KATA PENGANTAR. Bandung, Maret Penulis

dokumen-dokumen yang mirip
KETERDAPATAN EMAS DAN PERAK DALAM SEDIMEN PERMUKAAN DASAR LAUT DI PERAIRAN BAYAH DAN CIHARA, BANTEN SELATAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

EKSPLORASI TIMAH DAN REE DI PULAU JEMAJA, KECAMATAN JEMAJA KABUPATEN ANAMBAS, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Foto 3.5 Singkapan BR-8 pada Satuan Batupasir Kuarsa Foto diambil kearah N E. Eko Mujiono

BAB I PENDAHULUAN. Batugamping Bukit Karang Putih merupakan bahan baku semen PT Semen

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

INTRUSI VULKANIK DI PERAIRAN SEKOTONG LOMBOK BARAT

Foto 4.9 Singkapan batupasir sisipan batulempung

PENYEBARAN CEBAKAN TIMAH SEKUNDER DI DAERAH KECAMATAN AIRGEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh : ARIE OCTAVIANUS RAHEL NIM

I.1 Latar Belakang I.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

SURVEI GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIK (AMT) DAERAH PANAS BUMI PERMIS, KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DI DAERAH NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV STUDI SEDIMENTASI PADA FORMASI TAPAK BAGIAN ATAS

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 II.1. Fisiografi Regional... 8 II.2. Stratigrafi Regional II.3. Struktur Geologi Regional...

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV PROSPEK MINERAL LOGAM DI DAERAH PENELITIAN

Gambar 4.5. Peta Isopach Net Sand Unit Reservoir Z dengan Interval Kontur 5 Kaki

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Wahyuni Sofianti 1, Dr.Eng Idris Mandang, M.Si 2 1 Program Studi Fisika FMIPA, Universitas Mulawarman

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sangat ekonomis yang ada di Indonesia. Luas cekungan tersebut mencapai

STUDI SEBARAN SEDIMEN SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

BAB 2 Tatanan Geologi Regional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab III Geologi Daerah Penelitian

SURVEY GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI KAMPALA KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada aspek geologi serta proses sedimentasi yang terjadi pada daerah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. topografi Indonesia yang kasar dan tidak rata dengan intensitas gempa bumi dan

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN SUBI KABUPATEN NATUNA - PROVINSI KEPULAUAN RIAU Wahyu Widodo Kelompok Penyelidikan Mineral Logam

GEOLOGI DAERAH CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT. Oleh : Muhammad Abdurachman Ibrahim

BAB IV Kajian Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan

BAB I PENDAHULUAN I.1

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA Reza Mochammad Faisal Kelompok Penyelidikan Mineral Logam SARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INVENTARISASI BITUMEN PADAT DAERAH LOA JANAN DAN SEKITARNYA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DAN KOTA SAMARINDA, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

III.3 Interpretasi Perkembangan Cekungan Berdasarkan Peta Isokron Seperti telah disebutkan pada sub bab sebelumnya bahwa peta isokron digunakan untuk

BAB IV ASOSIASI FASIES DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV UNIT RESERVOIR

BAB II METODE PENELITIAN

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB IV ANALISA SEDIMENTASI

EKSPLORASI UMUM ENDAPAN BESI DI KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB 1. PENDAHULUAN...

Stratigrafi Seismik Laut Dangkal Perairan Celukanbwang, Bali Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 9 II.1. Tektonik... 9 II.2. Struktur Geologi II.3. Stratigrafi II.4. Sistem Perminyakan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1.

GEOLOGI DAN STUDI KUA LITAS BATUAN RESERVOAR FORMASI NGRAYONG DAERA

GEOLOGI DAERAH SALUTIWO, KECAMATAN BONEHAU, KABUPATEN MAMUJU, SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 20 Desember Penyusun III

BAB III Perolehan dan Analisis Data

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 2 METODOLOGI DAN KAJIAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4.2 Pembuatan Kolom Stratigrafi Pembuatan kolom stratigrafi (Lampiran F) dilakukan berdasarkan atas

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Peta Kontur Isopach

3. HASIL PENYELIDIKAN

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ANALISIS STATIK DAN DINAMIK KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR SERPIHAN FORMASI BEKASAP UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN MINYAK PUNGUT

STUDI SEDIMENTASI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN ENDAPAN KLASTIK DAERAH GUNUNG BENDE (PADALARANG) DAN CILEAT (SAGULING)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng aktif (triple junction) yang saling

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DAN BATUPASIR, DAERAH GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR FOTO...

