BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kecamatan Baleendah kabupaten Bandung merupakan salah satu dari 31

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Sumedang. Biro keuangan tersebut terdiri dari 3 bagian, yaitu:

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN TAMAN

TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PROBOLINGGO

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN LAMANDAU

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian Kecamatan Bantar Gebang, Kecamatan. Jatiasih, dan Kecamatan Bekasi Utara

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI MANDAILING NATAL

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

penilaian dan pelaporan kinerja lainnya; m. memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

5 TAHUN 1995 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Bajubang Gasindo didirikan di Jl. Kerkof No. 148 Kahapit Barat

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 17 TAHUN 2010 T E N T A N G

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-I TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cianjur.

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

Transkripsi:

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. Sejarah Instansi Kantor Kecamatan Cileunyi adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung yang terbentuk pada tanggal April 989 sebagai dari hasil pemekaran Kecamatan Ujungberung melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 987 tentang perubahan wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Kedudukan ibu kota Kecamatan Cileunyi berada di Desa Cileunyi Kulon terletak di kawasan Bandung Timur, dengan jarak ke ibu kota Kabupaten Bandung di Soreang sekitar 4 KM dan jarak ke ibu kota Jawa Barat sekitar KM. Adapun camat yang pernah memimpin Kecamatan Cileunyi adalah sebagai berikut: A. Drs. Asep Priatna S, menjabat dari tahun 989 s/d tahun 993. B. H. Nana Suryana, S.H. menjabat dari tahun 993 s/d tahun 999. C. H. Wan Marwan, S.IP. menjabat dari tahun 999 s/d tahun 003. D. Sunarso, S.H. menjabat dari tahun 003 s/d tahun 006. E. Asep Rahmadi, S.IP. menjabat dari tahun 006 s/d sekarang. Luas wilayah Kecamatan Cileunyi lebih kurang.844.574 Ha (.844 km persegi), terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian 500-.500 daiatas permukaan laut. Sedangkan batas wilayah Kecamatan Cileunyi adalah sebagai berikut: Sebelah Utara yaitu wilayah Kecamatan Cilengkrang, sebelah Selatan yaitu wilayah Kecamatan Rancaekek, sebelah Barat yaitu wilayah Kecamatan Cibiru kota Bandung, sebelah timur yaitu wilayah Kecamatan Cikeruh Kabupaten Sumedang. Dengan memperhatikan batas-batas wilayah tersebut, maka kecamatan 70

Cileunyi berbatasan langsung dengan wilayah kota Bandung dan kabupaten Sumedang. Sarana dan Prasarana penunjang bagi pertumbuhan perekonomian di wilayah kecamatan cileunyi meliputi jalan Negara 550 km, jalan Tol 600 km dan jalan Desa sepanjang 3800 km. Penduduk Kecamatan Cileunyi pada Tahun 007 berjumlah.895 jiwa, dan jumlah desa yang ada di Kecamatan Cileunyi sebanyak 6 desa yang terdiri dari desa Cileunyi Kulon, desa Cileunyi Wetan, desa Cimekar, desa Cinunuk, desa Cibiru Wetan, dan desa Cibiru Hilir. Dengan jumlah dusun sebanyak 8 dusun dan 6 RW serta 653 RT. 3. Tujuan Instansi (Visi dan Misi Instansi) Kecamatan Cileunyi sebagai salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Bandung yang mempunyai potensi dan peranan serta kedudukan yang cukup strategis dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di kabupaten Bandung. Sesuai dengan tujuan Pembangunan Nasional, pembangunan dikecamatan Cileunyi pada dasarnya diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat di daerah, khususnya dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Adapun Visi dan Misi kecamatan Cileunyi adalah: A. Visi Mendukung pendayagunaan seluruh potensi yang ada berdasarkan perencanaan yang matang. B. Misi Terwujudnya Kecamatan Cileunyi sebagai Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan prima dan memberdayakan masyrakat. 7

