KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH NOMOR : 19 Tahun 2017 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 23 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

PERATURAN WALI KOTA BONTANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2013 TENT ANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR: KI70/DJM.S/201 0 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/RB TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 800/125/SK/SET-1/DLH

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR TAHUN 2016

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembar

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

2016, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Intelijen Negara adalah penyelenggara Intelijen

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PEMERINTAH DINAS Jalan Pahlawan No. 4, Telepon. (024) 8311708, 8311705, 8419826, 8417601, Fax. 8311707, 8451700 SEMARANG - 50241 KEPUTUSAN KEPALA DINAS NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS PROVINSI JAWA TENGAH Menimbang a. bahwa dalam rangka mewujudkan pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang tertib, akuntabel, berwibawa, Transparan, dan berintegritas serta menerapkan prinsin-prinsip pemerintahan yang baik, perlu menegakkan norma etika dalam menjalankan tugas. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam huruf a dan untuk melaksanakan peraturan Pemerintah Nomr 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil perlu menetapkan Kode Etik Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142). 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang displin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135). MEMUTUSKAN : Menetapkan: KESATU : Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana tercantum dalam lampran I keputusan ini; KEDUA : Majelis Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana tercantum dalam lampran II keputusan ini;

KETIGA : Mekanisme Penanganan Pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana tercantum dalam lampiran III keputusan ini; KEEMPAT : Seluruh Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, wajib bersikap dan berkomitmen untuk mematuhi kode etik sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KESATU; KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Semarang Pada tanggal 28 Desember 2015 Plt. KEPALA DINAS Sekretaris, MOCHAMAD SANTOSO Pembina Tingkat I NIP. 19670407 199103 1 008 TembusanYth: 1. Kepala Dinperindag Prov.Jateng; 2. Ketua Satgas SPIP.

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PROV.JATENG NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TANGGAL : 28 Desember 2015 KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN DINAS PROVINSI JAWA TENGAH A. PENGERTIAN 1. Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. 2. Kode Etik adalah pedoman sikap, perilaku, dan perbuatan baik dalam melaksanakan tugas dikantor maupun dalam melaksanakan tugas kedinasan. 3. Pelanggaran Kode Etik PNS adalah segala bentuk ucapan, tulisan, tindakan, perilaku atau perbuatan yang bertentangan dengan butir-butir jiwa Korps dan Kode Etik PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. 4. Majelis Kode Etik adalah tim yang bersifat ad hoc yang bertugas melakukan penegakan pelaksanaan serta menyelesaikan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PNS di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. 5. Pejabat yang berwenang adalah pejabat pembina kepegawaian yang memberikan sanksi terhadap pelanggaran kode etik. B. TUJUAN KODE ETIK 1. Menjaga martabat kehormatan, citra dan kredibilitas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mencapai dan mewujudkan visi misi organisasi; 2. Mendorong pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; 3. Meningkatkan disiplin dalam melaksanakan tugas kedinasan; 4. Menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan suasana kerja yang harmonis dan kondusif; 5. Meningkatkan kualitas kerja dan perilaku PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang profesional; dan 6. Meningkatkan citra dan kinerja PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

C. PRINSIP DASAR KODE ETIK 1. Membentuk sikap dan perilaku PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang dapat menjadi teladan dan panutan bagi PNS di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah khususnya dan di lingkungan satuan kerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada umumnya; 2. Menumbuhkan dan memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas kedinasan; dan 3. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan profesionalisme PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah khususnya dan di lingkungan satuan kerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada umumnya. D. RUANG LINGKUP KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah wajib bersikap dan berpedoman pada Etika bekerja didalam kantor, bekerja diluar kantor, berorganisasi, bermasyarakat, terhadap diri sendiri dan sesama PNS, yang diatur dalam kode etik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan etik lainnya. 1. Etika Bekerja Di Dalam Kantor a. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku; b. Melaksanakan tugas yang diperintahkan atasan dengan penuh tanggung jawab; c. Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan tugasnya; d. Saling hormat menghormati sesama rekan kerjanya; e. Saling mendukung pelaksanaan tugas yang diberikan pimpinan; f. Menguasai dan memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan tugas. g. Memberikan pelayanan yang baik terhadap tamu dan menyelesaikan tugas sesuai ketentuan; h. Menjaga data dan informasi yang dimiliki yaitu: 1. Menjaga file dan berkas; 2. Mengamankan password computer dan tidak membocorkan kepada pegawai dan pihak lain yang tidak berhak; dan

