1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi (Lembaran A. UMUM B, DASAR HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BSN. Pengendalian Gratifikasi. Sistem.

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

~ 1 ~ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

2 Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-U

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS II SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS H PEDOMAN PENANGANAN GRATO7KASIDILINGKUNGAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B BAB I PENDAHULUAN

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

2015, No.69 2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK.10 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang P

2015, No Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 Tahun 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER -05/MBU/2014 TENTANG

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENDAGRI. Gratifikasi. Unit Pengendalian.

Nomor : 992 /BAN-PT/AK/ Februari 2017 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 27 Tahun 2016 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 31 Tahun L999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

P e d o m a n. Pengendalian Gratifikasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2015

2 Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersi

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 044 TAHUN 2015 TENTANG

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA

2017, No Keluarga Berencana Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dar

Nomor : 995/BAN-PT/AK/2017 Jakarta, 21 Februari 2017 Lampiran : 1(satu) berkas : Kode Etik Asesor

2/1. NoMoR /&T TAHUN 2oT3 PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PBNBRAPAN TEKNOLOGI TENTANG PEDOMAN PELAPORAN GRATIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 16

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. a. Melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang P

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI UNTUK KITA SEMUA Memahami Gratifikasi

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Gratifikasi. Suap, Pungli. Hukum positif Jenis-jenis korupsi (UU No. 31 Th 1999 jo. UU No. 20 Th 2001) 4/17/2013. Janji/ suap.

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

SURAT - EDARAN NOMOR : SE 30 TAHUU 2017 TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Gratifikasi dilarang karena dapat mendorong Insan PTC

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 90 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG

GUBERNURLAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/Permentan/OT.140/7/2014 Ccccccccc TENTANG

TRANSAKSIKEUANGAN NOMOR 19 TAHUN 2017 UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI TANDA TERIMA LAPORAN GRATIFIKASI

dan nepotisme di lingkungan Kementerian masih terdapat kekurangan dan belum dapat c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2017, No Mengingat : 1. Undang- U n d a n g N o m o r 2 8 T a h u n t e n t a n g Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Ko

Daftar Isi. 2. Tujuan. 5. Bab III. BATASAN GRATIFIKASI Batasan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan 10

PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH

Gencarkan Promosi ITS ke Seluruh Indonesia

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 19.a TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 22. TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.665, 2016 KEMENPU-PR. Pengendalian Gratifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2O15 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI PADA KEMENTERIAN AGAMA

2 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Ta

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

MEMAHAMI GRATIFIKASI Apa yang dimaksud Gratifikasi? Peraturan apa yang mewajibkan pelaporan Gratifikasi?

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PERMEN-KP/2014 TENTANG

Transkripsi:

Kepada Yth.: 1. Para Pejabat Eselon l; 2. Pal.a Pejabal Eselon ll; di Kementerian Pekerjaan Umum A. UMUM Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana (orupsi sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2001 telah menyatakan bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai aparatur sipil negara atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila berhubungan dengan jabatannya atau berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. untuk menunjang komitmen Kementerian Pekerjaan umum dalam menerapkan pengendalian gratifikasi guna mendukung upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Kementerlan Pekerjaan Umum, perlu ditingkatkan usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi Sesuai Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2001, dan untuk pelaksanaanya perlu disusun suatu mekanisme pelaporan pengendalian gratiflkasi bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini B, DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi (Lembaran Negara Nomor 140 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3874) sebagdimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 201 1, 2, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur sipil Negara (Lembaran Negara Nomor 6 Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494): 3. lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

lnstruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan.pemberantasan Korupsi Tahun 2014; Peraturan Menteri Nomor 21lPRf lml2008 tentang Pedoman Operasjonalisasi Wilayah Bebas Korupsi di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum; Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi No. 8.143/01-13/0112013 petihal Hrmbauan Terkait Gratifikasi. C MAKSUD DAN TUJUAN Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Unit Organisasi. Eselon I dan Unit Kerja Eselon ll pada Kementerian Pekerjaan Umum dalam pengendalian gratifikasi. Surat Edaran ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang berintegritas dan bebas korupsi di Kementerian Pekerjaan Umum D, RUANG LINGKUP Lingkup Surat Edaran Menteri ini meliputi pengertian serta tata cara pelaporan gratifikasi. E. PENGERTIAN DAN PELAPORAN GRATIFIKASI 1 Yang dimaksud gratifikasi dalam Surat Edaran ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Surat Edaran ini adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja di Kementerian Pekerjaan Umum. Gratifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang diterima oleh Pegawai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Peke4aan Umum wajib dilaporkan dengan mekanisme pelaporan sebagai berikut: 3.1 Mengisi formllir pelaporan gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagaimana terlampir. 3 2 Memasukkan formulir yang telah diisi ke dalam Drop Box Pelaporan Gratiflkasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditempatkan di Kantor lnspektorat Jenderal Kementerlan Pekerjaan Umum, Gedung Kementerian Pekerjaan Umum lantai 14 selambat-lambatnya 30 hari sejak gratifikasi diterima.

