WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN DI KOTA BANJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 76 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR TAHUN2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 859 TAHUN 2011 TENTANG


BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN PEMUDA, BUDAYA DAN OLAHRAGA KOTA BANJAR

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 42 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 915 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2017

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 94 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17.a TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMATAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

2013, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1918); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 37 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 860 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI E

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN OTONOMI DAERAH KEPADA KECAMATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/PRT/M/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2009

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

BUPATI BANYUMAS. PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR «r TAHUN 20 13

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

Transkripsi:

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN DI KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota merupakan pedoman dalam pembentukkan dan penerapan SPM bidang perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Walikota Banjar tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perhubungan di Kota Banjar; 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4246); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM.81 Tahun 2011 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota; 7. Surat Edaran Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi 1

Nomor : SE 11 Tahun 2000 tentang Standar Pelayanan Minimal Sektor Perhubungan dan Telekomunikasi dalam rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah; 8. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Banjar ( Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7); 9. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11 Seri E) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2012 Nomor 15); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG STÁNDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN DI KOTA BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Banjar. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Banjar. 4. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah lembaga perangkat daerah yang menangani urusan bidang perhubungan. 5. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 6. Standar pelayanan minimal Bidang Perhubungan adalah tolak ukur kinerja pelayanan bidang perhubungan yang diselenggarakan oleh daerah Kota. 7. Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat. 8. Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud dibentuknya Peraturan Walikota ini untuk memberikan pedoman dalam rangka penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan. 2

(2) Tujuan dibentuknya Peraturan Walikota ini untuk menjamin jenis dan kualitas pelayanan dasar bidang perhubungan yang berhak diperoleh warga. BAB III STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KOTA BANJAR Pasal 3 (1) Pemerintah Daerah Kota Banjar menyelenggarakan pelayanan urusan perhubungan sesuai dengan SPM Bidang Perhubungan terdiri dari jenis pelayanan dasar, indikator, nilai dan batas waktu pencapaian tahun 2014. (2) Jenis pelayanan dasar sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi : a. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan; b. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan; c. Fasilitas Perlengkapan Jalan; d. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor; e. Sumber Daya Manusia (SDM) (3) Indikator dari Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah : a. tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kota; dan b. tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kota. (4) Indikator dari Jaringan Prasarana Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah : a. tersedianya halte yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek; dan b. tersedianya terminal angkutan penumpang yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. (5) Indikator dari Fasilitas Perlengkapan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c adalah tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kota. (6) Indikator dari Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d adalah tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor. (7) Indikator dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e adalah : a. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang terminal; b. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dibida ng pengujian kendaraan bermotor; dan c. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir. (8) Nilai SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terdiri dari indikator tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kota sebesar 75% ( tujuh puluh lima persen) dan untuk indikator tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kota sebesar 60% (enam puluh persen). (9) Nilai SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terdiri dari indikator tersedianya halte yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek sebesar 100% (seratus persen) dan untuk indikator tersedianya terminal angkutan 3

penumpang yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek sebesar 40% (empat puluh persen). (10) Nilai SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terdiri dari indikator tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kota sebesar 60% (enam puluh persen). (11) Nilai SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terdiri dari indikator tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor sebesar 60% (enam puluh persen). (12) Nilai SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terdiri dari indikator tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang terminal sebesar 50% (lima puluh persen), untuk indikator tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang pengujian kendaraan bermotor sebesar 100% (seratus persen) serta untuk indikator tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir sebesar 40% (empat puluh persen). BAB IV PENGORGANISASIAN Pasal 4 (1) Walikota bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan bidang perhubungan sesuai SPM bidang perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (2) Penyelenggaraan pelayanan bidang perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara operasional dilaksanakan oleh OPD yang menangani urusan bidang perhubungan. (3) Penyelenggaraan pelayanan urusan pemerintahan bidang perhubungan sesuai dengan SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan dibidang perhubungan. BAB V PELAKSANAAN Pasal 5 (1) SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam perencanaan program pencapaian target standar pelayanan minimal. (2) Perencanaan program pencapaian target sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan secara bertahap sesuai petunjuk teknis SPM Bidang Perhubungan. BAB VI PELAPORAN Pasal 6 (1) Kepala OPD yang menangani bidang perhubungan wajib melaporkan laporan teknis, tahunan, kinerja, penerapan dan pencapaian pelayanan dibidang perhubungan kepada Walikota. (2) Kepala OPD yang menangani bidang perhubungan atas nama Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan teknis penerapan SPM Bidang Perhubungan. (3) Walikota wajib menyampaikan laporan teknis, tahunan, kinerja, penerapan dan pencapaian pelayanan dibidang perhubungan kepada Gubernur. 4

