ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA CV. MITRA DENSO BANDAR LAMPUNG. Oleh Fahrizi Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN KEUANGAN DI KABUPATEN TULANG BAWANG

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. PURBOLINGGO MANDIRI DI LAMPUNG TIMUR

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV SUMBER ALAM LAMPUNG SELATAN. Oleh : Husna Purnama

PENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG. Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG

1. Konsep dan Manfaat Seleksi

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) CABANG LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. RIZKA TAMA LINE DI BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

Universitas Diponegoro,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA CV. KENCANA BARU BANDAR LAMPUNG. Oleh Hazairin Habe Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. departementersendiri dalam suatu organisasi, yaitu HumanResource Departemen

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA CV. MITRA DENSO BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh. ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang

BAB II LANDASAN TEORI. daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi, jadi fungi sumber daya

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai pedoman bagian Hukum dan Kepegawaian dalam menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensinya dalam rangka penataan organisasi.

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk

I. PENDAHULUAN. menjadi subyek atau pelaku. Mereka dapat menjadi perencana, pelaksana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN IAI DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI TAHUN 2015/2016

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Transkripsi:

176 ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG Husna Purnama Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sang bumi Ruwa Jurai ABSTRAK Arti penempatan pegawai dalam sumber daya manusia modern adalah bahwa penempatan pegawai tidak hanya berlaku bagi pegawai baru tetapi berlaku pula bagi pegawai lain yang mengambil alih tugas atau mutasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penempatan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional di Bandar Lampung. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Sagu Aren Nasional. Hal ini menunjukan dengan penempatan karyawan yang tepat maka kepuasan karyawan dalam bekerja dapat meningkat dan sebaliknya apabila penempatan karyawan kurang tepat atau tidak sesuai dengan job spesifikasi, maka akan mengakibatkan kepuasankerja karyawan menurun. Oleh karena itu Perusahaan Sagu Aren Nasional agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dengan dilakukannya penempatan karyawan yang sesuai dengan bidang dan keahlian secara terprogram Keywords: Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan PENDAHULUAN Sumber daya manusia dalam satu perusahaan atau organisasi merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan keberhasilan untuk pencapaian tujuan. Oleh karena itu diperlukan adanya karyawan yang dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Penempatan pegawai yang tepat akan memberikan kepuasan, baik bagi perusahan maupun bagi mereka itu sendiri, tetapi masalah sumber daya manusia adalah masalah yang komplek. Semakin besar organisasi, masalahnya juga semakin besar dan komplek. Oleh karena itu penempatan karyawan yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaam atau organisasi. Dengan adanya penempatan karyawan pada posisi yang tepat, maka diharapkan setiap karyawan akan dapat menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya, dan hal ini akan memberikan kepuasan kepada karyawan dan perusahaan, juga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum perusahaan melakukan penempatan karyawan pada tempat yang tepat, suatu perusahaan harus melakukan tugas memilih tenaga kerja. Persoalan menarik tenaga kerja merupakan masalah yang kontineous terutama dalam perusahaan besar. Arti penempatan pegawai dalam sumber daya manusia modern adalah bahwa penempatan pegawai tidak hanya berlaku bagi pegawai baru tetapi berlaku pula bagi pegawai lain yang mengambil alih tugas atau mutasi (Sondang P. Siagian, 19 : 196).

177 Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kecakapan jabatan akan mengakibatkan karyawan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sehingga akan mengakibatkan produktivitas karyawan akan turun. Produktivitas karyawan turun naik karena karyawan kurang disiplin dalam bekerja. Apabila produktivitas menurun, maka perusahaan akan dihadapi pada kondisi yang sulit di dalam mengejar target penjualannya, hal ini akan mengakibatkan kerugian perusahaan. Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan mengisi serta membina sesuai dengan peraturan orgasisasi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi, umumnya setiap organisasi mengalami hambatan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan ungkapan The Right Man On the right Place maka paling tidak sebuah organisasi membutuhkan suatu perangkat organisasi antara lain struktur organisasi disertai deskripsi pekerjaan yang dilengkapi dengan spesifikasi serta persyaratan jabatan atau pekerjaannya. Seorang karyawan apabila ditempatkan pada posisi yang tepat maka ia bekerja dengan baik dan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hal ini tentu akan menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan tersebut. Dipihak perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang dicapai, dipihak karyawan ia akan merasa puas dapat menyelesaikan tugas dan kewajiban dengan baik. Tingkat kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Masing-masing individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan kerja merupakan penilaian pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhan. Kepuasan kerja dapat dilihat dari tingkat absensi. Para karyawan yang kurang mendapat kepuasan kerja akan malas bekerja atau kurang disiplin dan cenderung lebih sering absen, demikian pula sebaliknya karyawan yang memperoleh kepuasan kerja menjadi lebih bersemangat tingkat absensi akan lebih kecil. Jumlah absensi karyawan diukur dalam kesatuan jumlah orang perhari kerja (hari-orang) perhitungan tingkat absensi diperoleh dengan rumus : Total absensi = Total absensi (hari-orang) x 100% Jumlah Waktu Kerja (hari-orang) Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Karena mustahil tanpa adanya manajemen yang baik usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk waktu yang cukup lama dapat berhasil. Menurut Edwin B. Flippo yang dikutip oleh T. Hani Handoko (1991 : 3) mendefinisikan manajemen personalia sebagai berikut : manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,