3.3 Struktur Organisasi Instansi Adanya struktur organisasi instansi, camat dapat mengetahui penjabaran dari fungsionaris mana yang bertanggungjawab untuk suatu kegiatan tertentu yang terjadi di instansi tersebut. Selain itu setiap fungsionaris dapat mengetahui dengan pasti wewenang dan tanggungjawab dalam susunan organisasi instansi, sehingga para pelaksana dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan lebih terarah. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Cileunyi. Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Cileunyi 3.4 Job Description Yang Berjalan Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka dapat diuraikan mengenai fungsi dan tugas dari masing masing bagian. Berikut adalah fungsi dan tugas dari masing masing bagian yang terlibat pada Kantor Kecamatan Cileunyi pada sistem informasi pajak bumi dan bangunan adalah: A. CAMAT. Menetapkan administrasi dan mengawasi kegiatan berkaitan dengan ketatausahaan, rumah tangga, keuangan dan kepegawaian.. Mengawasi koordinasi kegiatan pemberdayaan Masyarakat. 7

3. Mengawasi koordinasi penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan. 4. Mengawasi koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayaan umum. 5. Mengawasi koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di Kecamatan. 6. Mengawasi pembinaan penyelenggaraan desa dan atau kelurahan. 7. Mengawasi pelayanan masyarakat berdasarkan pelimpahan sebagian tugas dari Bupati. 8. Mengawasi pelayanan masyarakat berdasarkan urusan yang belum atau tidak dapat dilaksanakan oleh desa dan atau kelurahan. 9. Mengawasi pembinaan dan pengwasan tertib administrasi pemerintahan desa dan atau kelurahan. 0. Mengawasi pemberian bimbingan, supervisi, Fasilitas dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa dan atau kelurahan.. Mengawasi pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa dan atau kelurahan.. Mengawasi pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan atau kelurahan. 3. Mengawasi evaluasi penyelenggaran pemerintahan desa dan atau kelurahan di tingkat kecamatan. 4. Menetapkan akta tanah. 5. Mengawasi administrasi pertanahan dan pelaksanaan ke PPAT-an. 73

6. Mengawasi dan mengendalikan pelayanan administrasi umum bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, pelayanan umum dan ketentraman ketertiban umum. 7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya. 8. Mengembalikan data wajib pajak, surat pemberitahuan objek pajak dan surat pemberitahuan pajak terutang kepada kantor pelayanan pajak jika terdapat kesalahan data wajib pajak. 9. Penanggung jawab atas di ACC atau tidak di ACC-nya hasil perhitungan pajak dari sub bag. Keuangan. 0. Menerima laporan bulanan. B. SEKRETARIS CAMAT. Merumuskan rancangan usulan kebutuhan, penempatan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian kepegawaian Kecamatan.. Merumuskan dan mengendalikan administrasi kepegawaian Kecamatan. 3. Merumuskan dan mengendalikan kegiatan tata usaha dan kearsipan kecamatan. 4. Merumuskan sistem informasi Kecamatan. 5. Merumuskan kegiatan humas dan protokol Kecamatan. 6. Merumuskan rencana kerja dan anggaran Kecamatan. 7. Merumuskan dan mengendalikan administrasi keuangan dan pembendaharaan Kecamatan. 74

8. Merumuskan dan mengendalikan kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga Kecamatan. 9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya. 0. Melakukan pengecekan hasil perhitungan pajak sebelum dan sesudah di ACC oleh camat.. Membantu sub bag. Keuangan dan camat. C. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak swasta dalam pemeliharaan prasarana dan Fasilitas pelayanan umum.. Melaksanakan penanggulangan dini kerusakan prasarana dan fasilitas umum. 3. Melaksanakan pelayanan administrasi umum. 4. Melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan. 5. Menyelenggarakan pelayanan perizinan terpadu satu pintu di Kecamatan. 6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya. D. SUB BAG. KEUANGAN. Membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan kegiatan bidang administrasi keuangan dan perbendaharaan.. Menyusun rencana dan program kerja pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan Kecamatan. 3. Menyelenggarakan pengelola administrasi keuangan perbendaharaan Kecamatan. 75

