HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKS KLUSIF PADA BALITA DI DUSUN BULUS II KELURAHAN CANDI BINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

STUDI BEBERAPA KARAKTERISTIK KELUARGA DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BALITA DI KOTA TASIKMALAYA Oleh : Jumli 1, Lilik Hidayanti 2, Nur Lina 3

Disusun oleh : DINA WAHYU KUSUMAWATI

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Anita Puspitaningrum NIM :

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0 12 BULAN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Apriani Tiasna

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

STUDI TENTANG DIARE DAN FAKTOR RESIKONYA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MULTIPARA TERHADAP METODE INISIASI MENYUSUI DINI DI RSKIA X KOTA BANDUNG

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

ANDRIANA, SST SYAFNIAR

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIAN MP ASI DINI TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 8 BULAN DI DESA CATURHARJO SLEMAN

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

Nisa khoiriah INTISARI

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 6 36 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKS KLUSIF PADA BALITA DI DUSUN BULUS II KELURAHAN CANDI BINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Dewi Mulyani Nopianti 060201130 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2010 i

HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKS KLUSIF PADA BALITA DI DUSUN BULUS II KELURAHAN CANDI BINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Dewi Mulyani Nopianti 060201130 Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal Pembimbing Yuni Purwati, S.Kep.,Ns ii

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHERS WORKING STATUS AND EXCLUSIVE TODDLER BREAST-FEEDING IN BULUS II HAMLET CANDI BINANGUN VILLAGE PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA 1 Dewi Mulyani Nopianti 2, Yuni Purwati 3 ABSTRACT Background to the study : Exclusive breast feeding has been a recommendation of nutritionists around the world because it gives many benefits for the baby and the mother. An exclusive breast-fed baby has a stronger immune system than the non exclusive breast-fed one. Working status is one of the factors that influence exclusive breast-feeding. A working mother tends to have less time to breast-feed her baby than the non-working mother. Purpose of the study : finding the relationship between mothers working status and exclusive toddler breast-feeding in Bulus II hamlet Candi Binangun village Pakem Sleman Yogyakarta. Methodology: This study used non-experimental method with correlation technique using cross sectional approach. This study used 35 respondents chosen by accidental sampling technique analyzed using chi square data analysis. Result of the study : The result of chi square analysis showed significant asymmetry value as much as 0.631 (p>0.05). This result shows that there is no relationship between mothers working status and exclusive breast-feeding. The result of descriptive analysis showed that the number of non-working mothers who breast-fed the baby was bigger, which was as many as 12 people (66.6%), than the number of working mothers who breast-fed the baby as many as 10 people (58.8%). Suggestion: The following study is suggested to use a data collecting technique which can gain more detailed information in order to get more complete data, and it is suggested to use more than 35 samples. Key Words References Pages : Mothers working status, exclusive breast-feeding, toddler : 21 Books (1997-2008), 3 researches, 4 websites : 54 Pages, 8 tables, 2 Pictures, 5 Appendice. 1 Title of Research 2 Student of PSIK of STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Lecturer of PSIK of STIKES Aisyiyah Yogyakarta iii

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKS KLUSIF PADA BALITA DI DUSUN BULUS II KELURAHAN CANDI BINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA 1 Dewi Mulyani Nopianti 2, Yuni Purwati 3 INTISARI Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan oleh para ahli gizi di seluruh dunia karena banyak manfaat positif yang dapat dirasakan baik oleh bayi maupun ibu. Bayi yang diberikan ASI eksklusif akan memiliki kekebalan tubuh lebih tinggi dibanding bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Status pekerjaan merupakan salah satu faktor pemberian ASI eksklusif. Ibu yang bekerja cenderung memiliki waktu yang lebih sedikit untuk menyusui bayinya dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Tujuan: Mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada balita di Dusun Bulus II Kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta. Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental menggunakan teknik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 35 orang dengan tehnik pengambilan sampel dengan aksidental sampling dan analisis data menggunakan chi square. Hasil Penelitian: Hasil analisis chi square memperlihatkan harga asymetri signifikan sebesar 0,631 (p>0,05). Hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil analisa deskriptif menunjukkan ibu yang tidak bekerja dan memberikan ASI eksklusif lebih banyak yaitu 12 orang (66,6%) dibandingkan dengan ibu yang bekerja dan memberikan ASI eksklusif yaitu 10 orang (58,8%). Saran: Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan tehnik pengumpulan data yang dapat menggali informasi yang lebih rinci sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap dan memakai sampel yang lebih dari 35 sampel. Kata kunci : Status pekerjaan ibu, pemberian ASI eksklusif, balita Daftar Pustaka : 21 Buku (1997-2008); 3 Karya ilmiah; 4 Internet Halaman : 54 Halaman; 8 Tabel; 2 Gambar; 5 Lampiran 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa PSIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen P SIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta iv