4. Gratifikasi yang tidak perlu dilaporkan: 4.'l Ucapan terima kasih pada resepsi pernikahan, kelahiran, akikah, khitanan dan potong gigi atau upacara adauagama lainnya dengan nilai maksimal 1 (satu) juta rupiah, dengan total pemberian paling banyak 1 (satu) juta dalam 1(satu) tahun dari pemberi yang sama. 4.2 Bantuan bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara termasuk keluarganya yang meninggal dunia atau sakit yang memerlukan rawat inap dengan nilai tak terbatas. 4.3 Apabila merupakan hadiah atau undian yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan, yaitu: a. diperoleh dari hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, point rewards, alau souvenir yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan; b. diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis (kejuaraan/perlombaan/kompetisi) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan; 4.4 Apab,la diperoleh atas usaha atau profesi di luar kedinasan, yaitu: a. diperoleh dari keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan: b diperoleh dari kompensasi atas profesi di luar kedinasan, yang tidak terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari Pegawai Aparatur Sipil Negara, tidak melanggar konflik kepentingan dan kode etik pegawai, dan dengan ijin tertulis dari atasan langsung; 4.5 Apabila diperoleh dari hubungan keluarga sedarah atau semenda dan merupakan hadiah dalam acara atau kegiatan keluarga, dengan ketentuan: a. diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; b. diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat atau dalam garis keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima grdtifixasi; c. diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga sebagaimana pada butir 4.5a dan 4.5b diatas terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagam aantadal tradisi dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; 4.6 Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyat konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi;

4.7 Apabila diperoleh dalam kegiatan alau acata resmi kedinasan yang berlaku secara umum, yaitu: a. diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang berlaku secara umum berupa seminar kits, sertiflkat dan plakaucinderamata; dan b. diperoleh dati acata resmi kedinasan dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan berupa makanan dan minuman yang berlaku umum. c. ketentuan butit 4.7a dan butir 4.7b di atas tidak melebihi Standar Biaya Umum (SBU) apabila dibiayai oleh APBN. 4.8 Pemberian sesama Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi jabatan dan ulang tahrh yang tidak dalam bentuk uang paling banyak senilai Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per pemberian per orang dengan total pemberian Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam satu tahun dari pemberi yang sama. F. PENUTUP Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Demikian, atas perhatian Saudara kami sampaikan terima kasih. UMUM, Tembusan disampaikan keoada Yth: 1. Presiden Republik lndonesia; 2. Kelua Komisi Pembe'rantasan Korupsi.

Kakek - Nenek Ayah Mertua samping 1 Kakak lpar samping rawah 1' Anak bawah 1' bawah Cucu Cucu bawah 2" Cucu bawah 2' Keterangan: _: _ - - 1' _ -r: Satu derajat 2' : Dua derajat Hubungan keluarga sedarah Hubungan keluarga semenda

Penjelasan butir 4.5 Surat Edaran Gratifikasi dikaitkan dengan diagram hubungan keluarga sedarah dan semenda* : 1. Hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat: Hubungan antara A dengan Ayalr dan Ibu (ke atas satu derajat) dan hubungan A dengan anak ka-ndung (ke bawah satu derajat). 2. Hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunaa lurus dua derajat: Hubungan antara A dengan Kakek dan Nenek fte atas dua derajat) dan hubungan A dengan-cucu (ke bawah dua derajat). 3. Hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan ke samping satu derajat: Hubungan antara A dengan kakak kandung dan adik kandung fte samping satu derajat). 4. Hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus situ deralat = riubungan antara A dengan Ayah mertua dan Ibu mertua (ke atas satu derajat) dan hubungan "e a"nganak tiri (ke bawah satu derajat). 5. Hubungan keluarga semenda daram garis keturunan ke samping satu derajat: Hubungan antara A dengan kakak ipar dan hubungan {. dengan adik ipar (ke samping satu derajj). * Berdasarkan Kitab undang-undang Hukum perdata Buku Kesatu tentang orang Bab XIII tentang Kekeluargaan Sedarah Dan Semenda pas al 290-297.