2/1. NoMoR /&T TAHUN 2oT3 PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PBNBRAPAN TEKNOLOGI TENTANG PEDOMAN PELAPORAN GRATIFIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

~ 1 ~ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-U

BSN. Pengendalian Gratifikasi. Sistem.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No.69 2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 31 Tahun L999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran

PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS II SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS H PEDOMAN PENANGANAN GRATO7KASIDILINGKUNGAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK.10 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

2016, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 27 Tahun 2016 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi (Lembaran A. UMUM B, DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 Tahun 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KEMENDAGRI. Gratifikasi. Unit Pengendalian.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER -05/MBU/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. a. Melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal;

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 044 TAHUN 2015 TENTANG

Nomor : 992 /BAN-PT/AK/ Februari 2017 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI UNTUK KITA SEMUA Memahami Gratifikasi

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Nomor : 995/BAN-PT/AK/2017 Jakarta, 21 Februari 2017 Lampiran : 1(satu) berkas : Kode Etik Asesor

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

P e d o m a n. Pengendalian Gratifikasi

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 16

2 Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gratifikasi. Suap, Pungli. Hukum positif Jenis-jenis korupsi (UU No. 31 Th 1999 jo. UU No. 20 Th 2001) 4/17/2013. Janji/ suap.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG

GUBERNURLAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

2017, No Keluarga Berencana Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dar

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/Permentan/OT.140/7/2014 Ccccccccc TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH

dan nepotisme di lingkungan Kementerian masih terdapat kekurangan dan belum dapat c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SUMATERA BARAT

SURAT - EDARAN NOMOR : SE 30 TAHUU 2017 TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 90 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

P E N A N G A N A N G R A T I F I K A S I. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Daftar Isi. 2. Tujuan. 5. Bab III. BATASAN GRATIFIKASI Batasan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan 10

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

538 KOMPILASI KETENTUAN PIDANA DI LUAR KUHP

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

Gratifikasi dilarang karena dapat mendorong Insan PTC

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG LARANGAN MENERIMA/MEMBERI ATAU GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MEDAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. HALEYORA POWER BAB I

BERITA NEGARA. No.665, 2016 KEMENPU-PR. Pengendalian Gratifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

Transkripsi:

2/1 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI I E pprl PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PBNBRAPAN TEKNOLOGI NoMoR /&T TAHUN 2oT3 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN GRATIFIKASI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA Menimbang: a. BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAP'AN TEKNOLOGI, bahwa dalam rangka pelaksanaan pasal L6 undang- Undang Nomor 30 Tahun 2oo2 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, perlu menetapkan peraturan Kepala Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi tentang Pedoman Pelaporan Gratifikasi di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; Mengingat : 1. undang-undang Nomor 31 Tahun rggg tentang Pemberantaasan Tindak pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun rg99 Nomor r4o, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3gr4) sudah diubah terakhir dengan undang-undang Nom or 20 rahun 2oor tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 2oo1 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a 150); 2. Undang...

-2-2. 3. 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantaasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor I37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a25o); Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2OO1 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2Ol3; Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2OOL tentang Unit Organisasi dan Tugas Bselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2QI3; 5. Keputusan Presiden Nomor I44 lm, Tahun 2008; 6. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor L7O lkp IKAIBPPT/VI I 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TENTANG PEDOMAN PELAPORAN GRATIFIKASI DI LIT.ICXUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI. Pasal 1...

-J- Pasal 1 Pedoman Pelaporan Gratifikasi di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sebagaimana dimaksud dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 2 Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi baik yang menjabat sebagai Struktural maupun Fungsional dalam hal terjadi gratifikasi. Pasal 3 Bagi setiap Pegawai Negeri Sipit di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi baik yang menjabat Struktural maupun Fungsional wajib tunduk dan patuh kepada peraturan ini. Pasal 4 Bagi Setiap Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi baik yang menjabat Struktural maupun Fungsional yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan ini akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 5 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal O Juli 2AI3." KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PBNBRAPAN TEKNOLOGI, MARZAN AZIZ ISKANDAR

LAMPIRAN PERATURAN KBPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TQKNOLOGT NOMOR orfahun 2013 TBNTANG PEDOMAN PBLAPORAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PBNBRAPAN TEKNOLOGI \ PEDOMAN PELAPORAN GRATIFIKASI BADAN PEKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BAB I UMUM 1. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pegawai Negeri Sipil BPPT tidak terlepas dari hubungan dan interaksi antara para pihak baik internal maupun eksternal dengan berpegang pada etika dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Gouernment Gouernance); 2. Terkait dengan pelayanan masyarakat dan hubungan kerja, maka hal Yang mungkin dapat terjadi adanya penerimaan yang dapat dikategorikan sebagai penerimaan gratifikasi, dari pihak lain dalam pelaksanaaan kegiatan kerja sehari-hari; 3. Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan acuan bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil BPPT dalam menyampaikan pelaporan gratifikasi; j 4. Ruang lingkup pedoman ini adalah mengatur mekanisme pelaporan gratifikasi di lingkqngan BPPT; BAB II...

-2- BAB II LANDASAN PENYUSUNAN BPPT dalaqn menyusun Pedoman Pelaporan Gratifikasi ini dilandasi oleh sikap berikut: 1. Selalu mengutamakan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahkan norma-norma yang berlaku pada masyarakat dimana lembaga beroperasi. 2. Senantiasa berupaya menghindari Gratifikasi; Korupsi, Kolusi maupun Nepotisme (KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan lembaga di atas kepentingan pribadi, keluargd, kelompok ataupun golongan (BPW first). 3. Selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta keadilan dalam mengelola lembaga. 4. Selalu berusaha untuk menjalankan program/kegiatan berdasarkan Tata Kelola dan Tata Laksan a (business process) dan Pedoman Perilaku (kode etik) yang berlaku di BPPT. BAB III PENGERTIAN 1. Pegawai Negeri Sipil BPPT yang selanjutnya disebut PNS BPPT adalah 'setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bekerja pada BPPT; 2. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian.uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cumacuma, dan fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik (sesuai penjelasan pasal 12 d ayat 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001). Adapun...

- j - Adapun Gratifikasi yang tidak perlu dilaporkan adalah gratifikasi dalam hal: a. dipero[eh dari hadiah langsunglundian, diskonf rabat, uoucher, point rewards, atau souvenir yang berlaku secara umum dengan kedinasan; dan tidak terkait b. diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis (kejuaraan/perlombaan/kompetisi) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan; c. diperoleh dari keuntungan/ bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan; d. diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan yang tidak terkait dengan tupoksi dari pegawai negeri atau penyelenggara negara, tidak melanggar konflik kepentingan dan kode etik pegawai, dan dengan ijin tertulis dari atasan langsung; e. diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; f. diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan ' lurus satu derajat atau dalam garis keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak mempunyai gratifikasi; konflik kepentingan dengan penerima g. diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga sebagaimana pada huruf f dan g terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagamaanladat/tradisi.dan bukan dari pihakpihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; h. diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; i diperoleh...

-4- i. diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang berlaku secara umum berupa seminar klfs, sertifikat dan plakat/ cinderamata; dan j. diperoleh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidanganlsajian umum. ljarrrwan berupa makanan dan minuman yang berlaku BAB IV PBLAPOR YANG WAJIB MELAPORKAN GRATIFIKASI Pelapor adalah Pegawai Negeri BPPT baik sebagai pejabat struktural (eselon tr, eselon II, eselon III, dan eselon IV), pejabat fungsional tertentu, pejabat fungsional umum, yang bekerja di Iingkungan BPPT yang menerima gratifikasi. BAB V SISTEM PELAPORAN GRATIFIKASI 1. Setiap PNS BPFrI yang menerima gratifikasi, wajib melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dengan mengisi formulir pelaporan gratifikasi dari Komisi Pernberantasan Korupsi yang disediakan oleh Tim Koordinasi Pelaporan Gratifikasi (sesuai Pasal L6 Undang-undang Nomor 30 ' Tahun 2OO2) yang dibentuk pada masing-masing unit kerja eselon I di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan Keputusan Kepala BPPT; 2. Formulir pelaporan gratifikasi yang telah diisi sebagaimana dimaksud pada bab V butir I disampaikan melalui Tim Koordinasi Pelaporan Gratifikasi paling lambat 5 (lima) hari kerja telhitung sejak gratifikasi diterima; 3. Tim Koordinasi Pelaporan Gratifikasi menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada bab V butir 2 kepada Direktorat Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya pelaporan dari pelapor dan ditembuskan ke Inspektorat sebagai Unit Pengendali Gratifikasi; 4. Laporan...

-5-4. Laporan yang disampaikan lebih dari 5 ( lima) hari terhitung sejak gratifikasi diterima harus disampaikan langsung oleh yang bersangkuan ke Komisi Pemberantasan Korupsi; BAB VI SANKSI Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang tidak melaporkan penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dapat diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling larna 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sesuai pasal 12 B ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO I Undang-undang Nomor 31 Tahun Pidana Korupsi. BAB VII PENUTUP tentang Perubahan atas 1999 tentang Pemberantasan Tindak 1. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Tim Koordinasi Pelaporan Gratifikasi dapat membentuk dan mengangkat Tim Kesekretariatan. 2'. Pedoman ini agar disosialisasikan dengan sebaik-baiknya oleh Inspektorat kepada seluruh Pejabat Strujtural maupun Fungsional di Lingkungan BPFrf. 3. Pedoman ini agar dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh Pejabat Struktural maupun Fungsional di lingkungan BPPT. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal O Juli 2Ol3 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGIT ISKANDAR