BAB II GEOLOGI REGIONAL

PENYELIDIKAN BATUBARA DAERAH PRONGGO DAN SEKITARNYA, KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA. SARI

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Alloh SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya penyusunan tesis ini dapat penulis selesaikan. Tesis mengenai Kandungan emas pada sedimen laut sebagai indikasi adanya batuan sumber di perairan Bayah-Cibobos, Lebak, Banten, merupakan pertanggungjawaban hasil kegiatan penelitian tugas akhir di Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Padjadjaran. Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat ujian dalam menyelesaikan jenjang Magister di Program Teknik Geologi. Universitas Padjadjaran Bandung. Dalam tesis ini disajikan berbagai hasil analisis data lapangan, analisis laboratorium serta data penunjang yang terkait dengan daerah penelitian. Pembahasan hasil penelitian untuk mengetahui batuan sumber lebih ditekankan pada distribusi kandungan emas dari pesisir hingga sedimen dasar laut, dengan melihat ukuran butir hingga prosentase dari ukuran butir. Tidak lepas data seismic, batimetri, geologi pantai, oceanografi dapat mendukung keberadaan emas terutama sumber dari butiran emas yang terakumulasi dalam sedimen placer di perairan Bayah-Cibobos ini. Ucapan teimakasih kepada Dr.Ir. Eldrem Syafri.DEA, sebagai pembimbing utama, atas saran selama penyusunan tesis ini. Terima kasih pula kepada Ir. Undang Mardiana M.Si, Dr.Ir. Emi Sukiyah, MT,. Dr Sc.Yoga.A Sendjaja.,ST.M.Sc Dr.Ir.Johanes Hutabarat, M.Si. Atas segala masukannya guna penyempurnaan tesis ini, Dr.Ir. Susilohadi selaku Kepala Puslitbang Geologi kelautan yang memberi izin penulis melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana. Istri tercinta Diana Andrita SE, anak saya Moh.Reza Iskandarsyah, Moh.Hamam Wicaksono serta teman di P3GL yang langsung maupun tidak langsung telah turut membantu terselesainya karya tulis ini. Bandung, Maret 2013 Penulis vi

DAFTAR ISI Halaman JUDUL. i PENGESAHAN. ii PERNYATAAN. iii ABSTRACT ABSTRAK v KATA PENGANTAR.. vi DAFTAR ISI. vii DAFTAR GAMBAR.... ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR FOTO... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 I.1. Latar Belakang...... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...... 3 1.4. Kegunaan Penelitian...... 4 1.5 Lokasi Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 6 2.1. Kajian Pustaka... 6 2.1.1 Tatanan Tektonik Regional... 6 2.1.2 Geologi Regional... 10 2.1.2.1 Morfologi Regional... 10 2.1.2.2 Stratigrafi Regional... 11 2.1.2.3 Struktur geologi Regional... 16 2.2. Kondisi Cebakan Emas Placer di Perairan Bayah... 18 2.3. Kerangka Pemikiran... 21 2.4. Hipotesis... 24 BAB III METODA PENELITIAN... 25 3.1 Obyek Data... 25 iv vii

