BAB 2 SEJARAH SINGKAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI (BPMP) 2.1 Sejarah Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP PROVSU) di

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 39 TAHUN 2011 TANGGAL 23 JUNI 2011 TENTANG

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

GUBERNUR SUMATERA UTARA

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

TUPOKSI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

B U P A T I S R A G E N

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR BALI, Mengingat

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

Transkripsi:

BAB 2 SEJARAH SINGKAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI (BPMP) 2.1 Sejarah Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP PROVSU) di Sumatera Utara Badan Penanaman Modal dan Promosi adalah unsur penunjang pemerintahan provinsi Sumatera Utara, dipimpin oleh seorang kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dan bertugas membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan Penanaman Modal dan Promosi. BPMP PROVSU (Badan Penanaman Modal dan Promosi) semula bernama BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah) sejak tahun 1967. Pada tahun 1980 BKPMD (Badan Koordinai Penanaman Modal Daerah) diadakan di Daerah Sumut dan Aceh serta Kalimantan melalui Kepres No. 26/1980.

Dalam rangka pengintegrasian vertikal menjadi perangkat daerah guna melaksanakan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, pembentukan, dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan nomenklatur BAIMPROM PROVSU, dengan ditindak lanjuti oleh SK Gubsu No.061.3/K/2001. Tentang TUPOKSI BPMP PROVSU. Sejalan dengan perkembangan terhadap pelayanan kepada masyarakat. Maka telah dikeluarkan Perda Provsu No.9/2008 tentang tata kerja dan lembaga teknis daerah Provsu, dimana nomenklatur Baimprom berubah menjadi Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Sumatera Utara. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Badan Penanaman Modal dan Promosi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan investasi, promosi, pelayanan, pengawasan dan pengendalian. b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam penyusunan pengembangan investasi, promosi, pelayanan, pengawasan dan pengendalian. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Penanaman Modal dan Promosi. d. Pelaksanaan tugas pembantuan pemerintahan dibidang Penanaman Modal dan Promosi.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gebernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2 Visi dan Misi Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatera Utara Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) merupakan Badan yang diberi kewenangan dalam rangka F memberikan pelayanan dan peningkatan investasi di Sumatera Utara. Visi dan misi yaitu: 2.2.1 Visi Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatera Utara Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai Instansi Penanaman modal di Provinsi maka Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumatera Utara mempunyai visi yaitu: Mewujudkan Sumatera Utara Sebagai Kawasan Investasi Unggulan. 2.2.2 Misi Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatera Utara Guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan di atas dan memberikan arah tujuan dan program yang akan dilaksanakan, maka Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumatera Utara mempunyai misi sebagai berikut:

1. Pelayanan yang prima. Merupakan misi penting untuk menarik para calon investor melalui penyederhanaan birokrasi perizinan, tepat waktu, pelayanan, transparan dan etos kerja yang professional. 2. Tersedianya informasi data yang akurat. Calon investasi memerlukan informasi yang akurat tentang potensi dan peluang investasi serta regulasi di bidang Investasi. Untuk itu perlu menyediakan data/informasi tentang sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia serta peraturan perundang-undangan yang jelas, lengkap, mutakhir dan terpercaya, didukung oleh sistem jaringan informasi elektronik yang dapat diakses ke berbagai Negara. 3. Promosi yang intensif. Agar calon investor mengetahui peluang investasi, peraturan perundangan dan faktor-faktor penunjang lainnya maka perlu mengadakan promosi secara intensif melalui pameran, road show, media elektronik, temu usaha di dalam maupun luar negeri. 4. Iklim investasi yang kondusif. Penciptaan iklim investasi yang kondusif menyangkut pemberian insentif, kemudahan perusahaan, ketertiban dan kepastian hukumperusahaan akan diprioritaskan dengan mengadakan koordinasi dengan instansi terkait secara intensif antara lain: Kanwil Imigrasi, Polda (POA), Kanwil Bea Cukai, Dinas Perindag, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintahan Kabupaten/Kota

