ANALISIS KEBIJAKSANAAN KOMPENSASI PADA KOPERASI KARYAWAN PT SEMEN TONASA (PERSERO) KABUPATEN PANGKEP MUSTARING STIE Mujahidin Toli Toli Sul-Teng ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis kebijaksanaan kompensasi koperasi karyawan PT Semen Tonasa (Persero) Kebupaten Pangkep. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu identifikasi mengenai unsur-unsur atau jenis pemberian kompensasi yang diterapkan oleh Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) yang berpengaruh pada peningkatan prestasi dan motifasi karyawan. Sedangkan analisis kuantitatif berupa koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijaksanaan kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Karyawan Keluarga Besar PT Semen Tonasa (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Pangkep, dengan pertimbangan bahwa Koperasi ini memiliki potensi yang terkait dengan sistem kompensasi yang adil dan layak. Adapun Koefisien korelasi (r) yaitu : 0,94 yang diperoleh melalui analisis korelasi menggambarkan kuatnya tingkat hubungan antara 2 variable yang di analisis yaitu tingkat kompensasi yang diberikan dengan prestasi kerja karyawan. Dengan demikian, maka terjadi korelasi (hubungan) dengan prestasi kerja karyawan terdapat hubungan yang positif. Kata Kunci : Kebijaksanaan Kompensasi, Prestasi Kerja PENDAHULUAN Salah satu cara untuk meningkatkankan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyaman adalah melalui kompensasi. Masalah pemberian kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Kenyataan yang ada pada saat ini, karyawan menuntut memenuhi kebutuhannya berdasarkan cara masing-masing individu. Para karyawan dalam melaksanakan tugasnya dimana ia bekerja tidak dapat menjawab tuntutannya; maka terjadilah pemogokan, tingkat absensi yang cenderung naik dan prestasi kerja menurun. Usaha untuk menanggulanginya dilakukan pendekatan yang mengarahkan karyawan pada kesadaran kerja melalui jalinan komunikasi akrab antara karyawan (bawahan) dengan atasan maupun dalam memotivasi karyawan dalam bentuk tertentu seperti spirit dan financial. Melalui hal tersebut diharapkan kemampuan yang dimiliki karyawan merupakan skill dan pengetahuan dapat dicurahkan pada pelaksanaan tugas dan pekerjaan sehingga bergairah dan produktifitas kerja sebagaiman yang diharapkan dapat terpenuhi. Kebijaksanaan kompensasi yang diterapkan dalam bentuk system penggajian yang memadai maupun pemberian penghasilan tambahan atau insentif kepada seluruh karayawan sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan prestasi kerja masing-masing dilakukan koperasi dengan dasar pemikiran bahwa karyawan senang dan merasa sejahtera maka mereka akan berbuat baik lebih baik bagi organisasi di mana ia mendapatkan kesejahteraan. Dengan respon mereka kepada koperasi dapat dilihat melalui produktivitas yang meningkat, absensi yang menurun, tuntutan yang minim terjadi dan tidak ada pemogokan. Dengan adanya kebijaksanaan kompensasi yang layak oleh koperasi, maka kegairahan kerja karyawan akan meningkat dan koperasi akan mendapat laba yang optimal antara lain dengan pemberian balas jasa berupa financial maupun balas jasa non financial serta dengan diterapkannya sistem penggajian yang
lebih efektif sehingga dapat menunjang aktivitas personal didalam meningkatkan produktifitas kerja. Koperasi karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) merupakan suatu badan usaha afiliasi dari suatu perusahaan industry pembuat semen yang berlokasi di Kabupaten Pangkep Propinsi Sulawesi Selatan yakni PT. Semen Tonasa (Persero). Dalam kegiatan opersionalnya, koperasi ini mengelola beberapa unit usaha antara lain : simpan pinjam, pertokoan, batu bara, perdagangan umum dan unit usaha pengantongan semen. Untuk mengefektifkan pelaksanaan manajemen organisasi dalam mencapai tujuan