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI Pasal 7 (1) Untuk menjamin pelayanan dasar kepada masyarakat dilakukan monitoring dan evaluasi atas penerapan SPM Bidang Perhubungan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh Walikota atau Organisasi Perangkat Daerah yang ditunjuk. Pasal 8 Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud Pasal 7 dijadikan bahan : a. masukan bagi pengembangan kapasitas Pemerintah Daerah dalam pencapaian SPM Bidang Perhubungan; dan b. pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Bidang Perhubungan. BAB VIII PENGEMBANGAN KAPASITAS Pasal 9 (1) Tindaklanjut hasil monitoring dan evaluasi atas penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan, dilakukan pengembangan kapasitas untuk mendukung penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan. (2) Pengembangan kapasitas untuk mendukung penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala Dinas Perhubungan, atas nama Walikota. Pasal 10 (1) Pengembangan Kapasitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilakukan melalui peningkatan kemampuan sistem kelembagaan, personel dan keuangan, oleh Pemerintah Daerah. (2) Peningkatan kemampuan sistem kelembagaan, personel dan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, dan/atau bantuan lainnya. BAB IX PENDANAAN Pasal 11 Pendanaan untuk penerapan, pencapaian kinerja/target, pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan, pembangunan sub system manajemen, serta pengembangan kapasitas yang menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintahan daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota sesuai kewenangannya. 5

BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 (1) Pembinaan teknis penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan dilakukan sesuai petunjuk teknis. (2) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat didelegasikan oleh Walikota kepada OPD yang menangani bidang Perhubungan. Pasal 13 Walikota bersama badan/instansi terkait melakukan pengawasan teknis atas penerapan dan pencapaian SPM Bidang Perhubungan. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14 Diluar jenis pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), OPD yang menangani bidang perhubungan wajib menyelenggarakan jenis pelayanan sesuai kebutuhan, karakteristik, dan potensi daerah. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Banjar. Ditetapkan di Banjar pada tanggal 12 Agustus 2013 WALIKOTA BANJAR, ttd Diundangkan di Banjar pada tanggal 12 Agustus 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJAR, ttd HERMAN SUTRISNO YAYAT SUPRIYATNA BERITA DAERAH KOTA BANJAR TAHUN 2013 NOMOR 44 SERI E 6

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR : 44 TAHUN 2013 TANGGAL : 12 Agustus 2013 TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN DI KOTA BANJAR JENIS PELAYANAN, INDIKATOR KINERJA DAN TARGET PENCAPAIAN SPM BIDANG PERHUBUNGAN DI KOTA BANJAR NO. JENIS PELAYANAN DASAR 1 Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan 2 Jaringan Prasarana Angkutan Jalan STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kota Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kota Tersedianya halte yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek Tersedianya terminal angkutan penumpang yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNGJAWAB 75% 2014 Dinas Perhubungan, 60% 2014 Dinas Perhubungan, 100% 2014 Dinas Perhubungan, 40% 2014 Dinas Perhubungan, 3 Fasilitas Perlengkapan Jalan Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kota 60% 2014 Dinas Perhubungan, 7

4 Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor 60% 2014 Dinas Perhubungan, 5 Sumber Daya Manusia (SDM) Tersedianya Sumber daya Manusia (SDM) dibidang terminal Tersedianya Sumber daya Manusia (SDM) dibidang pengujian kendaraan bermotor Tersedianya Sumber daya Manusia (SDM) dibidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir 50% 2014 Dinas Perhubungan, 100% 2014 Dinas Perhubungan, 40% 2014 Dinas Perhubungan, WALIKOTA BANJAR, ttd HERMAN SUTRISNO 8