2.3 Tata Kerja BPMP-SU Untuk Mewujudkan, sinkronisasi dan harmonisasi kerja di lingkungan Badan Investasi dan Promosi semua pejabat struktur pada badan wajib membangun, memelihara dan membina komunikasi vertical, komunikasi horizontal dan kerjasama yang baik dengan perangkat daerah lainnya dan pihak terkait, serta menerapkan prinsip pansisipatif, trnsparansi dan akuntabilitas. 2.4 Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Promosi Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar berikut ini: KEPALA Kasubbag Keuangan Sekretaris Kasubbag Umum Kasubbag Program Kabid Pengembangan Investasi Kabid Promosi Kabid Pelayanan Kabid Pengawasan dan Pengendalian Kasubbid Pengajian Iklim Investasi Kasubbid Sarana dan Bahan Promosi Kasubbid Fasilitas dan Aplikasi Kasubbid Pengawasan Kasubbid Analisa Potensi dan Pengembanagn Kasubbid Informasi Promosi Dalam dan Luar negeri Kasubbid Perizinan

Kasubbid Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Sumber: Kantor Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Sumatera Utara Sebagaimana gambar struktur organisasi Badan Investasi Dan Promosi Sumatera Utara diatas, Badan Penanaman Modal Dan Promosi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala 1. Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas membantu Gubernur dalam pelaksanaan kebijakan Daerah dibidang Administrasi Umum Pengembangan Investasi, Promosi, Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan menyelenggarakan fungsinya: (a) Pengkajian dan pengusulan Rencana Kerja Badan lima tahunan dan tahunan. (b) Fasilitasi, motivasi,, koordinasi dan penyusunan kebijakan Penanaman Modal. (c) (d) (e) Pengembangan Potensi dan Peluang Penanaman Modal. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Gubernur.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Badan dibantu oleh: (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) Sekretaris Kepala Bidang Pengembangan Investasi Kepala Bidang Promosi Kepala Bidang Pelayanan Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepala UPT Badan Kelompok Jabatan Fungsional Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris 1. Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Promosi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggaraan, mengkoordinasikan, kegiatan pembinaan Administrasi Umum, Kepegawaian, Pengelolaan keuangan dan Perencanaan Program serta Pengkoordinasikan seluruh kegiatan bidangbidang. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris menyelanggarakan fungsi: (a) Penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan administrasi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian serta pelayanan umum. (b) Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian dan pelayanan umum, sesuai ketentuan dengan standar yang ditetapkan.

(c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya (d) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan, bidang tugas dan fungsinya (e) Pelaporan dan Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan. 3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretaris Badan dibantu oleh: a. Kepala Sub Bagian Umum b. Kepala Sub Bagian Keuangan c. Kepala Sub Bagian Program a. Kepala Sub Bagian Umum, mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat.. 2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub Bagian Umum. 3. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian. 4. Melaksanakan persiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan kepimpinan/struktural, fungsional dan teknis. 5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai

6. melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta pemberhentiaan pegawai. 7. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan dilingkungan badan. 8. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan Badan. 9. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan. 10. Melaksanakan administrasi/penata usahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip. 11. Melaksanakan penggandaan naskah Dinas. 12. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat. 13. Melaksanakan pengolahan hubungan masyarakat, pelayanan umum pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang yang tidak bergerak. 14. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurus rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan keamanan dan layanan kantor. 15. Melaksanakan penyusanan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian Umum. 16. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. 17. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan badan. 18. Melaksanakan pengkoreksian ketikan naskah Dinas. 19. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada Unit Pelaksana Teknis Badan.

