BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pengambilan keputusan, baik keputusan sederhana maupun

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan seberapa pentingnya kualitas pelayanan, kepuasan dan. kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan standar yang telah ditetapkan perusahan dan standar yang telah ditetapkan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. wealth creating institution. Perubahan lingkungan mendorong rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, berlomba

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Fashion di Indonesia Tahun Kenaikan (%) Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. Uneversitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan untuk senantiasa berinovasi dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang masih menjadi fokus utama bagi seluruh jajaran manajemen

BAB I PENDAHULUAN. biaya tetapi juga dari segi kualitas. Meningkatkan kualitas layanan dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan (Kemenkes,

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyebaran kuesioner kepada konsumen pengguna Iphone di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH BANYUWANGI

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan tingginya kebutuhan terhadap pelayanan jasa dibidang

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN. commerce) ataupun akun-akun sosial media seperti Instagram. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mutu layanan. Salah satu

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Loyalitas merupakan hal yang penting dibangun setiap perusahaan untuk memenangkan kompetisi. Menurut Reicheld dan Sasser dalam Suhartanto (mengemukakan bahwa peningkatan 5% dalam kesetiaan pelanggan dapat meningkatkan keuntungan sebesar 25% sampai dengan 85%, dan 60% peningkatan penjualan kepada konsumen baru adalah atas rekomendasi pelanggan yang loyal terhadap perusahaan. Loyalitas merupakan salah satu kunci sukses dalam memenangkan persaingan bisnis saat ini.( Suhartanto, 2009) Konsep lain yang dianggap cukup penting terkait dengan pelayanan sebuah jasa yaitu brand image, yang mana dikatakan oleh Kotler bahwa Brand Image (Citra Merek) merupakan sebuah persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen sebagai pencerminan asosiasi yang ada pada ingatan konsumen (Kotler, 2009) Walaupun tidak terlalu berbeda jauh dengan produk, namun hal yang cukup signifikan terjadi dikarenakan sebuah brand akan cenderung menjadi sebuah pembeda antara layanan jasa yang diberikan oleh satu penyedia jasa dengan penyedia jasa lainnya (Rahma, dalam Thomas S. Kaihatu, 2007), oleh sebab itu konsumen akan selalu melihat peran sebuah brand khususnya di industri rumah sakit sebagai salah satu pertimbangan secara menyeluruh, apakah kualitas layanan yang diberikan pihak rumah sakit dapat membuat kepuasan konsumen dapat menjadi lebih tinggi. Kotler juga menyatakan bahwa pada saat konsumen semakin memiliki keyakinan bahwa kualitas yang diterima adalah baik, maka brand image yang dimiliki akan juga semakin baik (Kotler, 2009) Industri jasa (Service Industry ) saat ini berkembang dengan sangat cepat. Persaingan yang terjadi saat ini sangat kompetitif. Pelayanan yang diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa lainnya sangat bervariatif yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Salah satu industri jasa yang berkembang saat ini adalah industri jasa dibidang

2 pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit, baik rumah sakit milik pemerintah maupun swasta. Rumah sakit pada era globalisasi saat ini bukan hanya mengemban misi sosial. Aspek bisnis dalam pengelolaan suatu rumah sakit sudah menjadi konsekuensi wajar pada era globalisasi. Karena itu rumah sakit tidak perlu lagi mengesampingkan upaya untuk lebih mempromosikan diri. Perusahaan atau organisasi bisnis dalam hal ini industri rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan yang memiliki daya saing tinggi akan mampu mendominasi pasar. (Widajat, Rochmanadji, 2009) Meningkatnya jumlah rumah sakit menjadi tantangan bagi pengelola rumah sakit karena menimbulkan persaingan yang cukup ketat. Rumah sakit yang memiliki pelayanan yang bermutu dan citra merek yang baiklah yang dapat bertahan dan unggul. Rumah sakit harus mampu menyediakan pelayanan yang berkualitas dengan harga bersaing dengan tujuan untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan akan berefek pada timbulnya kesetiaan pelanggan serta peningkatan pertumbuhan dan keuntungan. (Yunita, 2013) Bagi industri jasa, kepuasan konsumen menjadi sebuah tuntutan yang pasti. Setiap rumah sakit yang mengemukakan kualitas layanan sebagai bagian dari jasa yang diberikan kepada pasiennya, akan cenderung menggunakan kepuasan konsumen sebagai salah satu indiator kesuksesan pelayanan yang diberikan. Manfaat yang tercipta dari kepuasan konsumen diantaranya dapat membuat harmonis hubungan antara penyedia jasa yaitu rumah sakit dengan konsumen menjadi dasar yang baik untuk penggunaan ulang jasa dan akan terciptanya loyalitas konsumen yang mana akan mengarah kepada pemberian rekomendasi word of mouth yang pada akhirnya dapat menguntungkan pihak penyedia jasa yaitu rumah sakit. Citra Merek Rumah Sakit menarik perhatian dikalangan peneliti model konseptual ditujukan untuk menjawab peran penting Citra Merek terhadap kepuasan pasien dan loyalitas pasien. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wu, (2011) yang menguji Citra Merek Rumah Sakit, Kualitas Layanan, Kepuasan Pasien, dan loyalitas. Empat dari enam hipotesis penelitian yang diuji berhasil dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

