Dari Redaksi Pada edisi kali ini, Fokuss menyajikan ulasan mengenai Layanan Baru Pre-Matching Over The Counter (OTC) transaction. Dengan fasilitas baru ini, diharapkan transaksi OTC menjadi lebih efisien. KSEI juga melakukan pembenahan dalam proses realignment yang saat ini bertambah menjadi enam kali dalam sehari. Penambahan frekuensi ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya transaksi Efek, dan penambahan fungsi KSEI sebagai Sub Registry Bank Indonesia. Kami hadirkan pula buah tangan dari seminar dan workshop Euroclear yang dibawa tim KSEI yang bertukar ilmu di negeri Singa Emas awal April lalu. Dan untuk para manajer, kami sajikan serial manajemen tentang Pendelegasian yang Efektif. Tak ketinggalan berbagai aktivitas dan statistik terbaru KSEI. Selamat Membaca, dan Selamat Hari Kartini untuk para profesional wanita Indonesia. Pre-matching, Layanan Baru KSEI Untuk meningkatkan efisiensi proses transaksi dan penyelesaian di pasar modal Indonesia, sejak April 2008 KSEI menambah layanan baru, yaitu proses Pre-matching Over The Counter transaction. Selamat Membaca Redaksi Layanan baru proses Pre-matching Over The Counter (OTC) transaction ini disediakan KSEI sejak bulan April 2008 dan telah diumumkan melalui surat nomor: KSEI-0551/DIR/0408 tertanggal 4 April 2008. Untuk menyediakan layanan tersebut, C-BEST menambahkan beberapa fungsi yang terkait proses Pre-matching OTC transaction. Selama ini KSEI telah menyediakan proses penyelesaian transaksi OTC melalui C-BEST. Anggota Bursa dan Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening KSEI dapat membuat transaksi OTC dengan melakukan input instruksi OTC, seperti: DFOP, RFOP, DVP dan RVP serta DFOPBONDS, RFOPBONDS, DVPBOND, dan RVPBOND ke dalam C-BEST. C-BEST akan melakukan proses matching instruksi DFOP-RFOP dan DVP-RVP yang menyatu dengan proses settlement setelah proses validasi dalam pembuatan instruksi daftar isi 1 3 5 6 8 Pre-matching, Layanan Baru KSEI Realignment Bank Pembayaran Sekilas Info Seminar & Workshop Euroclear Pendelegasian yang Efektif aktivitas & Statistik 02 Edisi Tahun 2008
Fokuss Edisi 02, 2008 OTC selesai dilakukan. Pada tanggal penyelesaian (settlement date) yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak, C-BEST akan melakukan proses penyelesaian atas instruksi OTC tersebut dengan mengurangi (debit) rekening pengirim dan mengkredit rekening penerima. Sementara itu, sebelum proses pembuatan instruksi transaksi OTC di C-BEST, Anggota Bursa dan Bank Kustodian yang terkait dengan transaksi tersebut akan melakukan proses Pre-matching OTC transaction di luar C-BEST. Sesuai dengan instruksi yang diberikan masing-masing nasabah (client) Pemegang Rekening, maka selanjutnya Pemegang Rekening melakukan proses Pre-matching atas instruksi tersebut secara manual menggunakan fasilitas telepon, mesin faksimili, email dan sebagainya. Setelah terjadi kesepakatan atas transaksi OTC, baru kedua belah pihak tersebut melakukan input instruksi di C-BEST. Aktivitas penyelesaian transaksi yang selama ini dilakukan oleh pelaku pasar seperti yang tergambarkan di atas, dirasakan kurang efisien dan melibatkan banyak aktivitas komunikasi manual. Hal ini dapat memperlambat proses penyelesaian apalagi jika transaksi OTC tersebut akan digunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Banyak pelaku pasar baik Anggota Bursa maupun Bank Kustodian saat ini yang cenderung membuat OTC instruction di C-BEST saat-saat akhir menjelang tanggal penyelesaian, khususnya transaksi OTC yang melibatkan dana KSEI menyatukan semua fungsi-fungsi terkait proses Pre-matching OTC transaction ke dalam C-BEST dan memisahkan proses matching atas instruksi OTC dari proses settlement-nya. Perubahan status instruksi OTC dalam pembuatan instruksi OTC untuk keperluan Pre-matching seperti DVP dan RVP. Mereka enggan membuat instruksi OTC diawal karena keraguan Pemegang Rekening atas ketersediaan dana di pihak lawan untuk proses penyelesaian transaksi OTC. Hal ini mengakibatkan penumpukan aktivitas kerja menjelang tanggal penyelesaian transaksi OTC maupun transaksi bursa. Oleh karena itulah, KSEI menyatukan semua fungsi-fungsi terkait proses Pre-matching OTC transaction ke dalam C-BEST dan memisahkan proses matching atas instruksi OTC dari proses settlement-nya. Setelah menerima instruksi penyelesaian transaksi dari nasabah, Pemegang Rekening dapat meng-input data instruksi OTC terlebih dahulu melalui fungsi-fungsi Pre-matching yang ada di C-BEST. Fungsi Pre-matching yang ada di C-BEST memiliki field-field yang sama dengan fungsi pembuatan instruksi OTC di C-BEST. Instruksi OTC untuk keperluan Pre-matching pun dibuat dengan akses 2, 4, 6-eye-principle. Yang berbeda dengan instruksi OTC yang ada saat ini, C-BEST akan mencarikan pasangan OTC-nya (DVP - RVP, DFOP - RFOP) walaupun instruksi tersebut baru dibuat oleh pengguna pertama dengan akses 6-eye-principle dengan status instruksi pending check atau instruksi baru yang dibuat oleh pengguna pertama dengan Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Penasihat: Direksi KSEI Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Astanti P. Mulyani, Novian Harry Wibowo, Rachmat Irfan Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI
akses 4-eye-principle dengan status instruksi pending approve. Pada instruksi OTC saat ini, proses matching menunggu tahapan validasi selesai atau instruksi telah di-approve oleh pengguna terakhir. Kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi OTC, saat melakukan penyelesaian transaksi tidak perlu membuat instruksi OTC melalui modul Pre-matching. Cukup satu pihak saja yang membuat settlement instruction melalui modul Prematching. Sementara pihak yang satunya dapat menggunakan modul clearing and settlement atau bond management. C-BEST akan mencarikan pasangan instruksi OTC yang dibuat dengan modul Pre-matching dengan instruksi OTC yang dibuat dengan modul clearing and settlement atau bond management. Selain input secara manual melalui layar C-BEST, Pemegang Rekening juga dapat melakukan proses upload instruction creation dengan akses 4-eye-principle. Proses approval atau rejection dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: manual approval/rejection satu per satu melalui layar C-BEST, bulk approval/rejection melalui layar C-BEST dan upload approval/ rejection atas instruksi yang telah dibuat. Melalui modul Pre-matching, Pemegang Rekening juga dapat melihat status instruksi yang telah dibuat oleh pihak lawan. Apabila terdapat instruksi yang berstatus unmatched, C-BEST menyediakan fasilitas untuk melihat penyebab mengapa instruksi tersebut tidak matched. Dalam mempersiapkan penyediaan layanan jasa tersebut, KSEI telah memberikan sosialisasi modul Pre-matching ke seluruh Pemegang Rekening dalam rangkaian acara Sosialisasi Layanan Jasa Baru pada tanggal 12-16 November 2007, di Novotel Corelia Hotel - Bogor. Beberapa Pemegang Rekening yang berminat pun telah melakukan uji coba ke mesin C-BEST development pada periode Januari - Maret 2008. Pada tanggal 27 Maret 2008, kembali KSEI mengundang beberapa Pemegang Rekening yang berminat menggunakannya untuk hadir dalam hands-on training modul Pre-matching. Seiring dengan penyempurnaan yang terus dilakukan, kami mengharapkan peran serta Pemegang Rekening untuk memanfaatkan modul Pre-matching ini dalam melakukan transaksi OTC di C-BEST. Pemegang Rekening juga masih diberikan kesempatan untuk melakukan ujicoba modul Pre-matching ini di mesin C-BEST development, dengan terlebih dahulu menghubungi staf KSEI. l [Dian Kurniasarie] Realignment Bank Pembayaran Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penyelesaian transaksi Efek serta penambahan fungsi KSEI sebagai Sub Registry untuk pengelolaan dan penyelesaian SUN dan SBI, maka sejak akhir tahun lalu, frekuensi Realignment ditambah menjadi enam kali dalam satu hari kerja. S ejak dimulainya scripless trading serta era penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek tanpa warkat, KSEI telah menunjuk Bank Pembayaran (Payment Bank) untuk mendukung proses penyelesaian transaksi Efek Perusahaan Efek dan Bank Kustodian (Pemegang Rekening KSEI) melalui C-BEST. Khususnya untuk transaksi yang berkaitan dengan penyelesaian dana. Pada periode awal implementasi scripless, KSEI menggunakan 3 (tiga) Bank Pembayaran, yaitu: PT Bank Lippo Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan ABN Amro Bank. Sedangkan pada periode kedua sejak tahun 2005, KSEI menggunakan 4 (empat) Bank Pembayaran, yaitu: PT BCA Tbk, PT Bank Lippo Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Niaga Tbk. Peran Bank Pembayaran sangat penting terkait dengan proses penyelesaian transaksi Efek di KSEI. Masing-masing Pemegang Rekening KSEI diwajibkan memilih satu Bank Pembayaran dan membuka rekening di Bank Pembayaran yang dipilih tersebut. Rekening tersebut akan terhubung (mirroring) dengan rekening Efek yang ada di C-BEST. Di sisi lain, KSEI memiliki rekening Nostro di masing-masing Bank Pembayaran. Rekening ini akan mencatat total dana Pemegang Rekening yang ada di Bank Pembayaran, serta saldo dana masing-masing pemakai Pemegang Rekening yang tercatat dalam rekening Efek di C-BEST. Jenis-jenis transaksi yang terkait dengan perpindahan dana di C-BEST dapat berupa penyelesaian transaksi bursa, penyelesaian transaksi di luar bursa (Over The Counter) Versus Payment (DVP-RVP), pembayaran dari aktivitas Corporate Action seperti: cash dividend, interest payment, exercise Right atau Waran, dan sebagainya. Apabila terjadi pemindahbukuan dana antar Pemegang Rekening yang menyertai penyelesaian transaksi Efek di C-BEST, dimana Pemegang Rekening tersebut menggunakan Bank Pembayaran yang berbeda, maka secara otomatis harus diikuti juga dengan perpindahan dana antar Bank Pembayaran. Sehingga pada periode tertentu, total saldo masing-masing Bank Pembayaran di C-BEST sama (reconciled) dengan total saldo Nostro KSEI di masing-masing Bank Pembayaran tersebut. Proses perpindahan dana antar Bank Pembayaran inilah yang disebut Realignment. Proses Realignment ini dihitung secara otomatis oleh C-BEST sehingga jumlah dana yang harus dipindahkan antar Bank Pembayaran merupakan jumlah netto atas seluruh pergerakan dana dalam periode waktu tertentu. Perpindahan dana antar Bank Pembayaran dilakukan melalui sistem BI-RTGS. Setelah perpindahan dana dilakukan, maka Bank Pembayaran akan mengirimkan konfirmasi ke C-BEST dan selanjutnya C-BEST akan melakukan penyesuaian atas perpindahan dana tersebut. Dengan adanya Realignment antar Bank Pembayaran, maka real cash yang ada di Bank Fokuss Edisi 02, 2008
Fokuss Edisi 02, 2008 Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penyelesaian transaksi Efek serta penambahan fungsi KSEI sebagai Sub Registry untuk pengelolaan dan penyelesaian SUN dan SBI, frekuensi Realignment ditambah menjadi 6 (enam) kali dalam satu hari kerja. Pembayaran akan sama dengan catatan saldo dana yang ada di C-BEST. Dengan demikian apabila suatu saat dibutuhkan, Pemegang Rekening dapat menarik dana tersebut keluar dari C-BEST ke rekening giro lain di Bank Pembayaran terkait melalui fungsi Wire Transfer (WT). Pada awalnya, KSEI dan Bank Pembayaran menjadwalkan 4 (empat) kali proses Realignment dalam satu hari kerja. Namun seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penyelesaian transaksi Efek serta penambahan fungsi KSEI sebagai Sub Registry untuk pengelolaan dan penyelesaian SUN dan SBI, dimana C-BEST juga terhubung dengan sistem BI- SSSS, maka untuk mendukung hal tersebut, sejak Desember 2007 lalu, frekuensi Realignment ditambah menjadi 6 (enam) kali dalam satu hari kerja. Periode waktu Realignment tersebut adalah: Realignment ke-1: antara pukul 08.30-09.00 WIB * ) Realignment ke-2 : pukul 10.30 WIB Realignment ke-3 : pukul 11.30 WIB Realignment ke-4 : pukul 13.30 WIB Realignment ke-5 : pukul 14.20 WIB Realignment ke-6 : pukul 15.10 WIB * ) menunggu trigger KPEI setelah penyelesaian transaksi Bursa pagi hari. KSEI juga telah mengumumkan jadwal baru proses Realignment ini kepada seluruh Pemegang Rekening KSEI melalui surat nomor: KSEI-2452/DIR/1207 tanggal 3 Desember 2007. Dengan jadwal Realignment yang baru ini, peran Bank Pembayaran sangat dibutuhkan agar dapat memberikan respons yang cepat dalam proses perpindahan dana antar Bank Pembayaran melalui BI-RTGS dan melakukan konfirmasi ke C-BEST. Sehingga, tidak terjadi adanya penumpukan proses Realignment berikutnya, serta untuk menghindari gagalnya atau tertundanya transaksi lain yang membutuhkan dana hasil Realignment ini. Di sisi lain, bagi Pemegang Rekening KSEI, jadwal ini juga perlu diperhatikan terutama bagi Pemegang Rekening yang melakukan transaksi Versus Payment, dan lebih terutama lagi untuk transaksi OTC Bonds dengan lawan transaksi eksternal. Untuk transaksi RVPBOND dengan lawan transaksi eksternal, KSEI membutuhkan kecukupan dana yang harus disiapkan di rekening KSEI di BI-RTGS. Dana ini baru akan tersedia apabila Pemegang Rekening telah menyediakan dana yang cukup di rekening Efeknya dan sudah dilakukan Realignment (sesuai jadwal tersebut di atas). KSEI akan menerima dana dari Bank Pembayaran yang bersangkutan. Setelah dana untuk transaksi tersebut efektif di rekening KSEI, maka secara otomatis C-BEST akan mengirimkan instruksi RVPBOND tersebut ke sistem BI-SSSS untuk kemudian diproses di BI-SSSS. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh Pemegang Rekening adalah jadwal Realignment terakhir (pukul 15.10 WIB). Dengan jadwal yang telah disepakati ini maka market untuk keseluruhan transaksi OTC Versus Payment akan otomatis ditutup pada pukul 15.00 WIB seperti yang sudah berjalan selama ini. Dengan demikian diharapkan Pemegang Rekening dapat mempersiapkan transaksi yang akan dilakukan sehingga dapat diproses sesuai jadwal yang telah ditentukan. KSEI mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai atas kerja sama yang diberikan oleh semua pihak, sehingga transaksi dapat diproses sesuai jadwal yang ditetapkan. Terutama kepada seluruh Bank Pembayaran yang selama ini telah menjalankan fungsinya dengan baik serta berperan dalam penambahan frekuensi Realignment dalam rangka mendukung kelancaran penyelesaian transaksi Efek di pasar modal Indonesia. l [Dharma Setyadi]
sekilas info Seminar & Workshop Euroclear Perkembangan industri pasar modal semakin mengglobal. Untuk itulah setiap institusi di berbagai negara perlu memahami berbagai perkembangan yang terkait dengan layanan atau jasanya. Atas pertimbangan untuk mengadopsi perkembangan global yang terjadi, KSEI mengirimkan tim untuk mengikuti kegiatan seminar dan workshop Euroclear, di Singapura pada tanggal 9-11 April 2008 lalu. Kegiatan ini memberikan informasi terkini serta knowldege update tentang fungsi dan peran Euroclear. Euroclear sendiri merupakan institusi penyedia jasa keuangan yang berdomisili di Belgia dan memfokuskan pada aktivitas clearing dan settlement, atau Euroclear dapat juga dikatakan sebagai Central Securities Depository (CSD) internasional untuk kawasan Eropa. Di samping itu, Euroclear juga bertindak sebagai CSD untuk Belanda, Perancis, Irlandia, UK Securities dan Belgia. Seminar dan workshop ini diikuti oleh 52 peserta dari sekitar 27 perusahaan dari berbagai instansi seperti Bank Kustodian, Perusahaan Efek serta beberapa bank sentral di Asia antara lain: ABN Amro Bank, Agricultural Bank of China, DBS Bank, Deutsche Bank AG, Hanna Bank, Bank Taiwan, Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia serta Nomura, Merryl Lynch dan lainnya. Rangkaian acara yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini dibagi dalam 2 (dua) sesi, yang masing-masing menghadirkan dua pembicara. Euroclear menampilkan pembicara dari Euroclear Hong Kong yaitu: Ms. Wendy Cheung - Associate Manager Client, dan Ms. Janet Wong - Analyst Client Services. Sedangkan Euroclear Singapore Rep. Office diwakili oleh Mr. Bryan Chia - Relationship Manager. Hari pertama pelaksanaan workshop dibuka oleh Ms. Helen Baker, Director Head of Relationship Management South Asia dengan terlebih dahulu memperkenalkan tim yang akan memberikan pre sentasi selama kegiatan workshop berlangsung. Dalam presentasinya, para pembicara menyampaikan topik-topik tentang Environment Settlement yang dilakukan Euroclear. Materi yang dipresentasikan antara lain mengenai Euroclear Settlement Environment, Settlement Principles, Income and Redemption, Corporate Action Management, Money Transfer, EUCLID PC Plus dan Credit Facilities in Euroclear. Dalam presentasinya, Ms. Wendy Cheung menjelaskan seputar jenis-jenis layanan jasa yang disediakan Euroclear, bentuk penyelesaian transaksi, jenis instruksi penyelesaian transaksi, serta settlement window terkait penyelesaian transaksi di Euroclear. Ia juga memaparkan kegiatan Corporate Action yang disediakan Euroclear serta sistem EUCLID PC Plus yang merupakan sarana komunikasi antara Euroclear dengan partisipannya. >> Fokuss Edisi 02, 2008
Fokuss Edisi 02, 2008 >> Sementara itu Ms. Janet Wong menyampaikan prinsip-prinsip dasar income dan redemption, yang meliputi: tipe pembayaran, tanggal-tanggal terkait dengan income dan redemption, dan metode kalkulasi dari income dan redemption, serta layanan jasa money transfer antara lain; book transfer, wire transfer, preadvice of fund. Selanjutnya Mr. Bryan Chia memaparkan fasilitas kredit yang digunakan oleh Euroclear bank untuk mengoptimalkan efisiensi settlement, dengan kondisi Efek tersedia tidak dalam posisi dipinjamkan maupun ketersediaan dana yang bukan merupakan dana pinjaman. Selain berbagai informasi tadi, informasi lain yang diperoleh selama mengikuti kegiatan seminar workshop ini adalah penggunaan terminal EUCLID PC Plus. Sistem ini merupakan sistem yang disediakan oleh Euroclear Bank sebagai sarana komunikasi dengan partisipannya, untuk mengirimkan instruksi dan pengambilan report Dengan EUCLID PC Plus maka partisipan dapat melakukan input instruksi, proses, inquiry dan laporanlaporan yang diinginkan. melalui jaringan yang telah ditentukan sehingga terhubung dengan database Euroclear. Dengan EUCLID PC Plus maka partisipan dapat melakukan input instruksi, proses, inquiry dan laporan-laporan yang diinginkan. Selain menggunakan EUCLID PC Plus, partisipan dapat menggunakan sistem lain yaitu SWIFT. Selain informasi yang diperoleh dari materi yang disampaikan oleh para pembicara, tim KSEI juga menerima informasi tambahan dari peserta workshop yang telah menjadi anggota Euroclear. l [Astanti P. Mulyani] Seri Manajemen Pendelegasian yang Efektif Pendelegasian memberikan manfaat bagi para bawahan. Jika mereka belajar bahwa pimpinan yang mendelegasikan pekerjaan memberi kepercayaan, memberi peluang untuk tumbuh dan diakui, maka mereka akan semakin bangkit untuk memenuhi harapan pimpinannya. Robert Heller (How to Delegate, Dian Rakyat, hal. 6) mendefinisikan Pendelegasian sebagai langkah mempercayakan pekerjaan pada orang lain. Akan tetapi pekerjaan atau tanggung jawab atas pekerjaan tersebut masih berada di tangan Pendelegasi. Tony Atherton (How to be Better at Delegation and Coaching, Elex Media Komputindo, hal. 13) menyebutkan, ada 3 (tiga) alasan mengapa manajer harus melakukan Pendelegasian, yaitu: 1. Untuk mencapai hasil yang lebih banyak bagi organisasi. 2. Menghemat waktu bagi manajer. 