BAB I PENDAHULUAN. harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. hamba dan penciptanya juga merumuskan tata cara yang baik dan benar dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yakni fungsi abdun dan khali>fah fi> al-ard}. Manusia harus mengemban dua

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan hidup dan kehidupan ini sesuai dengan tata aturan dan. Dalam melaksanakan hidup dan kehidupan, Islam selain

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa arab sajada yang berarti tempat sujud atau tempat

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. menolong atau yang disebut dengan makhluk sosial. Dalam pergaulan tiaptiap

BAB I PENDAHULUAN. dan konsep muamalah yang diajarkan oleh syar at Islam. Islam sebagai

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi, tidak mungkin bagi siapapun untuk memenuhi seluruh kebutuhannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB I PENDAHULUAN. lain karena manusia merupakan makhluq sosial. Begitu juga dalam bekerja

BAB I PENDAHULUAN. pencipta. Karena itu hukum Islam sangat menekankan kemanusiaan. 1

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain, agar mereka saling tolong menolong dan saling tukar menukar kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kelompok tersebut lama-kelamaan akan menjadi sebuah pemukiman,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. Menurutnya hubungan manusia sebagai makhluk sosial ini dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PELAYANAN PAKET PERAWATAN JENAZAH ONLINE DI KELURAHAN SUMBER REJO KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam adalah petunjuk bagi manusia ( Hudan li al-nâs) untuk

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. jumpai adalah urusan perdagangan. Muhammad sejak usia 12 tahun. Sebagai pemimpin besar umat Islam

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK BAGI HASIL DENGAN PEMBAGIAN TETAP DARI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KJKS KUM3 RAHMAT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. praktek yang merupakan hasil interaksi sesama manusia adalah terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut sangat wajar mengingat mereka

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TANPA HAK KHIYAR (Studi Kasus Pada Jual Beli Pakaian Di Pasar Baru Kota Langsa). SKRIPSI.

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan di muka bumi untuk mengisi dan memakmurkan hidup dan kehidupan ini sesuai dengan tata aturan dan hukum-hukum Allah. 1 Seperti halnya jual beli pegawai tas di home industri tas menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain dengan harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. Sama halnya dalam melaksanakan hidup dan kehidupan, Islam selain mensyari atkan akidah dan ibadah yang benar sebagai alat penghubung antara hamba dan penciptanya juga merumuskan tata cara yang baik dan benar dalam muamalah sebagai penghubung antara manusia satu sama lain. Muamalah adalah aturan-aturan Allah yang wajib ditaati yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta enda. 2 Secara etimologi, jual beli adalah pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain (muqa>balatu al-syai i bi al-syai i). Sedangkan jual beli 1 Ahmad Munif Suratmaputra, Filsafat Hukum Islam Al-Ghazali, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), 1. 2 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raj Grafindo Persada, 2008), 3. 1

2 secara terminologi, terdapat beberapa definisi yang dikedepan oleh beberapa ulama, sebagai berikut: 3 a. Menurut ulama Hanafiyah: م ب اد لة م ال ب م ال ع لى و ج ه م خ ص و ص ا و ه و م ب اد لة ش ي ء م ر غو ب ف ي ه ب م ثل ه ع لى و ج ه م ف ي د م خ ص و ص ا ي ب ا ي ج اب ا و ت ع اط Artinya: Pertukaran harta dengan harta berdasarkan cara khusus atau pertukaran sesuatu yang diperbolehkan dengan hal yang serupa berdasarkan cara yang berfaedah dan khusus yaitu dengan ijab atau saling memberi. b. Menurut Imam Nawawi: Artinya: {Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan. c. Menurut Ibn Qudamah: م قاب لة م ال ب م ال ت م ل ي كا م ب اد لة ا لمال ب الم ال ت م ل ي كا و ت م ل كا Artinya: Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan dan untuk saling menjadikan milik. Dari beberapa definisi mengenai jual beli tersebut di atas baik secara umum maupun secara terminologi, dapat penulis pahami bahwa jual beli merupakan bentuk muamalah dengan cara tukar menukar harta dengan harta yaitu antara pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang dengan tujuan memindahkan kepemilikan dan untuk 3 Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuh, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1989), Juz. 4, hal. 344-345.

