HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya 2015)

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Kata Kunci : Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Stunting, Anak Usia Bulan

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui secara Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

ABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Ullya Prastika Ransum* 1, Aminuddin Syam 1, Hendrayati 2. (*Alamat korespondensi:

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 2%

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG Albrian Hizkia Lumentah, Nova H. Kapantouw, Dina V. Rombot *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Asupan gizi mempengaruhi masa tumbuh kembang anak masa bayi, sehingga diperlukan asupan gizi yang baik dengan memberikan ASI pada 6 bulan pertama. Berdasarkan data UNICEF tahun 2012, cakupan pemberian ASI Eksklusif hanya sebesar 37% dari 134,6 juta kelahiran. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan cakupan ASI dalam 24 jam pertama pada anak umur 0-23 bulan di Indonesia sekitar 3,7%. Menurut Dinas kesehatan kota Manado tahun 2014, sebesar 2.424 bayi (33,1%) yang mendapat ASI eksklusif dan presentasenya tidak mencapai target di tahun 2014 sebesar 75%. di wilayah kerja Puskesmas Bahu pada bayi laki-laki sekitar 36,7%, dan pemberian ASI eksklusif pada bayi perempuan sekitar 45,5%. Penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling sebanyak 116 ibu. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara dan observasi. Analisis hubungan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. analisis menggunakan uji chi square, hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif menunjukkan nilai p value = 0,023 dan analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif menunjukkan p value = 0,003. terdapat hubungan pekerjaan dan pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bahu. diperlukan penyuluhan tentang ASI eksklusif dari Pihak Puskesmas Bahu sehingga ibu mengerti pentingnya ASI bagi bayi. Perlunya kesadaran dari ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Kata kunci: Pekerjaan Ibu, Pendidikan Ibu, ABSTRACT Dietary intake affects the future development of the child during infancy, so it requires good nutrition to breastfeeding in the first 6 months. Based on data from UNICEF in 2012, exclusive breastfeeding coverage only by 37% from 134.6 million births. Riskesdas 2013 show coverage breastfeeding within the first 24 hours in children aged 0-23 months in Indonesia around 3.7%. According to the Health Department of the city of Manado in 2014, amounting to 2,424 infants (33.1%) were exclusively breastfed and the percentage is not reached the target in 2014 by 75%. Exclusive breastfeeding in Public Health Center Bahu baby boy about 36.7%, and exclusive breastfeeding in infants of women 45.5%. The study analytic survey with cross sectional design. The sample is determined by purposive sampling method were 116 mothers. Retrieving data using a questionnaire with interview and observation. Analysis of the relationship using chi square test with a confidence level of 95% and α = 0.05. analysis using chi square test, the relationship between the mother's occupation with exclusive breastfeeding show p value = 0.023 and analysis of the relationship between maternal education with exclusive breastfeeding shows p value = 0.003. there is a relationship of work and education to mothers with exclusive breastfeeding in Public Health Center Bahu. necessary counseling on exclusive breastfeeding from Public Health Center Bahu. Party so that mothers understand the importance of breastfeeding for the baby. The need for awareness of mothers in exclusive breastfeeding to their children. The need for further research on other factors influencing exclusive breastfeeding in infants. Keywords: Mothers Work, Mother s Education, Exclusive Breastfeeding