178 pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Penempatan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat bukan saja menjadi idaman perusahaan, tetapi juga menjadi keinginan para karyawan yang bersangkutan agar dapat mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang dibebankan kepadannya. Agar dapat lebih jelas, penulis akan mengemukakan pendapat beberapa ahli mengenai definisi atau pengertian penempatan karyawan. Menurut Bedjo Siswanto (1989 : 88) penempatan karyawan adalah : Suatu pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus dalam seleksi untuk dilaksanakn secara kontinuitas dengan wewenang dan tanggung jawab sebesar porsi daan komposisi yang ditentukan serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang dan tanggung jawab tersebut. Sedangkan menurut Winardi (1988 : 14), mengemukakan penempatan karyawan adalah : Sebagai langkah eksperimen yang merupakan sebuah langkah desisif yang terdiri dari : apa yang menurut perkiraan supervisor yang bersangkutan dapat dilakukan oleh si pekerja baru dengan apa yang diminta oleh pekerja (syarat -syarat pekerja), yang membebaninya (keletihan, kondisi kerja, dan sebagainya) apa yang ditawarkan oleh pekerja (dalam bentuk minat instrinsik, kesempatan untuk bekerja sama, kemungkinankemungkinan promosi, pembayaran atau imbalan). Mengacu pada kedua pendapat di atas, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Penempatan karyawan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan dengan wewenang dan tanggungjawab sebesar porsi dan komposisi yang ditetapkan.. Penempatan karyawan dilakukan agar karyawan mempunyai kedudukan, dimana, dia bekerja atas pekerjaan yang paling baik dan paling cocok baginya dan kebutuhan individu karyawan. Dalam penempatan karyawan, perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang mungkin sangat berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan karyawan menurut Boedjo Siswanto (1989 : 99). a. Faktor Prestasi Akademis Karyawan yang mempunyai prestasi akademis yang tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang diperkirakan dia mampu mengembannya. Walaupun tugas dan pekerjaan tersebut dipandang berat, yakni memerlukan wewenang dan tanggung jawab yang besar. Sebaliknya bagi karyawan yang mempunyai latar belakang pendidikan akademis yang pas dibawah standar ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang ringan pula, yaitu tugas dan pekerjaan yang hanya mempunyai

179 wewenang dan tanggung jawab yang relatif rendah. b. Faktor Pengalaman Karyawan yang mempunyai pengalaman bekerja cenderung memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Demikian sebaliknya, jika ia tidak memiliki pengalaman bekerja cenderung tidak memiliki keahlian dan keterampilan. c. Faktor Kesehatan fisik dan mental Kesehatan fisik dan mental perlu mendapat pertimbangan dalam menempatkan karyawan Karena tanpa pertimbangan, hal-hal yang bakal merugikan perusahaan tidak mustahil akan terajdi. Kondisi fisik karyawan yang bersangkutan untuk mempertimbangkan, pada tempat dimana karyawan tersebut untuk diberikan tugas dan pekerjaan yang cocok baginya berdasarkan kondisi fisik yang dimilikinya. Karyawan yang kondisi fisik dan mentalnya rendah atau lemah sebaiknya ditempatkan pada bagian-bagian yang tidak begitu memerlukan karyawan yang kuat begitu pula sebaliknya. d. Faktor Status Perkawinan Status Perkawinan, sangat perlu untuk dipertimbangkan dalam menempatkan karyawan yang bersangkutan. Karyawan wanita yang mempunyai suami perlu mendapat pertimbangan, apalagi kalau sudah mempunyai anak. Sebaliknya karyawan yang bersangkutan ditempatkan pada perusahaan yang tidak jauh dari tempat tinggal suaminya. e. Faktor Usia Faktor Usia perlu mendapat pertimbangan dalam rangka menempatkan karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan. Karyawan yang umurnya sudah tua sebaiknya ditempatkan pada pekerjaan yang tidak begitu mempunyai resiko, cukup diberikan pekerjaan yang seimbang dengan kondisi fisiknya. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Masing-masing individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya dan keluarganya. Semakin banyak aspekaspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan maka tingkat kepuasan kerjanya semakin tinggi pula. Mengenai batasan atau pengertian kepuasan kerja dari beberapa ahli, belum ada keragaman tetapi sebenarnya perbedaan tersebut tidak begitu prinsip. Batasan mengenai perbedaan kepuasan kerja dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain. Menurut Wekley dan Yull, yang disebut kepuasan kerja sebagai perasaaan seseorang terhadap pekerjaan. (Moh. As ad, 1987 : 101). Menurut Hoppeck, Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. (Moh. As ad 1987 ; 101). Sedangkan menurut Blum. Kepuasan Kerja merupakan sikap

180 Umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap fakto-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. (Moh. As ad 1997 ; 101). Batasan-batasan diatas merupakan batasan sederhana dan operasional, menurut Moh. As ad pengertian kepuasan kerja adalah perasaaan seseorang terhadap pekerjaan. Ini berarti bahwa konsepsi kepuasan kerja semacam ini melihat kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi manusia dengan lingkungannya. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan tergantung pada pribadi masingmasing karyawan. Faktor-faktor yang memberikan kepuasan karyawan menurut Blum (Moh. As ad 1997 ; 114) adalah : a. Faktor individual meliputi umur, kesehatan,watak dan harapan. b. Faktor social meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berekreasi, kegiatan perserikatan kerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan masyarakat. c. Faktor utama dalam pekerjaan meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju. Selain itu penghargaan untuk kecakapan, hubungan social di dalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antara manusia, perasaaan diperlakukan adil, baik yang menyangkut pribadi maupun tugas. Menurut Ghiseli dan Brown (Moh. As ad 1987 :11) ada lima yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu : a. Kedudukan (posisi) Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada mereka yang bekerja pada peekerjaan yang lebih rendah. b. Pangkat (golongan) Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan ), sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukan. c. Umur Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan, umur diantara 5 tahun damapai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. d. Jaminan Finansial dan Jaminan sosial Masalah finansial dan jaminan social kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja e. Mutu Pengawasan Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya

181 merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : a. faktor psikologi, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan. b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi social baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya. d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesehatan karyawan yang meliputi system dan besarnya gaji, jaminan social, macam-macam tunjangan, finansial yang diberikan, promosi dan sebagainya. METODE PENELITIAN Dalam pengumpulan data ini peneliti menentukan suatu metode yang nantinya akan memberikan kemudahan bagi peneliti dalam rangka pengumpulan pemecahan masalah yang dihadapi unuk memperoleh hasil yang maksimal dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat digolongkan dalam penelitian deskriptif analisa, artinya dengan meneliti dan mengadakan pembahasan dan menguraikan secara sistematis, kemudian mencari hubungan dari data-data sumber tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang diinginkan guna pemecahan yang dihadapi dan Metode Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Untuk menganalisa data secara kuantitatif, maka peneliti menggunakan teknik korelasi produk moment yaitu dengan cara : 1. Menyebarkan angket/quisioner/pertanyaan kepada karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional sebanyak 8 orang karyawan.. Dari hasil quisioner tersebut maka peneliti dapat menentukan hasil quisioner tentang penempatan kerja tentang kepuasan kerja karyawan. 3. Kemudian hasil tersebut dimasukan ke dalam tabel kerja untuk perhitungan product moment dimana dalam product moment tersebut dicantumkan