4. Melaksanakan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan. 5. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan pokok dan bidang tugas. 6. Menerima data wajib pajak, surat pemberitahuan objek pajak dan surat pemberitahuan pajak terutang dari kantor pelayanan pajak yang dijadikan patokan pemungutan pajak kepada wajib pajak. 7. Sebagai perantara antara wajib pajak dan kantor pelayanan pajak dalam melakukan pembayaran pajak. 8. Membuat laporan bulanan untuk pajak bumi dan bangunan. E. SUB BAG. PROGRAM. Menyusun rencana dan program kerja Kecamatan.. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana program kerja dengan sub unit kerja lain dilingkungan Kecamatan. 3. Menyusun rencana strategi Kecamatan. 4. Menyusun sistem informasi Kecamatan. 5. Menyusun laporan kegiatan/kinerja Kecamatan. 6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya. F. SUB BAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN. Menyusun rencana usulan kebutuhan, penempatan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai Kecamatan.. Menyusun dan melaksanakan administrasi kepegawaian Kecamatan. 76

3. Menyusun dan melaksanakan kegiatan tata usaha dan kearsipan Kecamatan. 4. Merumuskan dan mengendalikan kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga Kecamatan. 5. Menyusun dan melaksanakan kegiatan humas dan protokol Kecamatan. 6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya. 7. Sebagai perantara antara kecamatan dan kelurahan/desa. 3.5 Kebijakan Instansi dan Pengendalian Intern Tentang Sistem yang Berjalan Adapun kebijakan Kantor Kecamatan Cileunyi mengenai pajak bumi dan bangunan adalah sebagai berikut: A. Sub Bag. Keuangan melakukan Perhitungan PBB, membuat laporan, dan mencetak daftar bukti pembayaran pajak. B. Pemungutan PBB dilakukan oleh Rukun Tetangga (RT), selanjutnya diserahkan kepada Rukun Warga (RW), kemudian Kelurahan, selanjutnya diserahkan oleh kelurahan kepada Sub bag. Umum dan Kepegawaian di Kecamatan. C. Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak berdasarkan ketentuan Undang- Undang Pajak Bumi dan Bangunan. D. NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak) untuk kecamatan Cileunyi adalah Rp..000.000 (dua belas juta upiah). E. Wajib pajak adalah semua warga yang mempunyai hak atas tanah dan bangunan pada kecamatan cileunyi. 77

F. Potongan Pajak bumi dan bangunan pada kecamatan cileunyi ditetapkan sebesar 0.5%, berdasakan undang-undang no tahun 985 pasal 5. G. Pembayaran uang pajak bumi dan bagunan dikirim melalui bank yaitu bank yang sudah ditunjuk oleh direktorat jendral pajak. H. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang () diberikan kepada Kelurahan, selanjutnya RW, selanjutnya RT. Oleh RT diberikan kepada wajib pajak untuk memberitahukan besarnya pajak bumi dan bangunan yang harus dibayar oleh wajib pajak. I. Bagi hasil pajak bumi dan bangunan sebesar 9% (sembilan persen) berdasarkan ketentuan Pasal 9 peraturan pemerintah No. 55 Tahun 005. J. Jika mempunyai lebih dari satu objek pajak, yang dikenakan NJOPTKP hanya satu objek pajak yaitu yang nilainya paling tinggi. K. Pemotongan untuk wajib pajak yang mempunyi objek pajak bumi dan bangunan lebih dari satu objek pajak yaitu Rp..000.000,- diambil dari nilai jual objek pajak paling tinggi. 3.6 Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait pada Kantor Kecamatan Cileunyi adalah sebagai berikut: A. Sub Bag. Umum & Kepegawaian Sub Bag. Umum & Kepegawaian mengecek (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), Uang yang kemudian diserahkan kepada sub Bag. keuangan. B. Sub Bag. Keuangan 78