3 saling memiliki, baik menggunakan ucapan atau perbuatan yang menunjukkan terjadinya transaksi jual beli. Dari pemaparan di atas dapat memberikan pemahaman bahwa pada dasarnya jual beli merupakan bentuk muamalah yang dihalalkan dalam Islam selama tidak terdapat unsur-unsur haram atau yang dapat membatalkan transaksi jual beli seperti riba yang dapat merugikan salah satu pihak. Islam memperbolehkan muamalah dengan bentuk jual beli selama tidak bertentangan dengan syari at Islam seperti terdapat unsur tipu menipu, saling merugikan, dan unsur riba. Imam Syafi i menyatakan: 4 Bahwa pada asalnya seluruh bentuk jual beli diperbolehkan apabila dilakukan dengan persetujuan orang yang memperjual belikan terhadap barang yang diperjualbelikan, kecuali terhadap apa yang dilarang oleh Rasulullah saw, dan sesuatu yang dilarang oleh Rasulullah merupakan sesuatu yang diharamkan, dan selain hal tersebut kami meperbolehkannya berdasarkan perbolehan jual beli dalam kitab Allah. Di samping itu, ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai. 5 Abdul Rahman mengatakan: Bahwa hukum jual beli yaitu boleh, dan jual beli dapat dihukumi wajib dalam keadaan mudarat atau dalam keadaan 4 Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami.,346. 5 Rahmat Syafi i, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), 75.

4 mendesak membutuhkan makanan dan minuman maka wajib membeli sesuatu untuk menjaga jiwa dari sesuatu yang membahayakan. Hukum jual beli juga dapat di hukumi sunnah seperti apabila seseorang bersumpah akan menjual barang-barang perniagaan yang tidak membahayakannya, dan dapat dihukumi makruh seperti menjual sesuatu yang makruh diperjualbelikan, dan dapat dihukumi haram seperti menjual sesuatu yang haram diperjualbelikan. 6 Adapun jual beli yang terjadi di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya adalah jual beli pegawai tas karena pegawai tersebut diminati oleh home industri tas lainnya. Pegawai tas diminati oleh home industri tas lainnya karena barang yang dihasilkan bagus dan etos kerja pegawai tersebut disiplin, jujur, serta cepat dalam pembuatan tas (memenuhi target). Pegawai tas dibeli oleh home industri lainnya kepada pemilik pegawai tersebut dengan izin dari pegawai dengan harga Rp 1.500.000,00 dan apabila pegawai tersebut mempunyai hutang kepada home industri yang memiliki awal pegawai itu (home industri pertama) maka yang wajib membayarnya adalah home industri yang akan membeli pegawai tersebut (home industri kedua). 7 Jual beli pegawai tas oleh home industri tas sudah sering dilakukan bahkan setiap menjelang lebaran home industri berbondong-bondong untuk mencari pegawai yang bagus dalam pembuatan tas serta siap ditarget sebanyak mungkin sesuai dengan harapan home industri. Dengan demikian maka banyak 6 Abd Al-Rahman Al-Jazairi, Al-Fiqh Ala Al-Madzahib Al- Arba ah, (Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2003), Juz. II, 140. 7 Dedik Purwanto, Ketua UD Gilar Sentosa, wawancara, tanggal 23 Mei 2013

5 home industi tas yang berminat dan membeli pegawai tas dengan nominal yang ditentukan oleh home industri yang memiliki pegawai tersebut dengan harga Rp 1.500.000,00. Jual beli yang sering terjadi adalah jual beli barang dengan barang (barter) atau jual beli barang dengan uang, dengan demikian peneliti ingin meneliti lebih jelas apakah jual beli pegawai tas (manusia) diperbolehkan oleh agama Islam atau tidak. Berangkat dari latar belakang tersebut di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian yang lebih mendalam dan jelas agar dapat diketahui kejelasan tata cara, mekanisme, prosedur, serta praktik Jual Beli Pekerja tas di Home Industri Tas Kecamatan Wonocolo Surabaya apakah telah sesuai dengan syarat dan aturan dalam persepektif hukum Islam. B. Identifikasi dan Batasan Masalah Melalaui latar belakang yang telah peniliti paparkan tersebut di atas, terdapat beberapa problema dalam pembahasan ini yang dapat peneliti identifikasi, yaitu: 1. Transaksi jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 2. Proses jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya.

6 3. Mekanisme jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 4. Akad yang digunakan dalam jual beli jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 5. Ijab dan qabul antara pegawai dan kedua home industri. 6. Penetapan harga yang digunakan. 7. Alasan dijualnya pegawai tas kepada home industri tas. Adapun batasan masalah dalam judul ini, yaitu hanya membahas tentang praktik jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya dan analisis hukum Islam terhadap jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah dalam penulisan penelitian ini, maka rumusan masalah yang akan peneliti kaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana praktik jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya? 2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya.?

