ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR CV. MENARA DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN TRADISIONAL ITIK PETELUR DI KABUPATEN JEMBER.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGUMPUL AYAM POTONG DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

ECONOMIC ANALYSIS OF LAYER AT HS INDRA JAYA ENTERPRISE AT PONGGOK SUBDISTRICT BLITAR REGENCY

Analisis Titik Impas dan Efisiensi Pada Usaha Domba...Reka Maharnika ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISA PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM POTONG (Studi Kasus Peternakan Milik Dani L. Di Kecamatan Karang Ploso)

Analisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERAJINAN TANGAN KAYU HITAM (EBONY) PADA UD. KRISNA KARYA EBONY DI KOTA PALU

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

I. PENDAHULUAN. Sumber :

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY

ANALISIS BREAK EVEN POINT TERNAK SAPI POTONG KELOMPOK TANI SUMBER HIDUP SEJATI DI KECAMATAN BINTAUNA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS USAHA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI PELITA DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

Analisis Profitabilitas Peternakan Ayam Ras Petelur Pada UD BS (BIYASE) Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

Rinto., dkk. Analisis Komputasi Pendapatan...

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

ANALISA PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI DESA UJUNG BARU KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

BAB III MATERI DAN METODE

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Department of Business Adminstration Brawijaya University

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

J. Agroland 22 (2) : 61 69, Agustus, 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR CV. MENARA DI KOTA PALU Break event Point Analysis of effort Ranch Broiler on Cv. Menara in the Palu City Al Alamsyar ¹ ), Abdul Muis² ), Sulaeman 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, Email : aalasmsyar@yahoo.co.id 2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, Email : abdulmuis.oke11@gmail.com, Email : cha_cha_jie@yahoo.co.id ABSTRACT This study aimed to determine therevenue and break-even point obtained by laying chicken farm of CV. Menara and as well asthe margin of safety that should be achieved in order to keep the business profitable. Primary and secondary data was collected on June till Agustus 2014. The primary datawas determined by observation and interview tofour respondentsusing quistionniare tools. The secondary data was references obtained from related institution. The data was analyzed using qualitative, break-even point and margin of safety analysis.the results show that the break-even point of CV Menara was reached at 13,539egg sales at the price of IDR 31,000 rack -1.mThe eggs were produced by 40,000 chickens with the total production cost was IDR. 730,919,167 and the revenue wasidr 806.000.000. In June 2014,the revenue of the farm was above the break-even point. The value of margin of safety was 48%. Meanwhile, in July 2014, the break-even point of the farm was reached at 9,430 egg sales at the price ofidr 34,000 rack -1 produced by 40,000 chickens with the total production cost of IDR 730,519,167 and revenues of IDR 870,400,000. The value of margin of safety on the farm in July was 63 %. Key Words : Analysis Break-even Point, Broiler Laying, Margin of Safety. PENDAHULUAN Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan sektor pertanian dalam arti luas yang bertujuan untuk pemenuhan pangan dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggalakkan pembangunan pertanian dengan sistem agribisnis yang berbasis peternakan dimana pembangunan dengan sistem agribisnis ini diharapkan dapat meningkatkan populasi, produktifitas, kualitas, pemasaran dan efisiensi usaha ternak, baik yang dikelola secara mandiri maupun secara kemitraan. Pengembangan usaha ternak ayam ras petelur di Indonesia memiliki prospek bisnis menguntungkan, karena permintaan selalu bertambah (Cahyono, 1998). Hal tersebut dapat berlangsung bila kondisi perekonomian berjalan normal. Lain halnya bila secara makro terjadi perubahan-perubahan secara ekonomi yang membuat berubahnya pasar yang akan mempengaruhi permodalan, produksi dan pemasaran hasil ternak. Skala usaha merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pendapatan dalam usaha peternakan ayam ras petelur. Skala usaha dapat berpengaruh terhadap pendapatan, semakin besar skala usaha semakin besar pula pendapatan yang diperoleh dalam usaha peternakan, sehingga pendapatan mereka bertambah dan efisiensi 61

