PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN DAN JENIS IMPELLER TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM

Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum

PENINGKATAN KARAKTERISTIK MEKANIK DAN FISIK BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR PATI SORGUM DAN SERBUK BATANG SORGUM. Fitria Yenda Elpita 1) dan Yuli Darni 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Berbagai produk dan peralatan dihasilkan dari bahan plastik karena dinilai lebih

SINTESIS PLASTIK BIODEGRADABLE AMILUM BIJI DURIAN DENGAN GLISEROL SEBAGAI PENAMBAH ELASTISITAS (PLASTICIZER)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH FORMULASI PATI SINGKONG SELULOSA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN HIDROFOBISITAS PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK.

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

LAMPIRAN A DATA PENELITIAN

Produksi Bioplastik dari Sorgum dan Selulosa Secara Termoplastik. Thermoplastic Processing of Sorghum and Cellulose to Produce Bioplastics

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN SINGKONG KARET UNTUK PEMBUATAN BIOPLASTIK DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL DAN KITOSAN YANG BERBEDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Agustus 2013,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

STUDI PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PEWARNA DAN RASA SECANG

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

Bab III Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. Plastik sebagai kemasan produk menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak pada lingkungan ketika sudah tidak terpakai.

Pembuatan Film Bioplastik Dari Biji Nangka Dan Kulit Kacang Tanah Dengan Penambahan Gliserol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

KULIAH KE VIII EDIBLE FILM. mampu membuat kemasan edible yang dapat diaplikasikan pada bahan pangan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI LIMBAH KULIT SINGKONG

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM MODIFIKASI KONSENTRASI PLASTICIZER SORBITOL PVA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

SINTESA PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI SAGU DENGAN GLISEROL DAN SORBITOL SEBAGAI PLASTICIZER

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

Pembuatan dan Pengujian Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbasis Tepung Biji Durian

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

I. PENDAHULUAN. konsumsi masyarakat, khususnya untuk plastik kemasan. Berdasarkan data

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GELATIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN TEREFTALAT BEKAS DAN PATI SAGU

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

STUDI PEMBUATAN BAHAN ALTERNATIF PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI UBI JALAR DENGAN PLASTICIZER GLISEROL DENGAN METODE MELT INTERCALATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

MODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014 di

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Pengaruh Penambahan NaOH Terhadap Karakteristik Bioplastik Tepung Porang

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Produksi Bioplastik dari Sorgum dan Selulosa Secara Termoplastik. Thermoplastic Processing of Sorghum and Cellulose to Produce Bioplastics

Transkripsi:

Deskripsi PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan proses pembuatan bioplastik, lebih khusus lagi proses pembuatan bioplastik ini berbahan baku pati Sorgum dan kitosan dengan plasticizer gliserol dan pengisi dari batang singkong. Latar Belakang Invensi 2 Penggunaan plastik di dunia ini diperkirakan 00 juta hingga satu milyar kantong plastik tiap tahunnya (Nur, 09). Bahkan peningkatan jumlah konsumsi plastik perkapita di suatu negara adalah sebanding dengan pendapatan perkapita negara tersebut. Peningkatan jumlah konsumsi plastik tentu saja akan meningkatkan sampahnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan, dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga kali lapisan. Di alam, sampah plastik berbahan konvensional dari polimer sintetik tidak mudah terurai oleh mikroorganisme, dibutuhkan waktu sekitar 0 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna (Martaningtyas 06). Dapat dibayangkan, dalam kurun waktu yang sangat lama. Akibatnya, dibanyak tempat, plastik menjadi sumber masalah. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah lingkungan ini, salah satunya yaitu mengembangkan bahan bioplastik. Bahan ini dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Pengembangan bahan bioplastik menggunakan bahan alam yang terbaharui (renewable resources) sangat diharapkan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bioplastik adalah senyawasenyawa yang terdapat pada tanaman seperti selulosa, pati, dan lignin, serta pada hewan seperti kasein, protein dan lipid (Bioplastics Magazine, 06). Salah satu bahan utama pembuatan bioplastik adalah pati. Pati digunakan karena merupakan bahan yang dapat atau mudah didegradasi oleh alam menjadi senyawasenyawa yang ramah lingkungan. Di Indonesia terutama di Lampung terdapat berbagai