3. Memusnahkan dokumen yang tidak terpakai sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan tidak mengijinkan orang yang tidak berhak berada dalam ruangan kerja. i. Setiap atasan harus bisa memberikan contoh tauladan dalam berperilaku; j. Menolak setiap tugas yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. k. Tidak melakukan hal-hal yang menganggu lingkungan dan suasana kerja pada saat jam kerja; dan l. Tepat waktu dalam menghadiri rapat maupun pertemuan yang berhubungan dengan kepentingan dinas; m. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan baik antar seksi, antar bidang/balai, SKPD terkait, dan lembaga lainnya. 2. Etika Bekerja di Luar Kantor a. Menjaga nama baik unit kerja khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada umumnya; b. Tidak bekerjasama dan berkompromi dengan hal-hal yang menyalahi aturan dan atau penyalahgunaan wewenang; c. Bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; d. Dapat menjadi teladan menjaga nama baik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; e. Melaporkan tugas kedinasan kepada pimpinan dengan sebenar-benarnya dengan penuh tanggung jawab; 3. Etika Berorganisasi a. Menjaga nama baik unit kerja khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada umumnya; b. Menjaga informasi yang bersifat rahasia; c. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku; d. Dapat menjadi contoh tauladan baik dilingkungan kerja maupun diluar jam kerja; dan e. Tidak melakukan pertemuan secara perorangan atau kelompok dengan pihak lain untuk urusan kantor/dinas yang diduga untuk kepentingan diri sendiri/golongan/kelompok;

4. Etika Bermasyarakat a. Mengormati sesama warga negara tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras, dan status sosial; b. Menghormati agama, kepercayaan, budaya dan adat istiadat orang lain; c. Tidak merendahkan dan/atau meremehkan harga diri orang lain dilingkungan masyarakat; d. Tanggap dan peduli terhadap keadaan lingkungan masyarakat; dan e. Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur paksaan. 5. Etika Sesama Pegawai a. Menghormati sesama pegawai tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras, dan status sosial; b. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan korps pegawai; c. Saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi maupun antar instansi; d. Menghargai perbedaan pendapat; e. Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama pegawai; f. Menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif sesama pegawai; g. Menjaga dan menjalin rasa solidaritas; dan h. Mengindahkan etika berkomunkasi sesama pegawai termasuk dalam menggunakan sarana komunikasi telpon, menerima tamu, dan menggunakan media elektonik. 6. Etika Terhadap Diri Sendiri a. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar; b. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan; c. Bersikap dan berperilaku sopan santun terhadap masyarakat, sesama pegawai, bawahan dan atasan; d. Menjadi dan memberi contoh teladan yang baik; e. Menjaga tempat kerja dalam keadaan bersih, aman dan nyaman serta peduli dengan situasi dan kondisi lingkungan kerja; f. Hemat energi dan air; g. Tidak merokok di lingkungan kantor, kecuali di tempat yang telah disediakan;

h. Tidak melakukan perbuatan asusila atau tercela; i. Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga dan menghindarkan diri dari perbuatan yang merupakan penghianatan terhadap perkawinan, seperti perselingkuhan dan sejenisnya; j. Tidak memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dan martabat pegawai; dan k. Berpenampilan sederhana, rapi dan sopan. F. SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK 1. PNS yang melakukan pelanggaran kode etik dikenai sanksi moral yang dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh pejabat pembina kepegawaian; 2. Sanksi moral berupa rekomendasi tertulis dari Majelis Kode Etik yang menyatakan bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah disertai dengan usul penjatuhan hukuman disiplin; 3. Sanksi moral dapat disampaikan secara tertutup ataupun secara terbuka; 4. Selain diberikan sanksi moral, PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dapat dikenai sanksi tindakan administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Tindakan adminitratif diberikan berdasar rekomendasi Majelis Kode Etik, berupa: a. sanksi Hukuman disiplin tingkat ringan; b. sanksi Hukuman disiplin tingkat sedang; c. sanksi Hukuman disiplin tingkat berat; G. REHABILITASI 1. PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang dilaporkan melanggar kode etik dan setelah sidang Majelis Kode Etik diputuskan tidak terbukti melakukan pelanggaran dapat direhabilitasi nama baiknya. 2. Rehabilitasi ditetapkan dengan Keputusan Majelis Kode Etik. Plt. KEPALA DINAS Sekretaris, MOCHAMAD SANTOSO Pembina Tingkat I NIP. 19670407 199103 1 008

