BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. juga telah membuat undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2. berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pengelolaan bidang-bidang di atas diperlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan ini sama sekali tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu. Untuk memajukan kehidupan manusia itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teorikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Hal ini sejalan dengan anjuran Allah Swt dalam Surah Al-Ahzab ayat 72, yang berbunyi: إ ن ا ع ر ض ن ا األم ان ة ع ل ى الس م او ات و األر ض و ا ل ب ال ف أ ب ي أ ن ي م ل ن ه ا و أ ش ف ق ن م ن ه ا و ح ل ه ا اإلن س ان إ ن ه ك ان ظ ل وم ا ج ه وال Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, karena sistem pendidikannya dijalankan secara sistematis di setiap jenjang Pendidikan Nasional yang termuat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 yaitu; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, 1

2 kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Tujuan pendidikan tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki dalam pendidikan Islam, yaitu ingin menjadikan manusia yang berbudi pekerti yang mulia dan luhur, mempunyai tanggung jawab yang besar, serta yang utama sekali adalah beriman kepada Allah Swt. berbunyi: Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 102 yang ا أ ه ا ال ن م ن وا اا ق وا الل ه ا ق اا ه و ال وا ن إ ال و أ ن م س ل م ون Kedudukan seorang guru mempunyai arti yang sangat penting dalam hal pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat dalam mencerdaskan anak didiknya, untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan dalam hal pengelolaan kelas, artinya kemampuan atau keterampilan guru untuk menciptakan suasana yang nyaman dan tenang, dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta berusaha mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Secara umum, pengelolaan kelas bertujuan untuk menyediakan dan menggunakan berbagai fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan pembelajaran agar tercapai hasil yang baik. Sedangkan secara khusus, pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menciptakan dan memelihara kondisi 1 Undang Undang RI No 20 Th 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), (Bandung: Citra umbara, 2003), h. 37

3 belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. 2 Pengelolaan kelas merupakan upaya dalam menggunakan atau mendayagunakan potensi kelas seperti ruang kelas, siswa, dan kondisi yang lainnya, untuk memberikan dorongan dan motivasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran oleh karena itu kelas perlu dikelola semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya. Jika tercipta pengelolaan kelas yang baik maka akan tercipta prestasi yang baik pula. Dan sebaliknya apabila guru tidak profesional dalam mengelola kelas, maka bisa dibayangkan situasi kelas pada saat itu tentunya akan kita temui suasana yang gaduh, tidak nyaman, tidak tenang sehingga siswa tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran yang diajarkan seorang guru bahkan bisa membuat guru menjadi kesal akibat siswa yang tidak bisa diatur lagi. Mata pelajaran Fiqih merupakan bagian dari mata pelajaran Islam yang diajarkan di Madrasah Aliyah yang membahas tentang teori dan praktek pengamalan ibadah. Pembelajaran Fiqih di sekolah hendaknya tidak hanya diberikan berupa materi-materi saja, tetapi juga harus mengadakan praktek jika ada hubungan dengan perbuatan atau ibadah, seperti materi tentang haji dan umrah, penyelenggaraan jenazah dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perbuatan. Pembelajaran Fiqih sebagai bagian dari pendidikan Agama memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam membentuk watak dan kepribadian siswa akan tetapi, secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kuntribusi penting dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk 2 Edi Soegito Ds dan dan Yuliani Nurani, Kemampuan Dasar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 54

4 mengenal dan mempelajari Agama Islam secara baik dan benar. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk bisa mengelola kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kelas merupakan tempat terjadinya interaksi belajar mengajar di sekolah, kelas juga merupakan faktor pendukung keberhasilan pembelajaran, Jika tercipta pengelolaan kelas yang baik maka akan tercipta prestasi yang baik pula sehingga pengelolaan kelas yang baik merupakan wahana bagi terjadinya interaksi pembelajaran yang baik dalam rangka peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran terutama pada mata pelajaran Fiqih karena dalam Mata Pelajaran Fiqih banyak terdapat materi-materi yang bukan hanya dapat diketahui sebagai pengetahuan/kognitif saja akan tetapi memerlukan praktek untuk bisa mendalami materi, agar tercapainya ke tiga aspek dalam pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien juga harus didukung oleh motivasi dan kompetensi serta kreatifitas guru yang bersangkutan. Sekolah SMIP 1946 Banjarmasin merupakan sekolah menengah Islam pertama yang berdiri di Banjarmasin dan menghasilkan banyak alumni yang berhasil, berdasarkan hasil penjajakan awal di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin pada saat praktek pengalaman lapangan, penulis temui bahwa masih terdapat guru yang dalam pelaksanaan pengajarannya hanya mentransfer pengetahuan dan hanya sekedar melaksanakan kewajiban sebagai guru sehingga dalam pengelolaan kelas belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini dapat dilihat dari keadaan kelas, misalnya keadaan kelas yang tidak teratur, administrasi kelas yang belum lengkap dan sarana yang sangat minim dan kurang memadai,

5 serta terkadang pada saat jam pelajaran masih ada murid yang berada diluar kelas misalnya di kantin berkeliaran diluar kelas, sehingga keadaan demikian dapat diperkirakan sangat berkaitan dengan faktor pengelolaan kelas yaitu guru yang mengelolanya belum begitu profesional. Oleh karena itu penulis merasa sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memilih judul PELAKSANAAN PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH SMIP 1946 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. B. Definisi Operasional untuk menghindari kekeliruan terhadap judul diatas, maka penulis perlu menjelaskan istilah tesebut sebagai berikut: 1. Pelaksanaan artinya proses, cara, perbuatan melaksanakan 3. Pelaksanaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbuatan yang dilakukan guru untuk mengelola kelas dalam proses pembelajaran. 2. Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan, mengatur, serta mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar di kelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien, meliputi pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas, keterampilan-keterampilan pengelolaan kelas, aspek-aspaek pengelolaan kelas, dan prinsip-prinsip pengelolaan kelas serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas pada Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), cet. Ke-3, h. 627

6 3. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. 4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana pengelolaan kelas di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengelolaan kelas di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012? D. Alasan Memilih Judul 1. Penulis ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana sebenarnya pengelolaan kelas oleh guru Fiqih di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 2. Penulis ingin mengetahui bagaimana upaya guru fiqih untuk mempertahankan kondisi kelas agar tetap optimal. 3. Kelas merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran, sehingga pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. 4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sangat diperlukan dan sangat penting artinya, baik sebagai alat untuk menciptakan kondisi pembelajaran 4 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 31

7 yang harmonis, juga sebagai alat penunjang terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. 5. Karena penulis pernah praktek pengalaman lapangan di sekolah tersebut dan melihat pengelolaan kelas disana belum sesuai dengan apa yang diharapkan misalnya keadaan kelas yang tidak teratur, administrasi kelas yang belum lengkap dan sarana yang sangat minim dan kurang memadai, sehingga keadaan demikian dapat diperkirakan sangat berkaitan dengan faktor pengelolaan kelas. 6. Kegiatan pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal agar terjadinya proses pembelajaran yang baik. 7. Mata pelajaran Fiqih merupakan bagian dari mata pelajaran Agama yang memerlukan banyak praktek dalam pengamalannya sehingga sangat diperlukan pengelolaan kelas yang efektif agar tercapainya tujuan pendidikan. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mendeskripsikan pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

8 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna : 1. Sebagai bahan informasi, masukan, pokok-pokok pemikiran bagi penyelanggara pendidikan di sekolah tersebut sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan terutama yang berkaitan dengan pengelolaan kelas. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru Fiqih dalam mengelola kelas. 3. Bahan acuan bagi mahasiswa atau peneliti lain jika melakukan penelitian yang berkenaan dengan penelitian ini. G. Kajian Pustaka Sejauh pengetahuan penulis terdapat beberapa orang yang telah melakukan kajian tentang pengelolaan kelas. Dari karya tulis yang ada, penulis banyak mendapatkan informasi yang secara umum membahas tentang pengelolaan kelas. Dalam hal ini penulis mencoba mengkaji lebih mendalam dengan memberikan perbedaan yaitu tentang pengelolaan kelas yang yang dilakukan oleh satu orang guru mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah SMIP 1946 Banjarmasin. Adapun yang telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, diantaranya adalah: 1. Fakhriah Madjid (NIM:0601267663) jurusan Kependidikan Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2011, dalam skripsinya yang

9 berjudul Pelaksanaan Pengelolaan Kelas Pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin. Dia telah membahas secara mendalam tentang pengelolaan kelas, ia menggunakan semua wali kelas yang berjumlah 6 orang sebagai subjek penelitian. Dalam penelitiannya tersebut dia menyimpulkan bahwa Pelaksanaan Pengelolaan kelas oleh wali kelas sudah terlaksana dengan baik. 2. Arliyana (0501216903) jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2010, dalam skripsinya yang berjudul Pengelolaan Kelas Oleh Guru Pendidikan Agama Islam Di SDLB Negeri Pelita Hati Tanjung Kabupaten Tabalong. Dia menggunakan satu orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dari kelas 1 sampai kelas 6 di SDLB Negeri Pelita hati Tanjung. Dalam penelitiannya tersebut dia juga menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas oleh Guru Pendidikan agama Islam sudah terlaksana dengan baik akan tetapi faktor fasilitas yang kurang memadai. H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami isi pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teoritis yang berisikan pengertian pengelolaan dan kelas, tujuan pengelolaan kelas, pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas,

10 keterampilan-keterampilan pengelolaan kelas, aspek-aspek pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas. Bab III. Metode Penelitian yang berisikan jenis dan pendekatan, subjek dan objek penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan, analisis data, dan prosedur data. Bab IV. Laporan Hasil Penelitian berisi deskripsi lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V. Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran