PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN II RINCIAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

LAMPIRAN I RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN

DAFTAR LAMPIRAN. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 AGUSTUS 2014

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 10 OKTOBER 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 OKTOBER 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 14/2003, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 32 TAHUN 1999 (32/1999) Tanggal: 23 AGUSTUS 1999 (JAKARTA)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI... BAB I LATAR BELAKANG... 1 BAB II INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL... 2 BAB III PENJELASAN INFORMASI AKRUAL...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BENTUK DAN FORMAT LAPORAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017

UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 8 TAHUN 1998 (8/1998) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Rincian Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2008 adalah sebagai berikut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 2001 (17/2001) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UU 3/2000, PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2002 (21/2002) TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 1996/1997

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR PENJELASAN MAP/MAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRES I DEN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 22 TAHUN 2000 (22/2000) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1998 PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/1996

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UU 1/2002, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN 2001

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGAN AKUN STANDAR - TINGKAT 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95

PERA TURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2013

Menteri Keuangan RI PENDAHULUAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN NEGARA. APBN Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 63)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 6 TAHUN 2004 (6/2004) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN AKUN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN AKUN STANDAR

SALINAN. 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2Ol7 terrtang Anggaran

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (11), Pasal 5 ayat (7), Pasal 8 ayat (5), Pasal 12, Pasal 13 ayat (6), Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 17 ayat (3), dan Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5593); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015. Pasal 1...

- 2 - Pasal 1 Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terdiri atas: a. Anggaran Pendapatan Negara; b. Anggaran Belanja Negara; dan c. Pembiayaan Anggaran. Pasal 2 Rincian Anggaran Pendapatan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a, terdiri atas: a. Rincian Penerimaan Perpajakan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; b. Rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 3 Rincian Anggaran Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b, terdiri atas: a. Rincian Belanja Pemerintah Pusat; dan b. Rincian Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Pasal 4 (1) Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri atas: a. Rincian...

- 3 - a. Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat pada Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; dan b. Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. (2) Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat pada Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas: a. Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi/bagian anggaran, unit organisasi, fungsi, subfungsi, program, kegiatan, jenis belanja, dan sumber dana, sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; b. Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi/bagian anggaran, unit organisasi, pusat, daerah, dan kewenangan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; dan c. Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi/bagian anggaran unit organisasi, program, kegiatan, dan prakiraan maju, sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. (3) Rincian...

- 4 - (3) Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dirinci menurut organisasi, unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, jenis belanja, dan sumber dana, termasuk anggaran program pengelolaan subsidi, sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 5 (1) Rincian Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, terdiri atas: a. Rincian Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa menurut jenis, sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; b. Rincian Dana Bagi Hasil menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam: 1) Lampiran VIII Rincian Dana Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 25, dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; 2) Lampiran IX Rincian Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; 3) Lampiran X Rincian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau menurut Provinsi; 4) Lampiran...

- 5-4) Lampiran XI Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; 5) Lampiran XII Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; 6) Lampiran XIII Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; 7) Lampiran XIV Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan menurut Kabupaten/Kota; 8) Lampiran XV Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pengusahaan Panas Bumi menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. c. Rincian Dana Alokasi Umum menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; d. Rincian Dana Alokasi Khusus menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; e. Rincian Dana Alokasi Khusus Tambahan menurut Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVIII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; f. Rincian...

- 6 - f. Rincian Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIX yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; g. Rincian Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XX yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; h. Rincian Bantuan Operasional Sekolah menurut Provinsi, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; i. Rincian Dana Insentif Daerah menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini; j. Rincian Dana Desa menurut Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. (2) Rincian lebih lanjut Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, berupa: a. Rincian kurang bayar dan lebih bayar Dana Bagi Hasil menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; b. Rincian...

- 7 - b. Rincian Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan. (3) Rincian Dana Alokasi Khusus menurut Provinsi/Kabupaten/Kota dan Dana Alokasi Khusus Tambahan menurut Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan huruf e menjadi dasar bagi Menteri Teknis/Pimpinan Lembaga terkait menetapkan petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus pada masing-masing bidang atau subbidang paling lama 2 (dua) minggu setelah Peraturan Presiden ini diundangkan. (4) Perubahan Rincian Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagai akibat dari: a. terdapat perubahan data; dan/atau b. terdapat kesalahan hitung; ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pasal 6 Anggaran pendidikan dirinci dalam Lampiran XXIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 7 Rincian Pembiayaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c, tercantum dalam Lampiran XXV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 8...

- 8 - Pasal 8 (1) Perubahan rincian lebih lanjut dari Anggaran Belanja Pemerintah Pusat berupa: a. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak termasuk Badan Layanan Umum; b. perubahan pinjaman dan hibah luar negeri dan pinjaman dan hibah dalam negeri; c. pergeseran Bagian Anggaran 999.08 (Bendahara Umum Negara Pengelola Belanja Lainnya) ke Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, atau antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, termasuk yang terkait dengan penerapan reward and punishment; d. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk; e. pergeseran anggaran antar kegiatan dalam 1 (satu) program sepanjang pergeseran tersebut tidak mengurangi volume keluaran (output) yang telah direncanakan untuk hal-hal yang bersifat prioritas, mendesak, kedaruratan atau yang tidak dapat ditunda; f. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Bagian Anggaran yang bersumber dari rupiah murni untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional; g. pergeseran...

- 9 - g. pergeseran anggaran antar jenis belanja dan/atau antar jenis kegiatan dalam 1 (satu) program dan/atau antar program dalam 1 (satu) kementerian negara/lembaga untuk memenuhi kewajiban pengeluaran yang timbul sehubungan dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht); h. pergeseran anggaran antarlokasi dan/atau antarkewenangan; ditetapkan oleh Menteri Keuangan. (2) Ketentuan mengenai tata cara perubahan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pasal 9 (1) Perubahan lebih lanjut Pembiayaan Anggaran yang berasal dari perubahan pagu Penerusan Pinjaman Luar Negeri sebagai akibat dari: a. penambahan pagu Penerusan Pinjaman Luar Negeri karena percepatan atau lanjutan penarikan; b. penambahan pagu Penerusan Pinjaman Luar Negeri yang bersumber dari pagu Penerusan Pinjaman Luar Negeri di tahun lalu yang tidak terserap; dan/atau c. pengurangan pagu Penerusan Pinjaman Luar Negeri; ditetapkan oleh Menteri Keuangan. (2) Ketentuan...

- 10 - (2) Ketentuan mengenai tata cara perubahan pagu Penerusan Pinjaman Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pasal 10 Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3), rincian Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dan rincian Anggaran Pembiayaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, menjadi dasar penyusunan dan pengesahan masing-masing Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015. Pasal 11 Ketentuan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Presiden ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan. Pasal 12 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...

- 11 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 334 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, tdd. Ratih Nurdiati

LAMPIRAN I RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN NO URAIAN (Dalam Ribuan Rupiah) JUMLAH 1. Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1.328.487.827.125 1.1 Pendapatan Pajak Penghasilan (PPh) 644.396.122.950 1.1.1 Pendapatan PPh Migas 88.708.584.000 1.1.1.1 Pendapatan PPh Minyak Bumi 34.473.485.000 1.1.1.2 Pendapatan PPh Gas Bumi 54.235.099.000 1.1.2 Pendapatan PPh Nonmigas 555.687.538.950 1.1.2.1 Pendapatan PPh Pasal 21 110.334.939.517 1.1.2.2 Pendapatan PPh Pasal 22 7.699.377.920 1.1.2.3 Pendapatan PPh Pasal 22 Impor 46.412.737.485 1.1.2.4 Pendapatan PPh Pasal 23 29.505.783.549 1.1.2.5 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 5.372.143.072 1.1.2.6 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 228.899.394.000 1.1.2.7 Pendapatan PPh Pasal 26 41.176.346.760 1.1.2.8 Pendapatan PPh Final 86.232.360.038 1.1.2.9 Pendapatan PPh Nonmigas Lainnya 54.456.609 1.2 Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah 524.972.170.000 1.2.1 Pendapatan PPN Dalam Negeri 298.667.827.842 1.2.2 Pendapatan PPN Impor 200.134.172.406 1.2.3 Pendapatan PPN Lainnya 267.721.168 1.2.4 Pendapatan PPnBM Dalam Negeri 15.366.107.311 1.2.5 Pendapatan PPnBM Impor 10.522.755.092 1.2.6 Pendapatan PPnBM Lainnya 13.586.181 1.3 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 26.684.096.175 1.3.1 Pendapatan PBB Perkebunan 1.288.162.297 1.3.2 Pendapatan PBB Perhutanan 338.643.710 1.3.3 Pendapatan PBB Pertambangan 1.115.121.007 1.3.4 Pendapatan PBB Migas 23.942.169.161 1.4 Pendapatan Cukai 126.746.318.000 1.4.1 Pendapatan Cukai Hasil Tembakau 120.557.190.000 1.4.2 Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol 165.500.000 1.4.3 Pendapatan Minuman Mengandung Ethyl Alkohol 6.023.628.000 1.5 Pendapatan Pajak Lainnya 5.689.120.000 halaman : 1

NO URAIAN JUMLAH 2. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 51.503.800.000 2.1 Pendapatan Bea Masuk 37.203.870.000 2.2 Pendapatan Bea Keluar 14.299.930.000 JUMLAH 1.379.991.627.125 Keterangan: Pajak Ditanggung Pemerintah (DTP) terdiri atas: 1. Pajak Penghasilan (PPh) 8.050.000.000 a. PPh atas Komoditas Panas Bumi 1.750.000.000 b. PPh atas Bunga, Imbal Hasil, dan Penghasilan Pihak Ketiga atas Jasa yang Diberikan kepada Pemerintah dalam Penerbitan dan/atau Pembelian Kembali/Penukaran SBN di Pasar Internasional, namun tidak termasuk Jasa Konsultan Hukum Lokal 6.300.000.000 2. Bea Masuk 600.000.000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Ratih Nurdiati halaman : 2

LAMPIRAN II RINCIAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (Dalam Ribuan Rupiah) BAS URAIAN JUMLAH 421 PENERIMAAN SUMBER DAYA ALAM 254.270.471.590 PENERIMAAN SDA MIGAS 224.263.060.000 42111 Pendapatan Minyak Bumi 170.342.270.000 421111 Pendapatan Minyak Bumi 170.342.270.000 42121 Pendapatan Gas Alam 53.920.790.000 421211 Pendapatan Gas Alam 53.920.790.000 PENERIMAAN SDA NON MIGAS 30.007.411.590 42131 Pendapatan Pertambangan Mineral dan Batubara 24.599.745.000 421311 Pendapatan Iuran Tetap Pertambangan dan Energi 2.071.826.000 421312 Pendapatan Royalti Pertambangan Mineral dan Batubara 22.527.919.000 4214 Pendapatan Kehutanan 4.573.988.380 42141 Pendapatan Dana Reboisasi 2.490.850.000 421411 Pendapatan Dana Reboisasi 2.490.850.000 42142 Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan 1.071.550.000 421421 Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan 1.071.550.000 42143 Pendapatan IIUPH (IHPH) 162.000.000 421431 Pendapatan IIUPH (IHPH) Tanaman Industri 162.000.000 421432 Pendapatan IIUPH (IHPH) Bambu - 421433 Pendapatan IIUPH (IHPH) Tanaman Rotan - 421434 Pendapatan IIUPH (IHPH) Hutan Alam - 42144 Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan 849.588.380 421441 Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan 849.588.380 42151 Pendapatan Perikanan 250.000.001 421511 Pendapatan Perikanan 250.000.001 42161 Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 583.678.209 421611 Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 564.792.993 421612 Pendapatan Iuran Tetap Pertambangan Panas Bumi 18.885.216 422 PENDAPATAN BAGIAN LABA BUMN 44.000.000.000 42211 Pendapatan Laba BUMN Perbankan 8.800.000.000 422111 Pendapatan Laba BUMN Perbankan 8.800.000.000 42212 Pendapatan Laba BUMN Non - Perbankan 35.200.000.000 422121 Pendapatan Laba BUMN Non - Perbankan 35.200.000.000 423 PENDAPATAN PNBP LAINNYA 89.823.662.775 4231 Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan 31.962.748.741 Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan 42311 Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan 17.392.117.878 423111 Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan 59.715.950 423112 Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan 24.339.146 423113 Pendapatan Penjualan Hasil Tambang 16.066.526.027 423114 Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan Harta Peninggalan - 423115 Pendapatan Penjualan Obat-obatan dan Hasil Farmasi Lainnya - 423116 Pendapatan Penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survey, Pemetaan dan Hasil Cetakan Lainnya 15.679.539 423117 Pendapatan Penjualan Dokumen-dokumen Pelelangan 66.577 423118 Pendapatan penjualan cadangan beras Pemerintah 1.200.000.000 423119 Pendapatan Penjualan Lainnya 25.790.639 42312 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN 107.553.710 423121 Pendapatan Penjualan Rumah, Gedung, Bangunan dan Tanah 112.525 423122 Pendapatan dan Penjualan Peralatan dan Mesin 2.209.223 423123 Pendapatan Penjualan Sewa Beli - 423124 Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik Asing/Cina - 423125 Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung, dan Bangunan - 423126 Pendapatan dari Tukar Menukar Peralatan dan Mesin - 423127 Pendapatan dari Tukar Menukar Jalan, Irigasi, dan Jaringan - 423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 105.231.962 halaman : 1

(Dalam Ribuan Rupiah) BAS URAIAN JUMLAH 42313 Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas 14.162.760.000 423131 Pendapatan Bersih Hasil Penjualan Bahan Bakar Minyak - 423132 Pendapatan Minyak Mentah (DMO) 13.993.200.000 423139 Pendapatan Lainnya dari kegiatan Hulu Migas 169.560.000 42314 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 300.317.153 423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 102.830.290 423142 Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin 14.072.461 423143 Pendapatan Sewa Jalan, Irigasi dan Jaringan 12.500 423144 Pendapatan dari KSP tanah, gedung, dan bangunan - 423145 Pendapatan dari KSP Peralatan dan Mesin - 423146 Pendapatan dari KSP jalan, irigasi, dan jaringan - 423147 Pendapatan dari Bangun, Guna, Serah (BGS) - 423148 Pendapatan dari Bangun, Serah, Guna - 423149 Pendapatan Sewa dari Pemanfaatan BMN Lainnya 183.401.902 4232 Pendapatan Jasa 31.212.132.267 42321 Pendapatan Jasa I 20.473.784.162 423211 Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya 29.725.672 423212 Pendapatan Tempat Hiburan/Taman/Museum dan Pungutan Usaha Pariwisata Alam (PUPA) 1.111.133 423213 Pendapatan Surat Keterangan, Visa dan Paspor 3.204.567.544 423214 Pendapatan Hak dan Perijinan 12.897.446.005 423215 Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan 257.409.062 423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, dan Teknologi Sesuai Dengan Tugas Dan Fungsi Masing-Masing Kementerian Dan Pendapatan DJBC 915.679.867 423217 Pendapatan Jasa Kantor Urusan Agama 81.303.420 423218 Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhan, dan Kenavigasian 1.154.921.546 423219 Pendapatan Pelayanan Pertanahan 1.931.619.913 42322 Pendapatan Jasa II 1.221.520.803 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 58.953.004 423222 Pendapatan Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi 907.176.034 423223 Pendapatan Iuran Lelang Untuk Fakir Miskin - 423224 Pendapatan Jasa Catatan Sipil - 423225 Pendapatan Biaya Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa 4.026.275 423226 Pendapatan Uang Pewarganegaraan 624.000 423227 Pendapatan Bea Lelang 210.001.425 423228 Pendapatan Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara 34.669.640 423229 Pendapatan Registrasi Dokter dan Dokter Gigi 6.070.425 42323 Pendapatan Jasa Luar Negeri 692.029.977 423231 Pendapatan dari Pemberian Surat Perjalanan RI 488.971.770 423232 Pendapatan dari Jasa Pengurusan Dokumen Konsuler 154.907.360 423239 Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri 48.150.847 42324 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan - 423241 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan - 42325 Pendapatan atas Pengelolaan Rekening Tunggal Perbendaharaan (Treasury Single Account) dan/atau Jasa Penempatan Uang Negara 2.735.781.500 423251 Pendapatan atas Penerbitan SP2D Dalam Rangka TSA - 423252 Pendapatan atas Penempatan Uang Negara pada Bank Umum 10.000.000 423253 Pendapatan dari Pelaksanaan Treasury National Pooling 118.860.000 423254 Pendapatan dari Penempatan Uang Negara di Bank Indonesia 2.606.921.500 42326 Pendapatan Jasa Kepolisian I 4.167.928.480 423261 Pendapatan Surat Izin Mengemudi (SIM) 1.090.648.040 423262 Pendapatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) 1.074.179.750 423263 Pendapatan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK) 67.531.825 423264 Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) 1.219.769.720 423265 Pendapatan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) 681.598.770 423266 Pendapatan Ujian Keterampilan Mengemudi melalui Simulator 31.473.250 423267 Pendapatan Penerbitan Surat Izin Senjata Api dan Bahan Peledak 2.727.125 halaman : 2

(Dalam Ribuan Rupiah) BAS URAIAN JUMLAH 42327 Pendapatan Jasa Pelayanan TOL 213.000.000 423271 Pendapatan Jasa Pelayanan Jalan Tol Suramadu 213.000.000 42328 Pendapatan Jasa Kepolisian II 128.159.017 423281 Pendapatan Penerbitan Surat Mutasi Kendaraan ke Luar Daerah 61.415.025 423282 Pendapatan Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian 65.223.740 423283 Pendapatan Penerbitan Surat Keterangan Lapor Diri - 423284 Pendapatan Penerbitan Kartu Sidik Jari (Inafis Card) - 423285 Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas 1.520.252 42329 Pendapatan Jasa Lainnya 1.579.928.328 423291 Pendapatan Jasa Lainnya 1.579.928.328 423292 Pendapatan Bea Lelang oleh Balai Lelang/ Pejabat Lelang Kelas II - 423293 Pendapatan Bea Lelang Pegadaian - 4233 Pendapatan Bunga 5.825.134.386 42331 Pendapatan Bunga 1.418.648.100 423311 Pendapatan Bunga atas Investasi dalam Obligasi - 423312 Pendapatan PPA atas Bunga Obligasi - 423313 Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman 1.418.648.100 423314 Pendapatan bunga dari pemberian kredit Pemerintah - 423315 Pendapatan bunga dari rekening pembangunan hutan - 423319 Pendapatan Bunga Lainnya - 42333 Pendapatan Premium atas Obligasi Negara 4.359.190.000 423331 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah 4.359.190.000 423332 Pendapatan premium obligasi negara dalam valuta asing - 423333 Pendapatan Premium atas SBSN Dalam Negeri/Rupiah - 42336 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Pemerintah 47.296.286 423361 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Infrastruktur 47.296.286 4234 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi 54.511.581 42341 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi 54.511.581 423411 Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan 4.012.880 423412 Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan 458.805 423413 Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan) 2.651.724 423414 Pendapatan Hasil Denda dan sebagainya 8.052.550 423415 Pendapatan Ongkos Perkara 17.902.705 423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 2.000.000 423417 Pendapatan Hasil Lelang gratifikasi - 423419 Pendapatan kejaksaan dan Peradilan Lainnya 19.432.917 4235 Pendapatan Pendidikan 3.217.347.414 42351 Pendapatan Pendidikan 3.217.347.414 423511 Pendapatan Uang Pendidikan 2.061.881.798 423512 Pendapatan Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat, dan Akhir Pendidikan 120.435.475 423513 Pendapatan Uang Ujian untuk Menjalankan Praktek 79.933.299 423519 Pendapatan Pendidikan lainnya 955.096.842 4236 Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 59.567.850 42361 Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 59.567.850 423611 Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang Telah Ditetapkan Pengadilan 24.157.650 423612 Pendapatan Gratifikasi yang Ditetapkan KPK Menjadi Milik Negara 3.200.000 423613 Pendapatan dari Pengembalian Penyalahgunaan Penyelenggaraan Keuangan - 423614 Pendapatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi yang Ditetapkan di Pengadilan 32.210.200 423615 Pendapatan hasil pengembalian uang negara - 4237 Pendapatan Iuran dan Denda 675.227.065 42371 Pendapatan Iuran Badan Usaha 636.423.024 423711 Pendapatan Iuran Badan Usaha dari Kegiatan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian BBM 484.844.144 423712 Pendapatan Iuran Badan Usaha dari Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 151.578.880 423713 Iuran Badan Usaha di Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - 42372 Pendapatan Dana Pengamanan Hutan - 423721 Pendapatan Dana Pengamanan Hutan - halaman : 3

