Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

PENGARUH KECEPATAN PUTAR POROS KOMPRESOR TERHADAP PRESTASI KERJA MESIN PENDINGIN AC

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

MODUL PRAKTIKUM. Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T.

Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

UNJUK KERJA MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP PADA BEBERAPA VARIASI SUPERHEATING DAN SUBCOOLING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ROTASI Volume 7 Nomor 3 Juli

PERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-12 DAN R-134a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W

PENGARUH JENIS REFRIGERANT DAN BEBAN PENDINGINAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

UJI EKSPERIMENTAL MESIN PENDINGIN BERPENDINGIN UDARA, DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERAN R22 DAN REFRIGERAN R407C.

BAB II DASAR TEORI 2012

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

Analisis Beban Thermal Rancangan Mesin Es Puter Dengan Kompresor ½ PK Untuk Skala Industri Rumah Tangga

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap

PENGARUH PERUBAHAN PUTARAN KOMPRESOR SERTA MASSA REFRIGRANT TERHADAP COP MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA VARIASI BEBAN PENDINGIN UDARA KAPASITAS 1 PK PADA RUANG INSTALASI UJI DENGAN PEMBEBANAN LAMPU. Mustaqim, Rusnoto, Slamet Subedjo ABSTRACT

Bab IV Analisa dan Pembahasan

PENGARUH PENGGUNAAN KATUP EKSPANSI JENIS KAPILER DAN TERMOSTATIK TERHADAP TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA MESIN PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP HIBRIDA

BAB IV METODE PENELITIAN

Pengaruh Debit Udara Kondenser terhadap Kinerja Mesin Tata Udara dengan Refrigeran R410a

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

Bab IV Analisa dan Pembahasan

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

PENDINGINAN KOMPRESI UAP

Heroe Poernomo 1) Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia

ANALISA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DAN COP PADA AC SPLIT 900 WATT MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON MC-22 DAN R-22

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

Bab III. Metodelogi Penelitian

Pengaruh Variasi Putaran Poros Kompresor Terhadap Performansi Sistem Refrigrasi

PENGUJIAN PERFORMANCE DAN ANALISA PRESSURE DROP SISTEM WATER-COOLED CHILLER MENGGUNAKAN REFRIGERAN R-22 DAN HCR-22

ANALISIS PERFORMANSI MINI FREEZER YANG DILENGKAPI DENGAN FLUIDA PENYIMPAN DINGIN (THERMAL STORAGE)

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

STUDI KINERJA MESIN PENGKONDISI UDARA TIPE TERPISAH (AC SPLIT) PADA GERBONG PENUMPANG KERETA API EKONOMI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Pendinginan Tidak Langsung (Indirect System)

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP MENGGUNAKAN R22 DAN R134a DENGAN KAPASITAS KOMPRESOR 1 PK

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Performansi Pengkondisian Udara Tipe Window dengan Penambahan Alat Penukar Kalor

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER

PERFORMANSI SISTEM REFRIGERASI HIBRIDA PERANGKAT PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON SUBSITUSI R-22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293, Indonesia 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu,

Studi Eksperimen Pengaruh Panjang Pipa Kapiler dan Variasi Beban Pendinginan pada Sistem Refrigerasi Cascade

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

PENGARUH VARIASI MASSA REFRIGERAN R-12 DAN PUTARAN BLOWER EVAPORATOR TERHADAP COP PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MOBIL. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

ANALISA PERUBAHAN DIAMETER PIPA KAPILER TERHADAP UNJUK KERJA AC SPLIT 1,5 PK. Abstrak

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. Gambar 2.1 Florist Cabinet (Sumber Gambar: Althouse, Modern Refrigeration and Air Conditioning Hal.