PENDAHULUAN Masalah gizi yang terjadi pada anak berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan data dari United Nations mengenai Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, proporsi kurang gizi pada anak balita di dunia yaitu sebesar 14%, angka ini telah mencapai target dari Millennium Development Goals (MDGs) dan juga telah menurun jika dibandingkan dengan tahun 1990 yaitu sebesar 25%. Namun, masalah kurang gizi pada anak balita belum terselesai dengan baik jika melihat data dari United Nations. Anak-anak yang mempunyai masalah kurang gizi lebih berisiko mendapatkan penyakit infeksi. Nutrisi yang kurang pada 1000 hari kehidupan juga berkaitan dengan kemampuan berpikir dan produktivitas kerja. Kurangnya gizi juga berdampak pada angka kematian anak balita yaitu sebesar 43% per 1000 kelahiran hidup dan telah menurun dari tahun 1990 yang mencapai 90% per 1000 kelahiran hidup (United Nations, 2015). Asupan gizi sangat mempengaruhi masa tumbuh kembang anak terutama pada masa bayi, sehingga diperlukan asupan gizi yang baik yaitu dengan memberikan air susu ibu (ASI) khususnya pada 6 bulan pertama atau biasa disebut ASI Eksklusif. Berdasarkan data dari UNICEF pada tahun 2012, cakupan pemberian ASI Eksklusif hanya sebesar 37% dari 134,6 juta kelahiran, dan masih tersisa hampir 85 juta bayi di dunia (WABA, 2014). Hasil data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa cakupan ASI dalam 24 jam pertama pada anak umur 0-23 bulan di Indonesia sekitar 3,7% (Riskesdas, 2013). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2013, cakupan pemberian ASI eksklusif pada pada bayi 0-6 bulan sebesar 54,3%, dimana presentase Provinsi Sulawesi Utara sebesar 34,7% (Dinkes Sulawesi Utara, 2013). Menurut Dinas kesehatan kota Manado tahun 2014 jumlah bayi sebesar 7.325 bayi, yang mendapat ASI eksklusif sebesar 2.424 bayi (33,1%) presentasenya tidak mencapai target di tahun 2014 sebesar 75%. Tidak tercapainya target di tahun 2014 salah satu penyebabnya adalah masih beredarnya susu formula di bawah 6 bulan (Dinkes Manado, 2014). di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang masih tergolong rendah, bayi laki-laki berjumlah 96 bayi dan bayi perempuan 66 bayi, pemberian ASI eksklusif pada bayi lakilaki 36 bayi atau sekitar 36,7%, dan pemberian ASI eksklusif pada bayi perempuan 30 bayi atau sekitar 45,5% (Puskesmas Bahu, 2014). Tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh dalam pemberian ASI, seperti penelitian yang dilakukan oleh Somi dkk (2013), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di posyandu Tanah Boleng Adonara Kabupaten

Flores Timur. Selain itu, pekerjaan ibu juga dapat mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif. Ketersediaan waktu seorang ibu untuk menyusui secara eksklusif juga berkaitan erat dengan status pekerjaannya. Bagi ibu yang bekerja, upaya pemberian ASI eksklusif sering kali mengalami hambatan lantaran singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan. Sebelum pemberian ASI eksklusif berakhir secara sempurna, dia harus kembali bekerja. (Haryono dan Setianingsih, 2014). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulansari dan Pramono (2013), yang menyatakan bahwa jenis pekerjaan ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas tanah Kali Kedinding Surabaya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Puskesmas Bahu Kota Manado pada bulan Desember 2015 - Januari 2016. ibu-ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan, yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bahu yaitu sebanyak 162 orang dan dibatasi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan rumus Yamane yaitu sebanyak 116 responden. Data primer diperoleh dengan cara pengukuran karakeristik individu, perilaku ibu tentang pemberian ASI eksklusif dengan menggunakan kuesioner. Data Sekunder dari penelitian ini yaitu data didapat dari instansi instansi kesehatan terkait, seperti: Dinas Kesehatan Kota Manado dan juga data dari Puskesmas Bahu. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, dengan uji chi square pada taraf signifikan 95% dengan nilai kemaknaan (α) sebesar 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Wilayah kerja Puskesmas Bahu terdiri dari 5 Kelurahan dengan 31 lingkungan yang memiliki luas 5,4 Km² yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah berbukit. Kelurahan-kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Bahu yaitu: Kelurahan Bahu, Kelurahan Kleak, Kelurahan Batu Kota, Kelurahan Winangun I dan Kelurahan Winangun II. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang pada akhir tahun 2014 berjumlah 26.398 jiwa dengan jumlah laki laki sebanyak 13.194 jiwa dan perempuan sebanyak 13.202 jiwa (Puskesmas Bahu, 2014). Karakteristik Responden Hasil penelitian karakteristik anak di wilayah kerja Puskesmas Bahu menunjukan bahwa paling banyak anak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 50,9% dan sisanya sebesar 49,1% laki-laki. Kemudian