Sub Bag.Keuangan menerima (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), Uang. Sub Bag. Umum & Kepegawaian, menghitung pajak, laporan hasil perhitungan pajak tersebut diserahkan ke Sekretaris Camat untuk di Acc oleh Camat, menerima Acc dari sekretaris camat, menerima laporan bukti pembayaran pajak dari Bank, selanjutnya membuat laporan bulanan. C. Sekretaris Camat Menerima (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), Uang dari Kelurahan, kemudian diserahkan kepada Camat. D. Kelurahan Menerima dan Mengecek (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), Uang untuk diserahkan ke Sub Bag. Umum dan Kepegawaian. E. Bank Menerima uang setoran pajak dari Sub Bag. Keuangan dan membuat (Bukti Pembayaran Pajak). F. Kantor Pelayanan Pajak Menerima uang setoran pajak dari bank dan Surat Setoran Pajak dari Sub Bag. Keuangan. G. Camat menerima laporan bulanan dari Sub Bag. Keuangan. 79

3.7 Formulir/Dokumen Yang Digunakan Formulir/Dokumen dan Catatan yang Berjalan pada Kantor Kecamatan Cileunyi adalah sebagai berikut: A. Daftar Wajib Pajak () Data Wajib Pajak digunakan untuk menghitung jumlah Wajib Pajak yang Harus Membayar Pajak. B. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang () Surat Pemberitahuan Pajak Terutang digunakan untuk memberitahu wajib pajak atas pajak yang harus dibayarnya. C. Hasil Perhitungan Pajak () Hasil perhitungan pajak adalah suatu dokumen yang berisi tentang jumlah pajak yang harus ditagih kepada wajib pajak. D. Bukti Pembayaran Pajak () Bukti Pembayaran Pajak merupakan dokumen yang diberikan oleh Bank kepada sub bag. keuangan. E. Laporan Bulanan (LB) Laporan Bulanan Merupakan Laporan yang dibuat oleh sub bag. Keuangan yang akan diserahkan kepada camat. F. Surat Pemberitahuan Objek Pajak () Surat Pemberitahuan Objek Pajak merupakan surat pemberitahuan kepada wajib pajak atas objek pajak yang harus dibayar. G. Formulir Setoran (FS) 80

Formulir ini adalah formulir yang diperoleh dari bank pada saat akan membayar pajak kemudian oleh Sub Bag. Keuangan formulir tersebut diisi dan diserahkan kepada bank bersama dengan uang pajak. H. Surat Setoran Pajak (SSP) Surat setoran pajak ini adalah formulir yang harus dilaporkan oleh sub bag. keuangan ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak). 3.8 Catatan Yang Digunakan Catatan yang digunakan pada Kantor Kecamatan Cileunyi: A. Jurnal Umum Jurnal umum merupakan catatan yang dibuat oleh sub bag. Keuangan dari transaksi-transaksi yang terjadi di instansi. B. Buku Besar Buku besar merupakan catatan yang dibuat setelah jurnal, maka akan diproses ke dalam buku besar. 3.9 Sistem Yang Berjalan 3.9. Diagram Konteks yang Berjalan Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem dan lingkungan luar yang saling berhubungan. Diagram konteks sebagai transformasi suatu sistem yang dapat mentransformasikan data flow input menjadi output. 8

, Uang, Uang ACC Uang, FS Revisi, Revisi, Revisi Gambar 3. Diagram Konteks Berjalan Keterangan: : Hasil Perhitungan Pajak F : File Hasil Perhitungan pajak FJU FBB FLB : File Jurnal Umum : File Buku Besar : File Laporan Bulanan F : File Surat Pemberitahuan Objek Pajak F : File Surat Pemberitahuan Pajak Terutang F : File Data Wajib Pajak LB : Laporan Bulanan : Data Wajib Pajak : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang : Surat Pemberitahuan Objek Pajak 8