JTM Vol. 04, No. 1, Februari

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

Transkripsi:

ANALISIS KARAKTERISTIK MESIN REFRIGERASI MOBIL MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI ALAT UJI Annisa Wulan Sari 1* Sunaryo 1** 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Riau Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.88 Pekanbaru Riau * owlalan@ymail.com ** naryo_07@yahoo.com Abstrak Mesin Refrigerasi Mobil Dengan Menggunakan Motor Listrik untuk alat uji Praktikum Prestasi Mesin pada Laboratorium Teknik Universitas Muhammadiyah Riau ini perlu diadakan penelitian untuk dapat memperoleh karakteristik-karakteristik pada mesin refrigerasi mobil agar sesuai dengan yang digunakan pada refrigerasi mobil umumnya. Dengan variasi waktu pengambilan data pada alat ini yaitu 10 menit 20 menit dan 30 menit maka diperoleh nilai COP yang terbaik diperoleh saat pengambilan data 10 menit yaitu COP = 10 karena semakin besar nilai COP maka semakin baik efisiensi mesin. Nilai perbandingan daya kompresor total terhadap waktu mengalami perubahan yang tidak beraturan karena pada waktu 10 menit bernilai tinggi sebesar 0159 kw dan pada menit ke 20 turun menjadi 0024 kw namun pada waktu 30 menit nilainya naik hanya sedikit menjadi 0027 kw. Nilai kalor total yang dilepaskan di kondenser tiap perubahan waktu mengalami kenaikan dari waktu 10 menit 20 menit dan 30 menit. Kata kunci: COP kompresor karakteristik kondenser refrigerasi mobil. 1. PENDAHULUAN Temperatur udara di Indonesia sekitar 30 C dan kelembaban sekitar 90%. Indonesia termasuk daerah tropis lembab. Sebenarnya temperatur 30 C ini dirasakan cukup panas bagi sebagian besar orang di Indonesia karena rentang kenyaman orang indonesia antara 20oC hingga 26oC. Maka diperlukan pengaturan udara agar dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan nyaman termasuk kenyamanan saat berkendara menggunakan mobil. Industri menciptakan inovasi baru untuk menambah kenyamanan mobil yang mereka produksi salah satunya dengan pengaturan temperatur menggunakan mesin pengatur udara (air conditioning). Mesin refrigerasi mobil mempunyai fungsi untuk mengatur temperatur udara mengatur sirkulasi udara mengatur kelembaban (humidity) udara dan mengatur kebersihan udara. Mesin refrigerasi mobil terdiri dari kompresor yang mensirkulasikan zat pendingin (refrigerant) ke dalam kumparan pipa tembaga (coil) dimana udara dari dalam ruang diserempetkan pada kumparan (convectie) yang panasnya diserap oleh refrigerant yang kemudian mengembun. Adapun udara dalam ruang diisap dan diembuskan kembali masuk ruang oleh blower (kipas). Setelah udara lewat kumparan temperatur menurun sebab panasnya dipakai oleh refrigerant yang mengembun. Pada saat yang sama uap air dalam udara mengembun pula sehingga kelembaban udara menurun. Dengan fenomena diatas untuk lebih mengenalkan prinsip-prinsip kerja sistem refrigerasi pada mobil kepada mahasiswa perlu pembelajaran secara teori dan praktek. Mengingat hal tersebut perlu pemahaman dasar-dasar kinerja mesin refrigerasi mobil yang dilakukan pada Praktikum Prestasi Mesin. Namun alat uji untuk Praktikum Prestasi Mesin belum dianalisa karakteristiknya pada Laboratorium Teknik Universitas Muhammadiyah Riau ini maka dianggap perlu menganalisa alat uji mesin refrigerasi mobil agar bisa berguna dalam pelaksaan pratikum dan perlu diadakan penelitian ini untuk dapat memperoleh karakteristik- karakteristik pada mesin refrigerasi mobil ini agar sesuai dengan yang digunakan pada refrigerasi mobil umumnya. Dalam sistem refrigerasi mobil zat pendingin yang dipakai saat ini adalah refrigerant 12 (Diklorodifluorometana) yang diberi kode R-12 (R=Refrigerant) sedangkan pada sistem refrigerasi yang lain seperti refrigerasi untuk ruangan digunakan refrigeran 134a (R-134a). Awal penggunaan refrigeran R-134a dan karateristik yang membedakan refrigeran R-134a dengan R-12 dapat dilihat pdari sejarahnya. Pada tahun 1985-1988 dipublikasikan tentang ditemukannya fenomena perusakan lapisan ozon yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan refrigerant R-12 pada sistem refrigerasi mobil. Dari sini berkembang untuk mengatur penggunaan dan jadwal produksinya sehingga M-10

