IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

III. KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Fisik. tersebut terletak di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis letak Kabupaten Tanggamus pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

Transkripsi:

41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi ini terdiri atas kabupaten yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tanggamus, Way Kanan, Pesawaran, Mesuji, Tulang Bawang Barat, dan Pringsewu. Selain itu, Provinsi Lampung mempunyaidua kota yaitu Metro dan Bandar Lampung. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatra. Secara geografis provinsi terletak pada posisi antara 103 0 40 105 0 50 Bujur Timur dan 6 0 45 sampai 3 0 45, Lintang Selatan. Batas wilayah Provinsi Lampung adalah: a. Di sebelah Utara berbatasan dengn Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. b. Di sebelah Selata berbatasan dengan Selat Sunda. c. Di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. d. Di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa (Lampung dalam Angka, 2011).

42 2. Kependudukan Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2000 dan SP 2010, jumlah penduduk Provinsi Lampung adalah sebanyak 6,656,430 pada 2000 jiwa dan 7.596.115 pada 2010 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,3% per tahun. Berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun 2000 dan 2010, dapat diketahui jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung 2000 dan 2010 seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung 2000 dan 2010 No Kabupaten Jumlah Penduduk Pertumbuhan 2000 2010 (%/tahun) 1 Lampung Barat 366,484 418,560 1,34 2 Tanggamus 475,627 534,595 1,14 3 Lampung Selatan 788,758 909,989 1,41 4 Lampung Timur 869,428 950,574 0,89 5 Lampung Tengah 1,046,167 1,170,048 1, 6 Lampung Utara 530,941 583,925 0,94 7 Way Kanan 357,604 406,735 1,29 8 Tulang Bawang 328,615 397,079 1,84 9 Pesawaran 344,365 397,294 1,41 10 Pringsewu 324,583 364,825 1,14 11 Mesuji 155,251 187,286 1,84 Tulang Bawang Barat 207,410 250,208 1,84 13 B.Lampung 742,749 879,651 1,67 14 Metro 118,448 145,346 2,06 Total Lampung 6,656,430 7,596,115 1,30 Sumber: Badan Pusat Statistik Lampung, 2011 Tabel 6 juga menyajikan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tiap kabupaten di Provinsi Lampung. Kabupaten dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi terdapat di Kota Metro (2,06% per tahun), sedangkan untuk laju pertumbuhan

43 paling rendah adalah Kabupaten Lampung Timur ( 0,89% per tahun). Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi disebabkan oleh adanya transmigrasi lokal, tingkat kematian yang rendah dan tingkat kelahiran yang tinggi. Faktor migrasi, kematian, dan kelahiran merupakan 3 faktor yang mmpengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk (Lampung dalam Angka, 2011). 3. Ketenagakerjaan Berdasarkan Lampung dalam Angka, 2011, tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja dan sedang mencari kerja. Angkatan kerja da suatu wilayah adalah jumh penduduk produktif yang berada dalam usia kerja. Persentase penyerapan tenaga kerja tiap lapangan usaha per kabupaten/kota di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat persentase tenaga kerja Provinsi Lampung sector pertanian sebesar 57% atau sebesar 2.113.571 tenaga kerja dari total tenaga kerja (Tabel 7). Untuk sektor industri pengolahan, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sektor lainnya masing-masing 8% atau sebesar 289.987 tenaga kerja, 15% atau sebesar 552.305, tenaga kerja, 11% 410.386 dan 9% atau sebesar 349.467 tenaga kerja. Dapat disimpulkan bahwa persentase ketenagakerjaan di Provinsi Lampung sebagian besar didominasi tenaga kerja sector pertanian dan industri pengolahan yakni sebesar 72% dari total tenaga kerja Provinsi Lampung sebesar.715.716 jiwa.

44 Tabel 7. Penyerapan tenaga kerja pada berbagai lapangan usaha tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Lampung, tahun 2010 No Kab/Kota 1* ) 2* ) 3* ) 4* ) 5* ) kerja Total tenaga (Orang) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Bandar Lampung Metro 81 66 51 60 63 62 79 65 60 59 75 65 2 1 5 13 10 9 5 3 9 9 5 4 8 10 8 13 15 13 14 9 15 14 9 14 35 10 7 10 7 7 6 7 7 10 6 9 30 43 3 8 8 8 7 4 5 8 8 5 7 25 24 245.405 271.337 427.955 476.179 631.320 271.763 200.384 198.165 182.685 168.886 95.105 4.929 374.664 46.939 Provinsi Lampung 57 8 15 11 9 3.715.716 Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung, 2011 Keterangan * : 1)pertanian, 2)industri pengolahan, 3)perdagangan, 4) jasa kemasyarakatan, 5) lapangan usaha lainnya (selain 1-4). B. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah Lampung, karena Kota Bandar Lampung adalah ibu kota dari Provinsi Lampung. Kegiatan politik, pendidikan, sosial, pemerintah, dan budaya berpusat di daerah ini. Kota Bandar Lampung merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, sehingga wilayah ini dikatakan wilayah yang strategis dan menguntungkan bagi pertumbuhan maupun pengembangan Kota Bandar

