ANALISIS KEBIJAKSANAAN KOMPENSASI PADA KOPERASI KARYAWAN PT SEMEN TONASA (PERSERO) KABUPATEN PANGKEP. MUSTARING STIE Mujahidin Toli Toli Sul-Teng

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

PENGARUH PEMBERI UPAH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BUMI KARSA MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.

Tujuan administrasi kompensasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS.

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI KANTOR PENGGADAIAN CABANG POSO. Rahimudin Lubaid*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

KOMPENSASI. Pengertian. Tujuan Administrasi Kompensasi 23/12/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memotifasi karyawan agar tingkat produktifitas yang lebih tinggi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dalam konteks lokal, regional bahkan dalam konteks global. bersaing dengan dunia Internasional sangatlah minim. Hal ini seharusnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemberian kompensasi yang cenderung masih belum sepenuhnya sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BATAM TEXTILE INDUSTRY UNGGARAN, SEMARANG)

Cut Hamdiah 1) Rahmah Yulianti 2) 1, 2)

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN IAI DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI TAHUN 2015/2016

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

Jurnal EKOMEN Vol. 10 No. 1Januari 2010 ISSN : ANALISIS KOMPENSASI DALAM PENINGKATAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI KPU KABUPATEN POSO

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Nurus Safa atillah *) *)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB I PENDAHUUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

Analisis Penerapan Insentif Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada. PT. Duta Bangsa Mandiri Pasuruan. Oleh : Indah Wahidatur Rohmah ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ridwan Purnama, 2008 ). (Sri Dewi Anggadini, 2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BALAI PUSTAKA MULYADI DOSEN TETAP MANAJEMEN STIE PERTIWI

PERAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Oleh : Yanti Sri Danarwati, SS., SE., MM. Dosen STIA ASMI SOLO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS KEBIJAKSANAAN KOMPENSASI PADA KOPERASI KARYAWAN PT SEMEN TONASA (PERSERO) KABUPATEN PANGKEP MUSTARING STIE Mujahidin Toli Toli Sul-Teng ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis kebijaksanaan kompensasi koperasi karyawan PT Semen Tonasa (Persero) Kebupaten Pangkep. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu identifikasi mengenai unsur-unsur atau jenis pemberian kompensasi yang diterapkan oleh Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) yang berpengaruh pada peningkatan prestasi dan motifasi karyawan. Sedangkan analisis kuantitatif berupa koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijaksanaan kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Karyawan Keluarga Besar PT Semen Tonasa (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Pangkep, dengan pertimbangan bahwa Koperasi ini memiliki potensi yang terkait dengan sistem kompensasi yang adil dan layak. Adapun Koefisien korelasi (r) yaitu : 0,94 yang diperoleh melalui analisis korelasi menggambarkan kuatnya tingkat hubungan antara 2 variable yang di analisis yaitu tingkat kompensasi yang diberikan dengan prestasi kerja karyawan. Dengan demikian, maka terjadi korelasi (hubungan) dengan prestasi kerja karyawan terdapat hubungan yang positif. Kata Kunci : Kebijaksanaan Kompensasi, Prestasi Kerja PENDAHULUAN Salah satu cara untuk meningkatkankan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyaman adalah melalui kompensasi. Masalah pemberian kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Kenyataan yang ada pada saat ini, karyawan menuntut memenuhi kebutuhannya berdasarkan cara masing-masing individu. Para karyawan dalam melaksanakan tugasnya dimana ia bekerja tidak dapat menjawab tuntutannya; maka terjadilah pemogokan, tingkat absensi yang cenderung naik dan prestasi kerja menurun. Usaha untuk menanggulanginya dilakukan pendekatan yang mengarahkan karyawan pada kesadaran kerja melalui jalinan komunikasi akrab antara karyawan (bawahan) dengan atasan maupun dalam memotivasi karyawan dalam bentuk tertentu seperti spirit dan financial. Melalui hal tersebut diharapkan kemampuan yang dimiliki karyawan merupakan skill dan pengetahuan dapat dicurahkan pada pelaksanaan tugas dan pekerjaan sehingga bergairah dan produktifitas kerja sebagaiman yang diharapkan dapat terpenuhi. Kebijaksanaan kompensasi yang diterapkan dalam bentuk system penggajian yang memadai maupun pemberian penghasilan tambahan atau insentif kepada seluruh karayawan sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan prestasi kerja masing-masing dilakukan koperasi dengan dasar pemikiran bahwa karyawan senang dan merasa sejahtera maka mereka akan berbuat baik lebih baik bagi organisasi di mana ia mendapatkan kesejahteraan. Dengan respon mereka kepada koperasi dapat dilihat melalui produktivitas yang meningkat, absensi yang menurun, tuntutan yang minim terjadi dan tidak ada pemogokan. Dengan adanya kebijaksanaan kompensasi yang layak oleh koperasi, maka kegairahan kerja karyawan akan meningkat dan koperasi akan mendapat laba yang optimal antara lain dengan pemberian balas jasa berupa financial maupun balas jasa non financial serta dengan diterapkannya sistem penggajian yang