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PROV. JATENG NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TANGGAL : 28 Desember 2015 MAJELIS KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS A. MAJELIS KODE ETIK 1. Untuk menegakkan Kode Etik PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dibentuk Keanggotaan Majelis Kode Etik dengan Keputusan Kepala Dinas 2. Pembentukan dan Keanggotaan Majelis Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, yaitu: a. Ketua : Sekretaris Dinas (merangkap anggota); b. Sekretaris : Pejabat yang menangani Kepegawaian; dan c. Anggota : minimal 5 orang dan harus berjumlah ganjil 3. Jabatan dan pangkat Anggota Majelis Kode Etik tidak boleh lebih rendah dari jabatan dan/atau pangkat PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diperiksa. B. TUGAS MAJELIS KODE ETIK 1. Menerima setiap laporan dan/atau pengaduan dari masyarakat atau dari PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mengenai sikap, perilaku, dan perbuatan PNS 2. Setiap Laporan yang diterima, selanjutnya ditampung dan dibahas secara komprehensif oleh Majelis Kode Etik 3. Mengambil keputusan setelah memeriksa PNSDinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang disangka melanggar kode etik setelah mempertimbangkan keterangan yang bersangkutan, saksi dan alat bukti lainnya dalam sidang Majelis Kode Etik

4. Majelis Kode Etik dalam mengambil keputusan bersifat bebas dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun 5. Majelis Kode Etik melakukan pertemuan secara bebas berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali. Plt. KEPALA DINAS Sekretaris, MOCHAMAD SANTOSO Pembina Tingkat I NIP. 19670407 199103 1 008

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PROV.JATENG NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TANGGAL : 28 Desember 2015 MEKANISME PENANGANAN PELANGGARAN KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1. Setiap laporan dan atau pengaduan terhadap PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diduga melanggar kode etik, Majelis Kode Etik melakukan pemeriksaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah laporan diterima. 2. Pemeriksaan Majelis Kode Etik terhdap PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik, dilakukan secara tertutup. 3. Pemeriksaan Majelis Kode Etik berjumlah ganjil, dihadiri paling sedikit 5 (lima) anggota Majelis Kode Etik 4. Pemeriksaan dilakukan dalam Sidang Majelis Kode Etik dengan mempertimbangkan keterangan dari PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang bersangkutan, saksi, dan alat bukti lainnya. 5. Dalam melakukan pemeriksaan laporan dan/atau pengaduan terhadap PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diduga melanggar kode etik: a. Anggota Majelis Kode Etik wajib memberikan tanggapan, pendapat, alasan, dan argumentasi dalam sidang Majelis Kode Etik. b. Sekretaris Majelis Kode Etik mencatat dan mengarsipkan tanggapan, pendapat, alasan, argumentasi, dan Keputusan Majelis Kode Etik. 6. Tanggapan, pendapat, alasan, dan argumentasi bersifat rahasia. 7. Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah memeriksa dan mendengarkan pembelaan diri dari PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang disangka melanggar kode etik. 8. Majelis Kode Etik mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat. 9. Dalam hal musyawarah mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan suara terbanyak.

10. Keputusan Majelis Kode Etik bersifat final. 11. Majelis Kode Etik wajib menyampaikan keputusan hasil sidang Majelis Kode Etik kepada: a. PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diduga melakukan pelanggaran kode etik; b. Pejabat yang berwenang sebagai bahan dalam memberikan sanksi moral dan/atau sanksi lainnya kepada PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diduga melanggakt Kode Etik 12. Jabatan dan/atau pangkat Majelis Kode Etik tidak boleh lebih rendah dari jabatan dan pangkat PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diperiksa. 13. Majelis Kode Etik berwenang memberikan rekomendasi jenis sanksi yang akan diberikan terhadap PNS Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang melakukan pelanggaran kode etik. 14. Keputusan pemeriksan sidang Majelis Kode Etik wajib ditandatangani oleh anggota Majelis Kode Etik. 15. Keputusan Majelis Kode Etik diserahkan secara resmi kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Plt. KEPALA DINAS Sekretaris, MOCHAMAD SANTOSO Pembina Tingkat I NIP. 19670407 199103 1 008