2 tanaman penghasil tepung (pati) seperti singkong, beras, kentang, pisang dan yang lainnya. Tentunya kita dapat dengan mudah mendapatkan pati sebagai bahan utama pembuatan bioplastik, apalagi harga tanaman penghasil pati tersebut relatif murah. 2 Sorgum ( Sorghum Bicolor L Moench ) merupakan salah satu alternatif sumber pati yang cukup potensial di Indonesia. Kandungan pati dalam sorgum mencapai 80,42 %(Suarni, 04). Pemanfaatan sorgum di Indonesia saat ini sebagian besar hanya sebagai pakan ternak, bahkan masih bermasalah dengan tingginya kandungan tannin dalam sorgum yaitu 0,40-3,60%(Sirappa, 03). Selain itu, tanaman sorgum toleran terhadap kekeringan dan genangan air, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama. Berdasarkan hal tersebut dapat dijamin ketersediaan sorgum sepanjang tahun untuk menjaga kesinambungan bahan baku, jika nantinya akan diterapkan untuk skala komersial. Di samping itu dalam pembuatan bioplastik juga dibutuhkan bahan tambahan berupa pengisi untuk meningkatkan karakteristik mekaniknya, dalam hal ini digunakan batang singkong. Berdasarkan uraian di atas, untuk meningkatkan nilai ekonomis sorgum dan batang singkong, maka kajian pembuatan bioplastik dari kedua bahan ini penting untuk dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan untuk menghasilkan bioplastik. Erica Budina dalam US patent 863 A mengklaim pembuatan bioplastik dari berbagai pati antara lain pati jagung, tomat, sorgum, dan lain-lain. Invensi tersebut juga mengklaim penggunaan plasticizer gliserol, sorbitol dan polietilen glikol. Pada paten ini tidak diklaim penggunaan pengisi dan kondisi kecepatan pengadukan dan jenis pengaduk dalam pembuatan bioplastik. Oleh karena itu dalam invensi yang diajukan ini, pembuatan plastik dari pati sorgum dikaji pengaruh kecepatan pengadukan dan jenis pengaduk dan penambahan pengisi batang singkong untuk memperbaiki sifat bioplastik yang dihasilkan serta karakterisasinya untuk memperoleh kondisi optimum yang menyamai plastik komersial Polietilen. Invensi ini menghasilkan bioplastik Sorgum yang ramah lingkungan dengan campuran kitosan dan plasticizer gliserol serta pengisi batang singkong. Ringkasan Invensi Produk yang dihasilkan invensi ini menyediakan plastik ramah lingkungan dan mudah terdegradasi di alam dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan plastik komersial Polietilen.