7 D. Kajian Pustaka Setelah peneliti melakukan kajian pustaka, peneliti menjumpai hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang mempunyai sedikit relevansi dengan penelian yang sedang peneliti lakukan, yaitu sebagai berikut: Penelitian yang berjudul: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Gaji Guru Ngaji di Masjid Al-Jami Surabaya. Oleh Lilik Suhartini Tahun 2004. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang praktik serta hukum dari menjual ayat Allah karena dalam mengajarkan Al-Qur an diharamkan untuk mengambil manfaat dalam pengajaran tersebut. Tetapi dalam analisis hukum Islam praktik tersebut diperbolehkan berdasarkan kebutuhan manusia pada umumnya. 8 Penelitian yang berjudul: Tinjauan Hukum Islam Tentang Pemberian Upah Dakwah Yang Ditentukan Nominalnya Di Tanjung Pinang Jombang. Oleh Syaifullah, Tahun 2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam praktik dakwah Islam dalam memberikan dakwah yang diundang oleh masyarakat kiai memasang target jumlah nominal perdatang dalam penelitian ini dijelaskan bahwa menurut hukum Islam dalam dakwah Islam 8 Lilik Suhartini, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Gaji Guru Ngaji di Masjid Al-Jami Surabaya (Skripsi Jurusan Muamalah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2004).

8 dilarang menjual dakwah Allah karena hal tersebut termasuk kreteria Ujrah Ala Tho ah. 9 Antara penelitian tersebut dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan, mempunyai sedikit kesamaan, yaitu sama-sama mengkaji tentang ujrah atau pemberian upah. Sedangkan yang membedakan penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu dalam pembahasan penelitian ini peneliti lebih fokus pada pemberian upah, yaitu jual beli yang dilakukan antar home industri yang satu dengan home industri lainnya merupakan pengupahan atas skil yang dimiliki pegawai dimana semua hutang dari pegawai lunas dengan dibayarkan oleh home industri yang membeli pekerja tersebut E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini ialah sebagaimana berikut: 1. Untuk memahami praktik jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 2. Untuk meninjau dan menganalisis terhadap jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 9 Syaifullah, Tinjauan Hukum Islam Tentang Pemberian Upah Dakwah Yang Ditentukan Nominalnya Di Tanjung Pinang Jombang (Skripsi Jurusan Muamalah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010).

9 F. Kegunaan Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang peneliti kedepankan dalam penelitian ini, maka kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam dua aspek, sebagaimana berikut: 1. Teoritis a. Menambah informasi dalam khazanah keilmuan dalam bermuamalah, khususnya dalam jual beli pekerja tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya dalam perspektif hukum Islam. b. Menambah perbendaharaan karya ilmiah untuk pengembangan hukum Islam dalam bidang Mu amalah. c. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, khusunya peneliti mengenai praktik jual beli pekerja tas. 2. Praktis a. Memberikan kontribusi pemikiran kepada masyarakat, khusunya kepada penjual dan pembeli serta pegawai dalam hal jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya menurut perspektif hukum islam. b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli pegawai tas, khususnya bagi pegawai yang diperjual belikan dan kedua home industri.

10 G. Definisi Oprasional Peneliti melakukan penelitian ini, agar tidak terdapat kekeliruan dan kesalahan interpretasi dalam memahami penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul: Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pekerja Tas di Home Industri Tas Kecamatan Wonocolo Surabaya., maka penulis akan memaparkan beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Hukum Islam: Adalah khitab Allah atau sabda Nabi Muhammad yang berhubungan dengan segala amal perbuatan mukallaf, baik mengandung perintah, larangan, pilihan, atau ketetapan. 10 Yaitu berkaitan dengan ujrah dan hiwa>lah. 2. Jual Beli Pegawai: penjualan pegawai atau karyawan home industi yang diminati oleh home industri lainnya karena hasil kerjanya bagus, sehingga home industri yang satu berminat memberi konpensasi sebesar Rp 1.500.000,00 per karyawan atau pegawai. 3. Home Industri: suatu pemilik usaha yang dalam usahanya bertempat tinggal di rumah sendiri dengan memproduksi beberapa tas yang diproduksikan oleh beberapa pegawai yang pakar dalam pembuatan tas. Dalam hal ini yang dimaksud dengan judul itu memberi konpensasi adalah segala perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan ujrah dan hiwa>lah sesuai dengan Al-Qur an dan Al-Hadis mengenai jual beli pegawai oleh home 10 Moh. Rifa i, Ushul Fiqh, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1973), 11.

