BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISA UPAH PELACURAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

المضارع الماضي الا مر

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin (

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

PENGERTIAN TENTANG PUASA

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB IV ANALISIS FATWA MUI TERHADAP LAYANAN FOTO COPY BUKU BERHAK CIPTA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya. Begitu pula dalam hal jual beli.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Kiat Memperlakukan Buah Hati

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Maktabah Abu Salma al-atsari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

PUASA DI BULAN RAJAB

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek Jual beli legen Sebagaimana telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat ditemukan dua pendapat yang berbeda dari masing-masing tokoh agama yaitu pihak yang membolehkan dan tidak membolehkan. 1. Pihak yang membolehkan, yaitu Bpk. KH. Shofwan, S.Ag, yang berpendapat dengan mengatakan bahwa praktek jual beli legen tersebut ada karena keadaan memaksa serta sudah menjadi kebiasaan bagi warga Desa Wire, sehingga melakukan praktek jual beli tersebut sebagai mata pencahariannya. Di daerah Wire merupakan tanah yang tandus dan bebatuan yang disitu banyak tumbuh adalah pohon lontar yang menghasilkan minuman legen sehingga untuk mencukupi kebutuhan ekonomi mereka sehari-hari, karena tuntutan ekonomi sehingga banyak masyarakat wire dan sekitarnya menjual 1 liter legen yang asli dengan mencampurnya dengan 5 liter air mentah dan pemanis buatan agar mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, pernyataan yang disampaikan beliau tersebut cukup fleksibel dan jelas karena dilingkungan masyarakat beliau dikenal lebih dekat dengan masyarakat Wire dan sekitarnya karena beliau adalah tokoh agama yang mempunyai latar belakang NU (selaku pengurus Syuri ah NU) di Desa Wire. 56

57 Kemudian dari hasil wawancara dengan bapak K. Hasyim beliau mengatakan bahwa jual beli legen di desa Wire merupakan suatu kebiasaan masyarakat Desa Wire dan sekitarnya, karena percampuran legen asli hasil sulingan dengan 5 liter air mentah dan pemanis buatan yang keduanya suci dan halal, serta pihak penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan karena tahan lama masa kadaluarsanya hal ini dilakukan oleh masyarakat Desa Wire hanya semata-mata karena untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk menunjang kebutuhan pendidikan bagi anak-anak mereka. Pernyataan beliau ini di dasarkan karena beliau adalah tokoh masyarakat serta menjadi orang yang terlibat langsung dalam jual beli legen tersebut. Dari kedua pendapat tersebut legen yang terjadi Desa Wire sudah menjadi tradisi sejak dulu dan sampai sekarang masih banyak yang melakukan jual beli legen tersebut sebab mereka menganggap bahwa suatu kebiasaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah sah atau boleh karena suatu kebutuhan yang darurat bagi masyarakat demi kelangsungan kehidupan selanjutnya. 2. Yang tidak membolehkan yaitu pendapat dari H. Slamet, beliau mengatakan bahwa praktek jual beli legen di Desa Wire sudah menjadi kebiasaan masyarakat tersebut adalah tidak sah atau batal hukumnya. Dengan dasar bahwa hal tersebut adalah tidak sesuai dengan syarat-syarat sah jual beli. Yang mana syarat-syarat sah jual beli kalau dilihat dari segi barang (ma qud

58 alaih) yang dijual belikan haruslah diketahui jelas kualitas barang, sebab dalam jual beli tidak dibenarkan adanya ketidakjelasan kualitas barang. Karena jual beli legen yang menjadi kebiasaan di Desa Wire penjualnya mencampurkan legen yang asli hasil sulingan dengan 5 liter air mentah dan pemanis buatan serta penjualnya juga bilang kepada pembeli bahwa legen tersebut adalah asli tapi kenyataannya tidak, sehingga kemungkinan juga adanya unsur penipuan. Juga terdapat hal-hal yang merugikan atau segi kemud{aratannya, terutama kalau dilihat dari pihak pembeli misalnya saja apabila pembeli yang daya tahan tubuhnya lemah maka bisa menimbulkan diare, tenggorokan gatal serta batuk. Dari pendapat beliau diketahui bahwa praktek jual beli legen di Desa Wire tidak sesuai dengan syarat sah jual beli sendiri dari segi barangnya (ma qul alaih) haruslah barang yang dijual belikan harus diketahui kualitas barang dan memberikan informasi secara jelas agar pembeli tidak merasa dirugikan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pada dasarnya praktek jual beli legen di Desa Wire adalah berdasarkan faktor kebutuhan ekonomi yang mendesak dari warga desa setempat yang kemudian berkembang menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan sampai sekarang.

