Revisi SNI Daftar isi

dokumen-dokumen yang mirip
Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Cara uji kelarutan aspal

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Revisi SNI Daftar isi

Cara uji berat jenis tanah

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Revisi SNI Daftar isi

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Cara uji kuat tekan beton ringan isolasi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Cara uji bliding dari beton segar

Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir)

Cara uji penyulingan aspal cair

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

6.26 Memasang 1m 2 labriziring dari papan kayu kelas I Memasang 1m 2 dinding lambrizing dari plywood ukuran (120x240) cm

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Revisi SNI Daftar isi

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

Kepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

Spesifikasi aspal cair tipe penguapan sedang

Foto Alat. Pengujian Marshall

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Spesifikasi material baja tahan karat unit instalasi pengolahan air

Cara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

PEMANAS AIR GAS INSTAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam

Cara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air

Revisi SNI Daftar isi

Cara uji slump beton SNI 1972:2008

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA ASPAL CAIR DENGAN ALAT TAG OPEN CUP

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Spesifikasi material baja unit instalasi pengolahan air

Cara uji berat isi beton ringan struktural

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

DATA LAPANGAN WAKTU DASAR INDIVIDU WAKTU NORMAL INDIVIDU TABULASI DATA TES KESERAGAMAN DATA TES KECUKUPAN DATA WAKTU NORMAL WAKTU STANDAR

Revisi SNI Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik

Cara uji slump beton SNI 1972:2008. Standar Nasional Indonesia

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

Cara uji geser langsung batu

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Revisi SNI T C. Daftar isi

Cara uji abrasi beton di laboratorium

RSNI T C. Daftar isi

Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap

Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton. Badan Standardisasi Nasional. Revisi SNI

Cara uji sifat tahan lekang batu

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Spesifikasi. Secara Wajib. Kompor Gas. Usaha Mikro. Pemberlakuan.

Hati-hati keracunan gas CO

Transkripsi:

Revisi SNI 03-1739-1989 isi isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Peralatan uji...2 5 Ukuran dan jumlah benda uji...2 6 Prosedur pengujian...4 7 Hasil uji...5 Lampiran A...7 i

Revisi SNI 03-1739-1989 Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung adalah revisi dari SNI 03-1739-1989, Metode pengujian jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Standar ini merupakan adopsi modifikasi dari JIS A 1321-1994. Testing methode for incombustibility of internal finish material and procedure of buildings No.604. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknik Bahan, Sains, Struktur, dan Konstruksi Bangunan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman BSN Nomor 8 Tahun 2000 dan dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 6 Desember 2006 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait. ii

Revisi SNI 03-1739-1989 Pendahuluan Standar ini disusun sebagai acuan bagi para pelaksana pengujian di laboratorium dalam melakukan pengujian jalar api pada permukaan bahan bangunan. iii

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 1 Ruang lingkup Standar ini memuat petunjuk pengujian jalar api pada permukaan bahan yang meliputi peralatan uji, ukuran dan jumlah benda uji, prosedur pengujian dan kriteria hasil uji. Pada standar ini tidak mencakup pengaturan tentang keselamatan kerja, bagi pengguna harus menetapkan tersendiri ketentuan tentang keselamatan kerja tersebut. 2 Acuan normatif JIS A 1321-1994, Testing method for incombustibility of internal finish material and procedure of buildings No. 604. 3 Istilah dan definisi 3.1 cara uji bakar bahan bangunan pengujian dasar untuk mengetahui sifat atau karakteristik bahan bangunan, apakah tidak terbakar atau mudah terbakar. 3.2 cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan pengujian lanjutan setelah diketahui sifat atau karakteristik bahan bangunan yang dapat terbakar berdasarkan cara uji bakar, menggunakan cara uji jalar api untuk mengetahui apakah sifat bahan bangunan tersebut sukar terbakar, menghambat api, agak menghambat api atau mudah terbakar. 3.3 bahan tidak terbakar (M1) sifat bahan yang tidak terbakar bila terkena panas/api tidak akan menyebarkan/ menjalarkan api pada waktu kebakaran terjadi. 3.4 bahan sukar terbakar (M2) salah satu sifat bahan yang termasuk jenis dapat terbakar (combustible) lambat terbakar bila dikenai sumber api 3.5 bahan menghambat api (M3) bahan yang bersifat menghambat api, sifat pembakarannya agak cepat, nyala yang ditimbulkan agak cepat menjalar, dan panas yang dihasilkan tinggi. 1 dari 8