lebih efektif sehingga dapat menunjang aktivitas personal didalam meningkatkan produktifitas kerja. Koperasi karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) merupakan suatu badan usaha afiliasi dari suatu perusahaan industry pembuat semen yang berlokasi di Kabupaten Pangkep Propinsi Sulawesi Selatan yakni PT. Semen Tonasa (Persero). Dalam kegiatan opersionalnya, koperasi ini mengelola beberapa unit usaha antara lain : simpan pinjam, pertokoan, batu bara, perdagangan umum dan unit usaha pengantongan semen. Untuk mengefektifkan pelaksanaan manajemen organisasi dalam mencapai tujuan atau sasaran organisasi khususnya pelaksanaan pemberian balas jasa terhadap karyawan maka diperlukan suatu kebijaksanaan kompensasi di dalam meningkatkan produktufitas karyawan pada Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Persero), yakni berupa suatu pedoman atau penuntun pemberian balas jasa kepada para karyawan dengan memperhatikan beberapa aspek penilaian prestasi kerja dan evaluasi pekerjaan sehingga tercipta suatu keputusan yang layak dan adil. RUMUSAN MASALAH Berdasrkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalahnya adalah: Sejauh mana penerapan kebijaksanaan kompensasi pada Koperasi Semen Tonasa Kabupaten Pangkep dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawannya?. Tujuan Penelitian TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui sejauh mana kebijaksanaan sistem pemberian kompensasi pada Koperasi karyawan PT. Semen Tonasa (Persero). 2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kebijaksanaan kompensasi yang diterapkan Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) terhadap peningkatan prestasi kerja para karywannya. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka berikut ini dikemukakan hipotesis : Diduga bahwa dengan penerapan kebijaksanaan kompensasi yang adil dan layak pada koperasi Karyawan PT Semen Tonasa (Persero) akan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan koperasi tersebut dan diduga pula bahwa dengan meningkatnya prestasi kerja karyawan maka koperasi tersebut mengalami peningkatan. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Karyawan Keluarga Besar PT Semen Tonasa (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Pangkep, dengan pertimbangan bahwa Koperasi ini memiliki potensi yang terkait dengan sistem kompensasi yang adil dan layak. Metode Analisis Untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan, maka digunakan analisis : 1. Ditinjau berdasarkan konsep balas jasa/kompensasi secara teoritis dengan membandingkan pada kebijaksanaan kompensasi yang telah diterapkan oleh pemerintah dalam bentuk upah Minimum Regional (UMR).