3. Memotivasi dan mengembangkan bawahan. Selain itu, Atherton juga mendefinisikan Pendelegasian Pekerjaan sebagai upaya mempercayakan wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang didefinisikan dengan jelas dan disetujui di bawah pengawasan Pendelegasi, sambil tetap memegang seluruh tanggung jawab atas keberhasilan pekerjaan itu. Kesimpulan dari teori di atas, Pendelegasian Pekerjaan merupakan proses, dimana manajer atau pemegang jabatan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi bersedia melepaskan sebagian atau beberapa pekerjaan spesifik kepada staf atau pemegang jabatan yang lebih rendah dibawahnya dalam upaya mendapatkan manfaat yang lebih besar baik bagi organisasi, karyawan, staf penerima delegasi, maupun manajer itu sendiri. Manfaat Pendelegasian ada 2 (dua), yaitu: membantu pimpinan atau manajer untuk menjadi efisien dan efektif serta sangat penting bagi pengembangan potensi pegawai bawahannya. Pada akhirnya, kekuatan serta efisiensi perusahaan secara keseluruhan akan meningkat pula. Pendelegasian yang berhasil akan mengurangi tuntutan bawahan atas waktu para pimpinan dan mendorong bawahan untuk lebih banyak membawa solusi kepada pimpinan. Sehingga seorang pimpinan akan memperoleh banyak waktu dan kesempatan untuk berpikir, mengevaluasi dan membuat perencanaan baru bagi perusahaan atau organisasi. Penyelesaian tugas atas suatu Pendelegasian menumbuhkan kepercayaan dari bawahan, bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya. Pendelegasian ini juga memberikan manfaat bagi bawahan, jika mereka belajar bahwa pimpinan yang mendelegasikan pekerjaan memberi kepercayaan kepada mereka, memberi peluang untuk tumbuh dan diakui, maka mereka akan semakin bangkit untuk memenuhi harapan pimpinannya. Demikian juga bagi seorang pimpinan, kegigihannya untuk memotivasi agar bawahannya menghadapi setiap tantangan, belajar untuk mendefinisikan masalah dengan tepat, mencari akar dari persoalan, mencari pemecahan terbaik, dan menyajikannya kepada pimpinannya lengkap dengan rencana tindakan yang akan dilakukan, merupakan latihan manajerial yang baik bagi bawahan. Dapat dikatakan pula, Pendelegasian adalah merupakan proses regenerasi yang baik bagi suatu organisasi atau perusahaan. Ada 4 (empat) langkah dasar dalam proses Pendelegasian, yaitu: [1] Menentukan bawahan yang tepat untuk menerima Pendelegasian. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan: l Siapa yang memiliki, atau dapat memiliki semua data yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan? l Apakah bawahan tersebut mempunyai kapabilitas untuk menangani tugas yang dibebankannya?
[2] Menyepakati hasil akhir yang akan dicapai. Harus ada pengertian penuh dari semua pihak mengenai sasaran yang diinginkan dan penjelasan bagaimana sasaran itu akan diukur. Tetapi rincian mengenai cara bagaimana tugas itu akan diselesaikan, sebaiknya diserahkan kepada bawahan, selama masih berada dalam batasan pedoman dan kebijakan perusahaan. [3] Memberikan wewenang dan sarana untuk menyelesaikan tugas. Tantangannya terletak pada kepastian, bahwa individu memiliki wewenang yang cukup untuk menyelesaikan tugas secara proporsional. Tetapkan batas bidang dimana individu bebas bertindak sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapkan koordinasi yang diperkirakan perlu, dan pastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan diberikan informasi dengan jelas mengenai hal ini. [4] Memantau pendelegasian yang telah diberikan. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerima delegasi tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. Batasi intervensi sebagai atasan dan perbanyak memberikan dorongan sebagai motivasi penyelesaian tugas. Demi keberhasilan suatu Pendelegasian, perlu pula diketahui sikap-sikap yang bisa diterapkan sebagai berikut: [1] Komunikasi efektif - Penyampaian yang benar. Kunci utama Pendelegasian adalah komunikasi, dimana komunikasi verbal lebih mudah dipahami daripada non-verbal. Komunikasi verbal memungkinkan adanya intonasi dan ekspresi yang dapat ditangkap sebagai tujuan dari Pendelegasian itu sendiri. Lakukan komunikasi dua arah, dengan memberi kesempatan kepada bawahan sebagai penerima delegasi untuk bertanya atau mengulang apa yang telah disampaikan. Bila perlu, sampaikan Pendelegasian tersebut dengan detail. [2] Positif thinking - Hilangkan keraguan. Seorang pimpinan yang mendelegasikan sebuah tugas kepada bawahannya harus yakin bahwa tugas yang didelegasikan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Dengan demikian seorang pimpinan dapat melakukan langkah ketiga dan keempat tanpa keraguan. [3] Open mind - Kurangi sikap perfeksionis. Sikap perfeksionis bukan sikap yang buruk, namun dalam hal Pendelegasian dapat menyebabkan penerima tugas mengalami kesulitan untuk mengembangkan diri, berkreasi dan berinisiatif. Apabila hasil pekerjaan tersebut belum sesuai dengan keinginan pimpinan, hendaknya dibicarakan kembali dengan pengarahan yang benar. [4] Apresiatif - Memberi imbalan dan penghargaan. Berikan apresiasi atas tugas yang telah diselesaikan. Apresiasi yang diberikan tidak harus melulu berupa materi. Ucapan terima kasih dan pujian yang wajar sudah merupakan penghargaan yang tinggi bagi seorang bawahan. Paling tidak, bawahan mengetahui apa yang telah dilakukannya telah sesuai dengan keinginan pimpinannya. Pendelegasian yang efektif akan menumbuhkan nuansa saling percaya dan pemupukan motivasi kepada semua individu dalam suatu perusahaan atau organisasi. Dengan demikian efisiensi dan produktivitas perusahaan akan meningkat pula. Selamat bertugas. l [Rachmat Irfan] Fokuss Edisi 02, 2008
aktivitas Nonton Bareng Dalam rangka mempererat kebersamaan di kalangan karyawan KSEI dan untuk melepas kepenatan setelah seharian berkutat dengan aktivitas di kantor, KSEI kembali mengadakan acara nonton film bersama yang diadakan pada hari Selasa, 4 Maret 2008 di Plaza Senayan 21. Film yang tengah digandrungi dan diputar hampir di seluruh bioskop di Jakarta ini menjadi pilihan KSEI kali ini, yang berjudul Ayat-ayat cinta. l KSEI Super League KSEI menambah lagi satu cabang olah raga bagi karyawannya. Cabang olah raga Futsal yang tengah digemari menjadi pilihan selepas beraktivitas. Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari Jum at jam 18.00-20.00 WIB, di Gedung Lapangan 1B Bro s Futsal (Gedung Golden Truly Lt. 1B Terminal Blok M, Jakarta Selatan) menjadi olah raga baru karyawan KSEI. Baru-baru ini KSEI menyelenggarakan liga futsal antar karyawan Sosialisasi Layanan Jasa KSEI KSEI kembali menyelenggarakan sosialisasi layanan jasa yang diperuntukkan bagi Emiten yang terdaftar di KSEI. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 19 Maret 2008 bertempat di The Ritz Carlton - Pacific Place, Jakarta. Sosialisasi yang digelar setengah hari ini bertema Layanan Jasa Kustodian Sentral dan Peraturan Pajak. Dalam acara ini, dihadirkan nara sumber terkait operasional layanan jasa KSEI serta ketentuan perpajakan yang disampaikan langsung oleh nara sumber dari Direktorat Jenderal Pajak. Peserta yang merupakan perwakilan corporate secretary berjumlah hampir 400 orang ini nampak sangat antusias atas topik yang disampaikan dengan melakukan diskusi secara langsung dengan nara sumber terkait. l yang diberi tema KSEI Super League. Tak hanya kalangan staf, Direksi pun ikut berpartisipasi dalam pertandingan yang selain untuk menjaga kebugaran dan menyalurkan hobi ini, juga untuk menjalin kebersamaan antar karyawan di KSEI. l Fokuss Edisi 02, 2008 8 Total Distribusi Corporate Action Periode Januari - Maret 2008 Dana Jan - Mar 2008 Rp (miliar) USD (juta) Equity (Dividen dan Exercise) 4.581,86 0 Debt (Bunga dan Pokok) 11.507,63 8.917.891,72 Total Dana 16.089,49 8.917.891,72 Efek (Jumlah/Unit Efek) Saham 72.129.453,601 Waran 714.813,059 HMETD 14.290.022,779 statistik