45 Lampung yang merupakan pusat perdagangan, industri, dan pariwisata (Bandar Lampung dalam Angka, 2010). 2. Sejarah Terbentuknya Kota Bandar Lampung Berdasarkan Peraturan Pemerintah Undang-Undang No.14 tahun 1964, keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibu kota Tanjung Karang-Teluk Betung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 juni 1983 dan sejak tahun 1999 berubah menjadi Kota Bandar Lampung. Menurut Undang-Undang No.5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah maka Kota Bandar Lampung dimekarkan dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan dengan 58 kelurahan. Pada tahun 1987, Kota Bandar Lampung dimekarkan menjadi 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No.4 tahun 2001 tentang pembentukan, penghapusan, dan penggabungan kecamatan dan kelurahan, maka Kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan (Bandar Lampung dalam Angka, 2010). 3. Keadaan Geografis Berdasarkan Bandar Lampung dalam Angka (2010), secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5 0 20 sampai dengan 5 0 30 lintang selatan dan 105 0 28 sampai dengan 105 0 37 bujur timur. Ibu kota Provinsi Lampung ini terletak di Teluk Lampung yang terletak di ujung Pulau Sumatera. Luas wilayah kota Bandar

46 Lampung adalah 197,22 km 2 yang terdiri dari 13 kecamatan dan 98 kelurahan. Secara administratif Kota Bandar Lampung dibatasi oleh: a. Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Utara. b. Teluk Lampung di sebelah Selatan. c. Kecamatan Gedung Tataan dan Padang Cermin Kabupaten pesawaran di sebelah Barat. d. Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Timur. 4. Topografi Berdasarkan Bandar Lampung dalam Angka (2010), Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 meter di atas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari: a. Daerah perbukitan, yaitu sekitar Teluk Betung bagian Utara b. Daerah pantai, yaitu sekitar Teluk Betung bagian Selatan dan Panjang. c. Teluk Lampung dan pulau- pulau kecil bgaian selatan d. Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat di sekitar Tanjung Karang bagian barat yang dipengaruhi oleh Gunung Balau serta perbukian Batu Serompok di bagian Timur Selatan. C. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat 1. Sejarah Singkat Berdasarkan Kecamatan Teluk Betung Barat dalam Angka (2010), sejak berdirinya tahun 1982 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1982,

47 tentang perubahan batas wilayah, Teluk Betung sebelumnya adalah bagian wilayah Kecamatan Panjang Kabupaten Dati II Lampung Selatan. Ibu kota kecamatan Teluk Betung Barat adalah kelurahan Bakung. Kecamatan Teluk Betung Barat terletak di bagian barat wilayah Kota Bandar Lampung dan berjarak + 2 km dari Kota Bandar Lampung. Secara administrasi Kecamatan Teluk Betung Barat dibagi menjadi 8 kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Perwata 2. Kelurahan Kota Karang 3. Kelurahan Negeri Otok Gading 4. Kelurahan Sukarame II 5. Kelurahan Keteguhan 6. Kelurahan Bakung 7. Kelurahan Kutipan 8. Kelurahan Suka Maju 2. Letak Geografi Kecamatan Teluk Betung Barat adalah wilayah dengan jumlah penduduk 56.509 jiwa dan luas wilayahnya adalah 2.099 ha. Secara administratif Kecamatan Teluk Betung Barat berbatasan dengan: 1. Kecamatan Teluk Betung Betung Utara di sebelah Utara 2. Teluk Lampung di sebelah Selatan 3. Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Barat 4. Kecamatan Padang Cermin di sebelah Timur (Teluk Betung Barat dalam Angka, 2010).

