BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat untuk sesama, untuk lingkungan disekitarnya dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Islam sangat memperhatikan arti pendidikan. Karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya. 1 Di era modern ini informasi, produksi, penyebaran dan penyampaian informasi akan besar dan cepat. Ilmu dan teknologi akan berkembang dengan cepat, yang berarti perlunya daya intelektual atau sumber daya manusia yang tinggi. Pendidikan pada dasarnya ingin menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki nilai moral keagamaan yang mantap di samping memiliki daya intelektual dan keterampilan. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 disebutkan: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 1 Hasbullah, Dasar Dasar Ilmu Pendidikan Umum dan Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 9. 2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, (Bandung: Citra Umbara), 2003, h. 7 1

2 Berdasarkan undang-undang tersebut, pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut tentunya dimulai dengan proses pendidikan yang mantap, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan sosial masyarakat. Kerja sama tiga pihak tersebut merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Sekolah sebagai wadah berlangsungnya pendidikan tidak bisa menjamin secara penuh untuk menciptakan anak didik yang cerdas dan menjadi manusia seutuhnya serta berprestasi. Hal ini disebabkan karena sekolah memiliki waktu, tenaga, materi dan pengawasan terbatas. Dalam kaitannya dengan pandangan Islam, mereka yang memiliki sumber daya yang berkualitas akan dilebihkan daripada mereka yang biasa dan sekaligus memuliakan dan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah pada Q.S al-mujadalah ayat 11. ي اأ ي ه ا ال ذ ين ء ام ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح وا ف ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الل ه ل ك م و إ ذ ا ق يل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع الل ه ال ذ ين ء ام ن وا م ن ك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ج ات و الل ه ب ا ت ع م ل ون خ ب ري )اجملادلة : اا( Alquran juga memberi dorongan kepada manusia untuk meraih prestasi sebaik-baiknya. Sebagaimana firman Allah swt, pada Q.S al-baqarah ayat 148 و ل ك ل و ج ه ة ه و م و ل يه ا ف ا س ت ب ق وا ا ل ي ر ات أ ي ن م ا ت ك ون وا ي أ ت ب ك م الل ه ج يع ا إ ن الل ه ع ل ى ك ل ش ي ء ق د ير. Dalam ayat di atas Allah memerintahkan agar berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Perintah tersebut memacu manusia untuk berprestasi dengan

3 sebaik-baiknya, baik dalam belajar, bekerja, beribadah dan di semua aspek kegiatan sehari-hari. Manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai kecenderungan belajar. Dan manusia mengalami perkembangan adalah berkat dari kegiatan belajarnya. 3 Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik atau siswa. 4 Sejak dahulu proses belajar menarik perhatian banyak orang. Banyak tokoh yang berusaha memikirkan secara spekulatif ma upun lewat eksperimeneksperimen untuk menjelaskan peristiwa belajar dan cara-cara belajar yang efektif dan efisien. Dan tidak dapat disangkal bahwa dalam belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi murid dapat digolongkan kedalam dua macam yaitu, faktor yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar yang disebut sebagai faktor eksternal. 5 Faktor internal dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan pola belajar. Sedangkan eksternal dapat diklasifikasikan menjadi dua juga yakni faktor 3 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996), h. 140. 4 Moh.Uzer Us man dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 1993), h. 5. 5 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), h. 21.

4 manusia (human) seperti keluarga, sekolah dan masyarakat, dan faktor non manusia seperti udara, suara, dan bau-bauan. Kalau diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, terutama faktor dari dalam diri siswa, maka pola belajar sangat berperan dalam pencapaian prestasi belajar. Banyak siswa yang belajar dengan giat dan mempunyai intelegensi tinggi, namun masih belum bisa meraih prestasi belajar yang maksimal, karena tidak adanya pola belajar yang tepat. Berdasarkan kondisi objektif di lapangan pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar diketahui bahwa setiap selesai satu semester maka para siswa akan diberikan buku laporan (rapor), sebagai hasil belajar yang diberikan dari proses pembelajaran selama satu semester tersebut. Buku ini merupakan laporan keberhasilan belajar siswa dengan melihat prestasi belajar yang didapat dari latihan dan tugas, ulangan per sub materi pelajaran, ulangan bulanan dan ulangan semester, dan semua ini tentunya dilakukan dengan penilaian yang objektif, dan penulis melihat ada siswa yang mendapat rangking 1 3. Menurut siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi tersebut, diperlukan adanya pola belajar yang baik dan teratur, yang dilakukan secara terusmenerus. Dari hal ini pula dapat diketahui bahwa pola belajar siswa tersebut berbeda-beda, ini disebabkan adanya suatu cara belajar yang mereka lakukan masing-masing secara rutin dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran. Suatu cara belajar ini bersifat individual artinya suatu cara yang tepat bagi seorang siswa tetapi belum tentu tepat pula bagi siswa yang lain, dalam arti yang

