PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. mahasiswa S1, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, INDONESIA

STUDI KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PONDASI BAMBU RAFT & PILE SEBAGAI PERKUATAN TANAH PADA EMBANKMENT JALAN

JURNAL STUDI PERILAKU PENURUNAN TANAH KELEMPUNGAN DENGAN PERKUATAN KOLOM PASIR. Oleh : MUHAMMAD THARIK KEMAL D

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH VARIASI DIAMETER SOIL CEMENT COLUMN SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

STUDI DEFORMASI PERKUATAN TANAH LUNAK DENGAN CERUCUK MIRING

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

ABSTRAK

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

Anas Puri, dan Yolly Adriati Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru-28284

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KERIKIL UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (CBR) DI LABORATORIUM SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

PERILAKU PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM PASIR-KAPUR TERHADAP PEMBEBANAN

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

EFEKTIFITAS GIPSUM SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI PENURUNAN KONSOLIDASI SUBGRADE JALAN SUKODONO SRAGEN

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

STUDI MODEL EMBANKMENT TANAH LEMPUNG DENGAN STABILISASI KAPUR-ABU SEKAM PADI DAN SERAT KARUNG PLASTIK YANG DICAMPUR DALAM BERBAGAI KONFIGURASI

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

PENGARUH PEMBASAHAN DAN PENGERINGAN TERHADAP KUAT TEKAN BEBAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO YANG DISTABILISASI DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN PERBAIKAN TANAH LEMPUNG TERHADAP PARAMETER KUAT GESER

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

PENGARUH STABILISASI ASPAL EMULSI TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN TANAH DASAR YANG BERASAL DARI TANAH LUNAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

TINJAUAN KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR DAN FLY ASH. Tugas Akhir

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

STUDI KUAT TEKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN ABU GUNUNG MERAPI. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Aditya Nugraha 2)

PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN TERHADAP KUAT GESER LEMPUNG SEBELUM dan SESUDAH PENJENUHAN

PENENTUAN NILAI CBR DAN NILAI PENYUSUTAN TANAH TIMBUNAN (SHRINKAGE LIMIT) DAERAH BARITO KUALA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Daya Dukung Tanah Lempung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

Pengaruh Variasi Jarak dan Panjang Kolom Stabilisasi Tanah Ekspansif Di Bojonegoro dengan Metode Deep Soil Mix Tipe Single Square

STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN PENAMBAHAN KAPUR (LIME): APLIKASI PADA PEKERJAAN TIMBUNAN

PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA METODE ELEKTROKINETIK TERHADAP PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Rizla Sheila 1, Agus Setyo Muntohar 2

PERBANDINGAN MODULUS REAKSI SUBGRADE BERDASARKAN UJI CBR TERHADAP HASIL UJI BEBAN PELAT (STUDI KASUS: PERENCANAAN PERKERASAN KAKU)

Transkripsi:

Efek Kolom Pasir Pada Embakment Jalan Diatas Tanah Lunak L.Samang 1, T. Harianto 2, A.Y. Himawan 3 ABSTRAK: Dengan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan fasilitas yang diperlukan manusia mengakibatkan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lempung lunak. Metode pemberian perkuatan tanah (soil reinforcement) merupakan metode yang sedang berkembang pada saat ini. Kesadaran bahwa perlunya melakukan peroses perbaikan tanah sebelum membangun sebuah konstruksi di atasnya menjadi ide untuk menggunakan pasir sebagai material kolom pasir dalam rangka perbaikan perkuatan tanah. Dengan mempertimbangkan biaya perkuatan yang relatif mahal, maka sangat perlu untuk dicoba alternatif lain yang lebih murah misalnya penggunaan pasir sebagai perkuatan tanah. Pasir adalah salah satu jenis material yang banyak mudah diperoleh dan harganya pun relatif murah. kolom pasir perkuatan tanah adalah hal yang menarik untuk diselidiki melihat dari segi karakteristik mekanisnya pasir memiliki kuat tekan yang cukup baik. Permodelan pasir sebagai kolom pasir perkuatan tanah dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kolom pasir mereduksi penurunan (settlement) yang terjadi pada tanah. Pengamatan dilakukan dengan mengamati penurunan seketika yang terjadi pada tanah tanpa perkuatan dan dengan perkuatan kolom pasir semen pada uji laboratorium. Berdasarkan hasil pengujian didapati hasil bahwa kolom pasir semen mampu memperkuatan tanah dibawah embakment dan mereduksi settlement yang terjadi pada tanah lempung kepasiran. Kata kunci (keyword) : Kolom Pasir, Penurunan seketika, Tanah lempung kepasiran. PENDAHULUAN Perkembangan konstruksi jalan sudah dimulai bersamaan dengan perkembangan umat manusia yang selalu berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan dan berkomunikasi dengan sesama. Perkembangan ini didasari oleh dua alasan. Yang pertama yaitu perkembangan ekonomi yang semakin maju disertai dengan kemajuan dunia konstruksi. Yang kedua adalah efek pembangunan terhadap usaha mengurangi jumlah polusi terhadap lingkungan. Pembangunan jalan di daerah yang memiliki jenis tanah lunak memerlukan perlakuan khusus berupa konstruksi perkuatan tanah yang tepat. Hal ini disebabkan karena daya dukung tanah didaerah lempung sangat kecil dan tidak memenuhi angka keamanan untuk konstruksi jalan raya. Daya dukung tanah yang kecil menyebabkan terjadinya penurunan tanah baik secara vertical maupun horizontal yang cukup besar. Usaha perbaikan tanah tradisional seperti pengapuran atau penambahan bahan lain sebagai campuran tanah tidak begitu efektif untuk penambahan daya dukung tanah pada daerah lempung. Metode pemberian perkuatan tanah merupakan metode yang sedang berkembang pada saat ini. pasir merupakan salah satu material yang yang banyak terdapat di Indonesia sehingga mudah dijumpai dan harganya pun relative murah. Pasir memiliki sifat yang baik untuk menjadi struktur bawah karena sifatnya yang kuat terhadap tekanan sehingga diperkirakan mampu memikul seluruh beban bangunan dan beban lainnya. Kesadaran bahwa perlunya melakukan peroses perbaikan tanah sebelum membangun sebuah konstruksi di atasnya menjadi ide untuk menggunakan pasir sebagai material kolom pasir dalam rangka perbaikan perkuatan tanah. kolom pasir perkuatan tanah adalah hal yang menarik untuk diselidiki melihat dari segi karakteristik mekanisnya pasir memiliki kuat tekan yang cukup baik. Kolom pasir adalah suatu model kolom yang terbuat dari campuran air semen dan ikatan air semen terhadap butiran pasir. Dengan latar belakang ini, sangat menarik untuk dilakukan penelitian/studi tentang karakteristik pasir sebagai material perbaikan tanah kelempungan. METODE PENELITIAN Langkah pertama dalam pengujian ini pengisian tanah pada bak pengujian dengan tinggi 60 cm, tanah timbunan berupa tanah lempung lalu dimasukkan diatas, yang dimodelkan sebagai embankment jalan setinggi 30 cm dengan kemiringan 1:1 dengan tanpa melakukan perkuatan. Pelat bearing diletakkan pada permukaan embakmen dan nantinya akan dibebani menggunakan alat dongkrak hidrolis (hydraulic jack). 1 professor, Universitas Hasanuddin Makassar 90425, INDONESIA 2 dosen, Universitas Hasanuddin,Jl.Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, INDONESIA 3 mahasiswa S1, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, INDONESIA

Dial indikator (dial gauge) berjumlah 6 buah dan di letakkan pada posisi yang telah ditentukan. Yang pertama tepat diatas pelat bearing untuk membaca penurunan; kedua diletakkan pada pinggir kemiringan embakmen untuk membaca deformasi yang terjadi pada pinggir embakmen; dial yang lainnya diletakan dari pinggir embakmen sejarak 25 cm, 50 cm, 75 cm dan 100 cm untuk membaca deformasi yang terjadi pada muka tanah. Setelah dilakukan pengujian tanpa selanjutnya embakmen dibongkar dan tanahnya disimpan dengan menjaga kondisi kadar airnya, selanjutnya tanah dalam bak dibongkar ulang dan di padatkan ulang dan dipasang perkuatan sekat kolom menerus pasir semen dengan kedalam yang sudah sesuai dengan rencana model. Tanah timbunan berupa tanah lempung lalu dimasukkan diatas, yang dimodelkan sebagai embankment jalan setinggi 30 cm dengan kemiringan 1:1 dengan melakukan perkuatan. Pelat bearing diletakkan pada permukaan embakmen dan nantinya akan dibebani menggunakan alat dongkrak hidrolis (hydraulic jack). Dial indikator (dial gauge) di letakkan pada posisi. Yang pertama tepat diatas pelat bearing untuk membaca penurunan; kedua diletakkan pada pinggir kemiringan embakmen untuk membaca deformasi yang terjadi pada pinggir embakmen; dial yang lainnya diletakan dari pinggir embakmen sejarak 25 cm, 50 cm, 75 cm dan 100 cm untuk membaca deformasi yang terjadi pada muka tanah. Gambar 1. Sketsa model pengujian tanpa perkuatan sekat kolom menerus pasir semen Gambar 2. Sketsa model pengujian dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen sedalam 10 cm. Gambar 3. Sketsa model pengujian dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen sedalam 20 cm. Gambar 4. Sketsa model pengujian dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen sedalam 40 cm. Selama pengujian, beban ditambahkan secara perlahan-lahan sambil membaca pergerakan dial ukur, mengamati pola penurunan dan perubahan bentuk permukaan. STANDARD PENELITIAN Tabel 1. Standar yang Digunakan dalam Pengujian tanah No Jenis Metode penelitian 1 Berat jenis tanah 2 Kadar air 3 Analisa saringan 4 5 Batas cair (liquid limit, LL) Batas plastis (plastic limit,pl) No. Standart SNI ASTM 03-1964- 2008 03-1965 - 03-1968- 03-1967- 03-1966- D854-88(72) D 2216- (71)