PENDAHULUAN ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena mempunyai nilai gizi yang paling tinggi. Pemberian ASI secara penuh sangat dianjurkan oleh para ahli gizi di seluruh dunia, tidak satupun susu buatan manusia mampu menggantikan perlindungan kekebalan tubuh bayi, seperti yang diperoleh dari kolostrum yaitu ASI yang dihasilkan hari pertama setelah kelahiran bayi yang sangat besar manfaatnya, sehingga pemberian ASI merupakan langkah awal membentuk sumber daya manusia yang berkualitas (Krisnatuti & Yenrina, 2003, hlm 5). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada bayi antara lain pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sosial, ekonomi dan budaya yang berkembang di masyarakat. Pekerjaan berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif, ibu yang bekerja cendrung memiliki waktu yang sedikit untuk menyusui bayinya akibat kesibukan bekerja, sedangkan ibu yang tidak bekerja mempunyai waktu yang cukup untuk menyusui bayinya (Amiruddin, 2007). Ibu menyusui yang bekerja merupakan mayoritas ibu-ibu yang tidak menyusui secara eksklusif (Roesli, 2005). Berbagai pendapat pernah mengemukakan antara lain terbatasnya waktu untuk mengurus dan menyusui bayi, ASI yang semakin lama semakin sedikit dan kewajiban untuk cantik di dunia publik (Elvina,2002). Menurut Ellen 2004. ASI bukanlah sekedar makanan tambahan tetapi penyelamat kehidupan karena 1 lebih dari 25.000 bayi di indonesia dan lebih dari 1,3 juta bayi di seluru dunia dapat diselamatkan dengan pemberian ASI, kajian WHO atas lebih dari 3000 penelitian menunjukkan bahwa pemberia ASI selama 6 bulan adalah jangka waktu paling optimal untul pemberia ASI eksklusif. Semula pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga usia 4 bulan. Namun sejalan dengan hasil kajian WHO diatas menkes lewat Kepmenkes No. 450/2004 menganjurkan perpanjangan ASI eksklusif hingga 6 bulan (www.kompas.co.id, diperoleh tangga l 5 juli 2010) Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya. Upaya meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI eksklusif masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah faktor sosial budaya, kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung PP-ASI, gencarnya promosi susu formula dan faktor ibu yang bekerja. Pada ibu yang bekerja, singkatnya masa cuti hamil/melahirkan mengakibatkan sebelum masa pemberian ASI eksklusif berakhir sudah harus kembali bekerja, hal ini mengganggu upaya pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di dusun Bulus II, kelurahan Candi Binangun, Pakem Sleman Yogyakarta, bahwa terdapat 15 ibuibu yang mempunyai balita, dan memeparkan bahwa proses pemberia ASI eksklusif pada saat bayi mereka berusia 0-6 bulan tidak dijalankan. Hal ini dikarenakan faktor pekerjaan