59 B. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Legen Menurut penulis praktek jual beli legen di Desa Wire Kec. Semanding Kab. Tuban dari segi rukun sudah dipenuhi akan tetapi apabila dilihat dari syaratsyarat sah jual beli. Menurut ulama fiqih yang menyatakan, bahwa suatu jual beli yang baru dianggap sah, apabila terpenuhi dua hal. 1. Jual beli itu terhindari dari cacat seperti barang yang dijual belikan tidak jelas, baik jenis, kualitas maupun kuantitasnya. Begitu juga harga tidak jelas jual beli itu mengandung unsur paksaan, penipuan dan syarat-syarat lain yang mengakibatkan jual beli rusak. 2. Apabila barang yang diperjualbelikan itu benda bergerak, maka barang itu langsung dikuasai pembeli dan harga dikuasai penjual. Sedangkan barang yang tidak bergerak, dapat dikuasai pembeli setelah surat-menyuratnya diselesaikan sesuai dengan kebiasaan setempat. 1 Sedangkan praktek jual beli legen yang ada di Desa Wire dapat dilihat dari segi kualitas barang yang penjualnya menyembunyikan cacat barang yang ditawarkannya dengan maksud memperoleh harga yang lebih besar. 2 Sehingga praktek jual beli legen di Desa Wire termasuk juga transaksi yang dilarang karena salah satu rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maksudnya bila suatu rukun telah terpenuhi tetapi syaratnya tidak terpenuhi, maka rukun 1 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam.h.25 2 Adiwarman A. Karim, Baik Islam, h.31

60 menjadi tidak lengkap sehingga transaksi tersebut menjadi fa@s{id (rusak) dan mengandung unsur garar (penipuan). Apabila dalam melakukan jual beli, hal yang paling diperhatikan ialah mencari barang yang halal dan dengan jalan yang halal pula. Artinya carilah barang yang halal untuk diperjualbelikan atau diperdagangkan dengan cara yang sejujur-jujurnya. Bersih dari segala sifat yang dapat merusak jual beli, seperti penipuan, pencurian, perampasan, riba dan lain-lain. 3 Hadist: ع ن ح ك ي م ب ن ح ز ام ر ض ي االله ع ن ه ع ن ال نب ي ص لى االله ع لي ه و س ل م قا ل : ا لب ي ع ان ب ا لخ ي ار م ا لم ي ت ف ر قا فا ن ص د قا و ب ين ا ب و ر ك له م ا ف ى ب ي ع ه م ا. و ا ن كذ ب ا و كت م ا م ح ق ب ر كة ب ي ع ه م ا Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam r.a. dari Nabi Saw: Beliau bersabda, penjual dan pembeli mempunyai hak khiyar selama keduanya belum berpisah. Kalau keduanya jujur dan berterus terang, jual beli mereka akan diberi keberkahan. Kalau keduanya berdusta dan menyembunyikan cacat barangnya, dihapuslah berkah jual beli keduanya. 4 و ع ن ه ع ب د االله ب ن ع م ر ر ض ي االله ع ن ه م ا ا ن ر ج لا ذ كر ل لن ب ي ص لى االله ع لي ه و س ل م ا ن ه ي خ د ع ف ى ا لب ي و ع ف قا ل : (ا ذا ب ا ي ع ت ف ق ل: لا خ لاب ة) 3 Ibnu Ma sud, Fiqih Madzhab Syafi i Buku 2 Mu amalat, h.24 4 Djamaludin, Ringkasan Shahih Muslim, h.511

