Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

dokumen-dokumen yang mirip
Komposisi dalam Fotografi

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia

Teknik Pengambilan Foto

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber :

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

Rancang Teknik Fotografi

BAB 4 KONSEP. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada desain saya adalah :

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

Jurus Komposisi dan Lensa

Produksi Media PR AVI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada zaman dahulu para ilmuan mencoba untuk mendefinisikan apa arti

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Komposisi dalam Foto Portrait

Pertemuan 14 Fotografi EDFAT ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto. 1. Naluri Berita. 2. Rasa Ingin Tahu. 3. Pantang Menyerah. 4. Perilaku yang Baik

A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK

BAB III PROSES PENCIPTAAN

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON

BAB I PENDAHULUAN. gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 2

BAB II LANDASAN TEORI

ANAK JALANAN YOGYAKARTA DALAM FOTOGRAFI HUMAN INTEREST TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

Fotojurnalistik! Pertemuan 1

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

BAB I PENDAHULUAN. cara merekam gambar pada suatu media rekam tetentu, seperti film fotografi atau

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

Oleh : Ari Bowo Sucipto

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

Jenis - jenis Fotojurnalistik!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

Pertemuan 11: Jurnalistik Foto

Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

METODE PERANCANGAN. No. Judul dan Nama Penulis Ulasan Novel ini bercerita tentang hal-hal yang mungkin disembuyikan dari

Basic Photography. Setting & Composition PART II

FOTOGRAFI ARSITEKTUR (ARCHITECTURE PHOTOGRAPHY) By : Bayu Widiantoro


BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

Elemen Elemen Desain Grafis

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fotografi merupakan bahasa Yunani yang dikenalkan oleh Sir John Herschel pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Koran saat sarapan, kita bisa melihat foto-foto laki-laki dan perempuan yang

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

KARAKTERISTIK FOTO HUMAN INTEREST KARYA AGUS LEONARDUS DITINJAU DARI ASPEK KOMPOSISI SKRIPSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan oplah antarpenerbit surat kabar semakin pesat.oleh karena itu,

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Transkripsi:

MATERI: 14 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 Deskripsi Materi Materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teori-teori dasar jurnalistik media elektronik. Didalamnya mencakup materi yang berkaitan dengan cinematografi, produksi berita televisi, produksi berita radio, serta pemahaman tentang fotografi. Tujuan Umum Setelah penyampaian materi ini para peserta diharapkan: 1. Memahami teori-teori dasar dalam jurnalistik media elektronik dalam dunia media massa di Indoensia. 2. Memahami dasar teknik dalam dunia jurnalistik media elektronik yang mampu menjadi peganagan di lapangan nantinya. 1 Diambil dari berbagai sumber sebagai bahan diskusi SMKM-Aceh 2 Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unimal & Penangungjawab SMKM-Aceh 1

Fotografi ada dasarnya mempelajari Fotografi adalah mengasah kemampuan memindahkan bentuk tiga dimensi kedalam bidang dua dimensi (foto) sehingga tujuan/pesan dapat disampaikan kepada orang lain. Seiring kemajuan teknologi, fotografi mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini membuat jalan pintas untuk belajar, menggeluti bahkan memilih fotografi sebagai sebuah profesi. Peralatan fotografi yang komponen utamanya adalah Camera dan Lensa seakan menyihir banyak orang untuk berkenalan dan mendalaminya pengetahuan fotografi. Jurnalis foto salah satu profesi yang muncul oleh keterpikatan untuk memindahkan bentuk tiga dimensi kedalam bidang dua dimensi (foto) sehingga tujuan/pesan pemotret dapat disampaikan kepada orang lain. Foto yang disampaikan tentunya harus informatif (informasi) dan estetis. Dunia yang hingga saat ini selalu dekat dengan kekerasan, bencana alam, perang dan peristiwa lainnya membuat masyarakat ingin tahu sedetail mungkin tentang semua peristiwa yang terjadi, layaknya ikut hadir menyaksikan langsung di lokasi kejadian saat melihat foto. Untuk memenuhi keingin tahuan masyarakat ini, fotografer meminjamkan mata lewat foto agar masyarakat seakan berada dilokasi kejadian. Kata fotografi (photography) berasal dari bahasa yunani yaitu photos yang berarti cahaya dan graphos yang berarti tulisan/lukisan. fotografi berarti melukis dengan cahaya. Fotografi (photograpy) adalah bidang pengetahuan, foto (photograph) adalah hasil/produknya dan fotografer (photographer) adalah pelaku atau profesi. Fotografi Jurnalistik Secara sederhana foto berita (foto jurnalistik) menurut New York Institute of photograpy didefinisikan: foto berita dapat menceritakan sebuah kisah dengan sebuah foto atau lebih. 2

Menurut guru besar Universitas Missouri Amerika, Cliff Edom, foto jurnalistik adalah paduan kata (words) dan gambar (pictures). Dan menurut mantan editor majalah Life, Wilson Hicks, foto jurnalistik adalah kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial pembacanya. Esensi dari foto jurnalistik menurut ICP Encyclopedia of Photography adanya cerita untuk diinformasikan berdasarkan fakta, disajikan secara visual dan menimbulkan kesan. Intinya foto jurnalistik adalah foto yang mencari dan menampilkan berita. Fungsi foto jurnalistik juga Sebagai sebagai pelengkap sebuah tulisan foto harus mampu menggambarkan sebuah kejadian. Lepas dari tulisan (berdiri sendiri), tak mesti mendampingi berita baik tunggal maupun esai/stori. Kriteria Foto Yang Berhasil Secara umum foto yang berhasil adalah foto yang memenuhi beberapa elemen di bawah ini: a. Fokus Tajam Fokus tajam adalah titik tajam gambar jatuh pada elemen yang ingin kita tonjolkan. Bila foto yang disajikan di luar fokus (out of focus) maka akan menyulitkan pembaca/penikmat foto untuk menangkap pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, bila memotret barang bukti tindak kriminal berupa senjata api, senjata tajam, ganja, atau lainnya, sebaiknya fokus terarah pada barang bukti tersebut, bukan pada aparat kepolisiannya. 3