2 ibu yang sebagian besar bekerja di pabrik garmen dari jam 08.00-15.00. yang menyebabkan ibu sering meninggalkan bayinya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan teknik korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel yakni status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif (Sugiono, 1997 : 6). Ditinjau dari pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (pendekatan silang), data yang mencakup variabel status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada balita di dusun Bulus II kelurahan Candi Binangun, Pakem Sleman Yogyakarta dikumpulkan dalam waktu bersamaan artinya setiap variabel penelitian hanya dikumpulkan satu kali (Arikunto, 2002). Alat pengumpulan data untuk status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada balita adalah dengan menggunakan skrining. Skrining adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2009). Skrining digunakan untuk mengetahui riwayat pemberian ASI eksklusif antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja. Dalam peneltian ini, peneliti dibantu oleh seorang asisten peneliti. Sebelum wawancara dilakukan terlebih dahulu responden telah menyetujui inform consent, dimana responden menyatakan setuju untuk diteliti. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial yaitu Chi Square. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui status pekerjaan ibu menyusui. Chi Square merupakan statistik nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif sampel yang berkorelasi dan datanya berbentuk nominal, HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 35 responden yang merupakan ibu-ibu yang mempunyai anak balita baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja di Dusun Bulus II Kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta. Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Karakteristik Frekuensi % Responden Pendidikan 1. S 2. S 3. Aki 4. Sarj 9 17 5 4 35 25,7 48,6 14,3 11,4 100 Sumber: data prime r Berdasarkan tabel 4.1 pendidikan responden paling

3 banyak pertama adalah SMA yaitu 17 orang (48,6%), paling banyak kedua adalah SMP yaitu 9 orang (25,7%), paling banyak ketiga adalah akademi yaitu 5 orang (14,3%) dan paling sedikit adalah sarjana yaitu 4 orang. Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Karakteristik Frekuensi % Responden Pekerjaan 1. PNS 2. Karyawati 3. Tani 4. Wiraswasta 5. Ibu Rumah Tangga Total 4 10 1 2 18 35 11,4 28,6 2,9 5,7 51,4 100 Sumber: data primer Berdasarkan tabel 4.2 paling banyak pertama ibu sebagai rumah tangga yaitu 18 orang (51,4%), paling banyak kedua ibu bekerja sebagai karyawati yaitu 10 orang (28,6%), paling banyak ketiga ibu bekerja sebagai PNS yaitu 4 orang (11,4%), paling banyak keempat ibu bekerja sebagai wiraswasta yaitu 2 orang (5,7%) dan paling sedikit sebagai tani yaitu 1 orang (2,9%). Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan keluarga Karakteristik Responden Frekuensi % Pendapatan keluarga 1. Rp 750.000-<Rp 1.000.000 2. =Rp 1.000.000 Total 26 9 35 74,3 25,7 100 banyak sebesar Rp 750.000-<Rp 1.000.000 yaitu 26 orang (74,3%) dan paling sedikit sebesar >Rp 1.000.000 yaitu 9 orang (25,7%). Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan umur anak Karakteristik Frekuensi % Responden Umur Anak 1. 1,5 bulan-9 bulan 2. 1 tahun-2 tahun 3. 2 tahun-4 tahun Total 7 14 14 35 20 40 40 100 Berdasarkan tabel 4.4 dari 35 responden, umur anak responden paling banyak umur 1-2 tahun sebanyak 14 orang (40%) dan umur 2 tahun-4 tahun yaitu 14 orang (40%) dan paling sedikit umur 1,5 bulan-9 bulan yaitu 7 orang (20%). Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin anak Karakteristik Frekuensi % Responden Jenis Kelamin Anak 1. Laki-laki 2. Perempuan Total 25 10 35 71,4 28,6 100 Berdasarkan tabel 4.5 dari 35 responden jenis kelamin anak responden paling banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 25 orang (71,4%) dan paling sedikit perempuan yaitu 10 orang (28,6%). Berdasarkan tabel 4.3 dari 35 responden pendapatan keluarga responden paling