3.6 bahan agak menghambat api (M4) bahan yang bersifat agak menghambat api, sifat pembakarannya cepat, nyala yang ditimbulkan cepat menjalar, dan panas yang dihasilkan tinggi disertai asap. 3.7 bahan mudah terbakar (M5) sifat dari bahan yang mudah terbakar, sifat pembakarannya sangat cepat, nyala yang ditimbulkan cepat sekali menjalar, dan panas yang dihasilkan sangat tinggi disertai asap tebal. 3.8 kecepatan penjalaran nyala api di permukaan bahan bangunan hasil uji jalar api menempatkan bahan bangunan dalam klasifikasi yang berbeda M1 = tidak terbakar M2 = sukar terbakar M3 = menghambat api M4 = agak menghambat api M5 = mudah terbakar 4 Peralatan uji a) Dua buah tungku dengan ruang pembakar benda uji berukuran 180 mm x 180 mm x 90 mm dengan bahan bakar yang digunakan gas propane dan pemanas listrik, b) Kotak asap terbuat dari papan kayu atau kayu lapis dengan ukuran 1.410 mm x 1.000 mm yang didalamnya terdapat alat sirkulasi, corong asap, kipas pembuang asap, termokopel berikut mantel termokopel, c) Alat optis pengukur kepadatan (densitas) asap terletak di depan tungku pada bagian bawah kotak asap terdiri dari: sumber cahaya, alat penerima cahaya, pipa saluran asap dan pintu asap. Maksudnya, agar asap yang ditimbulkan oleh pembakaran suatu bahan dapat terukur kepadatannya melalui alat optis pada kotak asap, d) Alat pencatat temperatur dan asap terdiri dari 2 buah pena yang berbeda warnanya (merah dan hijau), warna merah untuk mencatat jumlah panas yang dihasilkan atau pertambahan luas kurva temperatur-waktu dan pena warna hijau untuk mencatat kepadatan asap yang dikeluarkan, e) Contoh bentuk alat uji jalar api pada permukaan ditunjukkan pada gambar 1 dan 2. 5 Ukuran dan jumlah benda uji a) Benda uji berukuran 220 mm x 220 mm dengan tebal maksimum 30 mm, sedangkan benda uji standar terbuat dari papan perlite asbes berukuran 220 mm x 220 mm x 10 mm. b) Jumlah benda uji minimum 3 buah. 2 dari 8

Keterangan: 1. Sumber cahaya 10. Pemanas pencegah pelekatan asap 2. Pipa saluran asap 11. Termokopel 3. Penerima cahaya 12. Cerobong asap 4. Pemanas listrik 13. Dudukan termokopel 5. Pembakar gas 14. Tutup cerobong asap dan udara panas 6. Benda uji 15. Sirkulator 7. Termometer untuk mengukur 16. Penghisap asap ke cerobong luar temperatur di belakang benda uji 17. Kotak asap 8. Tutup tungku 18. Alat optik pengukur kepadatan asap 9. Jendela pengamat H. Pena warna hijau M. Pena warna merah Gambar 1 Alat uji jalar api pada permukaan bahan bangunan 3 dari 8