atau sasaran organisasi khususnya pelaksanaan pemberian balas jasa terhadap karyawan maka diperlukan suatu kebijaksanaan kompensasi di dalam meningkatkan produktufitas karyawan pada Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Persero), yakni berupa suatu pedoman atau penuntun pemberian balas jasa kepada para karyawan dengan memperhatikan beberapa aspek penilaian prestasi kerja dan evaluasi pekerjaan sehingga tercipta suatu keputusan yang layak dan adil. RUMUSAN MASALAH Berdasrkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalahnya adalah: Sejauh mana penerapan kebijaksanaan kompensasi pada Koperasi Semen Tonasa Kabupaten Pangkep dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawannya?. Tujuan Penelitian TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui sejauh mana kebijaksanaan sistem pemberian kompensasi pada Koperasi karyawan PT. Semen Tonasa (Persero). 2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kebijaksanaan kompensasi yang diterapkan Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) terhadap peningkatan prestasi kerja para karywannya. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka berikut ini dikemukakan hipotesis : Diduga bahwa dengan penerapan kebijaksanaan kompensasi yang adil dan layak pada koperasi Karyawan PT Semen Tonasa (Persero) akan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan koperasi tersebut dan diduga pula bahwa dengan meningkatnya prestasi kerja karyawan maka koperasi tersebut mengalami peningkatan. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Karyawan Keluarga Besar PT Semen Tonasa (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Pangkep, dengan pertimbangan bahwa Koperasi ini memiliki potensi yang terkait dengan sistem kompensasi yang adil dan layak. Metode Analisis Untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan, maka digunakan analisis : 1. Ditinjau berdasarkan konsep balas jasa/kompensasi secara teoritis dengan membandingkan pada kebijaksanaan kompensasi yang telah diterapkan oleh pemerintah dalam bentuk upah Minimum Regional (UMR).
2. Analisis kualitatif yang berupa identifikasi mengenai unsure-unsurbatau jenis pemberian kompensasi yang diterapkan oleh Koperasi Karyawan PT Semen Tonasa (Persero) yang berpengaruh pada peningkatan potensi dan motivasi kerja karyawannya. 3. Analisis kuantitatif berupa koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijaksanaan kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan yang dilihat pada tingkat produksi koperasi dengan rumus sebagai berikut : n ( xy) - ( x) ( y) r = ------------------------------------------------- n x2 x 2 n y2 y 2 dimana : r = koefisien upah x= tingkat upah y= tingkat produksi n= jumlah periode Berdasarkan rumus di atas, untuk mengukur derajat hubungan antara tingkat produksi (y) dengan tingkat upah (x) maka digunakan indeks determinasi 0 r 1 jika r 0 maka antara variable x tidak terdapat hubungan yang linear (negative) jika 0 maka variable y dan x terdapat hubungan yang linear (positif). Pengertian Kompensasi TINJAUAN PUSTAKA Mengingat betapa pentingnya peranan kompensasi dalam kelangsungan hidup koperasi maka perlu pemahaman dengan baik terhadap kompensasi. Untuk lebih memperjelas pengertian dari kompensasi maka berikut ini akan disajikan pengertian-pengertian kompensasi yang dikemukakan para ahli seperti yang diuraikan oleh T Hani Handoko sebagai berikut : Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka dan merupakan daya tambah bagi peningkatan prestasi kerja mereka. Kompensasi merupakan hal yang disenangi para karyawan dengan adanya daya tambah bagi mereka untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerjanya. Hal ini dapat dilihat pada kebijaksanaan kompensasi terhadap karyawan Koperasi Semen Tonasa Kabupaten Pangkep. Program-program