usaha dapat ditingkatkan dengan baik (Daniel, 2002). Kota Palu sebagai salah satu daerah otonom memiliki berbagai sumber daya yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan utama dari pembangunan ekonomi, yaitu meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah agar kesejahteraan masyarakat lebih merata. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, pemerintah harus mampu mengembangkan sektor perekonomian yang potensial agar berkembang sebagai sektor unggulan. Dengan harapan bahwa sektor tersebut mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian, selain memiliki nilai efisiensi yang tinggi sebagai usaha ekonomi yang produktif (Yunus, 2009). Produksi telur ayam kampung dan telur itik di sulawesi tengah cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berbeda dengan telur ayam ras yang jumlah produksinya cenderung mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2008 produksi telur ayam ras sebesar 4.403,51 ton dan meningkat pada tahun 2009 sebesar 4.706,12 ton. Pada tahun 2010 produksi telur ayam ras mengalami penurunan menjadi 4.4445,10 ton dan mengalami peningkatan ditahun 2011 menjadi 5.297,26 serta kembali mengalami penurunan ditahun 2012 menjadi 5.216,41 (Dinas Peternakan Sulawesi Tengah, 2013). Produksi telur ayam diberbagai kabupaten/kota di Sulawesi tengah berbeda - beda. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh populasi penduduk disetiap daerah berbedabeda yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi telur unggas. Faktor lainnya bisa jadi nilai keuntungan dari investasi peternakan telur unggas yang cenderung kecil di kabupaten-kabupaten yang masih memiliki populasi penduduk yang kecil. Kota Palu merupakan salah satu sentra produksi telur ayam di Sulawesi Tengah. Hal ini sangat dimungkinkan melihat letaknya yang sangat strategis, dan merupakan ibu Kota Sulawesi Tengah yang dimana penduduknya terbannyak dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan protein hewani yang berasal dari daging ayam. Adapun sebaran peternak ayam ras petelur di kota Palu terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukan bahwa produksi telur ayam di berbagai peternakan yang ada di Kota Palu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh populasi hewan ternak yang dimilki oleh setiap peternakan berbeda-beda sesuai dengan kemampuan pembiayaan usahanya. Pada Tabel 1 terlihat pula bahwa CV. Menara memilki produksi tertinggi dengan rata-rata 36.000 butir telur perharinya. Peternakan di Kota Palu diarahkan untuk mewujudkan kondisi peternakan maju, efisiensi dan tangguh. Kondisi tersebut dicirikan dengan tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kemampuan menyesuaikan pola dan struktur produksi dengan permintaan pasar serta kemampuan untuk pembangunan wilayah, memberikan kesempatan kerja, pendapatan dan perbaikan taraf hidup serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Para peternak di daerah ini menjadikan usaha peternakannya sebagai usaha pokok dan juga sebagai cabang usaha dalam rangka menambah penghasilan keluarga. Analisis Titik Pulang Pokok digunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi seluruh pelaku usaha baik itu usaha kecil maupun usaha besar. Sekalipun sebagai acuan untuk menganalisa besaran keuntungan maupun kerugian dalam kegiatan produksi pada saat itu maupun pada saat yang akan datang. Begitu halnya dengan CV. Menara yang merupakan usaha peternakan ayam ras petelur terbesar di kota Palu juga memerlukan informasi besaran kerugian maupun keutungan yang didapatkan dengan perbandingan antara total penerimaan yang diperoleh dengan besaran pengeluaran biaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar penerimaan, titik pulang pokok dan margin of safety. 62

