dengan Sistem Pendidikan Nasional. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB VI PENUTUP. mengambil kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KESIAPAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII di MTs NEGERI GEGESIK

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun. Soenarjo Siska Diana Sari Dwijayanto

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, METODE PEMBELAJARAN DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 SAPURAN WONOSOBO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X SMKN 1 KOTA JAMBI

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

demikian F hitung > F tabel, artinya secara bersama-sama cara belajar dan Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

PENGARUH HASIL BELAJAR MATEMATIKA, EKONOMI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bangsa.

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI TKR SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

Pengaruh Penerapan Metode Stimulus-Respon Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI MAN 2 Kota Bima

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

Oleh: Binuko Pambagyo, Widiyatmoko Pendidikan Teknik Otomotif FKIP. Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SEMUA MATA PELAJARAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI NO. 64/1 MUARA BULIAN

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

JURUSAN PGMI-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

STUDI PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI TRAINING DAN YANG TIDAK MENGIKUTI TRAINING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 64 AMBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Untuk

Partono 1 Tri Minarni 2

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

Transkripsi:

PENGARUH MINAT DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SE-KECAMATAN TUGU KABUPATEN TRENGGALEK A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan citacita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan perlu mendapat perhatian khusus. Undang-undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan peka terhadap tantangan zaman. Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional. 1 Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran dasar, di sekolah dasar ataupun sekolah menengah. Mempelajari matematika adalah 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 1

2 penting karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh mengelak dari aplikasi matematika, bukan itu saja matematika juga mampu mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai yang secara esensial. Dalam hal ini sesuai dengan pendapat Mulyana mengatakan matematika selain dapat memperluas cakrawala berpikir peserta didik juga dapat mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai yang secara esensial terdapat didalamnya. 2 Siswa yang mempunyai minat dan kebiasaan belajar yang tinggi dalam mempelajari pelajaran Matematika maka akan mempengaruhi pencapaian prestasi siswa itu sendiri. Hal ini dikarenakan mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan keterampilan dan tingkat analisis yang tinggi sehingga membutuhkan praktek dan latihan dalam pengerjaannya. Cara penghitungan yang rumit dan perlunya latihan yang rutin dapat membuat minat siswa terhadap mata pelajaran ini berkurang. Salah satu upaya yang menjadikan seseorang berprestasi adalah melakukan kegiatan yang berkelanjutan. Artinya, setelah seseorang menyadari potensi dirinya disuatu bidang maka ia akan terus menerus berusaha untuk mengembangkannya menjadi kemampuan utama. Dahlan menyatakan prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara terus menerus. 3 Hasil belajar tersebut merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh 2 Rahmat,Mulyana, Mengartikulasikan pendidikan Nilai (Bandung : Alfabeta, 2004),180 3 Dahlan, Saronji, Seribu Pena Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas IX (Jakarta: Erlangga,2008),59.

3 guru pada saat evaluasi dilaksanakan. Keberhasilan pembelajaran di sekolah akan terwujud dari keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun dari luar individu. Menurut Ahmadi prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Faktor dari dalam individu, meliputi faktor fisik dan psikis, diantaranya adalah minat siswa. 4 Minat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara tetap dalam melakukan proses belajar. Sesuai dengan pendapat Slameto minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 5 Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Seseorang yang memiliki minat terhadap kegiatan tertentu cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut. Tentunya dalam melaksanakan kegiatan dan usaha pencapaian tujuan perlu adanya pendorong untuk menumbuhkan minat yang dilakukan oleh guru, semangat pendidik dalam mengajar siswa berhubungan erat dengan minat siswa yang belajar. Apabila guru mempunyai semangat untuk memperhatikan dan mengenang kegiatan mengajar akan sangat 4 Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Cetakan ke-2 (Jakarta: Rineka Cipta,2004),138. 5 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010),57.

4 mempengaruhi minat siswa terhadap materi yang diajarkan. Seorang guru tidak dapat membangkitkan minat siswa, jika guru tersebut tidak memiliki minat dalam memberikan materi pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Se- Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas,maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar Matematika siswa Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek? 2. Adakah pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar Matematika siswa Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek? 3. Adakah pengaruh secara bersama-sama minat belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar Matematika siswa Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek? B. Kajian Teori 1. Minat Belajar Minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat juga menentukan suatu sikap yang meyebabkan seseorang berbuat

5 aktif dalam suatu pekerjaan. Degan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan 6. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian menghasilkan suatu penilaian penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan mengenal adanya ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya. Hurlock mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar 7. Minat memiliki dua aspek yaitu: (1) Aspek kognitif, aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan; (2). Aspek afektif, aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang. 2. Kebiasaan Belajar Siswa Kebiasaan merupakan cara berbuat atau bertindak yang dimiliki seseorang dan diperolehnya melalui proses belajar, cara tersebut bersifat tetap, seragam dan otomatis. Jadi biasanya kebiasaan berjalan atau 6 Mahfud S., Pengantar Psikologi Pedidikan, Cet. III, (PT. Bina Ilmu: Surabaya, 2001), 92 7 Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 2002), 422