2. Analisis kualitatif yang berupa identifikasi mengenai unsure-unsurbatau jenis pemberian kompensasi yang diterapkan oleh Koperasi Karyawan PT Semen Tonasa (Persero) yang berpengaruh pada peningkatan potensi dan motivasi kerja karyawannya. 3. Analisis kuantitatif berupa koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijaksanaan kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan yang dilihat pada tingkat produksi koperasi dengan rumus sebagai berikut : n ( xy) - ( x) ( y) r = ------------------------------------------------- n x2 x 2 n y2 y 2 dimana : r = koefisien upah x= tingkat upah y= tingkat produksi n= jumlah periode Berdasarkan rumus di atas, untuk mengukur derajat hubungan antara tingkat produksi (y) dengan tingkat upah (x) maka digunakan indeks determinasi 0 r 1 jika r 0 maka antara variable x tidak terdapat hubungan yang linear (negative) jika 0 maka variable y dan x terdapat hubungan yang linear (positif). Pengertian Kompensasi TINJAUAN PUSTAKA Mengingat betapa pentingnya peranan kompensasi dalam kelangsungan hidup koperasi maka perlu pemahaman dengan baik terhadap kompensasi. Untuk lebih memperjelas pengertian dari kompensasi maka berikut ini akan disajikan pengertian-pengertian kompensasi yang dikemukakan para ahli seperti yang diuraikan oleh T Hani Handoko sebagai berikut : Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka dan merupakan daya tambah bagi peningkatan prestasi kerja mereka. Kompensasi merupakan hal yang disenangi para karyawan dengan adanya daya tambah bagi mereka untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerjanya. Hal ini dapat dilihat pada kebijaksanaan kompensasi terhadap karyawan Koperasi Semen Tonasa Kabupaten Pangkep. Program-program kompensasi penting bagi perusahaan, karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusianya. Disamping itu, kompensasi (dalam bentuk pengupahan dan balas jasa lainnya) merupakan komponen komponen biaya yang paling besar dan penting. Bila pengupahan dan pengajian tidak diadministrasikan secara tepat, perusahaan bisa kehilangan para karyawannya yang baik sehingga harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih dan mengembangkan penggantinya. Bahkan bila karyawan tidak ke luar, mereka mungkin menjadi tidak puas terhadap perusahaan dan menurunkan produktivitas mereka. Dengan adanya pemberian kompensasi kepada para karyawan. Perusahaan

mengharapkan adanya umpan balik yang diterima dari para karyawan berupa dukungan dalam mencapai sasaran perusahaan secara efektif dan efisien. Pemberian kompensasi diharapkan akan memepunyai pengaruh positif terhadap karyawan yang mencakup : 1. Mendorong semangat dan kegairahan kerja karyawan 2. Meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja karyawan 3. Sebagai motivasi kerja karyawan Penentuan dan Jenis-Jenis Kompensasi Administarasi kompensasi mempunyai berbagai tujuan, yang mungkin saling bertentangan dan mengandung permasalahan trade offs. Sebagai contoh, untuk mempertamkan karyawan dan menjamin keadilan, analisis pengupahan dan penggajian harus menbayar kompensasi yang sama basarnya untuk pekerjaan pekerjaan sejenis. Tetapi bagian penarikan munkin ingin menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk memperoleh seorang pelamar yang qualified. Dalam kasus ini, manajer personalia menghadapi trade off antara sasaran penarikan dan sasaran konsistensi dalam hal penentuan besarnya kompensasi. Proses kompensasi merupakan suatu jaringan berbagai sub proses yang kompleks dengan maksud untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi kerja yang diiginkan.pada umumnya penentuan kompensasi dalam organisasi dalam organisasi didasarkan oleh aliran kegiatan-kegiatan yang mencakup analisis pekerjaan, penulisan diskripsi pekerjaan, survey upah dan gaji, analisis masalah-masalah organisasional yang relevan, penentuan harga, pekerjaan (yang harus melebihi peraturan upah minimum), penetapan aturan-aturan administrasi pengupahan dan akhirnya, pembayaran kepada para karyawan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijaksanaan Kompensasi Masalah kompensasi sangat penting karena mempunyai factor pendukung bagi setiap orang untuk bekerja lebih giat, bergairah dan bersemangat. M Manullang menjelaskan tentang facorfaktor yang mempengaruhi perusahaan menetapkan kompensasi secara layak dan adil serta tepat lain : 1. Suplai dan permintaan tenaga kerja Beberapa jenis pekerjaaan mungkin harus dibayar lebih tinggi daripada yang ditujukkan oleh nilai relatifnya karenadesakan kondisi pasar. Sebagai contoh, pada tahun 1970-an, kelangkaan tenaga akuntan menyebabkan perusahaan (organisasi) harus memberikan tunjangan kelengkapan di samping kompensasi dasar untuk memperoleh tenaga kerja akuntan. 2. Serikat karyawan Lemah atau kuatnya serikat karyawan mencerminkan kemampuan oragnisasi karyawan tersebut untuk menggunakan kekuatan pengaruh mereka pada penentuan tingkat kompensasi. Semakin kuat kekuatan serikat berarti semakin kuat posisi perundingan karyawan dalam penatapan tingkat upah merek. 3. Produktivitas Perusahaan harus memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup dan tumbuh. Tampa hal ini, perusahaan tidak akan bisa lagi bersaing. Oleh karena itu,perusahaan tidak dapat membayar karyawannya melebihi kontribusi mereka kepada perusahaan melalaui produktivitas mereka. Bila ini terjadi (bisa karena kelangkaan atau kekuatan serikat karyawan), perusahaan biasanya merancang kembali pekerjaan pekerjaan, melatih para karyawan baru untuk menaikkan suplai, atau melakukan otomatisasi.