Tabel 1. Produksi Peternakan Ayam Ras Petelur di Kota Palu Maret 2014 No Nama Usaha Produksi Telur/Hari Jumlah Ternak (ekor) Alamat 1 Sinar Belawa 6.900 Butir 10.000 Pengawu 2 Lukman Telur 120 Butir 1.500 Pengawu 3 Lamise 1.050 Butir 1.300 Pengawu 4 Ilham Mandiri 6.000 Butir 9.000 Pengawu 5 Cahaya Teteaji 2.100 Butir 3.000 Pengawu 6 Nur Abadi 5.100 Butir 6.000 Pengawu 7 Mutiara Telur 3.600 Butir 4.000 Pengawu 8 Empat Saudara 120 Butir 1.250 Pengawu 9 Resky Telur 3.600 Butir 4.000 Pengawu 10 Nami Telur 4.500 Butir 7.000 Pengawu 11 Anugrah Telur 4.800 Butir 14.000 Pengawu 12 Mutiara Telur 8.700 Butir 15.000 Pengawu 13 Berkah Telur 1.800 Butir 2.000 Pengawu 14 Sul Telur 120 Butir 450 Pengawu 15 Darmin Telr 84 Butir 200 Duyu 16 Kasim Telur 4.500 Butir 1.500 Duyu 17 Arham Jaya Telur 1.500 Butir 3.000 Duyu 18 Ari Telur 3.600 Butir 4.000 Duyu 19 Saban Jaya 1.800 Butir 2.000 Duyu 20 CV Menara 36.000 Butir 40.000 Tondo 21 Darwan Telur 3.000 Butir 5.000 Petobo 22 Kandang Barokah 4.500 Butir 10.000 Petobo 23 Kandang Purnama 9.000 Butir 10.000 Petobo 24 Hi Samir 15.000 Butir 15.000 Lasoani Total 127.494 Butir 173.250 Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu, 2014 BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada yang terletak di Jalan Watutella Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling) dengan pertimbangan bahwa CV. Menara merupakan penghasil telur ayam dengan produksi terbesar yang ada di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yakni Bulan Juni sampai dengan Bulan Agustus 2014. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sengaja (Purposive) dengan mewawancarai secara langsung kepada 1 orang pimpinan/pemilik usaha Peternakan, 1 orang general manajer perusahaan, 1 orang menejer peternakan dan 1 orang karyawan sebagai tenaga kerja bagian produksi. Jadi, jumlah keseluruhan responden sebanyak 4 orang dengan pertimbangan bahwa para responden sangat berkompeten untuk memberikan informasi mengenai usahanya serta mengetahui besaran pengeluaran dan penerimaan perusahaan Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari atas primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara secara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan (Questionaire) yang sesuai dengan tujuan penelitian, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi terkait seperti perpustakaan, Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi tengah, Badan Pusat Statistik Kota Palu, serta Internet. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif 63

digunakan untuk mengetahui gambaran umum dan menjelaskan mengenai biaya dan penerimaan perusahaan di lokasi penelitian yang diuraian secara deskriptif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis Titik Pulang Pokok dan Analisis Margin of Safety. Analisis titik pulang pokok yang dikemukakan oleh Ahyari (1986), yang secara matematis dijabarkan sebagai berikut: TR TC TR P x Q TC TFC + TVC TFC Q (P AVC) QP QAVC AVC TVC Q Maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi : P x Q TFC + (AVC x Q) P x Q (AVC x Q) TFC Q (P AVC) TFC Sehingga diperoleh rumus impas unit produksi sebagai berikut: Q TFC P AVC Keterangan : TR Total penerimaan (total revenue) (Rp) TC Total biaya (total cost) (Rp) TFC Total biaya tetap (fixed cost) (Rp) TVC Total biaya variabel (variabel cost) (Rp) AVC Rata-rata biaya variabel (Average variabel cost) (Rp) P Harga jual per unit (Rp) Q Total Produksi dalam usaha (unit) Perhitungan Margin of Safety berdasarkan data penerimaan, jumlah produksi dan titik pulang pokok perusahaan peternakan ayam ras petelus CV. MENARA dapat dihitung setiap bulannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Margin of Safety (MoS) penjuaan aktual - penjualan impas Rasio Margin of Safety (RMoS) Margin of Safety (MoS ) Penjualan Aktual x 100% HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum CV. Menara. Usaha merupakan salah satu usaha peternakan penghasil telur yang terdapat di Kota Palu. CV. Menara bergerak dibidang agribisnis peternakan dan merupakan peternakan penghasil telur terbesar di Kota Palu. Usaha ini didirikan sejak tahun 2001 pada bulan mei oleh Bapak Steven. Awal usaha peternakan ayam ras petelur dimulai dengan 1 kandang poduksi dengan jumlah 2.500 ekor ayam dengan produksi 1.200 rak telur setiap bulannya. Setelah berjalan beberapa waktu, kemudian dengan kegigihan dalam pengolahan perusahaan akhirnya perusahaan ini berhasil dan berkembang pesat. Saat ini perusahaan ini telah mempekerjakan 65 orang tenaga kerja baik yang ada di lokasi peternakan maupun kantor perusahaan itu sendiri. Perusahaan ini memiliki 2 gudang yaitu gudang pengolahan pakan dan penyimpanan pakan ternak dengan volume gudang yang mampu menampung masing-masing 100 ton pakan ternak. Selain itu perusahaan ini memiliki 21 kandang produksi yang menampung lebih dari 40.000 ayam ras petelur dan 6 kandang budidaya bibit ayam petelur sebanyak 12.000 ekor sehingga menjadikan perusahaan ini sebagai penghasil ayam ras petelur terbesar di kota Palu. Penerimaan CV. Menara. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dari produksi yang bersangkutan. Semakin banyak produk yang dijual, maka semakin besar pula penerimaan yang akan diperoleh. total penerimaan diperoleh dari produksi dikalikan dengan harga produksi. Dimana pada Bulan Juni produksi sebesar 26.000 rak telur dikalikan dengan harga produksi Rp 31.000 /rak, sehingga menghasilkan Rp 806.000.000. Pada Bulan Juli produksi sebesar 25.600 rak telur dikalikan dengan harga produksi sebesar Rp 34.000/rak sehingga menghasilkan 64

sebesar Rp. 870.400.000. Dapat disimpulkan bahwa pada Bulan Juli mengalami kenaikan sebesar Rp. 64.400.000 dari bulan sebelumnya. Walaupun terjadi penurunan produksi dari bulan sebelumnya namun karena adanya kenaikan harga telur dipasaran peraknya yang dipengaruhi kenaikan harga bahan pokok pada bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Total penerimaan usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara periode bulan Juni dan Juli 2014 sebesar Rp 1.676.400.000. Biaya Produksi. Biaya produksi pada Menara meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya penyusutan, pajak, gaji/upah untuk karyawan dan uang keamanan. Adapun biaya variabel meliputi biaya pakan ternak, biaya operasional, dan biaya/upah tenaga kerja langsung. Rincian mengenai biaya produksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tetap walaupun hasil produksinya berubah sampai batas tertentu. Termasuk dalam biaya tetap adalah biaya sewa lahan, pembuatan kandang, pembelian peralatan, dan pajak. Jumlah biaya tetap usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan Juni sebesar Rp. 81.579.167, begitu halnya pada Bulan Juli biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp. 81.579.167. Biaya tetap yang meliputi dalam usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara yaitu penyusutan alat, pajak, serta biaya keamanan. Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah jika hasil produksinya berubah. Termasuk dalam biaya variabel adalah biaya pembelian bibit, biaya pakan, biaya obat-obatan dan tenaga kerja. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Menara pada Bulan Juni sebesar Rp. 649.340.000, sedangkan pada Bulan Juli yaitu sebesar Rp. 648.940.000, Biaya variabel yang digunakan meliputi biayabiaya pakan ternak, vitamin ternak, vaksin ternak, listrik, air, telepon serta biaya operasional dan penggunaan Rak telur. Mengakumulasi angka-angka pada total biaya tetap dan total biaya variabel, dapat diperoleh total biaya produksi. Jadi, total biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh Menara dalam kegiatan produksinya pada Bulan Juni secara keseluruhan adalah Rp. 730.919.167, sedangkan pada Bulan Juli secara keseluruhan adalah Rp. 730.519.167. Pendapatan CV. Menara. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dan semua total biaya, dimana penerimaan adalah perkalian antara produksi dan harga jual. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pendapatan adalah harga produksi, semakin tinggi harga produksi maka pendapatan akan semakin tinggi pula pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya pendapatan usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara terlihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa total pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya dalam suatu proses produksi. Pendapatan pada Bulan Juni adalah sebesar Rp. 75.080.833 sedangkan pada Bulan Juli pendapatan sebesar Rp. 139.880.833. Jumlah total pendapatan sebesar Rp. 214.961.666. Jadi terlihat bahwa pada Bulan Juli mengalami kenaikan pendapatan sebesar Rp. 64.800.000. Hal ini dikarenakan kenaikan penerimaan pada bulan Juli seperti yang dijelaskan sebelumnya pada Tabel 2. Analisis Titik Pulang Pokok CV. Menara. Analisis titik pulang pokok merupakan alat analisis untuk mengetahui apakah produksi yang dibuat perusahaan mendatangkan keuntungan atau justru merugikan. Keadaan pulang pokok adalah keadaan produksi atau penjualan perusahaan dimana jumlah penerimaan sama besarnya dengan jumlah pengeluaran (biaya). Dengan kata lain perusahaan tidak mendapatkan laba tetapi juga tidak menderita rugi atau pada saat penerimaan (TR) sama dengan biaya total (TC). 65