SSP FS : Bukti Pembayaran Pajak : Surat Setoran Pajak : Formulir Setoran Deskripsi dari gambar di atas adalah, dimulai dari: A. Kantor pelayanan pajak menerima SSP (Surat Setoran Pajak) dan Uang, dan mengeluarkan (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang). B. Sub bag. Keuangan menerima ACC, Uang, (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) dan (Bukti Pembayaran Pajak). Sub bag. Keuangan mengeluarkan SSP (Surat Setoran Pajak), FS (Formulir Setoran), (Hasil Perhitungan Pajak), LB (Laporan Bulanan), dan Uang. C. Bag. Pajak di Kelurahan menerima (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang)dan Uang. Bag. Pajak di Kelurahan mengeluarkan (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak), (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang)dan Uang. D. Bank menerima Formulir Setoran (FS) dan Uang, selanjutnya membuat bukti pembayaran pajak (). E. Sub bag. Umum dan Kepegawaian menerima Uang, (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak) dan (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang). Sub bag. Umum dan Kepegawaian mengeluarkan Uang,, dan. 83

F. Sekretaris Camat menerima dan mengeluarkan ACC hasil perhitungan pajak (ACC ) dan hasil perhitungan pajak (). G. Camat menerima hasil perhitungan pajak dan laporan bulanan, serta mengeluarkan ACC hasil perhitungan pajak (ACC ). 3.9. Data Flow Diagram yang Berjalan Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses utama yang terjadi antara entitas yang terkait dalam sistem informasi pajak bumi dan bangunan. 3.9.. Data Flow Diagram yang Berjalan Level 0 Data flow diagram level 0 akan diterangkan proses dari sistem informasi pajak bumi dan bangunan yang berjalan. Pada level 0 ini terdiri dari proses pengumpulan data wajib pajak, proses perhitungan pajak, proses pembayaran pajak, dan proses pembuatan laporan bulanan. LB, Uang, Uang FLB, Uang,,, Uang, ACC F, ACC, ACC Gambar 3.3 DFD Level 0 Berjalan 84

Deskripsi di atas adalah di mulai dari: A. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) mengeluarkan data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak (), selanjutnya diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. B. Sub bag. Keuangan menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) selanjutnya diserahkan kepada Kelurahan. C. Kelurahan menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dari Sub bag. Keuangan, selanjutnya kelurahan melakukan pengecekan kelengkapan suratsurat dan melakukan penagihan pajak kepada Wajib Pajak (WP). Setelah pajak tertagih, data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dan Uang, selanjutnya diserahkan kepada Sub bag. Umum dan Kepegawaian. D. Sub bag. Umum dan Kepegawaian menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dan Uang dari Kelurahan, selanjutnya diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. E. Sub bag. Keuangan menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dan Uang dari Sub bag. Umum dan Kepegawaian. Selanjutnya menghitung uang pajak yang sudah ditagih berdasarkan (Surat Pemberitahuan Objek Pajak), (Data Wajib Pajak) dan (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) 85

yang menghasilkan hasil perhitungan pajak (). Selanjutnya dicetak untuk diserahkan kepada Sekretaris Camat. F. Sekretaris Camat menerima dari Sub bag. Keuangan dan dilakukan pengecekan, selanjutnya diserahkan kepada Camat. G. Camat menerima dari Sekretaris Camat untuk di ACC. Setelah di ACC, ACC diserahkan kepada Sekretaris Camat. H. Sekretaris Camat menerima ACC dari Camat, selanjutnya di cek dan diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. I. Sub bag. Keuangan menerima ACC dari Sekretaris Camat, selanjutnya mengisi surat setoran pajak (SSP) sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diserahkan kepada kantor pelayanan pajak (KPP), selanjutnya mengisi formulir setoran berdasarkan surat setoran pajak (SSP) rangkap kedua, dan menyerahkan formulir setoran (FS) dengan Uang ke Bank. J. Kantor pelayanan pajak (KPP) menerima SSP dari Sub bag. Keuangan, dan selanjutnya diarsipkan. K. Bank menerima uang dan formulir setoran (FS) dari Sub bag. Keuangan, bank membuat bukti pembayaran pajak () sebanyak dua rangkap, rangkap pertama diserahkan kepada Sub Bag Keuangan dan rangkap kedua diarsipkan. L. Sub bag. Keuangan menerima dari Bank, selanjutnya membuat laporan realisasi anggaran (LRA) dan mencetak laporan realisasi anggaran (LRA) sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diserahkan kepada Camat dan rangkap kedua diarsipkan. M. Camat menerima laporan realisasi anggaran (LRA) dari Sub bag. Keuangan. 86