3 terdapat hubungan positif antara Citra Merek Rumah Sakit dengan loyalitas pasien melalui peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Thomas, S (2012), menguji tentang Kepuasan Konsumen yang dipengaruhi oleh Kualitas Layanan dengan Brand Image sebagai variabel perantara. Dari penelitiannya, kualitas layanan terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien dan brand image. Sementara itu, pengaruh secara langsung Brand Image terhadap kepuasan pasien terbukti berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan. Sementara itu, Agustiah, Tri (2012), meneliti gambaran analisis kepuasan pasien terhadap layanan perawat di rawat inap kelas III Rumah Sakit Qadr, didapatkan hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap layanan perawat sebesar 57,5%. Sebagai salah satu rumah sakit yang bernuansakan Islam dalam setiap pelayanannya, Rumah Sakit Qadr berusaha untuk menerapkan budaya kerja yang baik pada semua karyawannya, yaitu dengan bekerja penuh dengan keikhlasan dan menganggap kerja adalah bagian dari ibadah sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Seiring dengan berjalannya waktu, kepercayaan masyarakat semakin meningkat, hal ini terlihat dari peningkatan jumlah tempat tidur dari 59 tempat tidur pada tahun 1993 hingga saat ini berjumlah 107 tempat tidur. Dalam rangka meningkatkan kemampuan memberikan pelayanan yang bermutu pada masyarakat, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satu indikator tentang perlunya memperhatikan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Tingkat BOR (Bed Occupancy Rate) atau prosentase yang menunjukkan rata rata tempat tidur yang dipakai, idealnya adalah 70-80%. Berikut ini adalah tabel Kinerja Rumah Sakit Qadr tahun 2013-2014 :

4 Tabel 1.1 Kinerja Rumah Sakit Qadr 2012 2104 Indikator 2012 2013 2014 BOR 62,1 % 61,7 % 66,3 % ALOS 4 Hari 4 Hari 4 Hari BTO 47,6 57,1 62 TOI 2 Hari 2 Hari 2 Hari GDR 18,5 12,3 14,4 NDR 4,77 5,76 7,8 Sumber : Data Medical Record Data pasien tahun 2012 sampai dengan 2014 menunjukkan bahwa jumlah pasien setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berikut data pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di poliklinik rawat jalan rumah sakit Qadr, Tangerang : Tabel 1.2. Data kunjungan pasien Rawat Jalan Tahun PasienBaru Pasien Lama 2012 9. 254 22. 823 2013 9. 717 20. 557 2014 10. 333 21.638 Sumber : Data Medical Record RSQ Citra Merek Rumah Sakit menarik perhatian dilakangan peneliti model konseptual ditujukan untuk menjawab peran penting Citra Merek terhadap kepuasan pasien dan loyalitas pasien. Wu (2011), menguji Citra Merek Rumah Sakit, Kualitas Layanan, Kepuasan Pasien, dan loyalitas. Empat dari enam hipotesis penelitian yang diuji berhasil dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Citra Merek Rumah Sakit dengan loyalitas pasien melalui peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.