4. Kesediaan untuk membayar Bukan merupakan suatu pernyataan yang berlebihan bahwa perusahaan sebenarnya ingin membayar kompensasi secara adil dan layak. Oleh karena itu, perusahaan juga merasa bahwa para karyawan seharusnya melakukan pekerjaan sesuai dengan upah yang mereka terima. Manajemen perlu mendorong para karyawan untuk meningkatkan produktivitas mereka agar kompensasi yang lebih tinggi dapat dibayarkan. 5. Kemampuan untuk membayar Tanpa memperhatikan semua factor lainnya, dalam jangka panjang, realisasi dalam hal pemberian kompensasi tergantung pada kemampuan perusahaan. Telah disebutkan di atas, kemampuan membayar tergantung pada pendapatan laba yang diraih, dimana hal ini dipengaruhi oleh produktivitas karyawan yang tercermin dalam biaya tenaga kerja. 6. Berbagai kebijaksanaan pengupahan dan penggajian Hampir semua organisasi mempunyai kebijaksanaan yang mempengaruhi pengupahan dan pengajian. Salah satu kebijaksanaan yang umum adalah kebijaksanaan pembayaran bonus (premium) di atas upah dasar untuk meminim umkan perputaran karyawan atau untuk menarik karyawan terbaik. Perusahaan-perusahaan lain mungkin juga menetapkan kenaikan kompensasi secara otomatis bila indeks biaya hidup naik. 7. Peraturan-peraturan pemerintah Tekanan eksternal dari pemerintah dengan segala peraturannya mempengaruhi penetapan kompensasi perusahaan. Peraturan upah minimum, upah kerja lembur, dan pembatasan umur untuk tenaga kerja anak-anak merupakan beberapa contoh factor yang mempengaruhi kebijaksanaan kompensasi yang berasal dari pemerintah. Pengertian Koperasi Secara harfiah koperasi berasal dari kata Cooper yang dalam Bahasa Inggris menjadi Cooperasion yang berarti bekerja sama. Co berarti bersama dan operation adalah bekerja atau berusaha. Sehubungan dengan arti koperasi di atas, Ima Suwandi memberikan pengertian sebagai berikut : Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya melalui jalan berusaha bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan pengertian Koperasi Indonesia menurut Undang Undang Nomor 25 tahun 1992 pasal 1 sebagai berikut : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan jumlah karyawan karyawan koperasi PT Semen Tonasa sebagai hasil produktivitas karyawan dalam suatu periode tertentu. Untuk lebih memudahkan penganalisaan, penelitian ini mengambil jumlah karyawan pada Kopkar Semen Tonasa dari Tahun 2001 sampai 2005 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tahun 2001 2002 Jumlah Karyawan Koperasi 90 102

