DIREKTORAT JENDERAL KEKUATAN PERTAHANAN

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT JENDERAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI INSPEKTORAT JENDERAL PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Manajemen perusahaan

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN PENGHAPUSAN MATERIIL EKS UNITED STATES MILITARY ASSISTANCE PROGRAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL STRATEGI PERTAHANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor eksternal pemerintah atas Laporan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4.

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Agama berada di ba

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jenis Pengadaan Volume Pagu Sumber

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS TANPA MELALUI LELANG. sinarmedia-news.com

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAMPAK PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Didalam menjalankan operasional kerja di setiap Kementerian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Optimalisasi Peran Strategis Aset Tetap dan Pengendalian atas Proses Normalisasi Data Barang Milik Negara bagi APBN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2017, No Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Transkripsi:

DIREKTORAT JENDERAL KEKUATAN PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Peran, tugas dan fungsi Kekuatan Pertahanan ditangani oleh sebuah Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan atau disebut Ditjen Kuathan, yang merupakan unsur pelaksana tugas dan fungsi Kementerian Pertahanan RI yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri. Ditjen Kuathan dipimpin oleh Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan atau disebut Dirjen Kuathan. Ditjen Kuathan bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang kekuatan pertahanan militer. Dalam melaksanakan tugas Ditjen kuathan menyelenggarakan fungsi 1. Perumusan kebijakan Kementerian di bidang kekuatan pertahanan militer; 2. Pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang kekuatan pertahanan militer, meliputi pembinaan sumber daya manusia, materiil, fasilitas dan jasa serta kesehatan pertahanan militer; 3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kekuatan pertahanan militer; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekuatan pertahanan militer; dan 5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan. STRUKTUR Susunan organisasi Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan terdiri dari Sekretariat; Direktorat Sumber Daya Manusia; Direktorat Materiil; Direktorat Fasilitas dan Jasa; serta Direktorat Kesehatan. Sekretariat. Sekretariat Direktorat Jenderal adalah unsur pembantu Direktorat Jenderal, dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal disebut Ses Ditjen, mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif Ditjen. Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Ditjen menyelenggarakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan laporan program kerja dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja Ditjen; penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Ditjen; pembinaan kepegawaian, administrasi keuangan, materill, ketatausahaan dan kerumahtanggaan Ditjen; pengelolaan data dan informasi serta dokumentasi dan perpustakaan Ditjen; serta koordinasi dan supervisi staf. Sekretariat Ditjen terdiri dari Bagian Program dan Laporan, Bagian Data dan Informasi, Bagian Umum, serta Kelompok Jabatan FungsionaI. Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM). Direktorat SDM adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Ditjen Kuathan, dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia, yang mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan, standarisasi teknis dan pemberian bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang sumber daya manusia komponen utama pertahanan negara dan administrasi keveteranan. Dalam melaksanakan tugas Direktorat SDM menyelenggarakan fungsi penyiapan perumusan kebijakan di bidang sumber daya manusia

