BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BABl PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I 1. PENDAHULUAN

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Laporan keuangan ini juga sebagai wahana untuk mempublikasikan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHUULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 merupakan realisasi pasar bebas. di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dukung oleh informasi akuntansi dan nonakuntansi, (Nasirwan, 2012). Studi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I. Pendahuluan. dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan. Menurut AICPA (1970) bahwa akuntansi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat pesat, kebutuhan akan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya sekedar produk sampingan, namun sebagai bahan yang menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan atau kegagalan. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public diharuskan untuk menyusun laporan keuangan setiap periodenya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI (2015:1): Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan menurut Kieso et.al diterjemahkan oleh Emil Salim (2011:47): Laporan keuangan yang tepat waktu akan lebih berguna dari pada yang tidak tepat waktu. Setelah informasi yang relevan tersedia lebih cepat, mampu meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan kurangnya ketepatan waktu dapat mengurangi informasi dari kegunaannya. Konseptual framework paragraf 43 di dalam PSAK menyebutkan jika 1

2 terdapat penundaaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Andayani (2008:47) menyebutkan bahwa Untuk mencapai pengendalian yang baik, salah satunya adalah pelaporan keuangan (reporting) harus dilakukan tepat waktu, akurat, bermakna, dan ekonomis. Dalam menyampaikan laporan keuangan, agar dapat bermanfaat maksimal maka laporan yang disampaikan haruslah tepat waktu. Laporan yang tepat waktu yang sebagian besar didasarkan pada estimasi biar lebih berguna dibandingkan laporan yang lebih tepat tetapi tetap terlambat. Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha untuk tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan. Hal ini juga erat kaitanya dengan teori agensi (agency theory) menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu pemegang saham dengan pihak yang menerima wewenang (agent) yaitu manajer. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas decision making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal memberikan suatu kepercayaan kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.

3 Jensen dan Meckling diterjemahkan oleh Susilawati (1976:310) menyebutkan bahwa: Hubungan agensi adalah sebuah kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dengan mendelegasikan kewenangan pembuatan keputusan kepada agent. Pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dengan pihak dalam, hal ini dikarenakan pemilik perusahaan dari pihak luar tidak mungkin terlibat dengan urusan bisnis sehari-hari. Oleh karena itu pemilik perusahaan dari pihak luar membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan perusahaan yang tersedia dalam laporan keuangan. Pemilik perusahaan dari pihak luar sangat berkepentingan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, karena informasi yang tersedia dalam laporan keuangan akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan pelaporan keuangan akan menyebabkan informasi dalam laporan keuangan menjadi tidak relevan lagi, yang artinya informasi dalam laporan keuangan tidak dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh investor atau pemilik perusahaan dari pihak luar. Manajer sebagai pengelola yang bertanggung jawab terhadap sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Bentuk pertanggungjawaban tersebut adalah laporan keuangan. Kepemilikan oleh manajer akan mempengaruhi kinerja manajer. Manajer akan lebih bertanggung jawab dalam mengelola perusahaan karena adanya rasa memiliki perusahaan, sehingga akan mempengaruhi kinerja pihak manajemen semakin baik. Manajemen dengan kinerja baik diduga akan mampu menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.

4 Laporan keuangan pada dasarnya bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Hal ini juga didukung tujuan Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Perusahaan yang sudah go public yang listing di BEI memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit tepat waktu. Laporan keuangan perusahaan tersebut juga merupakan media komunikasi antara perusahaan dengan shareholders. Penelitian mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ini, telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun negara-negara lain. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: berita buruk perusahaan, keterlambatan pelaporan dihubungkan dengan profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan reputasi Kantor Akuntan Publik. Saleh (2003) yang melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil analisis menyimpulkan variabel item-item luar biasa

5 secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur dan mempunyai hubungan tanda yang sesuai dengan logika teori. Sedangkan variabel gear, ukuran perusahaan dan, struktur kepemilikan tidak berperngaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur tapi ketiga variabel tersebut dapat menunjukan hubungan tanda yang sesuai dengan logika teori. Keadaan ini dapat terjadi lebih dikarenakan bahwa ketepatan waktu dapat memberikan gambaran informasi sesungguhnya mengenai perkembangan dan kondisi perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangannya. Variabel profitabilitas dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur dan mempunyai hubungan tanda yang tidak sesuai dengan logika teori (hipotesis). Owusu-Ansah dan Leventis (2006) melakukan penelitian yang sama terhadapa faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Athen Stock Exchange (ASE). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa struktur kepemilikan, tanggal laporan audit, dan tipe auditor berpengaruh secara signifikan terhadap ketepan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan ukuran perusahaan, gear, dan tipe industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan. Hilmi dan Ali (2008) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap

6 ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini akuntan publik tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasniar (2012) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan variabel debt to equity ratio, kepemilikan publik dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Khiyanda (2013) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang rendah. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan yang besar belum tentu untuk lebih cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan

7 keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah. Samiun (2014) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikansi 5% (p<5%). Likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t diatas taraf signifikansi 5% (p>5%). Profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F yang diterima pada taraf signifikansi 5% (p<5%). Berdasarkan studi pendahuluan, ditemukan besarnya bahwa rata-rata profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, reputasi Kantor Akuntan Publik, dan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014 dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Rata-rata profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, reputasi kantor akuntan publik, dan ketepatan waktu pelaporan keuangan periode 2012-2014 No Tahun Profitabilitas (%) Ukuran Perusahaan (Ln) Leverage (%) Reputasi KAP (%) Ketidaktepatan Waktu (%) 1 2012 21.97 26.83 86.06 40.4 11.34 2 2013 22.45 27.13 66.58 42.3 10.75 3 2014 14.03 26.68 70.68 41.7 13.45 Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX) perusahaan manufaktur 2012-2014 (data diatur)

8 Berdasarkan tabel 1.1 di atas terlihat bahwa terjadi ketidakkonsistenan ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur 3 tahun terakhir dari tahun 2012-2014. Dengan demikian mengalami penurunan (2012-2013) kemudian peningkatan (2013-2014). fluktuasi ketidaktepatan waktu pelaporan tersebut juga mengikuti kondisi dan fluktuasi faktor-faktor yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan yaitu, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2009-2014. Aturan mengenai waktu pelaporan keuangan di Indonesia diatur pada Bapepam dan LK Nomor X.K.6. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK KEP-431/BL/2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik. Perubahan Bapepam dan LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai saat ini belum mempengaruhi peraturan yang berlaku sebelumnya, sehingga peraturan yang digunakan masih menggunakan aturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK (OJK), tampaknya belum dipatuhi oleh seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketepatan waktu pelaporan keuangan telah diatur dalam Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan insidental lainnya kepada Bapepam (OJK). Dimana hal tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, tapi juga diperlukan oleh investor sebagai dasar pengambilan

9 keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada Bapepam (OJK) selambatlambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP- 431/BL/2012 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6

10 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku terakhir. Data dan bukti-bukti empiris yang telah dikemukakan menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam hasil- hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini akan menguji ulang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan terutama untuk faktor-faktor yang memilki hasil yang tidak signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, selain itu dengan menambahkan beberapa variabel yang erat kaitanya terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan

11 Keuangan Audited (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2014). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan audited. Hal tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 3. Bagaimana pengaruh leverage terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 4. Bagaimana pengaruh reputasi kantor akuntan publik terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 5. Bagaimana pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan reputasi kantor akuntan publik terhadap ketepatan waktu pelaporan

12 keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 4. Untuk mengetahui pengaruh reputasi kantor akuntan publik terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014. 5. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan reputasi kantor akuntan publik terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 2014.

13 1.4 Kegunaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya: 1) Kegunaan Akademis Dapat memberikan wawasan, pengetahuan, referensi dan kontribusi terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang akuntansi pada khususnya dan sebagai referensi bila diadakan penelitian lebih lanjut. 2) Kegunaan Praktis (1) Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis selain yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan. (2) Bagi Shareholders Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sehingga dapat memberikan gambaran dalam menilai kinerja perusahaan dan melakukan investasi atau memberikan pinjaman kepada perusahaan. (3) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan. Beberapa faktor

14 yang mempengaruhi pelaporan keuangan yaitu kenaikan profitabilitas, kenaikan ukuran perusahaan, penurunan leverage, dan kenaikan reputasi kantor akuntan publik.