20. Melaksanakan pembinaan Kearsipan Badan dan Unit Pelaksana Teknis Badan 21. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. b. Kepala Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensinya untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretaris. 2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretaris dan Sub Bagian Keuangan. 3. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan. 4. Melaksanakan Pengadministrasian dan pembukuan keuangan Badan 5. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah. 6. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan 7. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan 8. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya 9. Melaksanakan verifikasi keuangan 10. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Badan dan Unit Pelaksana Teknis 11. Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan 12. Melaksanakan penyusunan bahan telaah staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. 13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

c. Kepala Sub Bagian Program, mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat. 2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub bagian Program. 3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program yang meliputi pengembangan penanaman modal. 4. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, laporan Akuntabilita Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), laporan kegiatan pertanggungjawaban (LKPJ) dan laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (LPPD) Badan. 5. Melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan evaluasi produk-produk hukum lingkup Badan. 6. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasikan evaluasi dan monitoring. 7. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi penanaman modal. 8. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data penananam modal. 9. Melaksanakan penyusunan bahan telaah staf sebagai bahan pertimbanganpertimbangan pengambilan kebijakan. 10. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja Terkait 11. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya.

Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang Pengembangan Investasi 1. Kepala Bidang Perkembangan Investasi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan dibidang pengembangan investasi. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pengembangan Investasi menyelenggarakan fungsi : (a) Penyusunan pedoman, pelaksanaan perumusan kegiatan dibidang pengembangan penanaman modal. (b) (c) Menyusun rencana kerja Bidang lima tahunan dan tahunan. Pengkajian dan pengusulan kebijakan dibidang pengembangan penanaman modal. (d) Analisa pengembangan potensi dan peluang investasi di Sumatera Utara. (e) Penyusunan data statistik dan publikasi pengembangan penanaman modal. (f) (g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidan.. Melaporkan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Pengembangan Investasi dibantu oleh: a. Kepala Sub Bidang Pengkajian Iklim Investasi b. Kepala Sub Bidang Analisa Potensi dan Pengembangan. a. Kepala Sub Bidang Pengkajian Iklim Investasi, mempunyai tugas: 1. Mengumpulkan, mengelolah, menyiapkan dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan pedoman pengkajian kebijakan investasi. 2. Menyusun rencana kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan. 3. Melaksanakan kajian kebijakan iklim penanaman modal. 4. Menginventarisir dan mengkaji solusi hambatan Penanaman Modal di Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pengembangan investasi 6. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Bidang. b. Kepala Sub Bidang Analisa Potensi dan Pengembangan, mempunyai tugas: 1. Mengumpulkan, mengolah, menyiapkan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan pelaksanaan analisa potensi dan perkembangan investasi. 2. Menyusun rencana kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan. 3. Menganalisa dan mengembangkan potensi dan peluang investasi, serta mengkordinasikannya dengan pihak-pihak terkait. 4. Menyusun data statistik dan publikasi penanaman modal.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Potensi. 6. Memberian masukan yang perlu Kepala Bidang Pengembangan investasi. 7. Melaporan dan mempertanggung jawabankan atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Bidang. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang Promosi 1. Kepala Bidang Promosi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam penyelenggaraan pameran, promosi, misi investasi serta kegiatan investasi lainnya baik Dalam Negeri dan Luar Negeri. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Promosi, menyelanggarakan fungsi: (a) Menyusun rencana dan program kerja Bidang lima tahunan dan tahunan. (b) Melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini. (c) Menyusun pedoman penyedian materi, bahan promosi dan pameran, media promosi, teknis penyelenggaraan promosi dan pelaksanaan promosi dalam dan luar negeri disemua sector yang potensial. (d) Penyiapan sarana dan bahan promosi dalam pelaksanaan kegiatan pameran dan promosi lainnya. (f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

(g) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan. 3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Promosi, dibantu oleh: a. Kepala Sub Bidang Promosi Dalam dan Luar Negeri b. Kepala Sub Bidang Sarana dan Bahan-bahan Promosi a. Kepala Sub Bidang Promosi Dalam dan Luar Negeri, mempunyai tugas: 1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan. 2) Mengumpulkan, mengelolah dan menyiapkan bahan/data penyusunan dan penyempurnaan pedoman penyelenggaraan pameran, promosi, misi investasi lainnya baik dalam dan luar negeri. 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 4) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang. b. Kepala Sub Bidang Sarana dan Bahan-bahan Promosi, mempunyai tugas: 1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan. 2) Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan bahan/data penyusunan dan penyempurnaan pedoman penyediaan materi, sarana promosi, bahan promosi, pameran, misi investasi dan media promosi, potensi lainnya dan peluang penanaman modal. 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