48 3. Topografi Kecamatan Teluk Betung Barat secara topografi terdiri atas wilayah pantai, dataran rendah, dan perbukitan. Di Kecamatan Teluk Betung Barat terdapat sebuah pulau yang dihuni oleh penduduk yaitu Pulau Pasaran. Di Pulau Pasaran terdapat industri pengolahan ikan teri nasi dan untuk mencapai Pulau ini dapat menggunakan perahu motor dengan biaya + Rp. 1.500,-/orang. Di Keamatan ini juga terdapat Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Lempasing dan PPI ini merupakan bagian dari Kelurahan Suka Maju (Teluk Betung Barat dalam Angka, 2010). D. Keadaan Umum Pulau Pasaran 1. Letak Administratif Berdasarkan letak admnistratifnya, Pulau Pasaran termasuk dalam Wilayah Lingkungan II Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Kelurahan Kota Karang terbagi atas 3 wilayah lingkungan yaitu lingkungan I Kota Karang, Lingkungan II Suka Banjar, dan Lingkungan III Sinar Laut. Jarak Pulau Pasaran dengan Kecamatan adalah 1,5 Km ke arah utara. Jarak dengan ibu kota kabupaten 3 Km ke arah utara. Batas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Barat adalah: 1. Kelurahan Perwata di sebelah Utara 2. Teluk Lampung di sebelah Selatan 3. Kelurahan Pesawahan di sebelah Timur 4. Kelurahan Keteguhan di sebelah Barat (Monografi Pulau Pasaran, 2010).

49 2. Luas Daerah dan Keadaan Alam Pulau Pasaran merupakan daerah dataran rendah yang memiliki ketinggian 0-2 meter di atas permukaan laut dengan luas daerah 8,5 Hektar. Pulau Pasaran merupakan pulau terbesar yang masuk dalam wilayah administratif kota Bandar Lampung, luasnya Pulau Pasaran dipengaruhi oleh reklamasi daerah pantai Pulau Pasaran yang dilakukan penduduk pulau tersebut untuk kepentingan pemukiman dan lahan penjemuran ikan teri nasi. Suhu rata-rata Pulau Pasaran adalah 37 0 C, dengan ketinggian 2 meter di atas permukaan laut (Monografi Pulau Pasaran, 2010). 3. Keadaan Sosial Ekonomi Kegiatan sosial ekonomi penduduk wilayah Pulau Pasaran berjalan lancar dan terjangkau karena terdapatnya sarana aksesibiltas melalui dermaga Pulau Pasaran yaitu di Pulau Pasaran dan dermaga cungkang yaitu di daratan kelurahan Kota Karang sebagai penghubung antara Pulau Pasaran dengan Kota Bandar Lampung, alat angkutan penghubung antar dermaga tersebut dilalui jalur angkutan perahu yang jumlah keberadaannya selalu ada dan beroperasi setiap hari, sehingga semua penduduk di Pulau Pasaran wilayah Kelurahan Kota Karang tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana transportasi (Monografi Pulau Pasaran, 2010). Penduduk di Pulau Pasaran berjumlah 915 jiwa yang terdiri dari 461 laki-laki dan 454 perempuan. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 8.

50 Tabel 8. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Pulau Pasaran, tahun 2010 Kelompok Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%) 0-4 5-15 15-25 25-35 35-45 45-55 >55 40 67 5 237 311 83 52 4,37 7,32 13,67 25,90 33,99 9,07 5,68 Jumlah 915 100,00 Sumber: Monografi Pulau Pasaran (tidak dipublikasikan), 2010 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurut kelompok umur didominasi oleh penduduk yang berumur 35 tahun sampai 45 tahun. Penduduk di Pulau Pasaran yang melakukan usaha di bidang pengolahan ikan teri adalah sebesar 32,58 persen tenaga kerja dari total jumlah penduduk yang bekerja. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Pulau Pasaran, tahun 2010 Mata Pencaharian Jumlah Persentase (jiwa) (%) Nelayan Pengolah Wiraswasta Buruh Pedagang 57 58 27 30 6 32,02 32,58 15,17 16,85 3,80 Jumlah 178 100,00 Sumber: Monografi Pulau Pasaran (tidak dipublikasikan), 2010 Kualitas angkatan kerja menurut tingkat pendidikan di Pulau Pasaran dapat dilihat pada tabel 10.