3 Sintesa dimulai dengan pembuatan tepung (pati) sorgum dan pembuatan pengisi dari batang singkong. Pati dan kitosan dengan rasio massa 70: gr/gr ditimbang dengan menggunakan digital balance. Kitosan dilarutkan dengan asam asetat sebagai pelarut sebanyak 0,2 ml dalam gelas ukur, sedangkan pati sorgum dilarutkan dengan aquades sebanyak 23,7 ml pada gelas ukur yang terpisah. Selanjutnya larutan gliserol sebanyak 0,8 ml ditambahkan pada campuran sorgum : kitosan (70: gr/gr)., dan ditambahkan pengisi batang singkong sebanyak 0, gr. Selanjutnya water bath dipanaskan sampai suhu konstan 9 o C. Sebuah gelas ukur 00 ml berisi larutan sorgum, kitosan dan gliserol serta pengisi batang singkong diletakkan di atas water bath, lalu diaduk dengan pengaduk jenis turbin pada variasi kecepatan 37 rpm, 436 rpm, dan 68 rpm selama 3 menit. Gelas ukur yang berisi larutan dikeluarkan, kemudian didinginkan sebelum dicetak. Larutan sebanyak 0 ml, dituangkan kedalam cetakan teflon, kemudian dimasukkan ke dalam oven pada T=60 0 C selama 2 jam. Setelah proses pengeringan di dalam oven, plastik dikeluarkan dari cetakannya. Kemudian plastik disimpan di dalam desikator dan dianalisis dengan Ultimate Tensile Strength untuk uji kuat tarik dan perpanjangan, serta uji FTIR untuk uji gugus fungsi dari bioplastik. Langkah-langkah di atas diulangi untuk jenis pengaduk marine propeller. Uraian Singkat Gambar Gambar, adalah hasil Uji FTIR bioplastik pada kecepatan pengadukan 68 rpm, jumlah pengisi batang singkong 0, gr, konsentrasi gliserol %, rasio massa pati-kitosan 7:3 gr/gr. Gambar 2, adalah hasil Uji SEM bioplastik pada kecepatan pengadukan 68 rpm, jumlah pengisi batang singkong 0, gr, konsentrasi gliserol %, rasio massa pati-kitosan 7:3 gr/gr. 2 3 Uraian Lengkap Invensi Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bioplastik ini adalah biji sorgum putih yang diambil patinya. Pati sorgum diperoleh dari tepung sorgum. Mula-mula biji sorgum direndam dalam air sampai empuk, lalu ditiriskan. Kemudian ditumbuk sampai halus dan diayak untuk memperoleh keseragaman ukuran, kemudian dijemur, lalu ditimbang sampai beratnya konstan. Selanjutnya untuk Sintesa dimulai dengan pembuatan tepung (pati) sorgum dan pembuatan pengisi dari batang ubi kayu. Pati dan kitosan dengan rasio massa 7:3 gr/gr ditimbang dengan menggunakan digital balance. Kitosan dilarutkan dengan asam asetat sebagai pelarut sebanyak 0,2 ml dalam gelas ukur, sedangkan pati sorgum dilarutkan dengan aquades sebanyak 23,7 ml pada gelas ukur yang terpisah. Selanjutnya

4 larutan gliserol sebanyak 0,8 ml ditambahkan pada campuran sorgum : kitosan (70: gr/gr)., dan ditambahkan pengisi batang singkong sebanyak 0, gr. Selanjutnya Water bath dipanaskan sampai suhu konstan 9 o C, dan gelas ukur 00 ml berisi larutan sorgum, kitosan dan gliserol serta pengisi batang singkong diletakkan di atasnya, lalu diaduk dengan pengaduk jenis turbin pada variasi kecepatan 37 rpm, 436 rpm, dan 68 rpm selama 3 menit. Gelas ukur yang berisi larutan dikeluarkan, kemudian didinginkan sebelum dicetak. Larutan sebanyak 0 ml, dituangkan kedalam cetakan teflon, kemudian dimasukkan ke dalam oven pada T=60 0 C selama 2 jam. Setelah proses pengeringan di dalam oven, plastik dikeluarkan dari cetakannya. Kemudian plastik disimpan di dalam desikator dan siap dianalisis. Langkah-langkah di atas diulangi untuk jenis pengaduk marine propeller. Pada invensi ini diperoleh bahwa semakin tinggi kecepatan pengadukan, karakteristik bioplastik yang dihasilkan semakin baik (mendekati standar plastik komersial polietilen). Sedangkan jenis pengaduk yang sesuai untuk proses ini adalah turbin berdaun enam. Hasil analisis sifat mekanik dan penyerapan air bioplastik disajikan pada Tabel. Gambar dan Gambar 2 berturut-turut menunjukkan hasil uji FTIR dan SEM bioplastik pada kecepatan pengadukan 68 rpm. Hasil analisis FTIR menunjukan bahwa terdapat gugus hidroksil (-OH) pada titik puncak 3434,9-3367,7 cm -, sedangkan gugus (-C-H Strech) terdapat serapan pada daerah 293,8 cm - dan ikatan C=C alkene terdapat pada daerah serapan 64,78 cm -, terdapat juga ikatan C-F di daerah serapan 2,32 cm - dan titik terendah berada pada daerah serapan 860,08 cm - yaitu gugus C-Cl (Gambar ). Gambar 2 menunjukkan hasil SEM sampel bioplastik yang memperlihatkan struktur morfologi permukaan pada perbesaran 00x., Pati sorgum, gliserol, kitosan dan pengisi dapat bercampur dengan baik. 2

