KETERCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA PRAKTIK PEMELIHARAAN AC SPLIT

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Syaeful Ahmad 1, Kamin Sumardi 2, Purnawan 3

ANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TYPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN PSYCHROMETRIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

RELEVANSI MATERI TATA UDARA DI SMK DAN DI DPTM DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

ANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STUDI TENTANG KETERCAPAIAN STANDAR UJI KOMPETENSI SISWA DALAM MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN DI SMK

STUDI PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUBUT RATA DAN BERTINGKAT UNTUK MAHASISWA JPTM UPI YANG BERASAL DARI SMA DAN SMK

STUDI EKSPLORASI SARANA PRASARANA PRAKTIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pembangunan (SMK PP) Negeri Cianjur. Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK PP Negeri Cianjur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN TEKNIK REFRIGERASI DI PERGURUAN TINGGI DAN DI SMK DENGAN STANDAR UJI KOMPETENSI

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK

Edu Elektrika Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI

A 4 1 3,7 4 B ,3 48 C ,5 10 D E ,5 0 Jumlah Rata-rata 2,30

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI LAS LISTRIK BERBASIS PRODUK DI SMK PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : PERENCANAAN PENGAJARAN (OT 502)

STUDI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SIWA SMK

STUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK GAMBAR

PENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

EVALUASI IMPLEMENTASI ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASIKAN PRODUK KRIYA LAS TERALIS DI SMK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

PENGGUNAAN LABORATORIUM DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

MODEL PEMBELAJARAN PENGELOMPOKAN KECIL DENGAN MEMBACA, MELIHAT, DAN MEMPRAKTEKKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya

Denny Farisman Subagyo

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU

UJI BANDING RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Automotive Science and Education Journal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Romadhona, 2014

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

WAKTU PRAKTIK DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA SMK UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 2 Cilaku Kabupaten Cianjur. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Agribisnis

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR BASIC PNEUMATIC PADA MATA KULIAH PNEUMATIK HIDROLIK

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

Transkripsi:

Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 307 KETERCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA PRAKTIK PEMELIHARAAN AC SPLIT Pandu 1, Wahid Munawar 2, Ega T. Berman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 pandutm09@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil belajar praktik pemeliharaan AC split siswa SMK ditinjau dari proses kerja,hasil kerja dan ketercapaian waktu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah one shot case study dimana peneliti memberikan perlakuan kepada sejumlah objek penelitian dan kemudian dianalisis hasilnya yang diperoleh berdasarkan pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan ketercapaian siswa pada praktik pemeliharaan AC split dilihat dari proses kerja dan hasil kerja telah sesuai dengan standar industri. Hasil belajar peserta didik dilihat dari langkah kerja, hasil kerja dan ketercapaian waktu menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan peserta didik adalah 63 dengan hasil dua orang peserta didik tidak tercapai dan empat orang lainnya tercapai. Kata kunci: waktu, capaian, hasil belajar, pemeliharaan PENDAHULUAN Kompetensi lulusan pendidikan kejuruan sebagai subsistem dari sistem pendidikan nasional. Penghasil tamatan yang memiliki keterampilan dan penguasaan IPTEK dengan bidang dari tingkat keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, penghasil tamatan yang memiliki kemampuan produktif, penghasil sendiri, mengubah status tamatan dari status beban menjadi aset bangsa yang mandiri, penghasil penggerak perkembangna industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global (Dit PSMP, 2013). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa siswa lulusan SMK harus memiliki life skill yang cukup untuk dapat bersaing di dunia uasaha dan industri agar dapat bekerja dan memenuhi tujuan tersebut. Kenyataan yang terjadi saat ini masih terdapat lulusan SMK yang tidak bekerja atau mengalami pengangguran. Pada umumnya perusahaan enggan menerima lulusan SMK bukan karena menghapus kuota lulusan SMK untuk bekerja di perusahaannya, akan tetapi hal tersebut lebih dikarenakan kualitas lulusan SMK yang masih buruk ketika bekerja (Melisa, 2013). Hasil observasi menyatakan bahwa 67,5 % siswa jurusan teknik pendingin di SMK negeri yang terdapat di kecamatan Cihampelas mengalami kegagalan pada mata pelajaran tersebut. Proses pembelajaran yang diterapkan pada matapelajaran PMRT selama ini 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 308 menggunakan metode ceramah yang cenderung monoton sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pelaksanaan pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan melihat dari unjuk kerja siswa maupun ketercapaian waktu siswa pada saat melaksanakan ujian praktikum. Permasalahan tersebut dapat ditanggulangi dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan penilaian. Usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik (Mardapi, 2003). Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar lebih baik. Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan. Selain itu, pembelajaran praktik merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu keterampilan. Pembelajaran praktik dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat. Praktik merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung (Juono, 2013). Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta didik untuk merefleksi atau melihat kembali pengalamanpengalaman yang mereka pernah alami. Langkah-langkah metode pembelajaran praktik tidak berbeda jauh dari langkahlangkah metode pembelajaran konvensional yang sudah banyak diterapkan dalam praktik pendidikan. Perbedaannya terletak pada masalah teknis yang disebabkan oleh obyek dan ruang lingkup pelaksanaan yang berbeda. Langkah-langkah pembelajaran praktik meliputi; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen one shot case study, yakni peneliti memberikan perlakuan kepada sekolompok subjek tertentu yang kemudian dilakukan pengukuran untuk mengetahui sejauhmana perlakuan tersebut berdampak pada subjek penelitian. Penelitian eksperimen bertujuan untuk mencari sebab akibat (hubungan kausal)

Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 309 antar dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi faktor lain yang menggangu. Penelitian pre experimen jenis one shot case study merupakan desain penelitian dimana peneliti hanya melakukan satu kali treatment yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh untuk kemudian diadakan post-test. Sampel pada penelitian ini berjumlah 6 orang yang merupakan peserta didik kelas X- TPTU SMK Negeri 1 Cihampelas yang dipilih berdasarkan nilai yang diperolehnya selama di kelas, meliputi peringkat teratas (2 orang), menengah (2 orang), dan terbawah (2 orang). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar keterampilan dasar teknik pendingin dalam bidang pemeliharaan AC split adalah berupa format yang disusun berisi penilaian langkah kerja tentang prosedur pemeliharaan AC Split. Instrumen kesesuaian waktu untuk menghitung ketercapaian waktu peserta didik pada setiap fase pelaksanaan pekerjaan (praktik) yang telah ditentukan standar waktunya. HASIL PENELITIAN Hasil pengamatan yang dilakukan selama 4 kali percobaan (praktik) menunjukkan pencapaian waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam satu fase eksperimen. Seluruh peserta didik mengalami peningkatan dalam setiap fase eksperimen, namun pada fase eksperimen ke satu dan kedua seluruh peserta didik tidak dapat menyelesaikan perkerjaan sesuai dengan standar waktu yang ditentukan. Data yang telah diperoleh kemudian dikonversikan kedalam bentuk nilai dengan bobot 10% nilai untuk persiapan keselamatan kerja 10% nilai untuk persiapan alat dan bahan kerja, 40% untuk langkah kerja dan 40% untuk nilai hasil kerja. Penilaian didapatkan dari hasil keterlaksanaan langkah kerja dan langkah kerja yang diperoleh. jika langkah kerja dan waktu pekerjaan telah sesuai maka mendapatkan skor satu, jika tidak tercapai salah satu atau keduanya maka mendapatkan skor nol. Peserta didik 1 memperoleh waktu paling lambat pada fase eksperimen pertama dengan waktu 2.718 detik sedangkan yang tercepat pada fase eksperimen pertama adalah peserta didik 2.585 detik. Penyebab terjadinya keterlambatan waktu yang cukup tinggi adalah karena terjadi masalah dalam penggunaan pompa pembersih air, serta masalah lain yang timbul karena kurangnya pengalaman dari peserta didik itu sendiri. Fase eksperimen kedua memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan dari peserta didik 1, terlihat kali ini peserta didik 5 menjadi yang paling lambat dengan waktu 2.466 detik sedangkan yang

Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 310 tercepat adalah peserta didik 2 dengan waktu 2.404 detik. Hasil eksperimen terakhir menunjukkan seluruh peserta didik mampu menyelesaikan pekerjaan lebih baik dibandingkan dengan standar yaitu 2.400 detik. Peserta didik 6 menjadi yang tercepat dengan waktu 2.256 sedangkan peserta didik 1 menjadi yang terlambat dengan telah didapatkan kemudian dikonversi menjadi nilai dengan hasil (Tabel 1). Tabel 1. Hasil Belajar Peserta Didik Keterangan Nilai Keterangan Peserta didik 1 33 Belum Tercapai Peserta didik 2 75.3 Tercapai Peserta didik 3 75.3 Tercapai Peserta didik 4 79.5 Tercapai Peserta didik 5 39.5 Belum Tercapai Peserta didik 6 77.4 Tercapai Rata-rata 63 - waktu 2.290 detik. Data yang PEMBAHASAN Pencapaian waktu peserta didik pada tahap persiapan keselamatan kerja tidak mengalami masalah, seluruh peserta didik dapat menyelesaikan lebih cepat dari standar waktu yang ditentukan. Pencapaian waktu peserta didik pada tahap persiapan alat dan bahan kerja kurang memuaskan karena seluruh peserta didik tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu yang ditentukan. Kondisi tersebut diakibatkan karena alat dan bahan yang akan disiapkan berserakan, sehingga peserta didik kesulitan untuk mengatur barang yang harus disiapkan pada awal kegiatan praktikum (Sudjana, 2005). Rata-rata waktu peserta didik yang sudah sesuai dengan standar waktu yang ditentukan adalah langkah kerja persiapan keselamatan kerja, menutup seluruh komponen listrik outdoor unit, mengeringkan outdoor unit dengan menggunakan lap kering, membuka penutup indoor unit tanpa mengalami kerusakan, melepaskan saringan udara dari indoor unit, mengeringkan indoor unit dengan menggunakan lap kering, memasang kembali saringan indoor unit, menutup penutup pada indoor unit, memeriksa kesesuaian tekanan pada unit dengan tekanan yang tercantum pada keterangan, memeriksa kesesuaian arus listrik pada AC split dengan keterangan yang tercantum pada AC split. Rata-rata waktu peserta didik pada langkah kerja membuka penutup outdoor unit kurang memuaskan. Peserta didik 4 memiliki rata-rata waktu sesuai dengan standar yang

Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 311 ditentukan, namun peserta lainnya memiliki rata-rata waktu yang belum sesuai dengan standar waktu yang ditentukan. Permasalahan tersebut terjadi karena peserta didik kesulitan melepaskan pengancing pada proses membuka penutup outdoor unit. Hal yang sama terjadi pada proses kerja membersihkan kondensor dengan menggunakan pompa pembersih, dimana hanya ada satu peserta didik yang memiliki rata-rata waktu sesuai dengan standar waktu yang ditentukan yaitu peserta didik 2. Kesulitan yang terjadi pada langkah kerja membersihkan kondenser dengan pompa pembersih adalah ketika pengoprasian pompa yang cukup menghabiskan banyak waktu karena seluruh peserta didik sebelumnya belum pernah mendapatkan pengalaman dalam mengoperasikan pompa. Rata-rata waktu kerja memasang manifold gauge pada katup servis memiliki hasil yang sama. Peserta didik yang memiliki ratarata waktu yang sesuai dengan standar yang diharapkan adalah peserta didik 4. Langkah kerja menutup outdoor unit seperti posisi semula memiliki hasil yang lebih baik dengan peserta didik 3, 4, 5 dan 6 memiliki rata-rata waktu yang telah sesuai dengan standar waktu yang ditentukan, sedangkan untuk langkah kerja membersihkan saringan indoor unit dari kotoran dan debu hanya peserta didik 1 yang memiliki rata-rata waktu tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. Rata-rata waktu yang sangat mencolok terlihat pada langkah kerja memasang plastik pengalir air pada AC split. Peserta didik mengalami kesulitan pada proses kerja tersebut karena plastik yang digunakan tidak seperti plastik yang pada umumnya, sehingga perlu latihan agar dapat memasangnya dengan benar. Langkah kerja berikutnya yang memiliki hasil yang sama adalah langkah kerja membersihkan indoor unit dan sirip-sirip pada evaporator dari kotoran dan debu yang menempel. Kesulitan yang terjadi pada langkah kerja tersebut terletak pada saat proses penggunaan pompa dengan tekanan tinggi karena harus dilaksanakan dengan hati-hati agar air tidak mengenai bagian lain selain sirip-sirp pada indoor unit. Hal yang sama terjadi pada proses pemasangan tang ampere dimana peserta didik kesulitan ketika menentukan kabel mana yang harus dipasangkan tang ampere. Rata-rata waktu dari seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh peserta didik memperlihatkan bahwa terdapat dua orang peserta didik yang memiliki rata-rata waktu belum sesuai dengan standar waktu yang ditentukan. Hasil tersebut merupakan perolehan waktu berdasarkan rata-rata waktu dari praktik pertama hingga praktik terakhir, namun bila dilihat pada hasil eksperimen terakhir peserta didik menunjukkan seluruh peserta didik

Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 312 mampu melaksanakan pemeliharaan AC split sesuai dengan standar yang ditentukan seperti diperlihatkan pada lampiran tabel waktu kerja intervensi. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pelaksanaan praktik peserta didik mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar langkah kerja dan standar waktu setelah melaksanakan 3 kali percobaan. Hal tersebut membuktikan bahwa intervensi yang terkait dengan perubahan perilaku misalnya penguasaan keterampilan motorik tertentu mungkin membutuhkan intervensi yang panjang (Sunanto, 2005). KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh pada penelitan ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa ditinjau dari unjuk kerja dan hasil belajar peserta didik telah sesuai dengan standar kompetensi di industri. Adapun hasil belajar peserta didik dilihat dari segi langkah kerja, hasil kerja dan ketercapaian waktu menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan peserta didik adalah 63 dengan dua orang peserta didik dinyatakan tidak tercapai dan empat orang lainnya tercapai. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2013). Visi Misi dan Tujuan SMK [online] Tersedia: ditpsmk.net/?page=content;3. [25 Juni 2013]. Juono, R.F. (2013). Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://juonorp.blogspot. com/2013/05/metode-pembelajaran.html. Diakses 25 Maret 2014. Mardapi, Djemari. (2003). Pola Induk Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis Kemampuan Dasar, Jakarta: Rineka Cipta. Melisa, F. (2013, 12 November). Lulusan SMK Sulit Bersaing. Republika. [Online]. halaman 5. Tersedia: http://acdpindonesia.files.wordpress.com [12 November 2013]. Sunanto, J. (2005). Pengantar penelitian dengan subyek tunggal. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.