komponen utama pertahanan negara dan administrasi keveteranan; penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan penyediaan tenaga dan perawatan, pemisahan dan penyaluran, gelar kehormatan, serta pengembangan kemampuan dan keveteranan; pelaksanaan dan evaluasi kebijakan di bidang perencanaan penyediaan tenaga, pemisahan dan penyaluran, gelar kehormatan, serta pengembangan kemampuan dan keveteranan; pemberian bimbingan dan supervisi teknis di bidang perencanaan penyediaan tenaga, pemisahan dan penyaluran, gelar kehormatan, pengembangan kemampuan dan keveteranan serta perijinan pendidikan kemiliteran; dan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Direktorat. Direktorat SDM terdiri dari empat Subdirektorat, yaitu Subdirektorat Perencanaan Penyediaan Tenaga dan Perawatan, Subdirektorat Pemisahan dan Penyaluran, Subdirektorat Gelar Kehormatan, dan Subdirektorat Pengembangan dan Pendidikan, serta Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Direktorat Materiil. Direktorat Materiil adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Ditjen Kuathan, dipimpin oleh Direktur Materiil, yang mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan serta standarisasi teknis dan evaluasi di bidang pembinaan materiil komponen utama pertahanan negara. Dalam melaksanakan tugas Direktorat Materiil menyelenggarakan fungsi penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan materiil komponen utama pertahanan negara; penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan sistem dan prosedur, pembinaan pemeliharaan dan pengendalian inventori materiil komponen utama pertahanan negara; pelaksanaan dan evaluasi kebijakan di bidang pembinaan sistem dan prosedur, pembinaan pemeliharaan dan pengendalian inventori serta materiil komponen utama pertahanan negara; pemberian bimbingan dan supervisi di bidang pembinaan sistem dan prosedur, pembinaan pemeliharaan dan pengendalian inventori materiil komponen utama pertahanan negara; dan pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggan Direktorat. Direktorat Materiil terdiri dan empat subdirektorat, yaitu Subdirektorat Inventori, Subdirektorat Standarisasi, Kelaikan dan Kodifikasi, Subdirektorat Tata Kelola Materiil, dan Subdirektorat Pemeliharaan, serta Subbagian Tata Usaha dan Ketompok Jabatan Fungsional. Direktorat Fasilitas dan Jasa (Fasjas). Direktorat Fasjas adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Ditjen Kuathan, dipimpin oleh Direktur Fasilitas dan Jasa, yang mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan serta standarisasi teknis dan evaluasi di bidang pembinaan fasilitas dan jasa pertahanan. Dalam melaksanakan tugas Direktorat Fasjas menyelenggarakan fungsi penyiapan rumusan kebijakan di bidang pembinaan fasilitas dan jasa pertahanan; serta penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang listrik, gas dan air, barang tidak bergerak, bahan bakar minyak dan pelumas, fasilitas serta komunikasi dan elektronika pertahanan yang terdiri dari kegiatan komunikasi, peperangan elektronika serta pembekalan, pemeliharaan, instalasi dan cyber war; pelaksanaan dan evaluasi kebijakan di bidang listrik, gas dan air, barang tidak bergerak, bahan bakar minyak dan pelumas, fasilitas serta

komunikasi dan elektronika pertahanan yang terdiri dari kegiatan komunikasi, peperangan elektronika serta pembekalan, pemeliharaan, instalasi dan cyber war; pemberian bimbingan, supervisi, dan perijinan di bidang listrik, gas dan air, barang tidak bergerak, bahan bakar minyak dan pelumas, fasilitas serta komunikasi dan elektronika pertahanan yang terdiri dari kegiatan kornunikasi, peperangan elektronika serta pembekalan, pemeliharaan, instalasi dan cyber war; dan pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan Direktorat. Direktorat Fasjas terdiri dari lima Subdirektorat, yaitu Subdirektorat Fasilitas Komponen Utama, Subdirektorat Listrik, Gas dan Air, Subdirektorat Bahan Bakar Minyak dan Pelumas, Subdirektorat Komunikasi dan Elektronika, dan Subdirektorat Barang Tidak Bergerak, serta Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Direktorat Kesehatan. Direktorat Kesehatan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Ditjen Kuathan, dipimpin oleh Direktur Kesehatan, yang mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan serta standarisasi teknis dan evaluasi di bidang kesehatan komponen utama pertahanan negara. Dalam melaksanakan tugas Direktorat Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyiapan bahan rumusan kebijakan di bidang pembinaan kesehatan komponen utama pertahanan Negara; penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kekuatan kesehatan, pembinaan faslitas kesehatan, termasuk perencanaan dan penentuan kebutuhan alat peralatan kesehatan, serta bantuan kesehatan; pelaksanaan evaluasi kebijakan di bidang kekuatan kesehatan, pembinaan kemampuan dan profesi tenaga kesehatan, materiil dan fasilitas kesehatan, termasuk perencanaan dan penentuan kebutuhan alat peralatan kesehatan, serta bantuan kesehatan; pemberian bimbingan, supervisi dan perijinan di bidang kekuatan kesehatan, pembinaan kemampuan dan profesi tenaga kesehatan, materiil dan fasilitas kesehatan, termasuk perencanaan dan penentuan kebutuhan alat peralatan kesehatan, serta bantuan kesehatan; dan pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan Direktorat. Direktorat Kes terdiri dan empat Subdirektorat, yaitu Subdirektorat Kekuatan Kesehatan, Subdirektorat Tenaga Kesehatan, Subdirektorat Materiil dan Fasilitas Kesehatan, Subdirektorat Bantuan Kesehatan, serta Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Direktorat SDM. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI belum dapat dilaksanakan karena belum mengatur tentang pengertian penghasilan terakhir bagi pensiunan TNI dan hak prajurit penyandang cacat yang meninggal dunia pada tanggal atau setelah 1 Januari 2008 yang belum menerima santunan dan tunjangan cacat disamping jumlah nominal yang diterima relatif kecil. Dalam rangka mempercepat penerimaan santunan dan tunjangan cacat maka Direktorat SDM telah selesai merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI dan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 228/PMK.05/2011 tentang Pembayaran Tunjangan Cacat Prajurit TNI. Akhir tahun 2011 Tunjangan Cacat Prajurit TNI telah dibayarkan.