11 industri tas karena pegawai yang mempunyai potensi sehingga diminati oleh home industri lainnya dimana semua hutang pegawai dilunasi oleh home industri yang ingin membeli pegawai tersebut. H. Metode Penelitian Adapun penulisan dan pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, karena data yang dikemukakan bukan data angka. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti. dimana peneliti adalah sebagai instumen kunci, tekhnik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 11 Sedangkan pendekatan penelitian ini, ialah bersifat deskriptif-analisis. Yaitu, peneliti mendeskipsikan data-data yang diperoleh dari objek penelelitian secara objektif dan apa adanya, serta penulis memberikan interpretasi dan analisis terhadap data-data yang diperoleh. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UD Gilar Sentosa Jl. Perum Peni 1 RT 01 Rw 02 Kelurahan Menanggal Kecamatan Wonocolo Surabaya. Penulis memfokuskan penelitian ini terhadap jual beli pegawai tas yang meliputi 11 Sugiyino, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), 9

12 ujrah dan hiwa>lah dimana pegawai tersebut dibeli berdasarkan potensi dan hutang berpindah. 2. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. 12 Hal ini dimaksudkan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UD Gilar Sentosa serta perusahaan yang membeli pegawai tas yang melakukan semua transaksi tersebut. Akan tetapi karena sangat terbatasnya waktu dan tenaga, maka penulis hanya mengambil sebagian dari karyawan UD Gilar Sentosa yang melakukan transaksi tersebut. 3. Data Yang Dikumpulkan Berdasarkan judul dan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka data yang dikumpulkan adalah sebagaimana berikut: a. Prosedur dalam melakukan transaksi jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. b. Mekanisme jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. c. Ijab dan qabul, serta akad yang digunakan dalam transaksi jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 12 Ibid, 108.

13 4. Sumber Data Agar memperoleh data yang kompleks dan komprehensif, serta terdapat korelasi yang akurat sesuai dengan judul penelitian ini, maka sumber data dalam penelitian ini di bagi dua, yaitu: a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang bersumber dan diperoleh langsung dari sumbernya, data primer yang dimaksud adalah: 1) Penjual, yaitu suatu home industri UD Gilar Sentosa yang menjual pegawainya sendiri kepada home industri lainnya dalam bidang pembuatan tas. Baik dalam dokumen serta transksi-transaksi yang dilakukan UD Gilar sentosa dengan beberapa home industri lainnya. 2) Pembeli, yaitu suatu home industri UD Firman Jaya yang ingin membeli pegawai tas yang dalam pembuatan tas sangat bagus sehingga home industri ini atau penjual berminat membeli pegawai tas dengan harga yang telah ditentukan penjual. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang dibutuhkan sebagai pendukung data primer. Data ini bersumber dari referensi dan literatur yang mempunyai korelasi dengan judul dan pembahasan penelitian ini seperti buku, catatan, dan dokumen. Adapun sumber data sekunder yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, ialah sebagaimana berikut:

14 1) Imam Taqiyuddin, Kifa>yah al-akhy>ar, Indonesia: Maktabah Dar Ihya al-kutub. 2) Abd Al-Rahman al-jazayri, Al-Fiqh Ala> al-madza>hib al- Arba ah, Bairut: Dar al-kutub al-ilmiyah, 2006. 3) Ibn Rusyd, Bida>yah al-mujtahid wa Niha>yah al-muqtashid, Surabaya: Al-Hidayah. 4) As-Suyuthi, Imam Jalaluddin. Al-Asybah wa An-Nadha>ir. Maktabah Ats-Tsaqa>fi Li An-Nasyri Wa At-Tauzi : Kairo 5) Ahmad Sarwat, Fiqh Mu a>malah, Surabaya: Abu Al-Fatih, 2009. 6) Hendi Suhendi, Fiqh Mu a>malah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. 7) Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Al-Asybah wa An-Nadhair. (Maktabah Ats-Tsaqafi Li An-Nasyri WA At-Tauzi : Kairo, 2007). 8) Adiwarman Karim. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. (Jakarta : Gema Insani Press, 2003). 9) Abdul Majid, Pokok-Pokok Fiqih Muamalah dan Hukum Kebendaan dalam Islam, Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati, 1986. 10) Hasbi al-shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, Jakata: Bulan Bintang, 1984 11) Al-Quran Al-Karim wa Tarjamatuhu Ma aniyahu ila al-lughat al- Andu>nisiyyati. Mujma Khadim al-haramain : Madinah.