51 Tabel 10. Kualitas angkatan kerja tingkat pendidikan di Pulau Pasaran, tahun 2010 Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (jiwa) (%) Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SMU D3 Kuliah 211 541 118 43 1 1 23,06 59,13,89 4,70 0,11 0,11 Jumlah 915 100,00 Sumber: Monografi Pulau Pasaran (tidak dipublikasikan), 2010 Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa pendidikan formal yang pernah diikuti sebagian besar penduduk Pulau Pasaran adalah Sekolah Dasar (SD) dengan persentase 59,13 persen. Penduduk yang pernah mengikuti pendidikan formal Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) adalah sebesar,89 persen, sebanyak 4,7 dari jumlah penduduk Pulau Pasaran pernah mengikuti pendidikan formal Sekolah Menengah Umum (SMU), dan untuk pendidikan diploma dan sarjana hanya pernah diikuti 0,11 persen dari jumlah penduduk di Pulau Pasaran. E. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang membentang pada posisi 105º14 BT - 105º45 BT dan 25º15 LS - 6º LS. Kabupaten Lampung Selatan memiliki luas wilayah kurang lebih 2.109,74 km 2. Secara keseluruhan luas lahan Kabupaten Lampung Selatan, 44.271 ha digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan

52 sisanya yaitu 156.430 ha merupakan lahan bukan sawah (Lampung Selatan dalam Angka, 2010). Secara administratif Kabupaten Lampung Selatan berbatasan dengan: 1. Kabupaten Lampung Timur di sebelah Utara 2. Laut Jawa dan Provinsi Banten di sebelah Timur 3. Selat Sunda, Teluk Lampung dan Kabupaten Tanggamus di sebelah Selatan 4. Kabupaten Lampung Tengah di sebelah Barat (Lampung Selatan dalam Angka, 2010). 2. Topografi dan Iklim Berdasarakan Lampung Selatan dalam Angka (2010), Kabupaten Lampung Selatan terdiri atas beberapa pulau. Tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau Sebuku, dan Pulau Rakata Tua. Kabupaten Lampung Selatan juga mempunyai beberapa gunung. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai di Kecamatan Padang Cermin, dengan ketinggian mencapai 1.681 m. sedangkan sungai terpanjang yang berada di Kabupaten Lampung Selatan adalah sungai Way Galih, dengan panjang 36 km dan daerah aliran sungai seluas 217 km 2. Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis, dengan curah hujan ratarata 140,6 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 11,8 hari/bulan. Rata-rata temperatur di Kabupaten Lampung Selatan berselang antara 21,3 o C sampai 34,3 o C. Rata-rata kelembaban di Kabupaten Lampung Selatan berselang antara

53 40,4% sampai dengan 98,7%, sedangkan rata-rata tekanan udara minimal dam maksimal di Kabupaten Lampung Selatan adalah 1.006,4 Nbs dan 1.014,5 Nbs. 3. Keadaan Demografi Berdasarkan Lampung Selatan dalam Angka (2010), penduduk di Kabupaten Lampung Selatan menurut hasil proyeksi pada tahun 2010 berjumlah 1.3.875 jiwa, yang terdiri dari 682.624 jiwa atau 51,99 persen penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 630.251 jiwa atau 48,01 persen penduduk berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar memeluk agama Islam sebanyak 95,81%, agama Hindu sebanyak 1,20%, agama Kristen sebanyak 1,01%, agama Katolik sebesar 0,76%, dan agama Budha sebanyak 0,25%, serta kepercayaan lainnya sebesar 0,97%. Distribusi penduduk di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2010 Kelompok Umur (tahun) Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase (%) 00 14 15 64 > 65 419.726 836.301 56.848 31,97 63,70 4,33 Total 1.3.875 100,00 Sumber : Lampung Selatan dalam Angka, 2010 Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa sekitar 31,97 persen penduduk di Kabupaten Lampung Selatan berada dalam kelompok umur usia sekolah. Persentase terbesar yaitu kelompok umur usia produktif mencapau 63,70%. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Lampung Selatan bermata pencaharian di sektor pertanian dan perdagangan.