kompensasi penting bagi perusahaan, karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusianya. Disamping itu, kompensasi (dalam bentuk pengupahan dan balas jasa lainnya) merupakan komponen komponen biaya yang paling besar dan penting. Bila pengupahan dan pengajian tidak diadministrasikan secara tepat, perusahaan bisa kehilangan para karyawannya yang baik sehingga harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih dan mengembangkan penggantinya. Bahkan bila karyawan tidak ke luar, mereka mungkin menjadi tidak puas terhadap perusahaan dan menurunkan produktivitas mereka. Dengan adanya pemberian kompensasi kepada para karyawan. Perusahaan
mengharapkan adanya umpan balik yang diterima dari para karyawan berupa dukungan dalam mencapai sasaran perusahaan secara efektif dan efisien. Pemberian kompensasi diharapkan akan memepunyai pengaruh positif terhadap karyawan yang mencakup : 1. Mendorong semangat dan kegairahan kerja karyawan 2. Meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja karyawan 3. Sebagai motivasi kerja karyawan Penentuan dan Jenis-Jenis Kompensasi Administarasi kompensasi mempunyai berbagai tujuan, yang mungkin saling bertentangan dan mengandung permasalahan trade offs. Sebagai contoh, untuk mempertamkan karyawan dan menjamin keadilan, analisis pengupahan dan penggajian harus menbayar kompensasi yang sama basarnya untuk pekerjaan pekerjaan sejenis. Tetapi bagian penarikan munkin ingin menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk memperoleh seorang pelamar yang qualified. Dalam kasus ini, manajer personalia menghadapi trade off antara sasaran penarikan dan sasaran konsistensi dalam hal penentuan besarnya kompensasi. Proses kompensasi merupakan suatu jaringan berbagai sub proses yang kompleks dengan maksud untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi kerja yang diiginkan.pada umumnya penentuan kompensasi dalam organisasi dalam organisasi didasarkan oleh aliran kegiatan-kegiatan yang mencakup analisis pekerjaan, penulisan diskripsi pekerjaan, survey upah dan gaji, analisis masalah-masalah organisasional yang relevan, penentuan harga, pekerjaan (yang harus melebihi peraturan upah minimum), penetapan aturan-aturan administrasi pengupahan dan akhirnya, pembayaran kepada para karyawan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijaksanaan Kompensasi Masalah kompensasi sangat penting karena mempunyai factor pendukung bagi setiap orang untuk bekerja lebih giat, bergairah dan bersemangat. M Manullang menjelaskan tentang facorfaktor yang mempengaruhi perusahaan menetapkan kompensasi secara layak dan adil serta tepat lain : 1. Suplai dan permintaan tenaga kerja Beberapa jenis pekerjaaan mungkin harus dibayar lebih tinggi daripada yang ditujukkan oleh nilai relatifnya karenadesakan kondisi pasar. Sebagai contoh, pada tahun 1970-an, kelangkaan tenaga akuntan menyebabkan perusahaan (organisasi) harus memberikan tunjangan kelengkapan di samping kompensasi dasar untuk memperoleh tenaga kerja akuntan. 2. Serikat karyawan Lemah atau kuatnya serikat karyawan mencerminkan kemampuan oragnisasi karyawan tersebut untuk menggunakan kekuatan pengaruh mereka pada penentuan tingkat kompensasi. Semakin kuat kekuatan serikat berarti semakin kuat posisi perundingan karyawan dalam penatapan tingkat upah merek. 3. Produktivitas Perusahaan harus memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup dan tumbuh. Tampa hal ini, perusahaan tidak akan bisa lagi bersaing. Oleh karena itu,perusahaan tidak dapat membayar karyawannya melebihi kontribusi mereka kepada perusahaan melalaui produktivitas mereka. Bila ini terjadi (bisa karena kelangkaan atau kekuatan serikat karyawan), perusahaan biasanya merancang kembali pekerjaan pekerjaan, melatih para karyawan baru untuk menaikkan suplai, atau melakukan otomatisasi.