2003 2004 2005 Sumber : Koperasi Karyawan Semen Tonasa 115 130 138 Kemudian sebagai bahan perbandingan diambil total Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Semen Tonasa setiap tahun 2001 sampai 2005 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: PEROLEHAN SISA HASIL USAHA USAHA KOPERASI KARYAWAN SEMEN TONASA TAHUN 2001 SAMPAI 2005 Tahun Sisa Hasil Usaha Perkembangan (%) 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : Koperasi Karyawan Semen Tonasa 71.460.650 80.565.245 92.240.500 109.520.210 116.320.210-12,74 14,49 18,73 6,40 Berdasarkan tabel tersebut diatas tampak bahwa perolehan SHU pada Karyawan Semen Tonasa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2001 peningkatan perolehan SHU belum nampak karena merupakan tahun dasar, tahun 2002 perolehan SHU sebesar Rp. 80.565.245,- perkembangannya menjadi 12,74 %. Pada tahun 2003 total SHU Rp. 92.240.500,- perkembangannya 14,49 %, menyusul 2004 perolehan SHU adalah menjadi sebesar Rp. 109.520.210,- perkembangannya menjadi 18,73 %, dan tahun 2005 SHU yaitu Rp. 116.320.210,- perkembangannya menjadi 6,40 %. Selanjutnya kita dapat mencari produktivitas karyawan koperasi rata-rata setiap bulannya dengan membagi total SHU setiap tahun dengan jumlah karyawan dan jumlah bulan dalam setahun, yaitu sebagai berikut : Rp. 65.460.650,- Tahun 2001 --------------------------- = Rp. 60,611,- 90 x 12 Rp. 77.565.245,- Tahun 2002 --------------------------- = Rp. 63.370,- 102 x 12 Rp. 92.240.500,- Tahun 2003 --------------------------- = Rp. 66.841,- 115 x 12 Rp. 109.520.210,- Tahun 2004 --------------------------- = Rp. 70.205,- 130 x 12 Rp. 116.320.210,- Tahun 2005 --------------------------- = Rp. 70.242,- 138 x 12 Selanjutnya penganalisaan dilanjutkan dengan mencari korelasi total gaji rata-rata yang diterima oleh karyawan koperasi dengan total sisa usaha (SHU) yang diperoleh koperasi

karyawan semen Tonasa. Untuk memulainya dan untuk memudahkan penganaliasaan, penulis mengambil rata-rata setiap karyawan koperasi yaitu dengan melihat gaji karyawan setiap bulannya untuk lima tahun terakhir yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : DAFTAR TOTAL GAJI KARYAWAN KOPERASI PER BULAN PADA KOPERASI KARYAWAN SEMEN TONASA UNTUK LIMA TAHUN TERAKHIR Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : Koperasi Karyawan Semen Tonasa Total Gaji /bulan 26.390.000,- 31.482.000,- 37.363.500,- 44.460.000,- 49.680.000,- Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa total gaji karyawan koperasi pada Kopkar Semen Tonasa mengalami peningkatan setiap tahunnya. KORELASI TINGKAT GAJI KARYAWAN DENGAN TINGKAT PRODUKSI PADA KOPERASI KARYAWAN SEMEN TONASA (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun X Y Xy (x)2 (y)2 2001 2002 2003 2004 2005 293,3 308,7 324,9 342 360 60,611 63,370 66,840 70,205 70,241 17.777,21 19.562,32 21.716,32 24.010,11 25.286,76 86.024,89 95.295,69 105.560,01 116.964 129.600 3.673,69 4.015,76 4.467,59 4.982,74 4.933,80 Sumber : Hasil perhitungan Dari perhitungan di atas, maka diperoleh hasil penjualan sebagai berikut : x = 1.628,9 y = 331,267 xy = 108.352,72 x2 = 533.624,59 y2 =22.019,58 n = 5 Selanjutnya koefisien korelasi dapat diketahui mempergunakan rumus sebagai berikut : n ( xy) ( x ) ( y) r = -------------------------------------------------------- n ( x 2) ( x)2 n ( y2) ( y)2 Misalkan nilai variable x (Upah /gaji ) sebagai bentuk kompensasi financial yang diberikan kepada karyawan dan nilai variable y (produksi), dan untuk mengetahui kuat tidaknya korelasi diukur dengan satu nilai yang disebut koefisien dengan symbol r Rumus ini mempunyai nilai paling kecil = -1 dan paling besar=1 a. Hubungan x dan y dikatakan erat atau positif jika pada umumnya kenaikan atau penurunan x mengakibatkan kenaikan atau penurunan y.