Keterangan : 1. Sekerup penahan cerobong 6. Pembakar gas (burner) 2. Jendela pengamat 7. Penegak benda uji 3. Penutup alat pemanas listrik 8. Cerobong dalam 4. Termokopel 9. Tutup cerobong asap dan udara panas 5. Pemanas listrik Gambar 2 Tungku 6 Prosedur pengujian 6.1 Persiapan pengujian Sebelum dilakukan pengujian, baik bahan yang akan diuji maupun benda uji standar (papan perlite asbes) : a) Simpan benda uji dalam ruangan yang berventilasi baik dengan temperatur konstan selama satu bulan atau lebih. b) Keringkan dalam dapur pengering dengan temperatur 35 C hingga 45 C selama 120 jam atau lebih c) Kemudian simpan dalam desikator selama 24 jam atau lebih. 4 dari 8

6.2 Pelaksanaan pengujian a) Tempatkan benda uji ke dalam tungku. b) Sekat dan tutup sekeliling benda uji dengan glass wool untuk menghindari terjadinya kebocoran asap sewaktu pengujian berlangsung. c) Tekan tombol pengujian bersamaan dengan penyulutan api pada alat pembakar gas propane yang diberi aliran konstan 350 ml/menit, d) Setelah pengujian berlangsung 3 menit, pemanas listrik akan bekerja secara otomatis sampai akhir pengujian berlangsung selama 10 menit, e) Jumlah panas yang dihasilkan atau pertambahan luas kurva temperatur-waktu serta kepadatan asap yang dikeluarkan dari pembakaran benda uji tersebut dicatat oleh alat perekam temperatur dan asap. 7 Hasil uji Hasil pengamatan dan perhitungan pengujian bahan bangunan diklasifikasikan mutunya menurut Tabel 1 di bawah ini. Perhitungan luas kurva temperatur-waktu dilakukan memakai kurva standar pada Gambar 3. Klasifikasi Tabel 1 Kriteria hasil uji jalar api pada permukaan Tidak terbakar (non combustible) M1 Sukar terbakar (semi non combustible) M2 Menghambat api (fire retardant) M3 Agak menghambat api (semi fire retardant) M4 Mudah terbakar (combustible) M5 Lama pemanasan 10 menit 10 menit 6 menit 6 menit 6 menit Luas kurva Tidak lebih dari Tidak lebih dari Tidak lebih dari temperatur-waktu 0 (t dθ), 0 100 350 350 C.menit Tidak terbatas Kepadatan asap Tidak lebih dari Tidak lebih dari Kurang dari 30 (CA) 60 120 Tidak terbatas Tidak terbatas Perubahan bentuk (deformasi) - tidak terjadi lelehan melebihi tebalnya - tidak terjadi deformasi yang membahayakan Retak Kedalaman retak pada permukaan bagian belkang lebih kecil dari 1/10 tebalnya Nyala api Tidak terjadi nyala lebih dari 30 detik setelah pembakaran dihentikan CATATAN 1. Untuk menentukan klasifikasi mutu bahan tingkat 1 sampai dengan mutu bahan tingkat 5, kecuali memenuhi kriteria diatas, masih diperlukan uji bakar seperti diuraikan dalam cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. 2. t dθ dihitung dari kotak-kotak yang didapat dari penyimpanan garis kurva temperatur benda uji dengan kurva temperatur standar 5 dari 8

Gambar 3 Perhitungan luas kurva temperatur vs waktu 6 dari 8

Lampiran A ( informatif ) Perhitungan luas kurva temperatur vs waktu 1 kotak persegi : 15/60 (menit) x 10 ( 0 C) = 2,5 (menit 0 C) 10 0 ½ kotak persegi : 2,5/2 menit (menit 0 C) = 1,25 (menit 0 C) Contoh: 16 x 2,5 + 26 x 1,25 = 40,0 + 32,5 = 72,5 (menit 0 C) 15 det t dθ = 72,5 7 dari 8

Lampiran B (Informatif) nama dan lembaga 1 Pemrakarsa Pusat Litbang Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum 2 Penyusun No N a m a Lembaga 1 Ir. Murdiati Munandar, Dipl.E.Eng Pusat Litbang Permukiman 2 Drs. Ahmad Hidayat Effendi Pusat Litbang Permukiman 8 dari 8