berdasarkan usia pada anak dimana dibagi menjadi dua kelompok usia yaitu 6-12 bulan dan 13-24 bulan, menunjukan bahwa paling banyak anak berusia 6-12 bulan yaitu sebesar 62,9% dan sisanya sebesar 37,1% anak berusia 13-24 bulan. Pada hasil penelitian karakteristik ibu di wilayah kerja Puskesmas Bahu yang meliputi pendidikan dan pekerjaan ibu. Berdasarkan pendidikan ibu dimana dibagi menjadi 5 kategori yakni putus sekolah, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan Strata 1. Hasil penelitian berdasarkan pendidikan ibu menunjukan bahwa sebesar 16,4% ibu putus sekolah, sebesar 12,9% ibu menyelesaikan pendidikan SD, sebesar 16,4% ibu menyelesaikan pendidikan SMP, sebesar 34,5% ibu menyelesaikan SMA, dan sebesar 19,8% ibu berpendidikan strata 1. Ibu yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki keinginan yang tinggi untuk mencari informasi yang luas, sehingga orang yang berpendidikan tinggi lebih ingin mencari tahu informasi tertentu termasuk tentang ASI eksklusif. Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar ibu memiliki pekerjaan yaitu sebesar 51,7% dan ibu yang tidak memiliki pekerjaan sebesar 48,3%. Berdasarkan jenis pekerjaan menunjukan bahwa sebesar 48,3% ibu sebagai IRT, sebesar 18,1% ibu sebagai PNS, sebesar 21,6% ibu sebagai pegawai swasta, sebesar 3,4% ibu sebagai buruh, dan sebesar 8,6% ibu sebagai wiraswasta. Tingginya persentase ibu yang bekerja dapat disebabkan karena sebagian responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Ibu yang bekerja dapat mengalami hambatan dalam memberikan ASI kepada bayinya dikarenakan terlalu sibuk dengan pekerjaan ibu sendiri. Tabel 1. Distribusi Ibu Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif n % Tidak 82 70,7 Ya 34 29,3 116 100 Pemberian ASI eksklusif diukur menggunakan kusioner sebanyak 6 pertanyaan dengan skala Guttman yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemberian ASI selama 6 bulan pertama. Berdasarkan hasil penelitian pada table 1, menunjukan bahwa paling banyak bayi tidak diberikan ASI eksklusif yaitu sebesar 70,7% dan sisanya sebesar 29,7% bayi diberikan ASI eksklusif oleh ibu. Hal ini selaras dengan data dari profil Puskesmas Bahu tahun 2014 yang menunjukan bahwa pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang masih tergolong rendah, bayi laki-laki berjumlah 96 bayi dan bayi perempuan 66 bayi, pemberian ASI eksklusif pada bayi lakilaki 36 bayi atau sekitar 36,7%, dan pemberian ASI eksklusif pada bayi perempuan 30 bayi atau sekitar 45,5% (Puskesmas Bahu, 2014).

Pemberian ASI yang kurang disebabkan karena terdapat beberapa ibu yang mengaku mengalami masalah dengan payudara mereka saat menyusui, seperti puting yang tidak timbul dengan baik sehingga bayi tidak dapat menyusui dengan baik dan juga ASI yang tidak bias keluar. Selain itu juga, terdapat beberapa ibu yang mengaku tidak mempunyai waktu untuk memberikan ASI kepada bayinya sampai usia 6 bulan, sehingga ketika bayinya belum berumur 6 bulan, ibu sudah mengganti ASI dengan susu formula. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Tabel 2. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pekerja an Ibu Bekerja Tidak Bekerja Pemberian ASI Eksklusif Tidak Ya n % n % n % 4 80, 1 20, 10 60 8 0 2 0 0 3 60, 2 39, 10 56 4 7 2 3 0 8 70, 3 29, 11 10 2 7 4 3 6 0 P 0,02 3 Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan chi square menunjukan bahwa nilai probablilitas (P Value) sebesar 0,023, angka ini lebih kecil dari tingkat kemaknaan (α=0,05). Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena ibu yang sibuk bekerja jarang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulansari dan Pramono (2013), yang menyatakan bahwa pekerjaan ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Ketersediaan waktu seorang ibu untuk menyusui secara eksklusif berkaitan erat dengan status pekerjaannya. Banyaknya ibu yang tidak memberikan ASI karena berbagai alasan diantaranya harus bekerja setelah melahirkan. Ibu bekerja adalah ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah tangga untuk berkarir sesuai profesinya untuk mendapatkan penghasilan tertentu. Ibu bekerja saat ini dihampir semua negara dan mengalami perkembangan sangat pesat sebagai konsekuensi pemerataan pendidikan, perkembangan IPTEK, pertumbuhan penduduk dan perubahan tata nilai. Fenomena yang sama terjadi pula di indonesia. Saat ini ibu bekerja sudah sangat lazim dan bukan masalah lagi. Namun secara lebih detail perluh diamati bahwa seorang ibu bekerja, mempunyai tugas sebagai ibu rumah tangga, juga mempunyai tugas di tempat kerja dan di hadapkan pada dilema yang cukup pelik. Bagi ibu yang bekerja, upaya pemberian ASI eksklusif sering kali mengalami hambatan lantaran singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan. Sebelum pemberian ASI eksklusif berakhir secara sempurna, dia harus kembali bekerja. Kegiatan atau pekerjaan ibu sering kali dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif,