6 dilakukan tanpa disadari oleh pemilik kebiasaan itu. Kebiasaan itu pada umumnya diperoleh melalui latihan. Menurut Burghardt yang dikutip Muhibin Syah kebiasaan belajar timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulangulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang diperlukan. Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah, muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis 8. The Liang Gie mengemukakan kebiasaan study adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka pelaksanaan study. Kebiasaan study bukanlah bakat alamiah atau bawaan, melainkan perilaku yang yang dipelajari secara sengaja ataupun tak sadar dari waktu ke waktu secara berulang-ulang 9. 3. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar, yang mempunyai arti yang berbeda. Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,dikerjakan dan sebagainya). 10 8 Syah M., Psikologi Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 109 9 The Liang, Cara Belajar Yang Efisien Jilid III, (Yogyakarta: Liberty Yogya,1995), 192 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), Cet. Ke-10, 787

7 Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan,hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hasil yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. 11 Sedangkan belajar menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 12 Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 13 C. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada 11 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), 20-21 12 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, 2 13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pembinaan Minat, 787

8 populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut yang kemudian diambil suatu generalisasinya. 14 Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. 15 Selain itu bahwa penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan menggeneralisasikan data atau peristiwa yang terjadi pada semua anggota populasi berdasarkan sampel penelitian. Teknik rancangan korelasional bertujuan untuk: a) mencari bukti berdasarkan hasil pengumpulan data apakah terdapat hubungan antara variabel; b) menjawab pertanyaan apakah hubungan antara variabel tersebut termasuk hubungan yang kuat, sedang atau lemah; c) memperoleh kejelasan kepastian secara matematik, apakah hubungan antar variabel merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan ( signifikan), atau hubungan tidak berarti atau tidak meyakinkan. 16 Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh minat belajar, kebiasaan belajar dengan prestasi belajar pada siswa Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Tugu. Penelitian ini menggunakan 3 variabel penelitian yang terdiri dari 2 variabel independen, yaitu minat belajar dan kebiasaan belajar, serta 1 variabel dependen yaitu prestasi belajar. 14 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabet, 2006), 7. 15 Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995),3-5. 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dalam Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 56.

9 2. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi MI Se Kecamatan Tugu yang tersebar dalam 8 MI Swasta. Berdasarkan data awal yang kami peroleh Tahun 2014 populasi siswa siswi MI se Kecamatan Tugu sebanyak 766 siswa dengan sebaran masing-masing populasi sebagai berikut: Tabel 1 Populasi siswa MI se Kecamatan Tugu No Nama Madrasah Jumlah Siswa 1 MI Islamiyah Nglinggis 81 2 MIM Pucanganak 45 3 MIM Dermosari 115 4 MI Fastabikul Khoirot 120 5 MI Qomarul Hidayah 185 6 MIM Tumpuk 105 7 MI Jumog 70 8 MI Mojo 45 Jumlah 766 D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Diskripsi Data Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek sejak tanggal 30 Maret 2015 sampai dengan 31 Juni 2015. Responden dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek.

10 Tabel 2. Data Penyebaran Angket Penelitian di MI se-kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek No Nama MI Responden Angket disebar Angket kembali Angket Tidak kembali Angket sampel 1 MI Islamiyah Nglinggis 10 10 9 1 9 2 MIM Pucanganak 10 10 5 5 5 3 MIM Dermosari 15 15 13 2 13 4 MI Fastabikul Khoirot 15 15 14 1 14 5 MI Qomarul Hidayah 25 25 22 3 22 6 MIM Tumpuk 15 15 12 3 12 7 MI Jumog 10 10 8 2 8 8 MI Mojo 10 10 5 5 5 Jumlah 110 110 88 22 88 2. Diskripsi Variabel Penelitian a. Minat Belajar Minat belajar merupakan kecenderungan jiwa yang aktif yang menyebabkan seseorang atau individu dalam melakukan kegiatan, dan menjadi pangkal dari smua aktifitas dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup manusia, dimana setiap manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam. Sehingga dengan adanya usaha pemenuhan kebutuhan itu, maka timbulah minat yang kuat dalam dirinya untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencapai kebutuhan tersebut tanpa adanya perintah atau paksaan dari orang lain.