HIBAH KAPAL PERANG DAN HELIKOPTER Rencana hibah Helikopter BELL 412 EP dari Pemda Provinsi Kaltim kepada Korem 09/ASN pada tahun 2009 namun realisasinya dilakasanakan pada tahun anggaran 2011 dengan mengaju kepada beberapa kebijakan antara lain : 1. Menhan melalui surat Nomor : B/472/09/23/04/DJKUAT tanggal 19 April 2011 tentang tindak lanjut rencana hibah asset pemda Pemda Provinsi Kaltim dan Pemda Prov Kalsel kepada TNI telah melayangkan surat kepada Pangdam VI/MLW menindak lanjuti rencana hibah asset Pemda Kaltim dan Kalsel kepada TNI. 2. Permenkeu nomor. 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/ Satuan 3. Permenkeu nomor. 255/PMK/2010 tentang Tata cara Pengesahan Realisasi Pendataan dan Belanja yang bersumber dari Hibah Lugri/Dagri yang di terima langsung oleh Kementerian Negara/Lembaga dalam bentuk uang. Setelah menjalani proses panjang maka pada tanggal 8 Desember 2011 telah dilaksanakan penyerahan secara resmi 6 Unit Salute Gun di Bali dari Pemerintah RI yang diwakili oleh Menteri Pertahanan RI Bp. Purnomo Yusgiantoro kepada Pemerintah PNG yang diwakili oleh Bp. Hon. Ano Pala CMG, MP. Hibah Helikopter Bell 412 dari Pemda Provinsi Kaltim telah dilaksanakan pada tanggal 19 September 2011 oleh Gubernur Kaltim dengan Sekjen Kemhan RI. SIMAK Penata usahan BMN jajaran Kemhan dan TNI melalui SIMAK BMN telah dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor : 171/PMK.05/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Laporan kekayaan Kemhan dan TNI sesuai SIMAK BMN akan menjadi dasar/saldo awal dalam pembuatan laporan Keuangan Kemhan. Dalam laporan keuangan Kemhan tahun anggaran 2007 sesuai opini yang dibuat BPK masih dinyatakan "Disclaimer". Namun dalam laporan keuangan Kemhan TA. 2008 sudah dapat meningkat menjadi "Wajar Dengan Pengecualian" (WDP). Peningkatan opini ini disebabkan bukannya karena nilai laporan yang sudah benar melainkan opini tersebut dikarenakan oleh langkahlangkah strategis yang telah ditempuh Kemhan dan TNI untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dan mengaplikasikan SIMAK BMN dengan langkah-langkah meliputi : membuat peraturan-peraturan sebagai penjabaran Peraturan Pemerintah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan. Melaksanakan penertiban Barang Milik Negara (BMN). Melaksanakan penilaian Barang Milik Negara (BMN) bersamasama dengan Ditjen Kekayaan Negara Kemkeu. Membangun Jaringan Komunikasi Data SIMAK BMN. Mengaplikasikan SIMAK BMN secara terbatas. Perubahan manajemen pengelolaan aset BMN dengan sistem baru yang dibangun oleh pemerintah dalam rangka penertiban untuk mendapatkan data-data BMN yang tepat dan akuntabel. Sistem penatausahaan yang baru diberlakukan tersebut masih bersifat umum untuk mewakili seluruh Kementerian/Lembaga Negara. Sehingga untuk diadopsi dan diaptikasikan di jajaran Kemhan dan TNI ternyata masih banyak kendala/permasalahan yang harus disesuaikan, hal ini disebabkan :

Struktur organisasi yang ada di Kemhan dan TNI sangat berbeda dengan struktur organisasi di Kementerian/Lembaga Negara yang lain. Jajaran Kementerian/Lembaga Negara terbagi dalam wilayah yang sifatnya Homogen. Namun di jajaran Kemhan dan TNI yang terdiri-dari kurang lebih 2700 satker/subsatker memiliki sifat yang Heterogen dengan spesifik masing-masing yang berbeda sesuai tugas pokoknya. BMN di jajaran Kemhan dan TNI sangat banyak macamnya dan sulit menentukan nilainya karena sebagian besar merupakan aset lama dengan dokumen sumber yang sudah tidak ada, disamping itu jenis barangnya spesifik misalnya Alutsista yang tidak dimiliki instansi lain. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang untuk menangani sistem baru, perlu adanya pelatihan khusus bagi personel yang ditugasi menangani sistem pelaporan BMN. Sarana Hard Ware berupa komputer, printer dan server belum sampai tingkat satker/subsatker. Pembangunan dan pengembangan sistem yang sesuai dengan kondisi organisasi Kemhan dan TNI belum memadai. Belum semua memiliki Jaringan Komunikasi data yang diperlukan untuk operasional sistem penatausahaan BMN. Dalam rangka meningkatkan kualitas penatausahaan BMN di lingkungan Kemhan dan TNI sehingga sasaran yang ingin dicapai Kemhan dalam laporan keuangan pada Tahun 2011 menjadi "Wajar Tanpa Pengecualian" (WTP), akan dapat terwujud apabila SIMAK BMN sebagai dasar laporan keuangan Kemhan sudah operasional sampai tingkat Satker/Subsatker, adapun upaya yang telah dilaksanakan antara lain : Penyempurnaan Aplikasi SIMAK BMN (versi 3.8) atas dasar masukan dari Unit Organisasi (UO) Kemhan dan TNI dan telah dilaunching sesuai surat Dirjen Kuathan Kemhan Nomor : B/2685-16/03/01/DJKUAT tanggal 9 Desember 2011. Program update Aplikasi dan Jukops bisa di download melalui website Kemhan, Server maupun distribusi DVD (ke tiap-tiap UO). Titik berat penyempurnaan Aplikasi adalah pelaksanaan konversi kode BMN dari kode sesuai PMK 97 tahun 2007 ke PMK 29 tahun 2010. Sosialisasi dan pelatihan SIMAK BMN baik secara terpusat oleh Kemhan maupun dilaksanakan oleh masing-masing UO. Dengan adanya validasi Organisasi di jajaran Kemhan dan TNI maka pada Tahun Anggaran 2012 akan dilaksanakan kegiatan dalam rangka penyusunan kebijakan sebagai berikut : Revisi Permenhan Nomor 20 Tahun 2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Departemen Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia. Revisi Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor : SKEP/505/X/2008 tanggal 15 Oktober 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara dengan SIMAK BMN di lingkungan Dephan dan TNI. Pokja Penyusunan Juklak tentang tata cara Rekonsiliasi BMN di lingkungan Kemhan dan TNI. Pokja Penyusunan Juklak tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN di lingkungan Kemhan dan TNI. Pokja Penyusunan Juklak tentang Pedoman Kapitalisasi BMN Alutsista di lingkungan Kemhan dan TNI.