3.9.. Data Flow Diagram yang Berjalan Level Proses Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang berjalan yaitu proses pengumpulan data wajib pajak. DFD Level Proses.0 KANTOR PELAYANAN PAJAK. Menyerahkan SUB BAG. KEUANGAN, Uang.6 Menyerahkan, Uang SUB BAG. UMUM & KEPEGAWAIAN.9 Memperbaiki data.8 Menyerahkan. Menyerahkan CAMAT.7 Menyerahkan.3 Menyerahkan Ke RT/RW BAG. PAJAK DI KELURAHAN RT/RW, Uang, Uang, Uang.5 Mengecek dan Menyerahkan.4 Pemungutan pajak Gambar 3.4 DFD Level Proses Berjalan Deskripsi gambar di atas adalah setelah kelurahan menerima,,, melakukan penagihan pajak dan menerima Uang pajak dari Wajib Pajak, selanjutnya, dan uang di cek dan diserahkan kepada sub bag. Umum dan kepegawaian.,,, dan Uang diserahkan kembali oleh sub bag. Umum dan kepegawaian kepada sub bag. Keuangan 3.9..3 Data Flow Diagram yang Berjalan Level Proses Bagian ini akan menerangkan terangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang berjalan yaitu proses perhitungan pajak. 87

SUB BAG. UMUM & KEPEGAWAIAN,,, Uang F. Hitung CAMAT F F,,, Uang.3 Cetak ACC.5 ACC dan Menyerahkan ACC ACC SEKRETARIS CAMAT ACC.4 Cek dan Menyerahkan. Menyerahkan,,, Uang,,, Uang SUB BAG. KEUANGAN ACC.5 Menyerahkan ACC.7 Mengembalika n Gambar 3.5 DFD Level Proses Berjalan Deskripsi gambar di atas adalah setelah Sub bag. Keuangan menerima Uang, dari Kelurahan, Sub bag. Keuangan kemudian menghitung pajak. Sub bag. Keuangan membuat (Hasil Perhitungan Pajak) dan diserahkan kepada Sekretaris Camat, sekretaris camat mengecek dan selanjutnya diserahkan kepada Camat. Camat meng-acc dan selanjutnya diserahkan kepada sekretaris camat, oleh sekretaris camat diserahkan lagi kepada Sub bag. Keuangan. 3.9..4 Data Flow Diagram yang Berjalan Level Proses 3 Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang berjalan yaitu proses pembayaran pajak bumi dan bangunan. 88

DFD Level Proses 3.0 3. Membuat BANK 3.3 Menyerahkan FS, Uang SUB. BAG KEUANGAN SSP, FS, Uang ACC 3. Mengisi & Menyerahkan SSP KANTOR PELAYANAN PAJAK Gambar 3.6 DFD Level Proses 3 Berjalan Deskripsi gambar di atas adalah dari setelah setalah Sub bag. Keuangan menerima ACC dari Sekretaris Camat, maka Sub bag. Keuangan mengisi SSP sebanyak dua rangkap, SSP angkap pertama diserahkan kepada kantor pelayanan pajak dan SSP rangkap kedua dijadikan acuan untuk mengisi formulir setoran. Formulir setoran ini diserahkan ke Bank dengan Uang, dan Bank membuat untuk diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. 3.9..5 Data Flow Diagram yang Berjalan Level Proses 4 Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang berjalan yaitu proses pembuatan laporan bulanan. DFD Level Proses 4.0 SUB. BAG KEUANGAN LRA FLRA 4. Membuat Laporan FLRA FLRA 4. Cetak LB LRA CAMAT Gambar 3.7 DFD Level Proses 4 Berjalan 89

