SISTEM KONTROL KESTABILAN SUHU PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MATLAB/ SIMULINK

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KONTROL KESTABILAN SUHU PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MATLAB/ SIMULINK

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

SISTEM PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB III. Perencanaan Alat

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

Optimasi Suhu Dalam Prototipe Kotak Inkubasi

DESAIN DAN PEMBUATAN INKUBATOR BERDASARKAN DISTRIBUSI TEMPERATUR. Budiono

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

DESAIN DAN PEMBUATAN INKUBATOR BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN LOGIKA FUZZY. Design and Making Incubator Based Microcontroller with Fuzzy Logic

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

KONTROL PID PENGATURAN TEMPERATUR INKUBATOR SEBAGAI SARANA BELAJAR KONTROLER PID DIGITAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Sistem kendali suhu menggunakan sensor DS18B20 pada inkubator bayi

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

I. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL JARAK JAUH BERBASIS PONSEL ANDROID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

PENGONTROLAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM KENDALI SUHU PADA INKUBATOR BAYI MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

BAB I PENDAHULUAN. produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

BAB III RANCANG BANGUN

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

MEJA MONITORING DAN PENGATUR SUHU PANAS PROSESOR PADA LAPTOP SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DESAIN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

Kaji Numerik Pengkondisian Udara di Workshop Teknik Mesin Universitas Majalengka Menggunakan Autodesk Simulation CFD 2015

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SISTEM INKUBATOR PENETAS TELUR AYAM MELALUI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN DENGAN KENDALI PID. Tugas Akhir

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Tugas Akhir Analisis Perpindahan Panas dan Massa pada Inkubator Bayi dengan Variasi Tipe Dinding dan Overhead Screen

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI SUHU INKUBATOR TELUR AYAM BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Skripsi

Rancang Bangun Sisteem Monitoring dan Pengendalian Suhu Pada Inkubator Bayi Berbasis Fuzzy logic

OTOMATISASI PENGENDALIAN SUHU PADA GREENHOUSE

BAB I PENDAHULUAN. yang baru lahir mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitar

PURWARUPA ALAT KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN Prototype of Temperature and Humidity Control Tools

BAB III PERANCANGAN ALAT

Implementasi Miniatur Heat-Dry Chamber berbasis Arduino. ABSTRAK Pengujian fiber optik menggunakan Heat-Dry Chamber pada PT Telkom