4. Kesediaan untuk membayar Bukan merupakan suatu pernyataan yang berlebihan bahwa perusahaan sebenarnya ingin membayar kompensasi secara adil dan layak. Oleh karena itu, perusahaan juga merasa bahwa para karyawan seharusnya melakukan pekerjaan sesuai dengan upah yang mereka terima. Manajemen perlu mendorong para karyawan untuk meningkatkan produktivitas mereka agar kompensasi yang lebih tinggi dapat dibayarkan. 5. Kemampuan untuk membayar Tanpa memperhatikan semua factor lainnya, dalam jangka panjang, realisasi dalam hal pemberian kompensasi tergantung pada kemampuan perusahaan. Telah disebutkan di atas, kemampuan membayar tergantung pada pendapatan laba yang diraih, dimana hal ini dipengaruhi oleh produktivitas karyawan yang tercermin dalam biaya tenaga kerja. 6. Berbagai kebijaksanaan pengupahan dan penggajian Hampir semua organisasi mempunyai kebijaksanaan yang mempengaruhi pengupahan dan pengajian. Salah satu kebijaksanaan yang umum adalah kebijaksanaan pembayaran bonus (premium) di atas upah dasar untuk meminim umkan perputaran karyawan atau untuk menarik karyawan terbaik. Perusahaan-perusahaan lain mungkin juga menetapkan kenaikan kompensasi secara otomatis bila indeks biaya hidup naik. 7. Peraturan-peraturan pemerintah Tekanan eksternal dari pemerintah dengan segala peraturannya mempengaruhi penetapan kompensasi perusahaan. Peraturan upah minimum, upah kerja lembur, dan pembatasan umur untuk tenaga kerja anak-anak merupakan beberapa contoh factor yang mempengaruhi kebijaksanaan kompensasi yang berasal dari pemerintah. Pengertian Koperasi Secara harfiah koperasi berasal dari kata Cooper yang dalam Bahasa Inggris menjadi Cooperasion yang berarti bekerja sama. Co berarti bersama dan operation adalah bekerja atau berusaha. Sehubungan dengan arti koperasi di atas, Ima Suwandi memberikan pengertian sebagai berikut : Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya melalui jalan berusaha bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan pengertian Koperasi Indonesia menurut Undang Undang Nomor 25 tahun 1992 pasal 1 sebagai berikut : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan jumlah karyawan karyawan koperasi PT Semen Tonasa sebagai hasil produktivitas karyawan dalam suatu periode tertentu. Untuk lebih memudahkan penganalisaan, penelitian ini mengambil jumlah karyawan pada Kopkar Semen Tonasa dari Tahun 2001 sampai 2005 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tahun 2001 2002 Jumlah Karyawan Koperasi 90 102
2003 2004 2005 Sumber : Koperasi Karyawan Semen Tonasa 115 130 138 Kemudian sebagai bahan perbandingan diambil total Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Semen Tonasa setiap tahun 2001 sampai 2005 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: PEROLEHAN SISA HASIL USAHA USAHA KOPERASI KARYAWAN SEMEN TONASA TAHUN 2001 SAMPAI 2005 Tahun Sisa Hasil Usaha Perkembangan (%) 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : Koperasi Karyawan Semen Tonasa 71.460.650 80.565.245 92.240.500 109.520.210 116.320.210-12,74 14,49 18,73 6,40 Berdasarkan tabel tersebut diatas tampak bahwa perolehan SHU pada Karyawan Semen Tonasa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2001 peningkatan perolehan SHU belum nampak karena merupakan tahun dasar, tahun 2002 perolehan SHU sebesar Rp. 80.565.245,- perkembangannya menjadi 12,74 %. Pada tahun 2003 total SHU Rp. 92.240.500,- perkembangannya 14,49 %, menyusul 2004 perolehan SHU adalah menjadi sebesar Rp. 109.520.210,- perkembangannya menjadi 18,73 %, dan tahun 2005 SHU yaitu Rp. 116.320.210,- perkembangannya menjadi 6,40 %. Selanjutnya kita dapat mencari produktivitas karyawan koperasi rata-rata setiap bulannya dengan membagi total SHU setiap tahun dengan jumlah karyawan dan jumlah bulan dalam setahun, yaitu sebagai berikut : Rp. 65.460.650,- Tahun 2001 --------------------------- = Rp. 60,611,- 90 x 12 Rp. 77.565.245,- Tahun 2002 --------------------------- = Rp. 63.370,- 102 x 12 Rp. 92.240.500,- Tahun 2003 --------------------------- = Rp. 66.841,- 115 x 12 Rp. 109.520.210,- Tahun 2004 --------------------------- = Rp. 70.205,- 130 x 12 Rp. 116.320.210,- Tahun 2005 --------------------------- = Rp. 70.242,- 138 x 12 Selanjutnya penganalisaan dilanjutkan dengan mencari korelasi total gaji rata-rata yang diterima oleh karyawan koperasi dengan total sisa usaha (SHU) yang diperoleh koperasi
karyawan semen Tonasa. Untuk memulainya dan untuk memudahkan penganaliasaan, penulis mengambil rata-rata setiap karyawan koperasi yaitu dengan melihat gaji karyawan setiap bulannya untuk lima tahun terakhir yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : DAFTAR TOTAL GAJI KARYAWAN KOPERASI PER BULAN PADA KOPERASI KARYAWAN SEMEN TONASA UNTUK LIMA TAHUN TERAKHIR Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : Koperasi Karyawan Semen Tonasa Total Gaji /bulan 26.390.000,- 31.482.000,- 37.363.500,- 44.460.000,- 49.680.000,- Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa total gaji karyawan koperasi pada Kopkar Semen Tonasa mengalami peningkatan setiap tahunnya. KORELASI TINGKAT GAJI KARYAWAN DENGAN TINGKAT PRODUKSI PADA KOPERASI KARYAWAN SEMEN TONASA (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun X Y Xy (x)2 (y)2 2001 2002 2003 2004 2005 293,3 308,7 324,9 342 360 60,611 63,370 66,840 70,205 70,241 17.777,21 19.562,32 21.716,32 24.010,11 25.286,76 86.024,89 95.295,69 105.560,01 116.964 129.600 3.673,69 4.015,76 4.467,59 4.982,74 4.933,80 Sumber : Hasil perhitungan Dari perhitungan di atas, maka diperoleh hasil penjualan sebagai berikut : x = 1.628,9 y = 331,267 xy = 108.352,72 x2 = 533.624,59 y2 =22.019,58 n = 5 Selanjutnya koefisien korelasi dapat diketahui mempergunakan rumus sebagai berikut : n ( xy) ( x ) ( y) r = -------------------------------------------------------- n ( x 2) ( x)2 n ( y2) ( y)2 Misalkan nilai variable x (Upah /gaji ) sebagai bentuk kompensasi financial yang diberikan kepada karyawan dan nilai variable y (produksi), dan untuk mengetahui kuat tidaknya korelasi diukur dengan satu nilai yang disebut koefisien dengan symbol r Rumus ini mempunyai nilai paling kecil = -1 dan paling besar=1 a. Hubungan x dan y dikatakan erat atau positif jika pada umumnya kenaikan atau penurunan x mengakibatkan kenaikan atau penurunan y.