semaksimal mungkin tidak lagi menggunakan refrigeran R-12 pada mobil-mobil yang diproduksi sejak 1989 maka dibuatlah refrigeran pengganti R-12 tadi yaitu R-134a dengan tetap memiliki sifat yang sama dengan R-12 yaitu merupakan senyawa kimia utama yang stabil untuk membawa panas dan tidak mudah terbakar. Memiliki karakteristik tidak berbau tidak berwarna dan tidak bersifat korosif juga tidak beracun. Pada refrigeran R-134a dibuat agar seminimal mungkin tidak menyebabkan penipisan lapisan ozon. 2. METODOLOGI 2.1. TahapanPenelitian mulai Identifikasi mesin refrigerasi TIDAK Proses pengujiandanpengambi lan data n I V T dan P Hasilkarakteristik mesin refrigerasi YA Pembahasan kesimpulan selesai Gambar1 Flowchart Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan satu unit mesin refrigerasi mobil yang dapat dilihat pada Gambar 2 dan skema mesin refrigerasi mobil dapat dilihat pada Gambar 3. M-11

Gambar2Satu Unit Mesin Refrigerasi Mobil Gambar3 Skema Alat Percobaan 2.2 ProsedurPelaksanaanPenelitian : Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur berikut: 1. Pasang puli ukuran 3 inchi pada poros motor listrik kencangkan baut yang tersedia. Pasang sabuk pada puli motor listrik dan puli kompresor. 2. Hidupkan saklar motor listrik 3 HP. Motor listrik akan berputar. 3. Hidupkan saklar power tegangan 12 volt kemudian hidupkan saklar kopling magnet. 4. Hidupkan saklar blower untuk mengaktifkan fan kondenserdan blower evaporator. Sampai langkah ini system refrigerasi mobil telah berjalan. 5. Hidupkan saklar lampu. 6. Buka katup low differential pressure dan high differential pressure sampai penuh dengan memutar kearah berlawanan dengan jarum jam. 7. Setelah system berjalan selama 10 menit amati dan catat: a. Tekanan dan temperature low (masuk kompresor psig). b. Tekanan dan temperature high (keluar kompresor psig). c. Temperatur dalam kabin dan luar kabin. d. Arus (amper) dan tegangan (volt) fasa netral pada motor listrik. e. Putaran motor listrik dan kompresor (rpm). 8. Setelah sistem berjalan selama 20 menit amati dan catat: a. Tekanan dan temperature low (masuk kompresor psig). b. Tekanan dan temperature high (keluar kompresor psig). c. Temperatur dalam kabin dan luar kabin. d. Arus (amper) dan tegangan (volt) fasa netral pada motor listrik. e. Putaran motor listrik dan kompresor (rpm). 9. Setelah sistem berjalan selama 30 menit amati dan catat: M-12

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN 2339-028X a. Tekanan dan temperatur low (masuk kompresor psig). b. Tekanan dan temperature high (keluar kompresor psig). c. Temperatur dalam kabin dan luar kabin. d. Arus (amper) dan tegangan (volt) fasa netral pada motor listrik. e. Putaran motor listrik dan kompresor (rpm). 10. Bila pengamatan telah selesai tutup kembali katup low differential pressure dan high differential pressure dengan memutar searah dengan jarum jam. 11. Matikan saklar power tegangan 12 volt dan saklar motor listrik.sampai langkah ini berarti sistem refrigerasi mobil berhenti. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian pada Mesin Refrigerasi Mobil Dengan Menggunakan Motor Listrik ini menggunakan puli motor listrik dengan diameter 3 inchi diberi variasi pada waktu sehingga diperoleh hasil yang ditampilkan pada data dengan masing-masing waktu yang dapat dilihat pada Tabel1. Tabel1 Data Pengujian Mesin Refrigerasi Mobil Dengan Menggunakan Motor Listrik Waktu (menit) 10 20 30 motor listrik 1206 Putaran (rpm) Kompresor 603 tekanan (psig) 12 20 24 Low differential pressure temperatur ( C) 255 236 223 tekanan (psig) 120 140 150 High differential Pressure temperatur ( C) 652 650 625 353 366 377 Temperatur output kondenser ( C) Temperatur input evaporator 114 121 128 235 21 202 Temperatur dalam kabin ( C) Arus motor listrik (Ampere) 7 Tegangan motor listrik (Volt) 220 Secara keseluruhan perbandingan karakteistik-karakteristik yang diperoleh dengan waktu pengambilan data dapat dilihat padatabel 2dan Gambar 4. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Tabel2 Parameter Hasil Pengolahan Data Parameter Hasil Karakteristik-karakteristik 10 menit 20 menit daya motor penggerak P=W Entalpi titik 1 h1 Entalpi titik 2 h2 Entalpi titik 3 h3 Entalpi titik 4 h4 Dampak refrigerasi qe Daya kompresor spesifik w Koefisien prestasi COP kalor total yang diserap Qe Laju aliran massa kalor yang dilepas kondenser qk kalor total yang lepas di kondenser Qk Daya kompresor total W Perbandingan tekanan r M-13 30 menit

