Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Keperawatan. BAB 1 PENDAHULUAN. dari organisasi penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik seperti Glomerulonephritis Chronic, Diabetic

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut,

BAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit menurut World Health Organization (1957) adalah suatu bagian

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 150 ribu orang dan yang membutuhkan terapi pengganti ada

BAB I PENDAHULUAN. ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini bila

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

Medan, Mei Ibas Toto Pandia. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam jangka waktu yang lama (Noer, Soemyarso, 2006). Menurut (Brunner

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH PUSKESMAS BATU VI KECAMATAN SIANTAR. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat progresif dan ireversibel. Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsentrasi elektrolit pada cairan ekstra sel (Tawoto & Watonah, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

Afniwati, Amira Permata Sari Tarigan, Yunita Ayu Lestari Tarigan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menuntut peran perawat yang lebih sejajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB I PENDAHULUAN. darah dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan air secara. saja tetapi juga di negara berkembang. Di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelayanan kesehatan dihadapkan pada paradigma baru dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis

BAB 1 PENDAHULUAN. dari 12% pasien yang ada di rumah sakit akan terpasang kateter (Rahmawati,

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelahiran seorang anak dalam sebuah keluarga merupakan suatu bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh, sebagian besar dijalankan oleh Ginjal

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB 1 PENDAHULUAN. atau hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius dan masalah ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) (Centers For Diseae Control and Prevention, ginjal (Foote & Manley, 2008; Haryono, 2013).

PEMAKAIAN DIALIZER REUSE YANG LAYAK DIGUNAKAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA

Gambaran Tekanan Darah Pasien Saat Menjalani Hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keperawatan menurut Virginia Henderson (1966) dapat didefenisikan

PREVALENSI DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PADA GAGAL GINJAL KRONIK STAGE 5 YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI KLINIK RASYIDA MEDAN TAHUN 2011.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MENJALANI HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

KOPING PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah. penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari. pembangunan sumber daya manusia, yaitu mewujudkan bangsa yang maju

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN YANG MENUNGGU KELUARGANYA DI RUANG RAWAT ICU RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat progresif dan irreversible. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia (Ruggenenti dkk, 2001). Penyakit gagal ginjal kronis

BAB I PENDAHULUAN. faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan juga masalah kesehatan

Transkripsi:

menanyakan riwayat penyakit pasien, memberikan pendidikan kesehatan, menjelaskan dengan baik ketika pasien menanyakan masalah yang dialami, serta mengukur kepuasan pasien secara berkala. Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Keperawatan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kualitas jasa merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian dari organisasi penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas yang akan menjual jasa pelayanan kesehatan kepada pengguna jasanya dalam hal ini keluarga beserta pasien yang akan di rawat. Pihak manajemen rumah sakit harus selalu berusaha agar produk jasa yang ditawarkan dapat dipertahankan dan berkeseimbangan degan baik sehingga tetap merebut segmen pasar karena suatu produk jasa kesehatan akan sangat tergantung dari keunikan kualitas jasa yang di tawarkan dan apakah sesuai dengan harapan atau keinginan pelayanan. Kotler (1988) mendefenisikan kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Sedangkan kepuasan pasien menurut Wensley (1992) merupakan suatu situasi dimana klien dan keluarganya menganggap biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima dan tingkat kemajuan kondisi kesehatan yang dialaminya.

Sistem pelayanan kesehatan yang diberikan untuk pasien pada awalnya selalu berorientasikan kepada penyakit tetapi saat ini berbagai upaya telah dilakukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan selain itu masyarakat umum pun telah makin tertarik tentang peningkatan pelayanan tersebut, kesadaran masyarakat tersebut dipengaruhi oleh surat kabar, majalah, media elektronik, dan media komunikasi yang lain serta oleh adanya debat debat politis yang transparan, dengan kesadaran masyarakat tersebut maka mereka mulai mempunyai keyakinan yang besar bahwa kesehatan dan pelayanan kesehatan merupakan hak dasar dan bukan sekedar fasilitas untuk sekelompok orang tertentu (Brunner & Suddarth, 2001). Tiga aspek yang dapat digunakan dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, perawat, dan tenaga profesi lain yaitu : 1). Struktur yaitu input atau masukan, 2). Proses, 3). Hasil (outcome). (Donabedian 1980, dikutip dari wijono,1999) Sebagai pemberi pelayanan keperawatan maka perlu pengevaluasian kinerja untuk mewujudkan suatu kepuasan, dan untuk mencapai kepuasan pasien bukanlah hal yang mudah serta kepuasan total seorang pengguna jasa sangat sulit untuk dicapai (Azwar, 1994). Evaluasi pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien adalah penting dan cara evaluasi pelayanan tersebut dapat dilakukan dengan mengukur tingkat kepuasan pasien. Sementara itu dilain pihak bahwa upaya untuk mengukur tingkat kepuasan pasien tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan upaya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien akan berhadapan dengan suatu kendala

kultural, yaitu terdapatnya suatu kecendrungan masyarakat yang enggan atau tidak mau mengemukakan kritik. Dengan demikian apabila ingin melakukan upaya peningkatan mutu layanan kesehatan dalam hal ini pelayanan keperawatan perlu dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien yang akurat serta pengukuran secara berkala teratur dan berkeseimbangan ( Pohan 2004). Pasien HD merupakan pasien yang unik. Hal ini dikarenakan mereka harus menghabiskan cukup banyak waktu di rumah sakit yaitu 2 sampai 3 sesi cuci darah per minggu dimana tiap sesi cuci darah membutuhkan waktu 4 hingga 5 jam. Rutinitas ini dilakukan seumur hidupnya sehingga membutuhkan banyak biaya dan waktu. Harun Lubis (2009) mengatakan bahwa prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) di Indonesia kian meningkat. Pada Tahun 2005, jumlah yang tercatat adalah 125.441 jiwa. Di Sumut sendiri, Sally Nasution (2009) mengatakan terdapat 773 orang pasien gagal ginjal yang memerlukan tindakan Hemodialisa. Dari jumlah tersebut 273 orang merupakan peserta Askes, 248 peserta Jamkesmas dan sisanya 288 orang adalah pasien umum. Pasien HD di Sumut tersebut tersebar dan dilayani oleh 25 sarana dengan 188 unit mesin hemodialisis dimana 14 sarana tersebut dengan jumlah 144 unit mesin berada di kota Medan (Harian Analisa 2009). Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Tingkat Kepuasan Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan? 1.3 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengidentifikasi Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan diunit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 1.4 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1.4.1 Pelayanan kesehatan Bagi pelayanan kesehatan di harapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang telah diberikan sehingga dapat meningkatkan atau mempertahankan tingkat kepuasan pasien ke arah yang lebih bermutu. 1.4.2 Pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi untuk meningkatkan strategi pelayanan keperawatan kepada pasien dalam rangka meningkatkan tingkat kepuasan pasien sebagai pengguna jasa dari perawat khusunya kepada bagian manajemen keperawatan. 1.4.3 Penelitian keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya yang bekaitan dengan usaha peningkatan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien. 1.4.4 Untuk Pihak Rumah Sakit Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi terkait kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan ketika penelitian dilakukan dan dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien secara berkala untuk masa yang akan datang.