4 2. Status Pekerjaan Ibu Tabel 4.6 Status pekerjaan ibu pada balita di dusun bulus II kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta Tahun 2010 Status Frekuensi % Pekerjaan Ibu Bekerja 17 48,6 Tidak 18 51,4 Bekerja 35 100 Total Tabel 4.7 menunjukkan dari 35 responden sebagian besar status pekerjaan ibu adalah tidak bekerja yaitu 18 orang (51,4%) dan sebagian kecil status pekerjaan ibu adalah bekerja yaitu 17 orang (48,6%). 3. Pemberian ASI Eksklusif Tabel 4.7 Pemberian asi eksklusif pada balita di dusun bulus II kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta Tahun 2010 Pemberian Frekuensi % ASI Eksklusif 22 62,9 Tidak eksklusif Total 13 35 37,1 100 Berdasarkan tabel 4.2 dari 35 responden terlihat bahwa ibu yang memberikan ASI eksklusif lebih banyak yaitu 22 orang (62,9%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 13 orang (37,1%). 4. Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Tabel 4.8 Hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada balita di dusun bulus II kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta Tahun 2010 Pemberian ASI Total % Eksklusif % Tidak Eksklusif % Status Bekerja 10 45,5 7 53,8 17 48,6 pekerjaan Tidak 12 54,5 6 46,2 18 51,4 ibu Bekerja Total 22 100 13 100 35 100 Hasil analisis pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah ibu yang tidak bekerja dan memberikan ASI eksklusif yaitu 12 orang (66,6%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang bekerja dan memberikan ASI eksklusif yaitu 10 orang (58,8%) sedangkan jumlah ibu yang bekerja dan tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 7 orang (41,2%) lebih banyak daripada jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak bekerja yaitu 6 orang (33,4%). Hasil analisis tersebut juga menunjukkan ibu yang bekerja dan memberikan ASI ekskklusif sebanyak 10 orang (58,8%) dari 17 (100%) ibu yang bekerja. Sedangakan ibu yang bekerja dan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 7 orang (41,2%) dari 17 (100%) ibu yang bekerja. Ibu yang tidak bekerja dan memberikan ASI eksklusif sebanyak 12 orang (66,6%) dari 18 orang (100%) ibu yang tidak bekerja. Sedangkan ibu yang tidak bekerja dan tidak

5 memberikan ASI sebanyak 6 orang (33,4%). Hasil analisis chi square didapatkan harga asimetri signifikan 0,631 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. A. Pembahasan 1. Karakteristik Responden Pada tabel 4.1 terlihat pendidikan responden paling banyak adalah SMA yaitu 17 orang (48,6%). Hal tersebut menunjukkan pendidikan responden dalam penelitian ini tergolong cukup tinggi. Menurut teori pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin luas wawasan berfikirnya dan mendorong untuk berprilaku yang positif dalam pemberian ASI eksklusif (Dalyono, 2001). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yang terlihat pada tabel 4.2 paling banyak responden sebagai ibu rumah tangga yaitu 18 orang (51,4%), paling banyak kedua yaitu sebagai karyawati yaitu 10 orang (28,6) paling banyak ketiga yaitu sebagai PNS sebanyak 4 orang (11,4) dan paling sedikit sebagai tani yaitu 1 orang (2,9%). Untuk ibu yang bekerja sebagai karyawati, PNS, maupun tani lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja dibandingkan dengan ibu rumah tangga. Pada tabel 4.3 pendapatan keluarga dalam penelitian ini paling banyak responden dengan pendapatan Rp 750.000-<Rp 1.000.000 yaitu sebanyak 26 orang (74,3%). Dengan demikian responden dalam penelitian ini tergolong dalam ekonomi kelas menengah ke bawah atau mampu. Menurut Johnson ibu dari keluarga ekonomi mampu akan mengganti pemberian ASI eksklusif dengan susu pengganti. Pemberian ASI eksklusif juga berdampak pada perekonomian pemberi ASI bagi keluarga yaitu mengurangi biaya pengeluaran terutama untuk membeli susu formula juga untuk berobat bayi (Anonim, 2002). Karakteristik responden berdasarkan umur anak pada tabel 4.4 dan jenis kelamin anak pada tabel 4.5 tidak mempengaruhi dalam pemberian ASI eksklusif. 2. Status Pekerjaan Ibu Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar status pekerjaan ibu adalah tidak bekerja yaitu 18 orang (51,4%). Walaupun hasil tersebut lebih besar akan tetapi perbedaannya hanya selisih 1 orang dibanding dengan ibu yang bekerja yaitu 17 orang (48,6%). Menurut Amiruddin (2007) status pekerjaan berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif. Dalam penelitian ini sebagian besar ibu termasuk kelas ekonomi menengah ke bawah yang menurut Manullang (2007) bekerja di sektor publik kebanyakan atas dasar dorongan