b. Hubungan x dan y dikatakan negative apabila pada umumnya kenaikan atau penurunan x mengakibatkan penurunan atau kenaikan y. c. Hubungan x dan y lemah atau tidak ada hubungan sama sekali apabila kenaikan atau penurunan x tidak diikuti kenaikan. Selanjutnaya koefisien korelasi dapat diketahui dengan perhintungan sebagai berikut : n ( xy) ( x ( y) r = -------------------------------------------------- n ( x2) ( x)2 n ( y2) ( y)2 5 (108.352,72) (1.628,9) (331,267) =------------------------------------------------------------------------------------------------ 5 (533.624,59) (1.628,9)2 5 (22.019,58) (331,267)2 541.763,6 539.600,82 =---------------------------------------------------------------------------------------------------- 2.668.122,95 2. 653.315,21 110.097,9 109.737,82 2162,78 =------------------------------------------------- 14807,74 360,08 2162,78 =------------------------------------------------- 121,68-18,9 2162,78 = ------------------------------ 2309,68 r = 0,94 jadi koefisien korelasi (r) adalah : 0,94 dan (r2) adalah : 0,88 Dengan demikian, maka dapat dilihat korelasi (hubungan) antara kompensasi yang diterima karyawan dengan prestasi kerja para karyawan terdapat hubungan yang positif yaitu sebesar 0,94. Ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan kompensasi yang diberikan khususnya dalam bentuk balas jasa finansial yang selama ini diterapkan dapat memotivasi karyawan koperasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi kerja mereka. KESIMPULAN 1. Kompensasi bagi karyawan koperasi ini ditentukan melalui keputusan Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, sehingga tinggi rendahnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan oleh koperasi mempengaruhi kenaikan atau penurunan pemberian kompensasi bagi karyawan koperasi.
2. Peningkatan prestasi kerja karyawan Koperasi Semen Tonasa dipengaruhi secara langsung oleh kompensasi yang diterapkan organisasi karena melalui motivasi yang diperoleh dari kompensasidapat mendorong peningkatan prestasi kerja karyawan dan berpengaruh terhadap SHU yang dihasilkan oleh karyawan. 3. Koperasi karyawan Semen Tonasa adalah merupakan badan usaha yang beranggotakan para karyawan dari PT. Semen Tonasa (Persero) yang bergerak di berbagai kegiatan usaha dengan mengutamakan pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan para anggota koperasi. 4. Koefisien korelasi (r) yaitu : 0,94 yang diperoleh melalui analisis korelasi menggambarkan kuatnya tingkat hubungan antara 2 variable yang di analisis yaitu tingkat kompensasi yang diberikan dengan prestasi kerja karyawan. SARAN - SARAN 1. Karyawan hendaknya dapat memberikan daya tambah bagi karyawan koperasi untuk meningkatkan prestasi kerjanya melalui kebijaksanaan pemberian kompensasi yang layak demi peningkatan kesejahteraan karyawan, sehingga rasa memilki terhadap koperasi menjadi lebih besar dalam diri karyawan dan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan usaha koperasi 2. Untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada para anggota yang merupakan tujuan utama dan koperasi karyawan Semen Tonasa, maka kinerja yang tinggi dari karyawan sangat diperlukan bersamaan dengan peningkatan produktivitas yang diperoleh tidak hanya melalui pemberian kompensasi dalam bentuk balas jasa financial tetapi dapat pula dirangsang melalui balas jasa non financial. DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito Manajemen Personalia, Edisi 5, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1992 Chaniago, A. Koperasi sebagai Organisasi Berwatak Sosial, Bharada Karya Aksara, Jakarta, 1990. Departemen Koperasi dan PPK, Undang-undang Tentang Perkoperasian No.25 Tahun 1992, Arkola Surabaya, 1992. Gumilak, N. Ekonomi koperasi, Penerbit Armico, Bandung, 1994. Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985. Heidijrachman Ranupandojo dan Suad Husman, Manajemen Personalia, Bagian Penerbitan Universitas Gajah Muda, Yogyakarta, 1990. Ima Suwandi, Koperasi Sebagai Badan Usaha, Penerbit Ubudi, Ujung Pandang, 1991. Manullang, M. Manajemen Personalia, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia Indonesia, Yogykarta, 1992. Moekijat, Manajemen Kepegawaian, Edidi Baru, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1991. Siswanto, Bedjo. Manajemen Tenaga Kerja, Penerbit Sinar Baru, Bandung, 1995. Tjipto Sumarsono, Hubungan pemburuan dan Usaha-usaha Majikan untuk meningkatkan Produktivitas Kerja, Manajemen dan usahawan Indonesia, Jakarta, 1995.