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

INKUBATOR PENETAS TELUR OTOMATIS MEMAKAI LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE TUGAS AKHIR

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

Jurnal METTEK Volume 2 No 1 (2016) pp 35 42 ISSN 2502-3829 ojs.unud.ac.id/index.php/mettek SISTEM KONTROL KESTABILAN SUHU PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MATLAB/ SIMULINK Bayu Nurcahya 1, 2)**, I Wayan Widhiada 3), I Dewa Gede Ary Subagia 3) 1) S2 Teknik Mesin, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana Jl. Sudirman, Denpasar, Bali 80114 2) RSUD Wangaya Kota Denpasar, Jalan Kartini 133 Denpasar *Email: bayurswangaya@gmail.com (1) 3) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Abstrak Bayi baru lahir memerlukan perhatian khusus pada proses persalinan, hal ini berpengaruh pada kesehatan bayi itu sendiri. Begitu pula dengan bayi lahir premature mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Suhu sekitar bayi dikondisikan sesuai dengan kebutuhan bayi agar bayi mampu beradaptasi dan tidak rentan terhadap penyakit, terkait hal tersebut diperlukan alat inkubator yang membantu menormalkan suhu dan kelembaban di sekitar tubuh bayi. Untuk mengatur pengontrolan suhu dalam inkubator tersebut diperlukan mikrokontroler Arduino Uno agar temperatur yang dikehendaki yaitu 36 0 C tetap terjaga dan stabil. Kemudian dilakukan pengamatan dan analisis data untuk mengetahui laju perpindahan panas pada inkubator serta hubungan parameter-parameter penelitian dengan Matlab/Simulink. Dari hasil penelitian diperoleh kestabilan suhu 36 0 C pada Inkubator bayi dapat terjaga dengan menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno. Nilai perpindahan panas paling tinggi adalah saat temperatur pada 36 0 C, dan terjadi kestabilan temperatur sehingga inkubator ini mampu menjaga temperatur sekitar, mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal serta menjaga kelembaban udara sesuai dengan batasan nilai yang dibutuhkan dalam inkubator bayi. Kata Kunci : Inkubator bayi, Arduino Uno, Sistem Kontrol suhu, sensor DHT11, sensor LM 35 Abstract The newborns require special attention during the birth process, it affects the health of the baby it self. Similarly, babies born prematurely have a high degree of sensitivity surrounding. The baby temperature are conditioned to baby's needs so that the baby is able to adapt and not susceptible to disease, related to it needed the incubator which helps normalize the temperature and humidity. Its used to set the temperature control in the incubator is required Arduino Uno microcontroller that the desired temperature is 36 0 C to stay awake and stable. Then do the observation and analysis of data to determine the heat transfer rate in the incubator and the relationship parameters of the study with Matlab / Simulink.The research were obtained temperature 36 0 C at Baby Incubator can be maintained by using Arduino Uno microcontroller. Heat transfer value is highest when the temperature at 36 0 C, and temperature stability so happens this incubator is able to maintain an ambient temperature, maintain the baby's body temperature within normal limits and keep the moisture in the air in accordance with the limit values required in infant incubator. Keywords: Baby Incubator, Arduino Uno, Temperature control system, DHT11, LM 35 * Penulis Korespondensi : bayurswangaya@gmail.com 35

1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi di bidang kesehatan menjadi sangat penting, terutama pada keselamatan bayi. Dalam hal ini banyak terjadi kematian bayi prematur yang disebabkan oleh tidak tertangani dengan baik fasilitas dan sarana kesehatan. Bayi yang lahir prematur mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya dan sangat rentan terhadap penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri karena suhu sekitar bayi tidak normal. Terkait hal tersebut, kebutuhan alat inkubator menjadi hal penting terutama di ruang perawatan bayi. Alat inkubator adalah alat yang membantu menormalkan suhu dan kelembaban di sekitar tubuh bayi. Bayi yang mengalami lahir prematur membutuhkan perawatan intensif dan tingkat kehangatan yang cukup stabil mengingat bayi tersebut belum terbiasa beradaptasi dengan suhu diluar kandungan sang ibu. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan alat inkubator dengan mikrokontroler Arduino Uno. Tujuan secara umum adalah memperbaiki kekurangan yang terdapat pada inkubator sebelumnya. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan Simulasi dan eksperimen, Simulink yang merupakan salah satu bagian dari Matlab ( Matriks Laboratory) untuk perhitungan teknis, desain kontrol, dsb. Simulink menyediakan interface grafis ke beberapa fungsi Matlab, sehingga memungkinkan mendesain model dan mengontrol sistem dinamik secara real time. Setelah dilakukan pemodelan kemudian merancang suatu prototipe inkubator bayi dengan mikrokontroler Arduino Uno yang mengatur agar suhu di dalam inkubator tersebut menjadi stabil pada range 36 0 C.Penelitian diuji dengan menggunakan formula perpindahan panas serta laju aliran dalam bentuk persamaan aljabar linier yang diselesaikan dengan perhitungan, untuk menunjukkan nilai konvergen. Simulasi sangat membantu proses perhitungan dan analisis tanggapan sistem terhadap aksi pengontrolan pada inkubator bayi. Penggunaan aplikasi Metode Simulink dengan mikrokontroler Arduino Uno dapat mengatur kestabilan sistem pengontrolan temperatur pada inkubator bayi yaitu pada temperatur 36 0 C. 2. METODE 2.1 Peralatan dan Bahan Dalam melaksanakan penelitian ini, adapun peralatan dan bahan yang digunakan adalah : Akrilik Merupakan plastik yang menyerupai kaca, namun memiliki sifat-sifat yang membuatnya lebih unggul daripada kaca dalam banyak cara salah satunya dari perbedaan sifatnya yaitu dari kelenturan dari akrilik itu sendiri. Bayu Nurcahya, dkk./mettek Vol 2 No 1 (2016) 35-42 36

Jurnal METTEK Volume 2 No 1 (2016) pp 35 42 ISSN 2502-3829 ojs.unud.ac.id/index.php/mettek Gambar 1 Rancangan Penelitian Inkubator Arduino Merupakan board berbasis mikrokontroler pada ATmega 328. Board ini memiliki 14 digital input/ output pin ( dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal Sensor suhu DHT 11 Sensor suhu ini digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam ruangan inkubator. Sensor suhu LM 35 Sensor suhu ini digunakan untuk mengukur suhu dalam ruang inkubator. Sensor suhu yang digunakan sebanyak empat buah yang tersebar di masing-masing dinding inkubator. Thermometer Thermometer ini berfungsi untuk mengukur suhu udara luar inkubator bayi. Catu Daya/ Adaptor Merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC digunakan untuk memberikan tegangan input bagi blok rangkaian dengan tegangan dan arus yang sesuai dengan kebutuhan rangkaian itu sendiri. Fan Digunakan untuk mendistribusikan panas serta mendinginkan jika suhu diatas nilai set point dan kelembaban dibawah nilai set point. Komputer atau laptop Berfungsi untuk menjalankan program Simulink/Matlab. Lubang udara segar Berfungsi untuk mengalirkan udara segar dari luar alat inkubator sehingga udara dalam ruangan bersirkulasi dengan udara segar. LCD 2x16 Berguna untuk menampilkan pengukuran suhu dan kelembaban dalam ruangan inkubator Relay Merupakan saklar elektronik yang dapat membuka dan menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Heater Digunakan sebagai pemanas pada ruang inkubator bayi. Mengingat fungsi dari heater adalah memancarkan panas. Heater yang dikontrol oleh suatu rangkaian control suhu agar suhu tetap stabil. 37

2.2 Diagram Alir Penelitian Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Gambar 3. Diagram kontrol sistem mikro kontroler Arduino 2.3 Prosedur Penelitian Adapun tahapan penelitian adalah: 1. Studi Literatur Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi atau bahan materi baik dari buku, jurnal, maupun sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Perancangan model Bayu Nurcahya, dkk./mettek Vol 2 No 1 (2016) 35-42 38

Temperatur ( C) Jurnal METTEK Volume 2 No 1 (2016) pp 35 42 ISSN 2502-3829 ojs.unud.ac.id/index.php/mettek Dalam tahapan ini dilakukan perancangan model yaitu perancangan inkubator, setting relay, setting LCD, setting heater dan setting Arduino Uno yang dikoneksikan dengan sensor suhu DHT11, Setelah didesain komponen Inkubator maka dilakukan penambahan program Arduino library kedalam mikrokontroler Arduino Uno. Hal ini dilakukan untuk mensetting sistem kontrol yaitu agar suhu ruang inkubator tetap stabil pada temperatur 36 0 C, serta mensinkronkan pin-pin dari Arduino Uno dengan sensor suhu DHT11 3. Blok Simulink Pembuatan program untuk simulasi ini dilakukan dengan program Matlab/Simulink. Pada program matlab setelah jendela model muncul maka dibuatlah diagram blok. Kemudian membuat satu set konfigurasi model dengan mensetting suhu yang diinginkan yaitu 36 0 C dan setting waktu yaitu sampai pengujian 3000 detik. 4. Running Simulasi dan Pengambilan data Pada tahapan ini simulasi berjalan dari waktu mulai ditentukan sampai waktu berhenti ditentukan. Selama simulasi berlangsung, tanda waktu simulasi berjalan ditunjukkan. Tanda stop sebagai perintah untuk menghentikan simulasi. Selama proses running dilakukan pengambilan data untuk laju perpindahan panas pada dinding inkubator maupun laju perpindahan panas pada matras inkubator. Data yang diambil yaitu Inkubator tanpa bayi dan Inkubator dengan bayi 2 kg 5. Analisa Hasil Setelah model inkubator berhasil diuji, kemudian dilakukan perintah plot (suhu.time, suhu.signals.values) untuk menampilkan hasil simulasi, dalam hal ini keluaran adalah berupa grafik. Grafik tersebut dianalisa terkait dengan sistem perpindahan panas yang terjadi dan kestabilan suhu saat inkubator dinyalakan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisa Kestabilan Temperatur menggunakan Matlab pada Arduino Uno Dari gambar 4 terlihat bahwa grafik temperatur mulai meningkat pada saat detik ke 0 yaitu temperatur 32 0 C, kemudian grafik bergerak naik dan temperatur stabil pada waktu 400 detik. Hal ini pengaruh dari temperatur ruang inkubator yang telah terdistribusi dengan baik. Kestabilan temperatur yang terjadi akan berbanding lurus dengan perpindahan panas pada inkubator bayi. Semakin stabil temperatur maka nilai perpindahan panas yang terjadi semakin menyeluruh. Nilai Perpindahan panas dipengaruhi juga konduktifitas bahan akrilik dan ketebalan bahan akrilik yang digunakan. 40 35 30 25 20 15 10 5 0 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Waktu (detik) Gambar 4. Grafik karakteristik perubahan temperatur terhadap waktu pada prototype inkubator 39