6 kebutuhan ekonomi. Banyaknya ibu yang bekerja menyebabkan anak tidak mendapat waktu yang cukup untuk memberikan ASI dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja (Aritonang dan Priharsiwi, 2006). Hal tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa walaupun ibu bekerja di luar rumah akan tetapi tetap dapat memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 10 orang (58,8%) dengan cara menyimpan ASI perasan untuk kebutuhan anak setiap harinya. Hasil penelitian ini menunjukkan ibu yang bekerja tetap mempunyai waktu untuk menyediakan ASI perasan untuk anaknya. 3. Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu 22 orang (62,9%) lebih banyak daripada yang ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 13 orang (37,1%). Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif diantaranya pendidikan dan ekonomi. Pendidikan responden dalam penelitian ini sebagian besar SMA dan sebagian besar ibu dalam penelitian ini memberikan ASI eksklusif, maka hasil tersebut sesuai dengan teori Dalyono (2001) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan ibu maka akan semakin luas wawasan untuk berprilaku positif dalam memberikan ASI eksklusif. Akan tetapi bertolak belakang dengan teori dari Johnson bahwa ibu dari keluarga yang mampu akan mengganti ASI eksklusif dengan susu pengganti. Walaupun dalam penelitian ini sebagian besar pendapatan keluarga responden sebagian besar ekonomi menengah ke bawah atau mampu tetapi sebagian besar ibu memberikan ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu memberian ASI eksklusif, hal tersebut merupakan langkah yang tepat karena dengan memberikan ASI eksklusif banyak hal positif yang diperoleh baik oleh ibu maupun bayinya (Roesli, 2008). Adapun dampak pemberian ASI eksklusif bagi bayi diantaranya ASI sebagai nutrisi untuk mencegah kekurangan gizi bayi, meningkatkan daya tubuh bayi, meningkatkan kecerdasan kognitif bayi, mencegah penyakit infeksi saluran pencernaan, mencegah infeksi saluran pencernaan dan mencegah resiko kematian. Sedangkan dampak pemberian ASI eksklusif yaitu suatu rasa kebanggaan dari ibu bahwa ia dapat memberikan kehidupan bagi bayinya, menjalin hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan bayinya (Anonim, 2002). 4. Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Status Pekerjaan Ibu Tabel 4.8 menunjukkan ibu yang tidak bekerja dan memberikan ASI eksklusif lebih banyak yaitu 12 orang (66,6%) dibandingkan denga n ibu yang

7 bekerja dan memberikan ASI eksklusif yaitu 10 orang (58,8%). Dari 17 orang (100%) ibu yang bekerja ada 7 orang (41,2%) ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif dan dari 18 orang (100%) ibu yang tidak bekerja ada 6 orang (33,4%) yang memberikan ASI non eksklusif. Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aulia Rahmawati (2008) yaitu ibu yang tidak bekerja dan memberikan ASI eksklusif lebih banyak dibandingkan dengan yang bekerja dan memberikan ASI eksklusif, akan tetapi pada penelitian Aulia Rahmawati (2008) hanya ada 1 orang ibu yang tidak bekerja dan tidak memberikan ASI eksklusif, hal tersebut berbeda dengan penelitian ini. Menurut Adiningsih (2006) ibu yang tidak bekerja mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Hasil analisis chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan harga asymetri signifikan 0,631 (p>0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa walaupun terjadi perbedaan antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja dalam pemberian ASI eksklusif, tetapi perbedaan tidak signifikan. Ibu yang bekerja dan tidak memberikan ASI eksklusif 7 orang (41,4%) dari 17 (100%) ibu yang bekerja dan dari 18 orang (100%) ibu yang tidak bekerja ada 6 orang (33,4%) yang tidak memberikan ASI eksklusif. Jadi pekerjaan ibu tidak memberikan pengaruh yang begitu besar dalam proses pemberian ASI eksklusif. Hal tersebut dapat dikarenakan pendidikan ibu yang cukup tinggi sehingga para ibu mengetahui tentang manfaat ASI eksklusif untuk pertumbuhan anak. Hal tersebut dapat pula dikarenakan ibu yang bekerja dalam penelitian ini tetap dapat memberikan ASI eksklusif dengan cara menyimpan ASI perasan dalam botol sebelum ibu bekerja. Dan dari 18 orang (100%) ibu yang tidak bekerja 6 orang (33,4%) tidak memberikan ASI eksklusif, dapat dikarenakan dalam penelitian ini ibu memberikan ASI beserta makanan pendamping sebelum usia lebih dari 6 bulan dan menurut WHO ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain pada bayi kecuali vitamin, mineral dan obat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Aulia Rahmawati (2008) yaitu ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-4 bulan dengan alasan bahwa ibu yang bekerja mempunyai waktu lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja serta ibu yang bekerja tidak memeras ASI sebelum bekerja sehingga bayinya tidak biasa diberikan ASI

