ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

dokumen-dokumen yang mirip
PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh:

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

ANALISA KEBERADAAN GARDU INDUK BALAPULANG TERHADAP DISTRIBUSI 20 KV DI WILAYAH KERJA UPJ BALAPULANG PT. PLN (PERSERO) JATENG DIY

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

Pengembangan Trafo Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan Beban Tahun di UPJ Batang

KOKO SURYONO D

SIMULASI PENGEMBANGAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN MODEL DKL 3,2 DAN SOFTWARE

METODE PENDEKATAN UNTUK MEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

Agung Warsito, Bambang Winardi, and Dinda Hapsari Kusumastuti

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

BAB I PENDAHULUAN. reasonable, karena kekurangan pasokan daya tentu paling tepat diatasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA EFISIENSI JARINGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK TALANG KELAPA PT. PLN (PERSERO) TRAGI BORANG

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI

METODE PENDEKATAN UNTUKMEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

ANALISIS PENGARUH REKONFIGURASI JARINGAN TERHADAP PEMBEBANAN TRANSFORMATOR PADA GARDU DISTRIBUSI KA 1316 PENYULANG SRIWIJAYA

ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak

ANALISA RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG MERAK PT. PLN RAYON KENTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

ANALISA PERBAIKAN LOSSES DAN JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN SAMBUNGAN RUMAH TIDAK STANDAR DENGAN SIMULASI SOFTWARE ETAP 7.5.0

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

ABSTRAK Kata Kunci :

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN


LAPORAN AKHIR. Oleh: MARSHEL EKO SAPUTRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

STUDI KOORDINASI FUSE

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISA KESEIMBANGAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG KUTILANG SUPPLY DARI GI SEDUDUK PUTIH MENGGUNAKAN ETAP 12.6

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

ANALISIS TEKNIS EKONOMIS TERHADAP PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION TAHUN DI PENYULANG MAYANG

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

ANALISIS JATUH TEGANGAN GENERATOR BIOMAS DAN BIOGAS PADA PENGEMBANGAN JARINGAN LISTRIK DI KABUPATEN PELELAWAN

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

ANALISA PERHITUNGAN DROP TEGANGAN MENGGUNAKAN RUMUS DAN MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP 7.5 PADA PENYULANG SEMERU DI GARDU INDUK SIMPANG TIGA INDRALAYA

EVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG ARWANA DI PT.PLN (PERSERO) RAYON AMPERA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN PADA PENYULANG BELIMBING YANG DISUPLAI DARI GARDU INDUK BOOM BARU DENGAN BANTUAN SOFTWARE ETAP

SIMULASI PENGALIHAN PENYULANG MELON GARDU INDUK BOOM BARU KE PENYULANG KIKIM GARDU INDUK SUNGAI JUARO MENGGUNAKAN SOFTWARE

ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA

BAB I PENDAHULUAN. itu susut pada sistem jaringan tersebut perlu diperhitungkan lebih teliti.

Jurnal Teknik Elektro ISSN

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

STUDI ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENGASUTAN MOTOR INDUKSI DI PT. PRIMATEXCO INDONESIA BATANG

ANALISA KONEKSI PLTA WONOGIRI PADA SISTEM GI WONOGIRI JTM 20 KV DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

ABSTRAK. Kata kunci : Kondisi tanpa Harmonisa, Kondisi dengan Harmonisa, Harmonic Analysis Load Flow, Rugi Daya, Sistem Tegangan Rendah.

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA LISTRIK

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

Static Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi di Indonesia akan

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

EVALUASI SETTING RELAY ARUS LEBIH DAN SETTING RELAY GANGGUAN TANAH PADA GARDU INDUK 150KV BAWEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0 Bambang Winardi *), Agung Warsito, and Meigy Restanaswari Kartika Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail: bbwinar@gmail.com Abstrak Susut daya listrik merupakan persoalan klasik yang dihadapi oleh PLN dan belum dapat sepenuhnya terpecahkan. Permasalahan yang ada di lapangan saat ini adalah tingginya angka susut energi listrik dan susut tegangan yang melebihi standar yang telah ditetapkan. Hal ini merugikan baik dari konsumen listrik itu sendiri maupun dari peruhasahaan dalam hal ini adalah PLN. Untuk mengurangi besarnya susut energi listrik dapat dilakukan secara teknis maupun non teknis. Akan tetapi perbaikan susut secara non teknis sulit dilakukan karena berhubungan dengan manusia dan orang banyak. Sehingga yang dilakukan adalah penekanan susut teknis dan susut tegangan pada jaringan sehingga dapat memperkecil besarnya susut energi listrik. Salah satu cara teknis untuk menguranginya adalah dengan penarikan jaring baru atau pengembangan jaringan. Data exsisting dan penarikan jaring baru disimulasikan menggunakan software ETAP 4.0.0 yang nantinya dapat digunakan dalam menentukan besarnya susut daya dan susut tegangan. Simulasi penekanan susut daya dan susut tegangan menggunakan software ETAP 4.0.0 mempelihatkan perubahan besarnya susut daya dan susut tegangan. Kata kunci : penekanan susut, software etap 7.5.0, susut teknis, drop tegangan, pengembangan jaringan. Abstract Losses of electrical power is a classical problem that is faced by PLN and cannot be completely solved. Nowadays, the problems that exist are the high number of losses and drop voltage that exceeds the established standard. Both the consumers itself or the company of electricity were disadvantage by these problems. To decrease the amount of losses and drop voltage, it can be done by either technical or non-technical way. However, an improvement of losses by non-technical way is difficult to be done because it deals with people and crowds. Then it can be done by the emphasis of technical losses and drop voltage, so that can decrease the amount of electrical power losses. One of technical way to decrease the amount of losses is new distribution feeder development. Existing and new feeder development file were simulated using Etap 4.0.0 software that can be used to determine the amount of technical losses and drop voltage. Emphasis simulation of technical losses and drop voltage using Etap 4.0.0 software shows amount of technical and drop voltage that changed. Keywords: emphasis losses, software etap 4.0.0, technical losses, voltage drop, feeder development. 1. Pendahuluan Dengan peningkatan penyediaan kebutuhan listrik yang pesat, sebaiknya diimbangi dengan kualitas listrik itu sendiri. PT PLN (persero) sebagai Perusahaan Listrik Negara yang menyuplai energi listrik berusaha untuk menyediakan energi listrik kepada masyarakat dengan kualitas yang baik yaitu dengan mutu energi listrik yang handal. Sehingga penyaluran energi listrik kepada konsumen akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan yang ada di lapangan saat ini adalah tingginya angka susut energi listrik atau rugi daya listrik dan susut tegangan atau jatuh tegangan yang melebihi standar yang telah ditetapkan. Merujuk pada PT PLN (persero) Distribusi Jateng dan DIY, Area Semarang, Rayon Semarang Barat yang besar susut komulatifnya pada Desember 2013 mencapai 4.14% dengan rata-rata susut pada tahun itu sebesar 4.68%. Angka tersebut sudah menjadi perhatian khusus karena angka susut hampir menuju batas susut yang diizinkan.

TRANSMISI, 17, (3), 2015, e-issn 2407 6422, 136 Salah satu cara untuk mengurangi besarnya rugi daya dapat dilakukan adalah mengurangi angka rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan. Maka dari itu penulis melakukan analisa dengan ketersediaan data existing yang ada pada Rayon Semarang Barat penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari untuk mengetahui besarnya rugi daya dan jatuh tegangan di wilayah tersebut dengan bantuan software ETAP 4.0.0. Untuk selanjutnya dilakukan simulasi pemisahan jaringan guna memperbaiki angka susut atau rugi yang ada. Dengan uraian yang disampaikan di atas dapat ditarik suatu permasalahan yaitu berapa angka susut saat ini yang ada pada penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari wilayah PT PLN (persero) Rayon Semarang Barat, bagaimana cara untuk mengurangi rugi daya dan jatuh tegangan pada wilayah tersebut, dan analisa apa yang terjadi jika setelah dilakukan pemisahan jaringan pada wilayah tersebut. Topik ini perlu diulas karena angka rugi daya dan jatuh tegangan merupakan permasalahan yang sering dijumpai pada suatu penyulang dan pentingnya bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. 2. Metode 2.1 Bahan Pengamatan 2.2. Alat Pengamatan Software Etap 4.0.0 Software Etap atau power station merupakan suatu program atau perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem ketenagalistrikan. Keandalan dari software Etap tersebut banyak sekali, namun yang sering digunakan adalah tentang analisa aliran daya, simulasi arus hubung singkat, dan keandalan sistem. (Ratnasari,2013: 37) Gambar 2 Icon Etap 2.3. Jalan Pengamatan Gambar 1 Jaringan Penyulang KLS 06 Menurut gambar jaringan dan single line diagram pada penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari uang diamati, dapat dilihat bahwa beban pada penyulang KLS 06 terbagi menjadi sepuluh bagian atau section. Menurut gambar 1 didapatkan bahwa dari kesepuluh section tersebut memiliki nilai arus beban yang berbeda juga panjang dan jenis konduktor yang berbeda pula. Gambar 3 Diagram Alir Analisa Perhitungan Rugi Daya dan Jatuh Tegangan

TRANSMISI, 17, (3), 2015, e-issn 2407 6422, 137 Tabel 2 Panjang Konduktor pada Penyulang KLS 06 Panjang Jaringan Section no. 240 150 70 1 3,85 0,1 0,35 2 1,55 0,8 3 0,65 4 0,95 0,2 5 1,9 0,65 6 2,1 0,95 7 1,55 0,35 8 3 0,75 9 1,55 10 2,9 0,05 3. Hasil dan Analisa 3.1. Rugi Daya dan Jatuh Tegangan Berdasarkan Etap 4.0.0 Gambar 4 Diagram Alir Simulasi Etap 4.0.0 2.4 Data Kondisi Eksisting Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai bahan mentah untuk dilakukan perhitungan serta simulasi Etap terhadap rugi daya dan jatuh tegangan adalah sebagai berikut: Tabel 1 Data Beban Per-section Penyulang KLS 06 NO SECTION NO TIANG ARUS BEBAN SATUAN 1 10/B1-151 64 A 2 B1-148 56 A 3 B2-95 28 A 4 B2-88A 4 A 5 B2-88 24 A 6 2/B2-56 32 A 7 40/B2-56 24 A 8 67/B2-56 20 A 9 UG2-311/177 12 A 10 UG2-311/148 28 A Program simulasi Etap 4.0.0 digunakan untuk evaluasi sebuah feeder melalui analisa aliran daya. Pada penelitian ini program Etap 4.0.0 digunakan untuk mengetahui hasil rugi daya dan jatuh tegangan pada feeder KLS 06 berdasarkan kondisi exsisting pada tahun 2013. Untuk melakukan simulasi tersebut dengan menggunakan software Etap 4.0.0 jaringan yang akan disimulasikan harus digambarkan dulu ke dalam software Etap 4.0.0. Setelah penggambaran jaringan penyulang KLS 06, yang dilakukan adalah pengisian rating dari komponen komponen yang digambarkan. Setelah seluruh komponen pada jaringan digambar dan diisikan ratingnya, maka simulasi dapat dijalankan. Berdasarkan simulasi aliran daya tersebut maka dapat diperoleh besar nilai susut tegangan dan susut teknis yang dapat dilihat di text report. Berikut hasil report dari simulasi Etap 4.0.0 penyulang KLS 06 : Gambar 5 Report Simulasi Etap 4.0.0

TRANSMISI, 17, (3), 2015, e-issn 2407 6422, 138 3.2. Rugi Daya dan Jatuh Tegangan Berdasarkan Perhitungan Untuk menghitung besarnya nilai rugi daya dan jatuh tegangan pada penyulang KLS 06 dengan meggunakan persamaan-persamaan yang, maka besarnya arus yang digunakan adalah, Tabel 3 Besar Arus pada Jaringan KLS 06 Bagian Arus Besar Satuan 1 IA 292 A 2 IB 172 A 3 IC 140 A 4 ID 116 A 5 IE 84 A 6 IF 40 A 7 IG 28 A Maka nilai jatuh tegangan atau susut tegangan pada penyulang KLS 06 yaitu: ΔV (Volt)= 575,86 + 106,9 + 116,51 + 121,68 + 129,63 + 16,44 + 20,07 = 1087,09Volt = 1,087 kv atau dalam persentase dengan rumus (2.4) ΔV (%) = 5,435 % Dan nilai susut teknis atau rugi daya nyata pada penyulang KLS 06 yaitu: P saluran = 107188,785 + 11326,82608 + 10875,648 + 9688,32 + 6753,43872 + 370,176 + 305,57184 = 146508,7656 Watt = 0, 147 MW atau dalam persentase dengan rumus (2.10) Psaluran = 1,62 % 3.3. Pemodelan dan Perhitungan Rugi Daya dan Jatuh Tegangan berdasarkan Kondisi Setelah Untuk data yang digunakan pada kondisi setelah pembangunan jaring baru KLS 12 sama dengan kondisi existing KLS 06 yaitu meliputi data impedansi kabel jaringan KLS 06, panjang jaringan KLS 06 serta data beban per-section pada penyulang KLS 06. Hal ini dikarenakan kedua penyulang tersebut menyuplai daerah yang sama. Yang membedakan hanya jenis konduktor tambahan yang digunakan. Maka setelah pembangunan jaring baru diperoleh pemisahan jaringan menggunakan Etap 4.0.0, sama dengan yang telah dilakukan untuk data existing. Yaitu dengan menggambar jaringan KLS 06 dan KLS 12 setelah pemisahan jaringan, memasukkan data rating sesuai tabel 4 dan 5, dan melakukan simulasi aliran daya pada Penyulang KLS 06 dan KLS 12 Tabel 4 Arus Beban dan Konduktor KLS 06 setelah Section no. Arus Beban (A) Panjang Jaringan 240 150 1 64 3,7 0,1 0,35 2 56 1,55 0,8 3 28 0,65 0,35 4 4 0,95 0,2 5 24 1,9 0,65 70 Tabel 5 Arus Beban dan Konduktor KLS 12 setelah Section no. Arus Beban (A) Panjang Jaringan 240 150 6 32 9,4 0,95 70 7 24 1,55 8 20 3 0,75 9 12 1,55 0,05 10 28 2,9 Dari simulasi tersebut didapatkan nilai rugi daya dan jatuh tegangan penyulang KLS 06 dan KLS 12 jika dilakukan pemisahaan jaringan. Pemisahan jaringan diakukan untuk membagi beban penyulang KLS 06. Tepatnya pada simulasi perencanaan kali ini penyulang KLS 06 terputus di tiang nomor 2/B2-56. Untuk konduktor tambahan sebagai penghubung antara tiang 2/B2-56 ke Gardu Induk Kalisari yang nantinya akan menjadi penyulang KLS 12 digunakan konduktor AAAC 240 mm 2. Pemilihan konduktor ini berdasarkan nilai impedansi yang kecil dari konduktor jenis tersebut. Gambar 7 Report Simulasi Etap 4.0.0 Penyulang KLS 06 Setelah

TRANSMISI, 17, (3), 2015, e-issn 2407 6422, 139 3.4. Rugi Daya dan Jatuh Tegangan dengan Perhitungan Untuk mencari nilai rugi daya dan jatuh tegangan dilakukan perbagian sesuai dengan besarnya arus yang melalui beban. Karena sebagian beban KLS 06 telah dilimpahkan pada penyulang KLS 12 maka untuk besarnya arus yang melalui penyulang KLS 06 setelah pembangunan jaring baru yaitu, Tabel 6 Besar Arus pada Jaringan KLS 06 Bagian Arus Besar Satuan 1 IA 176 A 2 IB 56 A 3 IC 24 A 3.5 Rugi Daya dan Jatuh Tegangan Berdasarkan Etap 4.0.0 Langkah-langkah yang diakukan untuk mencari nilai rugi daya dan jatuh tegangan setelah dilakukannya dan besarnya arus yang melalui penyulang KLS 12 setelah pembangunan jaring baru yaitu, Tabel 7 Besar Arus pada Jaringan KLS 12 Bagian Arus Besar Satuan 1 ID 116 A 2 IE 84 A 3 IF 40 A 4 IG 28 A Karena tegangan di titik paling ujung setelah pembengunan jaring baru merupakan bagian dari KLS 12, maka untuk perhitungannya yang digunakan adalah arus dan impedansi yang ada di KLS 12. Maka nilai jatuh tegangan atau susut tegangan pada penyulang KLS 12 yaitu: ΔV (Volt) = 331,09 + 129,64 + 16,45+ 20,08 = 497,26 Volt = 0,497 kv atau dalam persentase dengan rumus (2.4) ΔV (%) = 2,5 % Pada perhitungan kali ini susut teknis atau rugi daya nyata yang dihitung merupakan susut teknis keseluruhan baik yang ada pada penyulang KLS 06 maupun KLS 12. Dan nilai susut teknis atau rugi daya nyata pada penyulang KLS 06 dan KLS 12 yaitu: Psaluran = 38941,16864 + 1200,68032 + 319,61088 +22890,27072 + 6753,43872 + 370,176 + 305,57184 = 70780,91712 Watt = 0,071 MW atau dalam persentase dengan rumus (2.10) P saluran = 0,79 % 3.6 Perbandingan Sebelum dan Setelah Dari pembahasan dan perhitungan yang telah disampaikan diatas dapat dilihat bahwa terjadi perubahan angka susut teknis dan susut tegangan sebelum penarikan jaring baru dan sesudah penarikan jaring baru. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 8 Perbandingan Sebelum dan Setelah Pemisahan Jaringan Tolak Ukur Eksisting Pengembangan ETAP Perhitungan ETAP Perhitungan Susust Tegangan (kv) 1,003 1,087 0,556 0,497 Susut Tegangan (%) 5,015 5,435 2,78 2,5 Susut Teknis ( MW) 0,151 0,147 0,075 0,071 Susut Teknis( %) 1,72 1,62 0,84 0,79 Berdasarkan tabel diatas terliat terjadi penurunan angka susut teknis dan susut tegangan baik menggunakan software ETAP maupun secara perhitungan rumus. 4. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat saya ambil dari laporan penelitian yang saya susun ini adalah sebagai berikut : 1. Besar angka susut teknis atau rugi daya yang ada pada penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari PT PLN (Persero) Rayon Semarang Barat berdasarkan software ETAP adalah sebesar 1,72% dan secara perhitungan rumus sebesar 1,62%, dan jatuh tegangan berdasarkan software ETAP sebesar 5,015% dan secara perhitungan rumus sebesar 5,435% 2. Simulasi penekanan rugi daya dan jatuh tegangan pada penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari PT PLN (Persero) Rayon Semarang Barat yang dilakukan adalah dengan memotong atau memisahkan jaringan. 3. Angka rugi daya dan jatuh tegangan penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari PT PLN (Persero) Rayon Semarang Barat berdasarkan hasil dari penekanan susut memotong jaringan berdasarkan software ETAP adalah sebesar 0,84% dan 2,78% dan secara perhitungan rumus sebesar 0,79% dan 2,5% 4. Terjadi penurunan angka rugi daya dan jatuh tegangan pada penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari PT PLN (Persero) Rayon Semarang Barat setelah dilakukan pemisahan jaringan. Referensi [1]. Adiwismono, Agus. 2010. Susut pada Jaringan Distribusi 20kV. Dalam ORBITH. Semarang: Politeknik Negeri Semarang.

TRANSMISI, 17, (3), 2015, e-issn 2407 6422, 140 [2]. Akbar, Andi Ali. 2007. Perhitungan Susut Daya pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah Saluran Udara dan Kabel. Dalam Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol.17, No. 3, Agustus 3007. Bandung: Itenas. [3]. Prabowo, Romdhon. 2012. Simulasi Aliran Daya Pemasangan Distributed Generation Pada Sistem Distribusi 12,5 Kv Standar IEEE 18 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Power Station 4.0.0. Penelitian (tidak diterbitkan). Solo : Universitas Muhamadiyyah Surakarta. [4]. PT PLN (Persero). 2010. Buku I Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jarinan Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta : PT. PLN (Persero. [5]. Ratnasari, Aprilia Dian. 2013. Simulasi Losses dan Drop Tegangan Pada Penyulang KPK 06 Gardu Induk Krapyak Berdasarkan Data Existing dan Peramalan Beban Menggunakan Software Etap7.5.0. Tugas Akhir. Semarang: Universitas Diponegoro. [6]. Sarimun, Wahyudi. 2011. Buku Saku Pelayanan Teknik (Yantek). Depok : Garamond. [ 7 ]. Sulasno. 2001. Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Semarang : Universitas Dipoegoro [8]. Suswanto,Daman.2009. Konsep DasarJ aringan Distribusi. Padang ; Universitas Negeri Padang.