15 12) Qardhawi, Yusuf. 2000. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Gema Insani Press : Jakarta, yang diterjemahka oleh Zainal Arifin dan Dahlia Husin dari Daurul Qiyam wal Akhlam fil Iqtishadil Islami. 13) Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam.(Jakarta : Gema Insani Press, 2000), hlm. 256 yang diterjemahkan oleh Zainal Arifin dan Dahlia Husin dari Daurul Qiyam wal Akhlam fil Iqtishadil Islami 5. Teknik Pengumpulan Data Adapun untuk memperoleh data yang akurat dan dibutuhkan oleh peneliti sesuai dengan judul penelitian, maka dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode, sebagaimana berikut: a. Observasi Observasi yaitu merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. 13 Peneliti menggunakan observasi sebagai salah satu teknik pengumpulan data, yaitu untuk mengamati secara langsung praktik atau proses jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. b. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 14 Metode 13 Ibid., 145. 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2006), 155.

16 wawancara digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data, yaitu untuk memperoleh data mengenai praktik atau proses jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya melalui tanya jawab. Peneliti menggunakan wawancara yaitu untuk menanyai langsung mengenai sejarah dan latar belakang terjadinya jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 6. Teknik Pengolahan Data Peneliti mensistematisasikan data yang telah dikumpulkan dan mempermudah peneliti dalam melakukan analisa data, maka peneliti mengolah data tersebut melalui beberapa teknik, sebagaimana berikut: a. Editing: Yaitu mengedit data-data yang sudah dikumpulkan. Tekhnik ini digunakan oleh peneliti untuk memeriksa atau mengecek data-data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data, dan memperbaikinya apabila masih terdapat hal-hal yang salah. b. Koding: Yaitu pemberian kode dan pengkategorisasian data. Peneliti menggunakan tekhnik ini untuk mengkategorisasikan data-data yang sudah dikumpulkan agar terdapat relevansi dengan pembahasan dalam penelitian ini. c. Organizing: Yaitu mengorganisasikan atau mensistematisasikan data. Melalaui tekhnik ini, peneliti mengelompokkan data-data yang telah dikumpulkan dan disesuaikan dengan pembahasan yang telah

17 direncanakan sebelumnya mengenai jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. 7. Teknik Analisa Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan ke orang lain. 15 Peneliti menganalisa data yang telah dikumpulkan secara keseluruahan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif, yaitu peneliti mendeskriptifkan dan memaparkan data yang diperoleh dilapangan mengenai jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya. Peneliti menganalisa data menggunakan metode induktif, yaitu mengemukakan data yang besifat khusus mengenai praktik atau proses jual beli pegawai tas di home industri tas Kecamatan Wonocolo Surabaya kemudian di analisa dengan teori ujrah dan hiwa>lah dan hukum Islam untuk mengambil kesimpulan. 15 Sugiono, Metode Penelitian., 244.

18 I. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini, sebagaimana berikut: BAB I : Bab pertama merupakan pendahuluan, yang terdiri dari beberapa sub judul, yaitu: Latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : Bab dua berisi tentang landasan teori, pada bab ini peneliti berbicara tentang ujrah dan hiwa>lah pegawai tas oleh home industri tas. Dalam bab ini, secara rinci peneliti akan membicarakan tentang pengertian Ujrah dan Hiwa>lah, macam-macam Ujrah dan Hiwa>lah, serta dasar hukum Ujrah dan Hiwa>lah. BAB III : Pada bab tiga, peneliti memaparkan tentang hasil penelitian, yang terdiri dari: Gambaran Umum Home Industri, Keadaan Sosial Ekonomi, Adat istiadat, dan kehidupan beragama di Kecamatan Wonocolo Surabaya, Sejarah Home Industri Tas, Praktik Jual Beli Pegawi tas di Home Industri Tas Kecamatan Wonocolo Surabaya, serta Mekanisme Jual Beli Pegawai tas di Home Industri Tas Kecamatan Wonocolo Surabaya BAB IV : Pada bab keempat akan membahas tentang hasil analisa mengenai praktik, mekanisme, dan proses Jual Beli Pegawai tas di Home Industri Tas Kecamatan Wonocolo Surabaya menurut hukum Islam. BAB V : Bab kelima merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.