8 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penelitian ini dilakukan pada 35 responden di Dusun Bulus II Kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 2. Status pekerjaan ibu didapatkan hasil sebagian besar tidak bekerja sebanyak 18 responden (51,4%)dari 35 responden (100%). Walaupun hasil tersebut lebih besar akan tetapi perbedaannya hanya selisih 1 orang (2,86%) dibanding dengan ibu yang bekerja yaitu 17 orang (48,6%). 3. Ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu 22 orang (62,9%) lebih banyak daripada yang ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 13 orang (37,1%) dari 35 responden. 4. Hasil analisis menggunakan chi square didapatkan hasil harga asymetri signifikan tidak ada hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada balita di Dusun Bulus II Kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta. B. Saran 1. Posyandu di Dusun Bulus II Kelurahan Candi Binangun Pakem Sleman Yogyakarta Diharapkan dapat menjadi masukan dan diharapkan tenaga kesehatan yang Diharapkan untuk peneliti selanjutnya menggunakan tehnik pengumpulan data yang lebih baik untuk menggali informasi yang lebih rinci sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap dan hasil yang lebih baik dan diharapkan menggunakan sampel yang lebih banyak yaitu lebih dari 35 responden. bertugas di posyandu untuk lebih bias memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian ASI eksklusif pada ibu yang tidak bekerja dan cara memeras ASI eksklusif serta prosedur penyimpanan dan daya tahan ASI setelah diperas pada ibu yang bekerja dalam memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif di masyarakat. 2. Penelitian selanjutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya menggunakan tehnik pengumpulan data yang lebih baik untuk menggali informasi yang lebih rinci sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap dan hasil yang lebih baik dan diharapkan menggunakan sampel yang lebih banyak yaitu lebih dari 35 responden. KEPUSTAKAAN Amiruddin, Ridwan. 2007. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 6-11 Bulan Di Kelurahan Pa baeng, Makasar tahun 2006, Universitas Hassanuddin. Tidak Dipublikasikan. Anonim. 2002. Gizi Kita Edisi II Healthy Mother Healty Baby. Jaringan informasi pangan dan gizi. Dalyono. 2001. Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta

9 Gatra.com, 9 agustus 2006, Pernyataan UNICEF. ASI Eksklusif Tekan Angka Kematian Bayi Indonesia. Krisnatuti, Diah & Rina Yenrina. 2003. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Puspa Swara, Jakarta Roesli. 2005. Mengenal ASI Ekskusif cetakan ke-tiga, Trubus Agriwidya WHO. 2003. Pemberian Makanan Tambahan. Makanan Untuk Anak Menyusui. Jakarta : EGC www.kompas.co.id, diperoleh tangga l 5 juli 2010) Gatra.com, 9 agustus 2006, Pernyataan UNICEF. ASI Eksklusif Tekan Angka Kematian Bayi Indonesia.