54 4. Sarana dan Prasarana Berdasarkan Lampung Selatan dalam Angka (2010), Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang jika dilihat dari keadaan sarana dan prasarana wilayahnya tidak tertinggal jauh dari Kabupaten/Kota yang lain. Jika dilihat dari peta wilayah, posisi Kabupaten Lampung Selatan sangat strategis, karena Kabupaten Lampung Selatan merupakan pintu gerbang Provinsi Lampung dengan adanya pelabuhan yang memudahkan akses informasi dan transportasi ke wilayah tersebut. Jika dilihat dari kondisi infrastruktur, secara umum transportasi antar daerah relatif lancar, kondisi jalan secara umum relatif baik dengan kondisi aspal, namun masih terdapat beberapa jalan dengan kondisi masih berupa tanah dan bebatuan terutama untuk wilayah-wilayah yang berada di perbukitan dan pegunungan. Sarana listrik dan telepon cukup merata untuk beberapa desa, namun untuk desadesa yang berada di daratan tinggi, sarana listrik masih belum merata, begitu juga dengan telepon sehingga hal ini tentunya menyebabkan petani kekurangan informasi terutama dalam hal teknologi. F. Keadaan Umum Desa Tarahan 1. Potensi Demografi Daerah Penelitian Berdasarkan Profil Desa Tarahan (2010), Desa Tarahan memiliki jumlah penduduk total pada tahun 2010 sebanyak 7.640 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1546 kepala keluarga. Penduduk Desa Tarahan terdiri atas laki-laki sebanyak 3.800 jiwa dan perempuan sebanyak 3.840 jiwa. Tingkat

55 pendidikan merupakan komponen penting dalam menentukan potensi demografi suatu wilayah. Dalam Tabel 9 dapat dilihat sebaran penduduk Desa Tarahan menurut tingkat pendidikan. Tabel.Sebaran penduduk Desa Tarahan menurut tingkat pendidikan,tahun 2010 No Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (jiwa) (%) 1. Belum sekolah 400 27,61 2. Usia 7 45 tahun tidak pernah 15 sekolah 1,04 3. Pernah sekolah SD tapi tidak tamat 65 4,49 4. Tamat SD/sederajat 576 39,75 5. SLTP / sederajat 234 16,15 6. SLTA / sederajat 2 8,42 7. D-1 8 0,55 8. D-2 5 0,35 9. D-3 6 0,41 10. S-1 17 1,17 11. S-2 1 0,07 Jumlah 1.449 100,00 Sumber : Profil Desa Tarahan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan (tidak dipublikasikan), 2010 Tingkat pendidikan yang paling umum dan sebagian besar penduduk di Desa Tarahan adalah tamat SD/sederajat yaitu sebanyak 576 jiwa atau sekitar 39,75% dari penduduk Desa Tarahan. Jumlah penduduk yang tamat SLTP dan tamat SLTA juga cukup banyak yaitu sebesar 16,15% dan 8,42% dari keseluruhan penduduk Desa Tarahan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Tarahan sudah cukup baik. Bahkan penduduk yang sampai ke jenjang pendidikan lebih dari tamat SLTA sudah mencapai 37 orang dari total penduduk 1.449 jiwa (2,55%). Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Tarahan adalah petani.

56 Tidak seperti Pulau Pasaran yang sebagian besar penduduknya sebagian besar bermata pencaharian nelayan dan pengolah, penduduk Desa Tarahan sebagian besar bermata pencaharian petani yaitu sebanyak 600 jiwa atau 41,70 % dari jumlah penduduk. Penduduk dengan mata pencaharian nelayan cukup besar yaitu sebanyak 180 jiwa dan yang bermata pencaharian sebagai pengolah ikan teri nasi sebesar 2,08% yaitu 30 jiwa. Sebaran penduduk menurut mata pencaharian di Desa Tarahan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Sebaran penduduk di Desa Tarahan menurut mata pencaharian No. Mata pencaharian Jumlah Persentase (jiwa) (%) 1. Petani 600 41,70 2. Buruh tani 200 13,90 3. Buruh / swasta 200 13,90 4. Pegawai negeri 20 1,39 5. Pedagang 150 10,42 6. Peternak 50 3,47 7. Pengrajin 4 0,28 8. Montir 5 0,35 9. Nelayan 180,51 10. Pengolah 30 2,08 Jumlah 1439 100.00 Sumber : Profil Desa Tarahan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan, 2010 2. Sarana dan Prasarana Berdasarkan Profil Desa Tarahan (2010), setiap desa memiliki sarana dan prasarana, begitupun Desa Tarahan memiliki potensi sarana dan prasarana yaitu sarana transportasi, komunikasi, pemerintahan, tempat ibadah, kesehatan, gedung sekolahan. Sarana dan prasarana transportasi di Desa Tarahan ada 2 jenis yaitu darat dan laut. Sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan setelah mencari

57 ikan laut Desa Tarahan memiliki 4 tambatan perahu. Sarana yang digunakan sebagai penghubung pemasaran ikan di Desa Tarahan adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Tidak seperti Pulau Pasaran, TPI di Desa Tarahan masih aktif sebagai tempat menghubungkan pemasaran ikan segar.