61 Apabila ternyata cacat, rusak, tidak sesuai dengan janji si penjual dan sebagainya Diriwayatkan dari Abdullah bin umar r.a: seseorang menemui Nabi Saw dan berkata bahwa ia selalu dicurigai dalam pembelian. Nabi Saw bersabda kepadanya agar pada waktu membeli (sesuatu) mengatakan, Tidak ada penipuan. ( ia mempumyai hak untuk mengembalikan barang yang dibelinya. 5 Dalam Islam dianjurkan bahwa pelaku bisnis muslim hendaknya memiliki kerangka etis bisnis yang kuat, sehingga dapat menghantarkan aktivitas bisnis yang nyaman dan berkah. 6 Praktek jual beli legen bagi masyarakat di Desa Wire karena faktor darurat yaitu : sesuatu yang wajib adanya yang menjadi pokok kebutuhan hidup untuk menegakkan kemaslahatan manusia. Hal-hal yang bersifat darury bagi manusia dalam pengertian ini berpangkal pada memelihara lima hal yaitu : agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta. 7 Disebutkan dalam kaidah berikut : kemad{aratannyaitu harus dihilangkan ال ضر ر ي ز ا ل Arti dari kaidah ini menunjukkan bahwa kemad{aratan itu telah terjadi dan akan terjadi. Apabila demikian halnya wajib untuk dihilangkan. 8 5 Zainuddin, Ringkasan Shahih Bukhori, h..397 6 Muhammad, Etika Bisnis Islam, h.14 7 Muhammad, Etika Islam h. 19 8 Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih, h.34

62 م ا ا ب ي ح ل لض ر و ر ا ت ي قد ر ب قد ر ه ا Apa yang dibolehkan karena dharurat, harus diukur menurut ukuran darurat itu. 9 Dari kaidah di atas menjelaskan bahwa apabila terdapat suatu kondisi yang terpaksa karena darurat seperti praktek jual beli legen yang di Desa Wire, maka harus dilihat apakah hal tersebut sudah sesuai dengan aturan yang benar atau belum. Praktek jual beli legen bagi masyarakat di Desa Wire karena juga adanya faktor kebiasaan hidup, pada hakikatnya adalah kumpulan atau sistem normanorma yang telah ditetapkan dan disahkan bersama dalam suatu masyarakat. 10 Disebutkan dalam kaidah berikut : ا لع اد ة م ا ت ع ار فه ال ناس و س اد وا ع لي ه ف ى م ج ر ى ح ي ا ت ه م س و اء كا ن قو لا او ف ع لا Artinya : Adat adalah segala yang telah dikenal manusia, sehingga hal itu menjadi kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan mereka baik berupa perkataan atau perbuatan. 11 Dari kaidah di atas menjelaskan bahwa kebiasaan seperti praktek jual beli legen di Desa Wire dan sekitarnya merupakan suatu hal yang berlaku bagi kehidupan mereka demi menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Berdasarkan kaidah di atas, maka praktek jual beli legen di Desa Wire Kec. Semanding Kab. Tuban, merupakan suatu akad yang sangat dibutuhkan dan 9 Nazar Bakry, Fiqih & Ushul Fiqih, h. 131 10 M. Dawam Raharjo, Etika Ekonomi dan Manajemen, h.4 11 Miftahul Arifin dan A. Faisal Haq, Kaidah Penetapan Hukum Islam, h. 292

63 membawa kemaslahatan buat masyarakat setempat. Oleh karena itu akad jual beli legen dalam hukum Islam diperbolehkan karena adanya kebutuhan masyarakat dan sudah menjadi suatu tradisi atau kebiasaan. Dari faktor-faktor yang telah dipaparkan di atas maka penulis dapat memberikan analisis yakni dalam praktek jual beli legen di Desa Wire bolehboleh saja karena adanya: 1. Faktor darurat. Kaidah: ا لح ا ج ة ت ن ز ل م ن ز ل ة ال ضر و ر ة ع ا م ة كان ت ا و خ ا ص ة Kebutuhan itu ditempatkan pada tempat darurat baik kebutuhan itu bersifat umum atau khusus. 12 2. Faktor kebiasaan Kaidah: م ا ا ل فه ا لم ج ت م ع و اع ت اد ه و س ار ع لي ه ف ى ح ي ات ه م ن قو ل ا و ف ع ل sesuatu yang tidak asing lagi bagi suatu masyarakat karena telah menjadi kebiasaan dan menyatu dengan kehidupan mereka baik berupa perbuatan atau perkataan. 13 12 Imam musbikin, Qawa id al-fiqhiyah, h.79 13 Satria Efendi, Ushul Fiqih, h.153

64 Praktek jual beli legen bagi masyarakat di Desa Wire demi menunjang kelangsungan hidupnya sehari-hari dan selanjutnya, kalau mereka tidak melakukan akad itu maka mereka tidak mendapat penghasilan. Dan akad tersebut sudah dianggap baik karena saling menguntungkan buat penjual dan pembeli legen apabila dilihat dari masa kadaluarsanya yang lebih lama.