(Dalam Ribuan Rupiah) BAS URAIAN JUMLAH 42373 Pendapatan dari Perlindungan Hutan dan Konversi Alam 29.272.034 423731 Pendapatan Iuran Menangkap/Mengambil/Mengangkut Satwa Liar/Mengambil/Mengangkut Tumbuhan Alam Hidup 6.833.785 423732 Pungutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (PIPPA) 173.109 423735 Pungutan Masuk Obyek Wisata Alam - 423736 Iuran Hasil Usaha Pengusahaan Pariwisata Alam (IHUPA) - 423737 Iuran hasil usaha perburuan di taman buru (IHUPTB) 21.893.602 423738 Pendapatan Penggantian Nilai Tegakan 371.538 42375 Pendapatan Denda I 9.532.007 423751 Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan - 423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 9.427.007 423753 Pendapatan atas denda administrasi BPHTB - 423754 Pendapatan denda pelanggaran di bidang pasar modal - 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha 105.000 423756 Pendapatan denda pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil dalan rangka TSA - 423757 Pendapatan denda atas pelaksanaan penempatan uang negara di bank umum dan BI - 423758 Pendapatan denda atas Treasury Notional Pooling - 423759 Pendapatan denda atas Kekurangan/Keterlambatan Pelimpahan Penerimaan Negara oleh bank/pos persepsi 42376 Pendapatan denda II - 423761 Pendapatan denda atas Kekurangan/Keterlambatan Pelimpahan saldo BO II ke BO I - 423762 Pendapatan denda atas Kekurangan/Keterlambatan pembagian PBB oleh BO III PBB - 4239 Pendapatan Lain-Lain 16.816.993.471 42391 Pendapatan dari Penerimaan kembali Belanja TAYL 14.717.982.654 423911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL 107.260.025 423912 Penerimaan Kembali Belanja Pensiun TAYL 6.687 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 14.610.715.942 423914 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Pinj. LN TAYL - 423915 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Hibah TAYL - 423917 Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah TAYL - 42392 Pendapatan Pelunasan Piutang 3.358.998 423921 Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara 108.200 423922 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi Atas Kerugian yang di Derita Oleh Negara (Masuk 3.250.798 42393 Pendapatan dari penutupan rekening - 423931 Pendapatan dari penutupan rekening - 42394 Pendapatan dari Selisih Kurs 450.000.000 423941 Pendapatan dari Selisih Kurs dalam pengelolaan rekening milik BUN 450.000.000 423942 Pendapatan dari untung Selisih Kurs uang persediaan satker perwakilan RI - 42399 Pendapatan Lain-lain 1.645.651.819 423991 Penerimaan Kembali Persekot / Uang Muka Gaji 10.864.799 423992 Penerimaan Premi Penjaminan Perbankan Nasional - 423993 Pendapatan dari Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan - 423994 Pendapatan dari Biaya Pengawasan HET Minyak Tanah - 423995 Pendapatan Bagian Pemerintah dari Sisa Surplus Bank Indonesia - 423996 Pendapatan jasa perbendaharaan - 423997 Pendapatan kelebihan pelimpahan pajak/pnbp dari bank/pos persepsi - 423998 Pendapatan penyetoran kelebihan hasil bersih lelang yan tidak diambil oleh yang berhak 15.460 423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 1.634.771.560 424 PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM 22.246.842.569 4241 Pendapatan Jasa Layanan Umum 19.967.673.396 42411 Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa kepada Masyarakat 16.740.663.586 424111 Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 7.494.104.291 424112 Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan 6.576.397.176 424113 Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi 124.291.986 424114 Pendapatan Jasa Pencetakan 2.324.086 424115 Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhan dan Kenavigasian 3.300.000 424116 Pendapatan Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi 1.981.888.932 424117 Pendapatan Jasa Layanan Pemasaran 1.575.030 424118 Pendapatan Penyediaan Barang - 424119 Pendapatan Jasa Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya 556.782.085 - halaman : 4