Deskripsi gambar di atas adalah setalah Sub bag. Keuangan menerima bukti pembayaran pajak dari Bank, selanjutnya dibuat menjadi laporan realisasi anggaran dan dicetak untuk diserahkan kepada Camat dan untuk diarsipkan. 3.9.3 Kamus Data yang Berjalan Berikut ini adalah tabel untuk kamus data yang berjalan. Tabel 3. Kamus Data Berjalan Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan Data Wajib Pajak Dokumen dari Kantor Pelayanan Pajak Proses Data wajib pajak merupakan data tentang wajib pajak yang dibuat oleh kelurahan Hasil Perhitungan Pajak Surat Pemberitahuan pajak terutang, Acc Dokumen dari Sub bag. keuangan Dokumen dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Dari Sub bag. keuangan ke sekretaris camat Dari sekretaris camat ke camat Dari camat ke sekretaris camat Dari sekretaris camat ke sub bag. keuangan Proses Hasil perhitungan pajak merupakan dokumen yang menjelaskan jumlah pajak setelah dihitung Surat pemberitahuan pajak terutang, merupakan surat pemberitahuan kepada wajib pajak. Bukti Pembayaran Pajak Surat Setoran Pajak Surat Pemberitahuan Objek Pajak Formulir Setoran Laporan Bulanan SSP FS LB Dokumen dari Bank Dokumen dari KPP Dokumen dari kantor pelayanan pajak Dokumen dari Bank Dokumen dari sub bag. Keuangan Proses 3 ke sub bag. keuangan Kantor pelayanan pajak ke Sub Bag. keuangan Sub Bag. Keuangan ke Kantor pelayanan pajak Dari kantor pelayanan pajak ke sub bag. Keuangan Proses Dari sub bag. Keuangan ke bank Dari sub bag. Keuangan ke Camat Bukti pembayaran pajak merupakan dokumen yang menunjukan wajib pajak sudah membayar pajak Data Pembayaran Pajak Merupakan Struk atau data pelunasan pajak yang diberikan oleh bank Merupakan data dari kantor pelayanan pajak yang merupakan pemberitahuan atas objek pajak terutang. Merupakan data dari bank yang diberikan ke sub bag. Keuangan untuk melakukan setoran pajak. Merupakan laporan yang dibuat sub bag. Keuangan tiap akhir periode. 90

3.9.4 Bagan Alir Yang Berjalan Bagan alir sistem merupakan bagan air yang menunjukan arus aliran informasi berdasarkan pada prosedur. Pengolahan sistem informasi pajak bumi dan bangunan yang sedang berjalan dapat dilihat dalam bagan alir sistem informasi pada gambar di bawah ini: BANK KANTOR PELAYANAN PAJAK 6 Uang Mulai 5 0 FS Membuat SSP T 7 3 T 8 T 7 Revisi Revisi Revisi Cetak F, F, F 6 F FJU FBB FLB LB SSP FS JU BB : Hasil Perhitungan Pajak : File Hasil Perhitungan pajak : File Jurnal Umum : File Buku Besar : File Laporan Bulanan : Laporan Bulanan : Data Wajib Pajak : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang : Surat Pemberitahuan Objek Pajak : Bukti Pembayaran Pajak : Surat Setoran Pajak : Formulir Setoran : Jurnal Umum : Buku Besar Gambar 3.8 Bagan Alir Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Berjalan 9

SUB BAG. KEUANGAN SEKRETARIS CAMAT 8 4 ACC ACC LRA 3 5 LRA Cek Cek ACC 0 ACC ACC Cetak LRA LRA Benar Ya Tidak ACC ACC Uang Memotong Bagi Hasil Pajak LRA 5 Mengisi SSP 9 LRA T SSP SSP 0 Mengisi FS Cetak F FS Uang 6 Gambar 3.9 Bagan Alir Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Berjalan Lanjutan 9