5 berhubungan dengan aspek khusus tertentu, misalnya kebiasaan pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, pengaturan waktu belajar, kebiasaan membaca dan membuat catatan, kebiasaan mengulang bahan pelajaran, kebiasaan mengerjakan tugas dan kebiasaan menghafal pelajaran. Menurut siswa mendapatkan prestasi yang tinggi merupakan suatu kebanggaan tersendiri, karena untuk mendapatkan prestasi tersebut diperlukan adanya usaha dan kerja keras dalam belajar. Mereka selalu bersaing dan berusaha untuk mendapatkan peringkat yang terbaik, tetapi hanya sebagian saja yang bisa meraihnya. Siswa berprestasi ini dapat dilihat dari segi sikap, perilaku, cara berbicara, dan juga aktivitasnya dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Dari pengamatan penulis, pada dasarnya siswa yang berprestasi lebih aktif dan tanggap dalam merespon materi pelajaran yang diberikan oleh guru, disiplin dalam belajar, dan gemar membaca serta rajin berkunjung ke perpustakaan yang ada di sekolah tersebut. Oleh karena itu siswa yang berprestasi ini terlihat lebih dibanding dengan teman-temannya yang lain. Selain adanya perbedaan kebiasaan dalam belajar yang mereka lakukan masing-masing, adapula faktor-faktor yang mempengaruhi mereka pada saat belajar di antaranya ada yang mengalami gangguan dalam hal kesehatan seperti sakit kepala, sakit gigi, dan sakit perut. Menurut mereka hal ini sangat mengganggu karena dapat menghilangkan konsentrasi pada saat belajar. Selain gangguan kesehatan, menurut sebagian siswa faktor fasilitas juga sangat mempengaruhi dalam belajar karena kurangnya fasilitas yang mereka

6 miliki sehingga terpaksa meminjam kepada teman dan belajar pun menjadi tertunda. Di samping kedua faktor tersebut, lingkungan rumah mereka pun juga sangat berperan dalam hal menunjang belajar, ini disebabkan karena menurut mereka apabila di rumah suasananya tenang maka belajar pun menjadi lebih cepat paham, tetapi apabila terjadi sedikit keributan baik karena terlalu ramai orangnya ataupun bagi yang mempunyai saudara yang masih kecil kadang belajar menjadi terganggu dan konsentrasi pun menjadi hilang. Dari perbedaan pola belajar siswa dan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dalam meraih prestasi belajarnya, penulis tertarik mengadakan sebuah penelitian, di Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Karena dilihat dari nilai siswa pada setiap semesternya mendapatkan nilai di atas Rata-rata, penelitian ini dituangkan dalam skripsi yang berjudul: POLA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SUNGAI LULUT KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR. B. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahpahaman apa yang dimaksud judul di atas, maka perlu dijelaskan beberapa istilah dalam judul penelitian ini: 1. Pola adalah suatu gaya atau bentuk untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. 6 Sedangkan belajar adalah suatu proses 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 1088.

7 usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 7 Jadi yang penulis maksud dengan pola belajar di sini adalah sesuatu gaya atau bentuk belajar seseorang terhadap situasi tertentu yang dipelajari secara sadar yang mengakibatkan adanya suatu perubahan tingkah laku. 2. Prestasi belajar adalah Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. 8. Yang penulis maksud di sini adalah prestasi dalam belajar artinya siswa yang memperoleh rangking 1 3, setelah menempuh pembelajaran dalam jangka waktu tertentu yang nilai akhirnya tercantum dalam rapor siswa kelas I VI pada semester tahun pelajaran 2012/2013 di Madrasah Intidaiyah Negeri Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Jadi yang dimaksud dengan judul di atas adalah sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui tentang sesuatu gaya atau bentuk belajar siswa yang berprestasi yaitu siswa yang memperoleh rangking 1 3, siswa kelas I VI pada tahun pelajaran 2012/2013 di Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar yaitu yang dilakukan di sekolah atau di rumah meliputi kebiasaan pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, pengaturan jangka 7 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 2. 88 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, op.cit., h. 1101.

8 waktu belajar, membaca dan membuat catatan, mengulang bahan pelajaran, mengerjakan tugas dan menghafal pelajaran. C. Rumusan Masalah Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari penelitian ini maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pola belajar siswa yang berprestasi di Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pola belajar siswa yang berprestasi di Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar? D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penulis untuk memilih judul tersebut, yaitu: 1. Mengingat bahwa pola belajar merupakan suatu karakteristik atau ciri yang khas dari seseorang. 2. Memperoleh prestasi merupakan dambaan setiap orang, karena ada sebagian siswa yang mampu memperoleh prestasi yang baik dan ada pula yang tidak dapat memperoleh prestasi yang lebih baik tersebut. Hal ini tentu ada usaha yang giat dan didukung oleh situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk belajar serta ada keterkaitan dengan pola belajar yang diterapkan. 3. Pola belajar bisa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

9 4. Mengingat adanya harapan semua orang tua agar anaknya mempunyai prestasi yang baik. 5. Sepengetahuan penulis, masalah ini belum pernah diteliti pada Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, sehingga penulis merasa tertarik untuk menelitinya. E. Tujuan Penelitian Beranjak dari pokok masalah yang dikemukakan diatas maka dapatlah dikemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana pola belajar siswa yang berprestasi di Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola belajar siswa yang berprestasi di Madrasah Ibtidaiyah Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. F. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna: 1. Sebagai bahan informasi bagi orang tua yang ingin memperoleh gambaran pola belajar siswa yang berprestasi. 2. Sebagai bahan masukan bagi siswa tentang cara/pola belajar belajar siswa yang berprestasi. 3. Untuk menambah khazanah perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin.

10 4. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya agar dapat meneliti secara lebih luas dan mendalam. G. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teoritis, yang berisi tentang pengertian pola belajar dan prestasi belajar, tipe gaya belajar, ciri-ciri siswa berprestasi, cara belajar yang efektif, berbagai kebiasaan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar siswa. Bab III. Metode Penelitian, yang berisi tentang subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV. Laporan Hasil Penelitian, yang berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. Bab V. Penutup, berisikan simpulan dan saran-saran.