Laju Perpindahan Panas (W) Temperatur ( C) 3.2 Analisa Hubungan antara Sensor Temperatur terhadap Waktu Untuk hasil pengukuran pada incubator dengan menggunakan sensor suhu diperoleh grafik yang dijabarkan pada gambar 6.3. Pengukuran dilakukan pada incubator bayi dengan berat bayi 0 kg dan 2 kg,. Parameter X merupakan waktu pengukuran dalam hal ini dengan satuan detik, sedangkan parameter Y diisi dengan suhu dengan satuan Kelvin (K). Berikut grafik hasil pengukuran Inkubator bayi dengan sensor suhu 38 37 36 35 34 33 32 31 y 1 = -1E-06x 2 + 0.0038x + 33.321 y 2 = -1E-06x 2 + 0.004x + 33.323 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Waktu (detik) Temp rata-rata (0 kg) Temp. rata-rata 2 kg Gambar 5. Grafik Kestabilan temperature dengan sensor suhu pada Inkubator dengan berat bayi 0 kg dan bayi 2 kg, Pada grafik 5 dapat dilihat bahwa grafik cenderung sama arah perubahannya namun incubator dengan bayi 2 kg lebih cepat tercapai suhu 36 0 C atau 309 K, hal ini disebabkan panas sensibel yang terdapat dalam tubuh bayi dapat mempengaruhi suhu sekitar inkubator, sehingga waktu lebih cepat untuk mencapai 36 0 C. Dari grafik juga terlihat temperatur ratarata ruangan yang diukur dari empat sensor suhu menunjukkan bahwa temperatur 36 0 C tercapai pada detik ke 400, kemudian setelah detik 500 relatif stabil. Faktor posisi sensor juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada nilai besaran temperatur. Semakin dekat letak sensor terhadap sumber panas maka nilai besaran temperature semakin panas dan waktu mencapai nilai temperature semakin cepat. 3.3 Analisa Laju Perpindahan Panas pada Dinding Inkubator 35 30 25 20 15 10 5 0 y 1 = -6E-06x 2 + 0.0241x + 6.3155 y 2 = -7E-06x 2 + 0.026x + 6.6283 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Waktu (detik) Q tot(0 kg) Poly. (Q tot(0 kg)) Poly. (Q tot (2 kg)) Bayu Nurcahya, dkk./mettek Vol 2 No 1 (2016) 35-42 40

Jurnal METTEK Volume 2 No 1 (2016) pp 35 42 ISSN 2502-3829 ojs.unud.ac.id/index.php/mettek Gambar 6. Grafik Laju Perpindahan Panas pada Dinding Inkubator Dari perbandingan grafik diatas terdapat hubungan distribusi temperature terjadi akibat adanya kontak antara bayi yang terdapat dalam incubator dengan udara yang dialirkan sehingga menunjukkan adanya perpindahan panas diantara benda maupun udara. dimana X merupakan waktu selama proses penelitian dan Y merupakan Total laju perpindahan panas pada Dinding Inkubator. Dari perbandingan grafik diatas terdapat hubungan yaitu kestabilan temperatur akan terlihat stabil pada saat waktu yang diperlukan semakin lama hal ini dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida yang sama dari fan kipas untuk distribusi temperatur. Udara mengalir menyusuri atas box dan mulai mengalami peningkatan densitas akibat pendinginan dinding atas. Setelah sampai dinding atas, karena densitasnya meningkat maka fluida semakin cepat mengalir ke bawah, sehingga distribusi yang terjadi pada ruang Inkubator sudah sesuai dengan temperatur yang dibutuhkan oleh bayi. 4. SIMPULAN Sistem control Mikrokontroler Arduino Uno dapat bekerja secara otomatis serta mampu mengatur kestabilan incubator bayi pada temperatur 36 0 C dengan kelembaban antara 50% -60% sesuai dengan kebutuhan bayi di dalam inkubator. Jika suhu tidak kurang dari yang ditetapkan, maka heater yang merupakan penghangat akan menyala agar suhu mencapai nilai set point. Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 36 0 C adalah 400 detik atau 6,4 menit, pada incubator tanpa beban dan dengan beban bayi 2 kg sehingga waktu selanjutnya kestabilan suhu dapat terjaga. Sensor suhu DHT11 dan LM 35 yang terintegrasi dengan Arduino Uno telah bekerja dengan baik dan mampu memonitoring temperature inkubator agar terjadi kestabilan pada temperatur 36 0 C. Perancangan system control dengan bantuan software Matlab sangat memudahkan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA: [1] AHM. Fazle Elahi, Zinat Ara Nisha, Low Cost Neonatal Incubator with Smart Control System, Department of Mechanical Engineering Khulna University of Engineering & technology (KUET), Bangladesh [2] Hitu Bansal, Lini Mathew, Ashish Gupta, 2015, Controlling of Temperature and Humidity for an Infant Incubator Using Microcontroller, International Journal IJAREEIE, ISSN (Online): 2278-8875, Vol.4, Issue 6, 2015, DOI:10.15662/ijareeje.2015.0406012 [3] Holman, J.P, 1988, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta [4] Kosim, M. Sholeh (ed), 2005,Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan, dan Perawat di Rumah Sakit, Jakarta : IkatanDokter Anak Indonesia. [5] Maciej K. Ginalski, AJ. Nowak, LC. Wrobel, 2008, Modelling of heat and mass transfer processes in neonatology, Institute of Thermal Technology Poland [6] Muhamar Kadafi, MT, 2011, Penerapan Simulink untuk Simulasi, Program Studi Teknik Elektro Universitas Mercubuana, Jakarta. [7] Ruri Agung W.,Ridho H, Gunawan N, 2012, Analisis Distribusi Temperatur dan Aliran Udara pada Inkubator Bayi dengan Variasi tipe Dinding dan Overhead Screen, Jurusan Teknik Fisika ITS Surabaya. [8] Rayzah Nur Ilmiyati, 2012, Sistem Monitoring dan Kontrol Otomatis Inkubator bayi dengan Visual Basic 6.0 berbasis Arduino. [9] Yasser Amer Al-Taweel, 2006, A Simulation Model of Infant Incubator Feedback 41

System with Humidification and Temperature Control, The Faculty of Engineering and Science of Auckland University of Technology, AUT [10] Yosua Maha Kurnia S, Himsar Ambarita, 2012, Rancang Bangun Inkubator Bayi dengan Menggunakan Phase Change Material sebagai Pemanas Ruang Inkubator. Bayu Nurcahya, dkk./mettek Vol 2 No 1 (2016) 35-42 42