Tabel 2. Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur CV. Menara Periode Juni-Juli 2014 No Bulan Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) 1 Juni 806.000.000 730.919.167 75.080.833 2 Juli 870.400.000 730.519.167 139.880.833 Total 1.676.400.000 1.461.438.334 214.961.666 Sumber: Data primer setelah diolah, 2013. Adapun perhitungan analisis titik pulang pokok pada usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara selama pada bulan Juni dan Juli 2014 diperoleh perhitungan sebagai berikut: 1. Perhitungan titik pulang pokok peternakan pada Bulan Juni 2014. AVC TVC Q AVC 649.340.000 26.000 AVC Rp 24.974,62 a) Volume produksi pada titik pulang pokok dihitung sebagai berikut : Q TFC P AVC 81.579.167 31.000 24.974,62 81.579.167 6.025,38 13.539 rak telur Jadi, volume penjualan pada titik pulang pokok telur ayam pada Bulan Juni sebesar 13.539 rak telur. b) Penerimaan pada posisi titik pulang pokok dihitung sebagai berikut : TR P. Q 31.000 x 13.539,26 Rp. 419.717.060 Jadi, penerimaan pada posisi titik pulang pokok dalam satuan rupiah adalah Rp. 419.717.060. Gambar 1 menunjukkan bahwa titik pulang pokok peternakan CV. Menara pada Bulan Junii berada pada titik perpotongan antara garis TC dengan garis TR, dimana volume produksi pada titik pulang pokok (BEP Unit) sejumlah 13.539 rak telur dan penerimaan yang diperoleh pada titik pulang pokok (BEP Rupiah) sebesar Rp. 419.717.060. Jadi, untuk Bulan Juni Menara telah beroperasi pada daerah yang menguntungkan, karena dengan volume produksi setelah titik pulang pokok sebanyak 26.000 rak telur yang dihasilkan dari 40.000 ekor ayam dengan harga Rp. 31.000 maka Menara memperoleh keuntungan sebesar Rp. 75.080.833. 2. Perhitungan titik pulang pokok usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan Juli 2014. TVC AVC Q 648.940.000 25.600 Rp. 25.349,22 a) Volume produksi pada titik pulang pokok dihitung sebagai berikut : Q TFC P AVC 81.579.167 34.000 25.349,22 81.579.167 8.650,78 9.430 rak telur Jadi, volume penjualan pada titik pulang pokok untuk usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan Juli adalah 9.430 rak telur. b) Penerimaan pada posisi titik pulang pokok dihitung sebagai berikut : TR P. Q 34.000 x 9.430,27 Rp. 320.629.085 Jadi, penerimaan pada posisi titik pulang pokok dalam satuan rupiah adalah Rp. 320.629.085, jelasnya terlihat pada Gambar 5. Gambar 2 menunjukkan bahwa titik pulang pokok usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan Juli berada pada titik perpotongan antara garis TC dengan garis TR, dimana volume produksi pada titik pulang pokok (BEP Unit) 66