KELURAHAN SUB BAG. UMUM & KEPEGAWAIAN 8 9 Uang Uang Penyeraha n ke RT/ RW 9 Uang Menyerahk an,,, Uang 3 0 Uang Gambar 3.0 Bagan Alir Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Berjalan Lanjutan 93

CAMAT RT/RW 4 9 3 7 LRA Selesai Revisi Revisi Revisi 5 6 ACC Mengecek Kesesuaian Data ACC Tidak Revisi Revisi Revisi Ya ACC ACC 3 Sesuai Ya Tidak 7 4 Memungut Pajak Dikembalik an 8 Uang 4 Gambar 3. Bagan Alir Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Berjalan Lanjutan 3 Deskripsi dari gambar 3.8, gambar 3.9, gambar 3.0 dan gambar 3. adalah: A. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) mengeluarkan data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak (), selanjutnya diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. 94

B. Sub bag. Keuangan menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) selanjutnya diserahkan kepada Kelurahan. C. Kelurahan menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dari Sub bag. Keuangan, selanjutnya kelurahan melakukan pengecekan kelengkapan suratsurat dan melakukan penagihan pajak kepada Wajib Pajak (WP). Setelah pajak tertagih, data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dan Uang, selanjutnya diserahkan kepada Sub bag. Umum dan Kepegawaian. D. Sub bag. Umum dan Kepegawaian menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dan Uang dari Kelurahan, selanjutnya diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. E. Sub bag. Keuangan menerima data wajib pajak (), surat pemberitahuan pajak terutang (), surat pemberitahuan objek pajak () dan Uang dari Sub bag. Umum dan Kepegawaian. Selanjutnya menghitung uang pajak yang sudah ditagih berdasarkan,, dan yang menghasilkan hasil perhitungan pajak (). Selanjutnya dicetak untuk sdiserahkan kepada Sekretaris Camat. F. Sekretaris Camat menerima dari Sub bag. Keuangan dan dilakukan pengecekan, selanjutnya diserahkan kepada Camat. G. Camat menerima dari Sekretaris Camat untuk di ACC. Setelah di ACC, ACC diserahkan kepada Sekretaris Camat. 95

H. Sekretaris Camat menerima ACC dari Camat, selanjutnya di cek dan diserahkan kepada Sub bag. Keuangan. I. Sub bag. Keuangan menerima ACC dari Sekretaris Camat, selanjutnya mengisi surat setoran pajak (SSP) sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diserahkan kepada kantor pelayanan pajak (KPP), selanjutnya mengisi formulir setoran berdasarkan surat setoran pajak (SSP) rangkap kedua, dan menyerahkan formulir setoran (FS) dengan Uang ke Bank. J. Kantor pelayanan pajak (KPP) menerima SSP dari Sub bag. Keuangan, dan selanjutnya diarsipkan. K. Bank menerima uang dan formulir setoran (FS) dari Sub bag. Keuangan, bank membuat bukti pembayaran pajak () sebanyak dua rangkap, rangkap pertama diserahkan kepada Sub Bag Keuangan dan rangkap kedua diarsipkan. L. Sub bag. Keuangan menerima dari bank, selanjutnya membuat laporan realisasi anggaran dan mencetak LRA sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diserahkan kepada Camat dan rangkap kedua diarsipkan. M. Camat menerima LRA dari Sub bag. Keuangan. 3.0 Kelemahan Sistem yang Berjalan Kelemahan yang terjadi pada sistem informasi pajak bumi dan bangunan yang berjalan pada Kantor Kecamatan Cileunyi adalah sebagai berikut: A. Untuk pelaporan keuangan pajak bumi dan bangunan masih belum sesuai dengan standar akuntansi pemerintah (SAP). B. Untuk pemrosesan data masih menggunakan Microsoft excel. 96