5 Thomas, S (2012), menguji tentang Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi oleh Kualitas Layanan dengan Brand Image sebagai variabel perantara. Dari penelitiannya, kualitas layanan terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien dan brandimage.sementara itu, Pengaruh secara langsung Brand Image terhadap kepuasan pasien terbukti berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan. Sedangkan Agustiah, Tri.(2012), meneliti gambaran analisis kepuasan pasien terhadap layanan perawat di rawat inap kelas III Rumah Sakit Qadr, didapatkan hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap layanan perawat sebesar 57,5%. Berdasarkan latar belakang yang tersebut diatas serta penelitian ini bersifat sebagai replikasi dari peneliti sebelumnya yaitu Wu ( 2011) yang berjudul The Impact Of Hospital Brand Image on service quality, patient satisfaction and loyalty, penulis memodifikasi penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh Citra Merek dan Kualitas layanan, terhadap Loyalitas pasien yang dimediasi oleh Kepuasan pasien Pasien di Rumah Sakit Qadr Tangerang. 1.2. Identifikasi Masalah Dari uraian pada latar belakang diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah: 1. Persepsi pasien terhadap Citra Merek Rumah Sakit yang bernuansakan Islami 2. Kinerja RSQ tiap tahun mengalami peningkatan namun masih belum sesuai standar DepKes yaitu BOR 70-80% 3. Perlunya meningkatkan budaya Kerja yang Islami yaitu bekerja penuh dengan keikhlasan dan menganggap kerja adalah bagian dari ibadah untuk dapat meningkatkan produktifitas kerja. 4. Bagaimana persepsi pasien terhadap Citra Merek Rumah Sakit yang bernuansakan Islami dalam memberikan layanan Kesehatan 5. Bagaimana tanggapan pasien terhadap Kualitas Layanan yang diberikan Rumah Sakit

6 6. Bagaimana tingkat Kepuasan Pasien terhadap kualitas layanan yang diberikan Rumah Sakit 7. Bagaimana Loyalitas pasien terhadap Rumah Sakit 1.3. Batasan Masalah Setelah mengidentifikasi masalah, maka penulis akan membatasi masalah yang kiranya dapat dilakukan penelitian dengan mengingat pentingnya masalah dan keterbatasan waktu dan tenaga. Penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh Citra Merek, Kualitas Layanan, Kepuasan Pasien dan Loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit Qadr, Tangerang. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Citra Rumah Sakit memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien? 2. Apakah Kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien? 3. Apakah Kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap loyalitas pasien? 4. Apakah Kepuasan Pasien memiliki pengaruh terhadap loyalitas? 5. Apakah Citra Merek Rumah Sakit memiliki pengaruh terhadap loyalitas pasien? 6. Apakah Kepuasan Pasien menjadi variabel mediasi terhadap Loyalitas Pasien? 1.5. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah Citra Merek Rumah Sakit memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien 2. Untuk mengetahui apakah Kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien 3. Untuk mengetahui apakah Kualitas layanan memilik ipengaruh terhadap loyalitas pasien 4. Untuk mengetahui apakah Kepuasan Pasien memiliki pengaruh terhadap loyalitas

7 5. Untuk mengetahui apakah Citra Rumah Sakit memiliki pengaruh terhadap loyalitas pasien. 6. Untuk mengetahui apakah Kepuasan Pasien terbukti sebagai variabel mediasi terhadap Loyalitas Pasien. 1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi pengelola Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk mengelola Citra Merek Rumah Sakit dan dalam meningkatkan Kualitas Layanan serta meningkatkan Kepuasan Pasien dan meningkatkan Loyalitas Pasien. 2. Bagi peneliti Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan penelitian lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan Citra Merek Rumah Sakit, Kualitas Layanan, Kepuasan Pasien dan Loyalitas. 3. Bagi Universitas Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijaksanaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Terutama untuk memberikan masukkan dan tambahan informasi serta menyampaikan saran yang mungkin bermanfaat bagi, khususnya Program Pasca Sarjana Magister Manajemen mengenai pengaruh Citra Merek, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien dan Loyalitas Pasien.