terutama yang tinggal di perkotaan (Haryono dan Setianingsih, 2014). Hubungan Pendidikan Ibu dengan Tabel 3. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pendidik an Ibu Putus Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Strata 1 Pemberian ASI Eksklusif Tidak Ya n % n % n % 1 52, 47, 10 9 19 0 6 4 0 6 40, 60, 10 9 15 0 0 0 1 78, 21, 10 5 23 8 3 7 0 3 75, 1 25, 10 40 0 0 0 0 0 1 78, 21, 10 5 23 8 3 7 0 8 70, 3 29, 11 10 2 7 4 3 6 0 P 0,00 3 Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan chi square menunjukan bahwa nilai probablilitas (P Value) sebesar 0,003, angka ini lebih kecil dari tingkat kemaknaan (α=0,05). Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini disebabkan ibu yang berpendidikan tinggi cenderung kurang memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena sebagian besar ibu yang berpendidikan tinggi memiliki pekerjaan, sehingga ibu tidak mempunyai waktu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai pengetahuan yang cukup baik mengenai ASI eksklusif, namun karena sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat memberikan ASI sampai bayinya berumur 6 bulan. Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Somi dkk (2013), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di posyandu Tanah Boleng Adonara Kabupaten Flores Timur. Pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk melakukan perilaku tertentu. Pendidikan mempengaruhi pemberian ASI Eklusif. Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu ide baru dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah sehingga promosi dan informasi mengenai ASI Ekslusif dengan mudah dapat diterima dan dilaksanakan (Haryono dan Setianingsih, 2014). KESIMPULAN 1. Terdapat sebesar 51,7% ibu yang bekerja dan sebesar 48,3% ibu yang tidak bekerja. 2. Terdapat sebesar 16,4% ibu putus sekolah, sebesar 12,9% ibu menyelesaikan pendidikan SD, sebesar 16,4% ibu menyelesaikan pendidikan SMP, sebesar

34,5% ibu menyelesaikan SMA, dan sebesar 19,8% ibu berpendidikan strata 1. 3. Terdapat sebesar 70,7% ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif dan sebesar 29,7% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. 4. Terdapat hubungan antara pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Ekslusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. 5. Terdapat hubungan antara pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Ekslusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. SARAN 1. Perlu dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif dari Pihak Puskesmas Bahu sehingga ibu mengerti pentingnya ASI bagi bayi. 2. Perlunya kesadaran dari ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. 3. Perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Bahu. Haryono, R. dan Setianingsih, S. 2014. Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah Hati Anda. Penerbit Gosyen Publishing. Yogyakarta. Puskesmas Bahu. 2014. Profil Puskesmas Bahu. Manado. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan RI. Somi dkk. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Posayndu Tanah Boleng Adonara Kabupaten Flores Timur. STIK Sint Carolus Jakarta. United Nations. 2015. Millenium Development Goals Report. United Nations. ISBN 978-92-1-101320-7. WABA. 2014. Breastfeeding: a Winning Goal for Life. World Alliance for Breastfeeding Action. Wulansari dan Pramono. 2014. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dengan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol.17 (1): 9-15. DAFTAR PUSTAKA Dinkes Manado. 2014. Profil Kesehatan Kota Manado. Manado. Dinkes Sulawesi Utara. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Manado.