b. Normal (Tidak Gelap Atau Terlalu Terang) Hasil gambar yang normal adalah gambar yang tidak gelap (under exposure) ataupun tidak berlebihan terangnya (over exposure), karena kedua kondisi tersebut dapat menghilangkan detail dari objek yang ingin ditampilkan. Hasil yang terlalu terang sering diperoleh pada pemotretan produk makanan, hasil kerajinan, barang bukti, dll. apalagi bila pemotretan menggunakan lampu kilat (flash). Hasil foto dengan pencahayaan normal dapat diperoleh dengan memperhatikan arah sinar datang ke objek; serta dengan mempertimbangkan dan uji coba penggunaan lampu kilat. c. Point of Interest (POI) Point of Interest adalah kondisi di mana mata terpusat pada satu objek dalam bidang dua dimensi yang terbentuk dari beberapa elemen. Hasil foto harus memiliki daya tarik terhadap pandangan manusia (e ye catching), sehingga sebuah objek atau objek utama di dalam foto dapat menarik dan mengarahkan konsentrasi pengamat kepadanya. d. Estetika Foto & Komposisi Warna; Warna adalah komponen yang sangat penting untuk merangsang mata pengamat sehingga pesan dapat disampaikan ke otak. Warna dapat memancing emosi manusia. Misalnya, kesan yang ditampilkan oleh sebuah cabai merah di antara tumpukan cabai hijau. Di sisi lain, potret hitam putih bukanlah sekedar memotret tanpa warna. Gambar hitam putih dibangun dari nuansa dan bidang gelap dan terang. Foto hitam putih mampu menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda dengan foto berwarna. Vertikal & Horisontal; Memilih bentuk memanjang atau melebar disesuaikan dengan konsep foto yang diinginkan. Aturan sepertiga bagian (tidak mengikat) dalam seni rupa dasar bidang dua dimensi 4

dibagi menjadi tiga bagian, baik dalam posisi vertikal maupun horizontal. Batasan tiap bidang merupakan garis hayal (imajiner) untuk membantu menempatkan objek secara proporsional. Pola; Pola adalah suatu bentuk yang tercipta dari elemen-elemen yang menyusun objek foto. Pola dapat membentuk bidang diagonal, segitiga, huruf V, atau bentuk lainnya. Misalnya jajaran padi di sawah; atau barisan pasukan; keduanya akan membentuk pola yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pembingkaian (Framing); Pembingkaian dalam sebuah foto adalah hal yang sering digunakan untuk menambah nilai keindahan sebuah foto. Pembingkaian yang tidak tepat akan mengurangi nilai estetis atau malah mengalihkan perhatian dari Point of Interest (POI). e. Latar Depan dan Latar Belakang (Foreground & Background) Untuk mengisi dan menguatkan foto kita sangat memerlukan latar depan (foreground) dan/atau latar belakang (background). Kedua unsur ini akan mendukung cerita di dalam gambar atau menambahkan makna suasana tanpa imbuhan penjelasan kata-kata (teks foto). f. Membuang Ruang Kosong Membuang ruang kosong dilakukan untuk mengurangi objek yang tidak penting seperti langit yang datar atau elemen lain yang tidak diperlukan di dalam foto. Sudut Pengambilan Foto a. Sebatas Pandangan Mata (Eye level viewing) Teknik yang paling umum dan dilakukan pada posisi berdiri. Sudut ini tidak menimbulkan efek-efek khusus persis seperti pandangan mata biasa, kecuali bila dipotret dengan menggunakan lensa tertentu. 5

b. Pandangan Mata Burung (Bird eye viewing) Bidikan dari atas seperti sudut pandang burung menyajikan sesuatu yang sangat luas. Sudut pandang ini sangat baik untuk memotret suatu lokasi atau lanskap (landscape). Sudut pandang ini juga pilihan yang paling aman untuk memotret demo/kerusuhan. c. Sudut Pandang Bawah (Low angle) Sudut pandang ini menimbulkan efek distorsi perspektif. Dapat digunakan untuk pemotretan panggung; memotret orang yang sedang berpidato/bernyanyi di atas mimbar tinggi; dan sebagainya. d. Pandangan Mata Katak (Frog eye viewing) Teknik memotret dengan sudut pandang ini adalah: kamera berada di bawah, hampir atau sejajar dengan tanah dan dilakukan sambil tiarap. Sudut ini sering digunakan dalam mengabadikan peperangan, atau memotret flora dan fauna. e. Pandangan Sebatas Pinggang (Waist level viewing) Lensa searah dengan pandangan mata dan foto dilakukan tanpa membidik dari jendela pengamat (viewfinder). Ini sering digunakan untuk foto candid (diam -diam, tanpa sepengetahuan subjek foto). Pengambilan foto ini spekulatif, maka disarankan untuk mengambil beberap frame foto. f. Posisi Tangan Tinggi (High handheld position) Pemotretan dilakukan dengan mengangkat kamera setinggisetingginya dengan kedua tangan, tanpa membidik. Sifatnya sama seperti cara sebelumnya yaitu spekulatif. Disarankan untuk menggunakan lensa terlebar; mengatur kecepatan rana yang cukup untuk menghindari goyangan; dan dengan mengatur gelang fokus hampir di posisi tak terhingga. Ini sering dilakukan dalam pemotretan di tengah keramaian/kerumunan. ============= 6