11 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Menurut Responden MI se-kecamatan Tugu No Interval Persentase Skor Kriteria Frekuensi Persentase 1 81-90 Sangat Tinggi 38 43.18% 2 70-89 Tinggi 29 32.95% 3 60-69 Sedang 20 22.73% 4 50-59 Rendah 1 1.14% 5 0-49 Sangat Rendah 0 0.00% Jumlah 88 100 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa Minat Belajar pada level sangat tinggi 38%, level tinggi 32.95%, level sedang mencapai 22.73%, level rendah 1.14%, dan sangat rendah 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa MI se-kecamatan Tugu kategori baik dengan posisi skor diatas 70% pada pencapaian level skor variabel. Frekuensi Distribusi Minat Belajar 40 35 30 25 20 15 10 5 0 86-105 76-85 60-75 45-59 0-44

12 Gambar 1 Minat Belajar Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa minat belajar siswa termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik terhadap keinginan dan dorongan belajar siswa di madrasah.. b. Kebiasaan Belajar. Kebiasaan Belajar merupakan tingkah laku yang terbentuk karena dilakukan berulang-ulang sepanjang hidup individu dan biasanya mengikuti cara atau pola tertentu, sehingga akan terbentuk kebiasaan belajar. Jadi yang dimaksud dengan kebiasaan belajar di sini adalah cara-cara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa dan cara atau kebiasaan belajar dapat terbentuk dari aktifitas belajar, baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kebiasaan belajar Siswa No Interval persentase skor Kriteria Frekuensi Persentase 1 116-135 Sangat Tinggi 80 90.91% 2 101-115 Tinggi 8 9.09% 3 76-99 Sedang 0 0.00% 4 51-75 Rendah 0 0.00% 5 0-50 Sangat Rendah 0 0.00% Jumlah 88 100 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa kebiasaan belajar membawa dampak pengembangan kemampuan siswa dan prestasi siswa menurut responden dengan kategori sangat tinggi 90.91 %,

13 kebiasaan belajar siswa menurut responden dengan kategori tinggi sebanyak 8 orang ( 9.09%), kebiasaan belajar siswa menurut responden dengan kategori sedang, kategori rendah dan sangat rendah 0%. Frekuensi Distribusi Kebiasaan Belajar 80 70 60 50 40 30 20 10 0 73-82 63-72 53-62 43-52 0-42 Gambar 2 Kebiasaan belajar Siswa Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa kebiasaan belajar membawa dampak pengembangan siswa dan prestasi siswa yang ada di Madasah Ibtidaiyah se-kecamatan Trenggalek kabupaten Trenggalek termasuk kategori baik. Hal ini disebabkan oleh factor bahwa adanya kemampuan mendesain program dan keterampilan mengomunikasikan program tersebut kepada siswa, dan menjadi motor akselerasi prestasi siswa di madrasah. c. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu

14 tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa No Interval persentase skor Kriteria Frekuensi Persentase 1 61-70 Sangat Tinggi 84 95.45% 2 51-60 Tinggi 4 4.55% 3 41-50 Sedang 0 0.00% 4 31-40 Rendah 0 0.00% 5 0-29 Sangat Rendah 0 0.00% Jumlah 88 100 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa prestasi belajar siswa dengan kategori sangat tinggi sebanyak 84 responden ( 95.45%), prestasi belajar siswa dengan kategori kategori tinggi sebanyak 4 responden ( 4.55%), prestasi belajar siswa dengan kategori sedang, rendah, dan sangat rendah 0%.

15 Frekuensi Distribusi Prestasi Belajar 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 61-70 51-60 41-50 31-40 0-29 Gambar 4.3. Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa prestasi belajar siswa yang ada di Madasah Ibtidaiyah se-kecamatan Tugu kabupaten Trenggalek termasuk kategori tinggi. Hal ini disebabkan oleh factor intelegensi siswa, dan strategi pendalaman materi ajar melalui program kebiasaan belajar setiap kegiatan belajar mengajar. E. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan analisa hasil penelitian, penulis mengambil kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar. Hal ini dibuktikan hasil uji regresi variabel minat belajr (X1) terhadap prestasi belajar (Y) diperoleh dari koefisien diterminasi uji korelasi partial sebesar 0.658 atau 65.80%.

16 2. Hasil menunjukkan adanya pengaruh kebiasaan belajar siswa (X2) terhadap prestasi belajar hal ini dibuktikan hasil uji regresi variabel budaya terhadap prestasi belajar (Y) yang diperoleh dari koefisien diterminasi korelasi partial sebesar 0.859 atau 85.90%. 3. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh bersama antara minat belajar siswa dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar di MI sekecamatan Tugu, hal ini dibuktikan hasil uji regresi variabel minta belajar siswadan variabel kedisiplinan siswaterhadap prestasi belajar sebesar 0.851 atau 85.10% dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. F. Daftar Rujukan Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Cetakan ke-2. Jakarta: Rineka Cipta 2004. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Burhan, Bungin, Metodologi Penelitian Sosial : Format-Format,Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2001. Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru,2009. Rahmat Mulyana,. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta, 2004. Sudjana Nana. Dasar dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo,1989.

17 Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2008 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,2003 Sudjana Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ke tujuh, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan. Edisi Revisi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2008 Zuhairini dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1989