b. Hubungan x dan y dikatakan negative apabila pada umumnya kenaikan atau penurunan x mengakibatkan penurunan atau kenaikan y. c. Hubungan x dan y lemah atau tidak ada hubungan sama sekali apabila kenaikan atau penurunan x tidak diikuti kenaikan. Selanjutnaya koefisien korelasi dapat diketahui dengan perhintungan sebagai berikut : n ( xy) ( x ( y) r = -------------------------------------------------- n ( x2) ( x)2 n ( y2) ( y)2 5 (108.352,72) (1.628,9) (331,267) =------------------------------------------------------------------------------------------------ 5 (533.624,59) (1.628,9)2 5 (22.019,58) (331,267)2 541.763,6 539.600,82 =---------------------------------------------------------------------------------------------------- 2.668.122,95 2. 653.315,21 110.097,9 109.737,82 2162,78 =------------------------------------------------- 14807,74 360,08 2162,78 =------------------------------------------------- 121,68-18,9 2162,78 = ------------------------------ 2309,68 r = 0,94 jadi koefisien korelasi (r) adalah : 0,94 dan (r2) adalah : 0,88 Dengan demikian, maka dapat dilihat korelasi (hubungan) antara kompensasi yang diterima karyawan dengan prestasi kerja para karyawan terdapat hubungan yang positif yaitu sebesar 0,94. Ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan kompensasi yang diberikan khususnya dalam bentuk balas jasa finansial yang selama ini diterapkan dapat memotivasi karyawan koperasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi kerja mereka. KESIMPULAN 1. Kompensasi bagi karyawan koperasi ini ditentukan melalui keputusan Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, sehingga tinggi rendahnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan oleh koperasi mempengaruhi kenaikan atau penurunan pemberian kompensasi bagi karyawan koperasi.

2. Peningkatan prestasi kerja karyawan Koperasi Semen Tonasa dipengaruhi secara langsung oleh kompensasi yang diterapkan organisasi karena melalui motivasi yang diperoleh dari kompensasidapat mendorong peningkatan prestasi kerja karyawan dan berpengaruh terhadap SHU yang dihasilkan oleh karyawan. 3. Koperasi karyawan Semen Tonasa adalah merupakan badan usaha yang beranggotakan para karyawan dari PT. Semen Tonasa (Persero) yang bergerak di berbagai kegiatan usaha dengan mengutamakan pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan para anggota koperasi. 4. Koefisien korelasi (r) yaitu : 0,94 yang diperoleh melalui analisis korelasi menggambarkan kuatnya tingkat hubungan antara 2 variable yang di analisis yaitu tingkat kompensasi yang diberikan dengan prestasi kerja karyawan. SARAN - SARAN 1. Karyawan hendaknya dapat memberikan daya tambah bagi karyawan koperasi untuk meningkatkan prestasi kerjanya melalui kebijaksanaan pemberian kompensasi yang layak demi peningkatan kesejahteraan karyawan, sehingga rasa memilki terhadap koperasi menjadi lebih besar dalam diri karyawan dan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan usaha koperasi 2. Untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada para anggota yang merupakan tujuan utama dan koperasi karyawan Semen Tonasa, maka kinerja yang tinggi dari karyawan sangat diperlukan bersamaan dengan peningkatan produktivitas yang diperoleh tidak hanya melalui pemberian kompensasi dalam bentuk balas jasa financial tetapi dapat pula dirangsang melalui balas jasa non financial. DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito Manajemen Personalia, Edisi 5, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1992 Chaniago, A. Koperasi sebagai Organisasi Berwatak Sosial, Bharada Karya Aksara, Jakarta, 1990. Departemen Koperasi dan PPK, Undang-undang Tentang Perkoperasian No.25 Tahun 1992, Arkola Surabaya, 1992. Gumilak, N. Ekonomi koperasi, Penerbit Armico, Bandung, 1994. Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985. Heidijrachman Ranupandojo dan Suad Husman, Manajemen Personalia, Bagian Penerbitan Universitas Gajah Muda, Yogyakarta, 1990. Ima Suwandi, Koperasi Sebagai Badan Usaha, Penerbit Ubudi, Ujung Pandang, 1991. Manullang, M. Manajemen Personalia, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia Indonesia, Yogykarta, 1992. Moekijat, Manajemen Kepegawaian, Edidi Baru, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1991. Siswanto, Bedjo. Manajemen Tenaga Kerja, Penerbit Sinar Baru, Bandung, 1995. Tjipto Sumarsono, Hubungan pemburuan dan Usaha-usaha Majikan untuk meningkatkan Produktivitas Kerja, Manajemen dan usahawan Indonesia, Jakarta, 1995.