3.2 Metoda...... 31 3.3. Hidro Oseanografi... 34 3.4. Observasi Geologi... 36 3.4.1 Karakteristik Pantai... 39 3.4.2. Percontoh Sedimen Dasar Laut... 36 3.4.3 Percontoh Sedimen Pesisir Pantai... 38 3.5. Analisis Laboratorium... 38 3.5.1. Analisis Megaskospis... 38 3.5.2 Analisis Kimia... 39 3.5.3 Analisis Petrografi... 40 3.5.4 Analisis Mineralografi... 41 3.5.5 Analisis Ukuran Butir (Granulometri)... 42 3.6. Analisis Data... 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49 4.1 Hidro Oseanografi. 50 4.2. Geologi Daerah Penelitian... 61 4.2.1. Karakteristik Pantai... 61 4.2.2 Stratigrafi Pesisir Pantai... 68 4.2.3. Stratigrafi Dasar Laut... 88 4.2.4. Struktur Geologi... 97 4.3. Kandungan Emas. 4.3.1 Sumber Batuan Asal Emas Letakan. 112 4.3.2 Satuan Sedimen Pantai... 105 4.3.3 Satuan Sedimen dasar laut... 107 4.3.4 Korelasi Hubungan Kandungan Emas dan Logam Dasar Dengan Sedimen Laut. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 6.1. Kesimpulan 116 6.2. Saran... 117 98 112 DAFTAR PUSTAKA... 118 viii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1-1. Lokasi penelitian tugas akhir daerah Bayah-Cibobos... 5 Gambar 2-1. Tatanan Tektonik Regional Wilayah Jawa ( Manur dan 7 Barraclough, 1994)... Gambar 2-2. Peta Tektonik Jawa (Darman, dkk, 2000)... 8 Gambar 2-3. Stratigrafi Regional Kubah Bayah (dimodifikasi dari Sujatmiko 11 dan Santosa, 1992, dalam Rosana M, 2007)... Gambar 2-4. Geologi regional daerah penelitian tugas akhir ( Sudjatmiko dan 12 Santosa, 1992). Gambar 2-5 Struktur geologi regional berhubungan dengan mineralisasi logam 16 (Modifikasi dari Sujatmiko dan Santosa, 1992. Dalam Rosana, 2007).. Gambar 2-6 Skema kerangka pemikiran penelitian dan pengolahan data... 21 Gambar 3-1 Skema Tahapan Penelitian... 30 Gambar 3-2 Skema Kegiatan Analisis Data. 31 Gambar 3-3 Berbagai macam statistik (Sugiyono, 2009)... 43 Gambar 3.4 Berbagai macam data penelitian (Sugiyono, 2009)... 45 Gambar 4.1 Diagram Pola Arus di Daerah Penyelidikan. 47 Gambar 4.2 Diagram bunga arus Lebak (kecepatan dalam m/s) 48 Gambar 4.3 Kurva Energi Fluks Gelombang Perairan Bayah 51 Gambar 4.4 Kurva Pasang Surut 15 piantan di perairan Bayah... 55 Gambar 4.5 5 Rekaman echosounder ( JMC-800) pada lintasan L1-L6 dari 57 jam 14.00-14.30. menunjukan gambaran morfologi laut dalam ke dangkal Gambar 4.6 Lintasan L-11 memberikan kenampakan perbukitan, akibat gaya 57 berat mengalami penurunan/ terpatahkan... Gambar 4.7 Peta batimetri daerah penelitian dengan interval kontur 2 m. 58 Gambar 4.8 Peta Karakteristik Pantai Daerah Penelitian.. 65 Gambar 4.9 Kolom Stratigrafi Vertikal di Daerah Cibobos... 77 Gambar 4.10 Kolom Stratigrafi Vertikal Daerah Karang Karaje. 78 Gambar 4.11 Kolom stratigrafi Vertikal daerah Panggarangan.. 79 Gambar 4.12 Peta Sebaran Batuan Pesisir Pantai Bayah-Cibobos. 85 Gambar 4.13 Lintasan 109 seismik tambahan. Llokasi Bayah. 88 Gambar 4.14 Lintasan 3 lokasi di daerah Cibobos. Dengan kenampakan 3 reflektor A batuan intrusi. B Perlaisan batuan sedimen dan C,. Batuan sedimen letakan... 90 Gambar 4.15 Seismik lintasan 7 lokasi Cibobos arah barat daya tenggara. 91 Gambar 4.16 Peta lokasi pengambilan contoh sedimen dasar laut secara lateral 93 berdasarkan tektur sedimen (ukuran butirnya). Gambar 4.17 Peta Sebaran jenis sedimen dasar laut secara lateral berdasarkan 94 ix

tektur sedimen (ukuran butirnya)... Gambar 4.18 Pola struktur dan intrusi batuan dari analisa seismik pada lintasan 4 95 dan 12 di pesisir dan laut perairan Bayah.. Gambar 4.19 Pola struktur dan intrusi batuan dari analisa seismik di pesisir dan 96 laut Cibobos Gambar 4.20 Jenis batuan sumber daerah penelitian berdasarkan klasifikasi 98 batuan plutonik menurut (Cox et al, 1979.) Gambar 4.21 Kandungan emas yang populasi berdasarkan dominasi ukuran butir pasir kasar (2phi) di pesisir pantai. 104 Gambar 4.22 Garis regresi liner populasi kandungan emas berdasarkan dominasi ukuran butir pasir halus (3 phi) di pesisir. 105 Gambar 4.23 Garis Regresi Liner antara berat sample berbanding lurus dengan dominasi ukuran butir 2 phi... 105 Gambar 4.24 Garis regresi linier memperlihatkan perbandingan kandungan Au pada fraksi sedimen kasar lebih tinggi dibandingkan sedimen fraksi halus.. 106 Gambar 4.25 Garis regresi linier memperlihatkan korelasi kandungan Au pada populasi pasir >lumpur>lempung. R 2 =0.0192 korelasi kecil dimana Hubungan tiap populasi sangat lemah... 110 Gambar 4.26 Gambar 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Garis regresi linier memperlihatkan korelasi kandungan Au pada populasi lumpur >lempung >pasir pada ukuran lempung korelasi positif. Dengan R 2 = 0.9252 hubungan kuat. 112 Garis regresi liner nilai kandungan emas letakan di daerah penelitian dengan harga r2 =0,951 hubungan kuat. 113 Garis regresi liner nilai kandungan tembaga letakan di daerah penelitian dengan harga r2 =0,959 hubungan kuat.. 114 Garis regresi liner nilai kandungan mangan letakan di daerah penelitian dengan harga r2 =0,979 hubungan kuat... 115 x

DAFTAR TABEL Hala man Tabel 3-1. Sumber data dan obyek data penelitian... 28 Tabel 4-1 Singkapan Batuan Pasir Kasar Pesisir Pantai... 67 Tabel 4-2 Hasil Kandungan Mineral Logam Pada Konsentrat Pasir Pantai... 68 Tabel 4-3 Singkapan pasir halus di daerah penelitian... 70 Tabel 4-4 Diskripsi conto batuan insitu (outcrop) daerah pesisir Lebak, Propinsi 74 Banten... Tabel 4-5 Komposisi senyawa kimia utama pembentuk batuan di daerah penelitian... 100 Tabel 4-6 Tabel 4-7 Tabel 4-8 Tabel 4-9 Nilai Signifikansi dengan Uji Spearman (Distribusi Data Tidak Normal) 108 menggunakan SSPS... Hasil Kandungan emas pada sedimen dasar laut berbanding terbalik dengan ukuran butir... 109 Nilai Signifikansi dengan Uji Spearman (Distribusi Data Tidak Normal) menggunakan SSPS... 111 Hasil Kandungan emas pada sedimen dasar laut berbanding terbalik 111 dengan ukuran butir... DAFTAR FOTO Halaman Foto 3-1 Perahu yang dipergunakan untuk lintasan navigasi GPS.Map. 178 c., pengambilan sedimen dasar laut (grab), pengukuran batimetri dan seismik singlechannel... 34 Foto 3-2 Echosonder Navisond tipe reson 210... 35 Foto 3-3 Alat Comot Grab Pengambilan sedimen dasar laut... 37 Foto 4-1 Memperlihatkan butiran emas hasil analisa mineral butir dari contoh sample pantai pada satuan pasir kasar... 69 Foto 4-2 Singkapan batupasir kuarsa warna putih-kecoklatan di Bayah. Desa Darmasari... 71 xi

Foto 4.3 Foto 4.4. Hasil mineral bijih memperlihatkan adanya mineral logam emas ukuran 20-50 µ, bentuk butiran sebagian masih berikatan dengan logam pirit, kalkopirit... 84 Perlapisan tegak N170 E/ 85 mengindikasi kan sesar naik. Lokasi Cibobos foto arah tenggara... 97 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Perhitungan Energi Fluks Gelombang Daerah Perairan Bayah, Kab. Lebak (Banten) Lampiran 2. Diskripsi megaskospis contoh sedimen dasar laut Lampiran 3. Hasil analisa petrografi Lampiran 4. Hasil analisa granolometri dari seluruh contoh batuan Lampiran 5. Hasil analisa statistik pengolahan data besar butir dilakukan dengan perangkat lunak kumon yang dibuat dr. susilohadi. Lampiran 6. Hasil bor tangan di pesisir pantai. Lampiran 11. Hasil analisa unsur logam dan dan senyawa utama pesisir dan laut xii