4) Melaporan dan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang Bina Pelayanan 1. Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam penyelenggaraan Pelayanan Penanaman Modal. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, Kepala Bidang Pelayanan menyelenggarakan fungsi: (a) Penyusunanan pedoman, pelaksanaan dan perumusan kegiatan di bidang pelayanan penanaman modal. (b) (c) Penyusunan rencana kerja Bidang Lima tahunan dan tahunan. Penyelenggaraan pelayanan aplikasi an perijinan penanaman modal dan pengkordinasian pelaksanaannya dengan instansi dan pihak-pihak terkait. (e) (f) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Badan. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Badan. 3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Kepala Bidang Pelayanan dibantu oleh: a. Kepala Sub Bidang Fasilitas dan Aplikasi b. Kepala Sub Bidang Perizinan

a. Kepala Sub Bidang Fasilitas dan Aplikasi, mempunyai tugas: (a) Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelayanan aplikasi penanaman modal. (b) Menyusun rencana kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan (c) Melaksanakan dan memproses aplikasi penanaman modal sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku. (d) Melaksanakan dan memproses permohonan Surat Persetujuan, Registrasi, Perubahan Penanaman Modal sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku. (e) (f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Bidang Pelayanan. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Bidang. b. Kepala Sub Bidang Perizinan, mempunyai tugas: (a) Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan bahan/ data untuk penyusunan dan penyempurnaan pedoman perizinan penanaman modal. (b) Menyusun rencana kerja Sub Bidang lima tahun dan tahunan. (c) Melaksanakan dan memproses perizinan penanaman modal sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku. (d) Melaksanakan dan menerbitkan permohonan Angka Pengenal Import Terbatas (APIT), Izin Tenaga Kerja Asing (IKTA) di Indonesia dan Izin Usaha Tetap (IUT). (e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Bidang.

Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian 1. Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam Penyelenggaraan Pengawasan dan pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian, menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan pedoman pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal. b. Penyelenggaraan rencana kerja Bidang lima tahunan dan tahunan. c. Penyelenggaraan pengawasan, pembinaan dan monitoring pelaksanaan penanaman modal sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. d. Menyelenggarakan pengawasan terhadap penggunaan fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan Proyek (BAP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. e.penyelenggaraan fungsi koordinasi, mediasi dan fasilitas penyelesaian masalah dan hambatan yang dihadapi penanaman modal. f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. g. Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian, menyelenggarakan fungsi: a. Kepala Sub Bidang Pengawasan. b. Kepala Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan a. Kepala Sub Bidang Pengawasan, mempunyai tugas: (a) Mengumpulkan, mengolah, menyiapkan dan menyajikan bahan/ data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pengawasan dan pengendalian usaha investasi di bidang industri.. b. Kepala Bidang Sub Bidang Pengawasan Pengendalian Industri, mempunyai tugas: (a) Mengumpulkan, mengolah, menyiapkan dan menyajikan bahan/ data untuk penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelaksanaan pengawasan penanaman modal. (b) (c) Menyusun rencana kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan. Menyelenggarakan pengawas terhadap penggunaan fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan Proyek (BAP) sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(d) Melaksanakan tindak lanjut terhadap penyimpangan atas ketentuan penanaman modal sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (e) (f) Menyusun laporan/data hasil pengawasan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (g) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. c. Kepala Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas: (a) Mengumpulkan, mengolah, menyiapkan dan menyajikan bahan/ data untuk penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelapor. (b) Menyusun rencana kerja Sub Bidang lima tahunan dan tahunan. (c) Menyelenggarakan monitoring serta pembinaan kepada penanaman modal sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (d) Melaksanakan fungsi koordinasi, mediasi, fasilitas penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapi penanaman modal dalam menjalankan kegiatannya. (e) Menyusun laporan/data hasil monitoring dan evaluasi. (f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (g) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian.