Pelajaran Dari Perang Badar

dokumen-dokumen yang mirip
Sekelumit Tentang Perang Badar

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kesyirikan Pada Umat-Umat Terdahulu

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Mukjizat Di Perang Badar

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Lima Syarat Wajib Haji

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Pertama Kali Wahyu Turun

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Dimanakah Muhasabah Kita?

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Perang Badar Mengubah Sejarah

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Detik-detik Kematian

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Mendalami Agama Serta Fadhilahnya

Kisah Pasukan Bergajah

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Syarah Istighfar dan Taubat

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Memakan Harta Riba. Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwaijiri. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

10 Pembatal Keislaman

Siapakah Mukmin Sejati?

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Tata Cara Sujud Tilawah

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Iman Kepada KITAB-KITAB

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

Menunaikan Amanah. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Menghormati dan Menghargai Ulama

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Kisah Perang Badar. Tim Majalah As-Sunnah. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Mutiara Nasehat Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu

Bersihkan Hatimu Untuk Membangun Ummat

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Pentingnya Memperhatikan Pendidikan Para Pemuda

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci

HADITS PERTAMA HADITS NIAT

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim

Hukum Mandi Hari Jum'at

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Mengikuti Hawa Nafsu

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Tafsir Surat al-aadiyaat

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Kejadian di Pertempuran Badar

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

Makna Islam dan iman

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Tata Cara Shalat Malam

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Transkripsi:

Pelajaran Dari Perang Badar [ إندونييس Indonesian ] Indonesia Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

فوائد من قوهل تعاىل يف )سورة األنفال: 44-42 ( «باللغة اإلندونيسية» الشيخ أمني بن عبد ا الشقاوي ترمجة: اعرف هداية ا أبو أمامة مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو 2013-1434

ع ر ر Pelajaran dari Perang Badar Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu baginya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusannya. Amma ba'du: Masih berkaitan dengan perang Badar, setelah penjelasan singkat tentang keluarnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersama sahabatnya ke Badar, maka pembahasan kali ini masih ada kaitannya dengan peperangan Badar. Yaitu beberapa ayat yang menjelaskan tentang peristiwa tersebut, dimulai dari firman Allah azza wa jalla: ى نم ذ ٱ ر ل أ م ٱ ٱ ه ا م ٱ ٱدل ني أنت ا د م ذ ر ت ت م ذ و ىنن ٱٱ أ ملا ل ٱ يي ى ر ن ذ ر ى ة ة يي ٱٱ ا ي ع م ٤٢ ه نن نن ن ذ ى ن م ذ م ذ ر ت ى ت م ذ ا ثري أ ٱ ر ٱ ام يي ل ن م ر مل ٱ ر ٱ ر م ىنن ر ل ل ن ا ٤٣ ن ه م ذ ن ۥ ا يم ٱ ٱٱ يت م ذ ر ن م ذ ٱٱ أ ملا أ ي م ذ ٱ أ ي ن م ذ يي ي م و ل إو ٱٱ ٱٱ ٤٤ [ األنفال: 44-42 [ "(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu 3

berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati. Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. dan hanyalah kepada Allahlah dikembalikan segala urusan". (QS al- Anfaal: 42-44). Faidah yang terangkum dalam ayat-ayat diatas: Faidah Pertama: FirmanNya Allah ta'ala: ٤٢ ن م ذ أ م أنت ا ٱ ٱدل ني م ه ى ٱ ٱ ٱ ر ل [ األنفال: 42 [ 4

ر "(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu". (QS al-anfaal: 42). Al-'Udwah artinya ialah sisi lembah, sedangkan kafilah yang dimaksud adalah kafilah dagangnya Abu Sufyan. Gambaran peristiwa yang sangat jelas ini mempunyai beberapa faidah, diantaranya: 1. Menjelaskan keadaan orang yang masih jauh, yang tidak bisa ikut bersama dimedan pertempuran. Dan gambaran semacam ini sangat menakjubkan yang mampu menjadikan perkaranya terlihat, seakan dirinya ikut menyaksikan. 2. FirmanNya; ad-dunya maksudnya dekat dengan Madinah, dan al-qushwa yaitu jauh dari sisi Madinah, dengan kata lain mereka lebih dekat ke Makah, adapun maknanya bahwa tiap kelompok tersebut bisa untuk memutar balik lalu pulang ke negerinya, karena tidak ada antara keduanya yang menghalangi untuk melakukan hal itu, akan tetapi, bersamaan dengan itu kehendak Allah tetap terjadi untuk mempertemukan dua kelompok tadi. Allah mengatakan dalam firmannya: [ األنفال: ]8 ى ٱ ر ٱٱ لم ل ٱ ٨ "Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya". (QS al-anfaal: 8). Faidah Kedua: FirmanNya Allah ta'ala: 5

[ األنفال: 42 [ ٤٢ ن م ذ أ ٱ ر ل "Sedang kafilah itu berada di bawah kamu". (QS al-anfaal: 42). Berkata ar-razi menjelaskan: "Tidak perlu disangsikan lagi bahwa pasukannya Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam pada awalnya mereka berada pada ketakutan yang sangat, serta lemah, disebabkan karena jumlahnya sedikit, dan tidak ada sokongan, serta mereka singgah pada tempat yang jauh dari air, mereka singgah pada tanah, padang pasir yang membakar telapak kaki karena begitu panas. Sebaliknya, orang kafir pada awalnya pada kondisi yang sangat kuat, dengan sebab jumlahnya yang banyak, membawa peralatan dan persenjataan, dan juga karena mereka dekat dengan sumber air, demikian pula tanah yang mereka singgahi lebih mendukung karena cocok untuk kaki, sedangkan kafilah berada dibelakang mereka, sehingga mereka mengira kalau kafilah tersebut akan semakin mendekati mereka sedikit demi sedikit. kemudian Allah membalikkan keadaan, dan menjadikan kemenangan untuk kaum muslimin dan kekalahan atas orang kafir, maka ini menjadi mukjizat terbesar, serta bukti terkuat yang membenarkan berita yang dibawa oleh Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam dari Rabbnya tentang janji pertolongan, penaklukan dan kemenangan itu". Faidah Ketiga: FirmanNya Allah ta'ala: ة ٤٢ [ األنفال: 42 [ نن ه ن ذ 6

"Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata". (QS al-anfaal: 42). Hal itu mengisyaratkan pada makna yang terkandung, yaitu bahwa orang-orang yang binasa, mereka binasa setelah mereka menyaksikan mukjizat ini, sedangkan kaum mukiminin yang hidup setelahnya juga menyaksikan mukjizat yang terang benderang ini, maksud dari keterangan yang nyata dalam ayat adalah mukjizat ini. 1 Faidah Keempat: FirmanNya Allah tabarakan wa ta'ala: ٤٢ [ األنفال: 42 [ ت ت م ذ يي ى ٱ ا د م ذ "Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu". (QS al-anfaal: 42). Ada kemungkinan bahwa maksud dalam persetujuan tersebut adalah pada waktu dan tempatnya, atau kemungkinan lain bahwa yang dimaksud adalah pada waktu saja, dan pendapat kedua ini yang kuat. Faidah Kelima: FirmanNya Allah ta'ala: و ٤٢ [ األنفال: 42 [ ىنن ل ر ٱٱ أ ملا 1. Tafsirul Kabir karya ar-razi 15/168. 7

"Akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan". (QS al-anfaal: 42). Didalam potongan ayat ini terambil faidah bahwasannya Allah ta'ala mampu untuk melakukan apapun sebelum terjadinya perkara tersebut, dan hal itu disebutkan secara jelas dalam firmannya: [ احلديد: 22 [ ي ة ٢٢ ا ا أ ن ر ٱٱ "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi". (QS al-hadiid: 22). Dan ini merupakan salah satu dari tingkatan takdir yang wajib di imani oleh tiap muslim. Faidah Keenam: Bahwa mengambil sebab yang dibolehkan merupakan perintah yang syari'atkan, dan itu disesuaikan dengan konsisi. Dan Allah ta'ala dengan ilmunya, bisa mengetahui perkara yang akan terjadi, namun, Allah tidak melarang mereka untuk mengambil faktor yang mereka inginkan. Faidah Ketujuh: FirmanNya Allah ta'ala: ة ٤٢ [ األنفال: 42 [ ى ر نن ة نن ه ن ذ ن ذ "Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)". (QS al-anfaal: 42). Seakan-akan Allah menginginkan jalannya peristiwa peperangan, bahwa Muhammad dan para sahabatnya berada 8

ر diatas kebenaran, sedangkan orang kafir diatas kebatilan, maka hal tersebut sebagai bentuk menegakkan hujah atas mereka serta memutus alasan yang mereka berikan. Faidah Kedelapan: FirmanNya: ر ٱٱ ع يي ا ي ع م ٤٢ [ األنفال: 42 [ "Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS al-anfaal: 42). Dalam ayat ini diambil faidah: Pertama: Menetapkan dua nama ini bagi Allah azza wa jalla termasuk dari nama-namanya yang indah yang boleh digunakan untuk berdo'a. Kedua: Bahwa dua nama yang mulia ini terkandung didalamnya dua sifat yang agung yaitu sifat mendengar dan mengetahui. Faidah Kesembilan: FirmanNya Allah ta'ala: ٱ ر ٱ ام يي ٤٣ [ األنفال: 43 [ ل ن م "(yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit". (QS al-anfaal: 43). Dalam ayat ini terkandung beberapa faidah, diantaranya: Pertama: Bahwa mimpi yang benar adalah dari Allah azza wa jalla. Kedua: Mimpi para Nabi adalah wahyu dari Allah ta'ala. Ketiga: Bahwa mimpinya para Nabi itu terjadi manakala mereka tertidur bukan dalam keadaan terjaga. 9

Akhirnya kita ucapkan segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah curahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga beliau serta para sahabatnya. 10