Pada saat awal melakukan pengujian terhadap alat uji Mesin Refrigerasi Mobil Menggunakan Motor bakar ini terdapat kendala pada bagian input evaporator karena blower motor listrik yang meniupkan udara panas mempengaruhi temperature dalam kabin sehingga temperature kenyamanan yang diinginkan sebesar 20 o C 26 o C tidak dapat tercapai. Maka dilakukan penambahan sekat antara motor listrik dan evaporator. Dari Gambar4 dapat dilihat nilai perbandingan COP dan nilai perbandingan tekanan terhadap waktu pengujian. Hal ini menandakan bahwa efisiensi alat uji Mesin Refrigerasi Mobil Menggunakan Motor Listrik ini semakin lama waktu pengujian semakin tidak efisien.hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai perbandingan tekanan (r) semakin kecil nilai COP. Selanjutnya semakin besar nilai COP semakin efisien sebuah mesin pendingin. Gambar4 Grafik Perbandingan Karakteristik-karakteristik yang Diperoleh Dengan Waktu Pengambilan Data M-14

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN 2339-028X 4. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data dari alat uji Mesin Refrigerasi Mobil Dengan Menggunakan Motor Listrik maka diperoleh kesimpulan: 1. Dengan variasi waktu pengambilan data pada alat ini yaitu 10 menit 20 menit dan 30 menit maka diperoleh nilai entalpi pada titik 1 dan entalpi pada titik 2 mengalami penurunan pada tiap waktunya yaitu secara berurut untuk h1 dan untuk h2. Berbeda dengan entalpi pada titik 3 dan entalpi pada titik 4 mengalami kenaikan pada tiap perubahan waktunya yaitu secara berurut untuk h3 dan untuk h4. 2. Nilai COP yang terbaik diperoleh saat pengambilan data 10 menit yaitu COP = 10 karena semakin besarnilai COP maka semakin baik efisiensi mesin. 3. Nilai perbandingan daya kompresor total terhadap waktu mengalami perubahan yang tidak beraturan karena pada waktu 10 menit bernilai tinggi sebesar 0159 kw dan pada menit ke 20 turun menjadi 0024 kw namun pada waktu 30 menit nilainya naik hanya sedikit menjadi 0027 kw. 4. Besarnya laju aliran massa mengalami kenaikan dari waktu 10 menit sebesar 20 menit sebesar dan 30 menit sebesar. 5. Nilai kalor total yang dilepaskan di condenser tiap perubahan waktu mengalami kenaikan dari waktu 10 menit 20 menit dan 30 menit kw. DAFTAR PUSTAKA Cengel Yunus A. Heat Transfer. A Practical Approach.Second Edition. New York:McGraw Hill. 2011. Committee Ashrae Handbook.2001. Ashrae Hand Book of Fundamentals.American Society of Heating Refrigerating and Air-Conditioning Engineers Inc. Atlanta. Stoecker Wilbert F. dan Jones Jerold W. 1994.Refrigerasi dan Sistem Pengkondisian Udara.Cetakan Keempat. Terjemahan Hara Supratman. Erlangga Jakarta. Under Kuniomi (2008): Apakah Freon R134a DapatDiisikanke Mobil Dengan AC Parts R12? http://acmobilkita.wordpress.com/2008/07/14/apakah-freon-r134a-dapat-diisi-ke-mobildengan-ac-parts-r12 M-15