18 tabel (r) dan tabel (t) pada Dari tabel kerja dapat diketahui bahwa : n = 8 X = 780 Y = 7 XY = 0.149 X = 1.768 Y =18.690 Dengan demikian nilai korelasi antara penempatan karyawan (X) dan kepuasan kerja karyawan (Y) adalah sebagai berikut : rxy n XY ( Y )( Y ) n x ( Y ). n Y ( Y ) karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang sebesar 45,56% yang sisannya 54,44% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu : penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional, maka peneliti akan mempergunakan rumus yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu : t r n 1 r rxy 8 ( 0.149) (780)(7) 8(1.768) (780). 8(18.690) (7) t 0,675 8 1 (0,675 ) rxy 1.01 1.499,5 t 3,44 0,738 rxy 0,675 (baik) Berdasarkan perhitungan product moment tersebut di atas untuk mempengaruhi keeratan hubungan antara penempatan karyawan dengan kepuasan Untuk mengetahui kadar porsentase pengaruh penempatan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional, maka digunakan rumus sebagai berikut : KP = r x 100% KP = (0,675) x 100% KP = 0,4556 x 100% Kp = 45,56% Dari perhitungan tersebut berarti, pengaruh penempatan karyawan terhadap kepuasan kerja t 4,664 Dari perhitungan tersebut di atas diperbolehkan hasil t hitung = 4,664 untuk n=8. apabila angka tersebut dikonsultasikan dengan nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu 4,664 > 1,706. Dengan demikian maka hipotesis yang telah dirumuskan yaitu Penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional dapat diterima. Analisis Kualitatif Untuk mengungkapkan apakah ada pengaruh antara penempatan karyawan dengan

183 kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional, maka digunakan juga analisis kulitatif untuk mendukung analisis kuantitatif yang diuraikan diatas. Pengaruh penempatan kayawan terhadap kepuasan kerja karyawan. Sebenarnya penempatan karyawan yang sesuai dengan bidang dan kemampuan karyawan merupakan suatu masalah yang teramat penting. Oleh Karena itu sudah selayaknya penempatan karyawan perlu mendapatkan penanganan yang professional dari manajemen, terlebih-lebih bagi manajemen personalia. Karena bila proses penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan tak terencana, maka akan mengakibatkan rasa tidak puasan pada diri karyawan yang bersangkutan. Keberhasilan Perusahaan Sagu Aren Nasional dalam menjalankan misi usahannya, karena ditunjang oleh keberadaan para karyawan, dan secara dini keberadaan para karyawan tersebut telah diupayakan dapat meningkatkan segala aktifitas usaha di perusahaan tersebut, dan berdasarkan hal tersebut penempatan karyawan yang tepat sangat berperan. Dengan penenpatan karyawan yang tepat maka kepuasan kerja karyawan dapat menigkat, sehingga masingmaing karyawan selalu berusaha menjalankan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, yang pada akhirnya produktifitas kerja karyawan dapat menigkat dan tujuan perusahaan dapat tercapai. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Penempatan karyawan mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kepuasan kerja karyawan, hal ini terbukti dari nilai r hitung (0,675) terletak antara 0,600 dan 0,800.. Dengan penempatan karyawan yang tepat, maka kepuasan dalam bekerja dapat meningkat, dan sebaliknya apabila penempatan karyawan yang kurang tepat atau tidak sesuai dangan job spesifikasi maka akan mengakibatkan kepuasan kerja karyawan menurun. Berdasarkan analisis kualitatif didapat keterangan bahwa penempatan karyawan Perusahaan Sagu Aren Nasional telah sesuai dengan bidang dan kemampuan karyawannya, hal ini berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional dapat diterima. Saran a. Untuk tetap mempertahankan serta lebih meningkatkan kepuasan kerja karyawan, maka sebiknya secara terprogram dilakukan pergantian jabatan yang berupa mutasi atau perputaran jabatan dan tugas, karena kejenuhan dalam menjalankan tugas akan dapat

184 tertanggulangi, yang dimana perlu disadari bahwa kejenuhan dalam menunaikan tugas dapat menjadikan kepuasan kerja menurun. b. Untuk dapat meningkatkan promosi jabatan sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional. c. Penempatan karyawan yang sesuai dengan bidang keahlian, pendidikan dan pengalaman DAFTAR PUSTAKA Anto Dajan, 1991. Pengantar Metode Statistik jilid I. Penerbit LP3ES. Jakarta Bedjo Siswanto 1997, Manajemen Tenaga kerja. Penerbit Sinar Baru. Bandung M. Manulang,199 Manajemen Personalia. Penerbit ghalia. Indonesia. Jkarta Malayu S. Hasibuan,001 Manajemen Personalia, Penerbit Bina Kawan Club. Yogyakarta. Suharsimi Arikunto,000 Prosedur Penelitian. Penerbit Bina Aksara. Jakarta Susili Martoyo, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.