. Kekurangan a. Memerlukan waktu yang cukup banyak. b. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan bahannya. c. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. d. Apabila siswa tidak aktif maka metode ini menjadi tidak efektif. e. Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kuat kurang baik hasilnya. 5. Perbedaan makna tentang pendekatan dan metode : Makna pendekatan merupakan sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Metode yaitu cara cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Terdapat bermacam macam metode dalam pembelajaran

yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, metode eksperimen dan metode demonstrasi.