Tabel. Data Hasil Penelitian dan Karakteristik Bioplastik Jenis Kecepatan Perpanjangan Kuat Tarik Modulus Daya Densitas Impeller Pengadukan (strain) (stress) Mpa Young Serap (gram/ml) (rpm) (%) (Mpa) Air (%) 37 2. 0.0269 0.279 29.6 436 3.23 0.04348 0.397 4.83 Turbine 496 2.2 0.0287 0.2 39.0.2 Propeller 8 23. 0.082 0.0907 47. 68 23.687 0.04838 0.49 27.6 0.8 37 3.287 0.0367 0.44 0.49 0.2 436 3.62 0.0323 0.088 80.44 Marine 496 3.7 0.024 0.0697 82.37 Propeller 8 3.82 0.024 0.077 80.6.3 68 33.0937 0.00 0.0908 48.2.3

6 Klaim. Suatu Bioplastik dengan komposisi pati, biopolimer, plasticizer dan pengisi, dimana pati dilarutkan dalam air kemudian diaduk dengan biopolimer, plasticizer dan pengisi, lalu dipanaskan. 2. Bioplastik pada klaim dimana pati diperoleh dari biji sorgum putih yang digiling halus dengan ukuran 63 mikron. 3. Bioplastik pada klaim, di mana biopolimer yang digunakan adalah kitosan dengan ukuran partikel 63 mikron yang dilarutkan dengan asam asetat sebanyak,2 ml. 4. Bioplastik pada klaim, di mana plasticizer yang digunakan adalah gliserol dengan konsentrasi % berat.. Bioplastik pada klaim, di mana pengisi yang digunakan adalah batang singkong yang dihaluskan dengan ukuran 63 mikron, sebanyak 0, gr. 6. Proses pembuatan bioplastik dilakukan pada suhu gelatinisasi 9 o C, rasio pati:kitosan 7:3 gr/gr, kecepatan pengadukan 37, 436, 68 rpm, waktu pengadukan selama 3 menit dan waktu pengeringan di dalam oven selama 2 jam dengan jenis pengaduk turbin dan marine propeller. 7. Suatu bioplastik yang diperoleh sesuai dengan proses pada klaim-klaim sebelumnya mempunyai karakteristik kekuatan tarik (tensile strength) sebesar 0,0269-0,0484 MPa, Modulus Young terbaik sebesar 0,279-0,49 MPa, dan penyerapan air sebesar 27,6-4,83 %. 2 3

7 Abstrak PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG Invensi ini bertujuan untuk mengkaji efek kecepatan pengadukan dan jenis pengaduk terhadap kualitas bioplastik, dalam hal ini meliputi karakteristik fisik dan mekanik bioplastik. Studi mengenai pembuatan bioplastik campuran pati sorgum-kitosan dengan rasio 7:3 gr/gr. konsentrasi gliserol % berat, serta serbuk batang singkong sebagai pengisi sebanyak 0, gr. Pada invensi ini kecepatan pengadukan sebesar 37 rpm, 436 rpm, dan 68 rpm dengan jenis pengaduk turbin dan marine propeller. Perwujudan dari invensi ini adalah karakteristik kekuatan tarik (tensile strength) sebesar 0,0269-0,0484 MPa, Modulus Young terbaik sebesar 0,279-0,49 MPa, dan penyerapan air sebesar 27,6-4,83 %.

8 Gambar. Gambar 2