(Dalam Ribuan Rupiah) BAS URAIAN JUMLAH 42412 Pendapatan dan Pengelolaan Wilayah/Kawasan Tertentu 939.800.311 424121 Pendapatan Pengelolaan Kawasan Otorita 758.972.000 424122 Pendapatan pengelolaan kawasan pengembangan ekonomi terpadu - 424123 Pendapatan Pengelolaan Fasilitas Umum Milik Pemerintah - 424129 Pendapatan dan Pengelolaan Kawasan Lainnya 180.828.311 42413 Pengelolaan Dana Khusus untuk Masyarakat 2.287.209.499 424133 Pendapatan Program Modal Ventura 2.672.000 424134 Pendapatan Program Dana Bergulir Sektoral 325.702.899 424135 Pendapatan Program Dana Bergulir Syariah 27.252.000 424136 Pendapatan Investasi 629.908.000 424139 Pendapatan Pengelolaan Dana Khusus lainnya 1.301.674.600 4242 Pendapatan Hibah Badan Layanan Umum 55.498.371 42421 Pendapatan Hibah Terikat 22.915.934 424211 Pendapatan Hibah Terikat Dalam Negeri - Perorangan 615.934 424212 Pendapatan Hibah Terikat Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha 22.300.000 424213 Pendapatan Hibah Terikat Dalam Negeri - Pemda - 424214 Pendapatan Hibah Terikat Luar Negeri - Perorangan - 424215 Pendapatan Hibah Terikat Luar Negeri - Lembaga/Badan Usaha - 424216 Pendapatan Hibah Terikat Luar Negeri - Negara - 424219 Pendapatan Hibah Terikat Lainnya - 42422 Pendapatan Hibah Tidak Terikat 32.582.437 424221 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - Perorangan 19.596.308 424222 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha 12.986.129 424223 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - Pemda - 424224 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Luar Negeri - Perorangan - 424225 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Luar Negeri - Lembaga/Badan Usaha - 424226 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Luar Negeri - Negara - 424229 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Lainnya - 4243 Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 738.868.750 42431 Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 738.868.750 424311 Pendapatan Hasil Kerjasama Perorangan 15.740.127 424312 Pendapatan Hasil Kerjasama Lembaga/Badan Usaha 658.359.023 424313 Pendapatan Hasil Kerjasama Pemerintah Daerah 64.769.600 4249 Pendapatan BLU Lainnya 1.484.802.052 42491 Pendapatan BLU Lainnya 1.484.802.052 424911 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 1.484.588.270 424912 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU yang Dibatasi Penggunaannya 213.782 JUMLAH 410.340.976.934 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Salinan sesuai dengan aslinya, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, Ratih Nurdiati halaman : 5