berjumlah 9.430,27 rak telur dan penerimaan yang diperoleh pada titik pulang pokok (BEP Rupiah) sebesar Rp. 320.629.085. Jadi, untuk Bulan Juli usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara telah beroperasi pada daerah yang menguntungkan, karena dengan volume produksi sesudah titik pulang pokok sebanyak 25.600 rak telur yang dihasilkan dari 40.000 ekor ayam dengan harga 34.000 perak, maka usaha memperoleh keuntungan sebesar Rp. 139.880.833. Margin Of Safety (MoS). Perhitungan MoS per bulan didasarkan atas data penerimaan, jumlah produksi dan titik pulang pokok Menara. Perhitungan MoS untuk produk dapat dihitung sebagai berikut : 1. Perhitungan Margin of Safety untuk Bulan Juni 2014 Margin of Safety Penjualan Aktual Penjualan Impas 806.000.000 419.717.060 386.282.940 Rp P Rasio Margin of Safety 806.000.000 TR 730.919.167 TC Margin of Safety (MoS ) Jadi, Margin of Safety dalam usaha pada Bulan Juni sebesar 48%. Artinya, penjualan telur pada usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara harus dipertahankan jangan sampai turun kurang dari Rasio Margin of Safety. Apabila penjualan turun lebih kecil dari 48% maka usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara menderita kerugian. Perhitungan Margin of Safety untuk Bulan Juli 2014 Margin of Safety Laba Penjualan Aktual 386.282.940 806.000.000 x 100% 47,92 48% x 100% Penjualan Aktual Penjualan Impas 870.400.000 320.629.085 549.770.915 419.717.060 TPP 81.579.167 Rugi TFC 0 13.539 25.600 Q Gambar 1. Grafik Titik Pulang Pokok Usaha Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur CV. Menara pada bulan Juni 67

P 870.400.000 TR 730.519.167 Laba TC 320.629.085 TPP 81.579.167 Rugi TFC 0 9.430 25.400 Q Gambar 2. Grafik Titik Pulang Pokok Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur CV. Menara Untuk Bulan Juli. Rasio Margin of Safety Margin of Safety (MoS ) Penjualan Aktual 549.770915 x 100% 870.770.915 63,14 63% Jadi, Margin of Safety dalam usaha Menara pada Bulan Juli sebesar 63%. Artinya, penjualan telur usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan Juli harus dipertahankan jangan sampai turun lebih kecil dari Rasio Margin of Safety. Apabila penjualan turun lebih kecil dari 63% maka usaha peternakan ayam ras petelur CV. Menara menderita kerugian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan x 100 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka disimpulkan sebagai berikut : Analisis titik pulang pokok usaha pada Bulan Juni tercapai pada saat penjualan telur sebanyak 13.539 rak telur dengan harga sebesar Rp 31.000/rak dengan total biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 730.919.167 dan penerimaan Rp 806.000.000. usaha peternakan pada Bulan Juni berada diatas titik pulang pokok. Nilai Margin of Safety pada usaha peternakan ini sebesar 48%. Analisis titik pulang pokok usaha pada Bulan Juli tercapai pada penjualan sebanyak 9.430,27 rak telur dengan harga Rp. 34.000/rak dan total biaya produksi sebesar Rp. 730.519.167 dan penerimaan Rp. 870.400.000. Pada Bulan Juli usaha peternakan berada diatas titik pulang pokok, itu artinya perusahaan mendapatkan keuntungan dan tidak menderita kerugian. Sementara itu nilai Margin of Safety pada usaha peternakan ini. Pada Bulan Juli sebesar 63%. 68

Saran Melalui penelitian ini, diharapkan agar Menara dapat mempertahankan produksinya dengan mempertimbangkan harga dipasaran dan menekan biaya-biaya atau pengeluaran yang tidak perlu agar keuntungan yang didapatkan lebih besar lagi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, 2012. Statistik Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah. Sumber www.bpssulteng.go.id, Diakses 26 April 2014. Cahyono, B., 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius, Yogyakarta. Daniel, M., 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. Dinas Peternakan, 2013. Buku Statistik Peternakan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Daerah Sulawesi Tengah, Palu. Yunus R, 2009 Analiis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraaan dan Mandiri DI Kota palu Provinsi Suawessi Tengah. Tesis Program Pascasarjan Universitas Diponegoro, Semarang (Tidak dipublikasikan). 69