6 Indeks plastisitas (plasticity index, PI) 7 Pemadatan 03-1966- 03-1742- 1989 Pelaksanaan pengujian propertis tanah mengacu pada standar-standar pengujian SNI dan ASTM yang dapat dilihat pada tabel 1 diatas. HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Pasir Pengujian karakteristik fisik material pasir dilakukan untuk mengklasifikasi jenis material yang digunakan pada penelitian. Hasil pemeriksaan karakteristik pasir ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 3. Rekapitulasi hasil pemeriksaan karakteristik tanah asli No Jenis Pemeriksaan Hasil 1 Kadar air (w) 28,32 % 2 Berat jenis (Gs) 2,66 3 Pemeriksaan analisa saringan a. Pasir berbutir halus 5 % b. Pasir berbutir sedang 35 % c. Pasir berbutir kasar 60 % 4 Kompaksi standar a. Maximum dry density, γd (MDD) 1,7 gr/cm³ b. Optimum moisture content (OMC) 10,25 % 5 Kuat tekan bebas pasir semen a. Qu 1 kg/cm² b. Modulus elatisitas 10000 kn/m² 6 Pengujian geser langsung pasir semen a. Cohesi (c) 0,16 kg/cm² b. Sudut geser dalam (Ø) 38,26 Klasifikasi Tanah Pengujian karakteristik material tanah dilakukan untuk mengklasifikasi jenis material yang digunakan pada penelitian. Hasil pemeriksaan karakteristik tanah ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 2. Rekapitulasi hasil pemeriksaan karakteristik tanah asli No Jenis Pemeriksaan Hasil Pengujian karakterisitk tanah asli 1 Kadar air(w) 43,4 % 2 Berat jenis (Gs) 2,70 3 Pemeriksaan analisa saringan a. Berbutir halus 57,5 % b. Berbutir kasar 42,5 % 4 Atterberg a. Batas cair (LL) 45,97 % b. Batas plastis (PL) 31,54 % c. Index plastis (PI) 14,42 % d. Batas susut (SL) 16,47 % 5 Bobot isi 1,66 gr/cm³ 6 Kompasi standar a. Maximum dry density, γd (MDD) 1,328 gr/cm³ b. Optimum moisture content (OMC) 35,5 % Pengujian sifat mekanis tanah dasar 1 Berat isi tanah dasar 1,44 gr/cm³ 2 Kuat tekan bebas tanah dasar a. qu 0,22 kg/cm² b. Modulus elatisitas 2000 kn/m² 3 Pengujian geser langsung tanah Dasar a. Cohesi (c) 0,60 kg/cm² b. Sudut geser dalam (Ø) 11,31 Pengujian sifat mekanis tanah embakment 1 Berat isi tanah embakment 1,66 gr/cm³ 2 Kuat tekan bebas embakment a. qu 2,2 kg/cm² b. Modulus elatisitas 5500 kn/m² 2 Pengujian geser langsung embakment a. Cohesi (c) 0,19 kg/cm² b. Sudut geser dalam (Ø) 11,31 Pengujian efek kolom pasir Pengujian dilakukan terhadap 4 sampel, yaitu sampel 1 pengujian embakment tanpa, sampel 2 pengujian embakment dengan sedalam 10 cm, sampel 3 pengujian embakment dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen sedalam 20 cm, sampel 4 pengujian embakment dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen sedalam 40 cm. Hasil pengujian di laboratorium kemudian menghasilkan hubungan beban dan penurunan yang dapat di lihat pada gambar 5. Hasil pengujian menghasilkan grafik yang menunjukan adanya perbedaan penurunan pada embakment dengan tanpa perkuatan dan dari tiap sampel 1, 2, 3 dan 4. Pada pengujian embakment tanpa, dengan beban maksimum yang dapat diterima adalah 32,5 kn dan penurunan yang terjadi sebesar 49,80 mm. Pada pengujian embakment dengan sedalam 10 cm, dengan beban maksimum yang dapat diterima adalah 35 kn dan penurunan yang terjadi sebesar 46,35 mm.

Pada pengujian embakment dengan sedalam 20 cm, dengan beban maksimum yang dapat diterima adalah 42,5 kn dan penurunan yang terjadi sebesar 45,15 mm. Pada pengujian embakment dengan perkuatan Sekat kolom menerus pasir semen sedalam 40 cm, dengan beban maksimum yang dapat diterima adalah 50 kn dan penurunan yang terjadi sebesar 46,6 mm. semen dengan kedalaman 20 cm pada beban yang sama mengalami penurunan sebesar 12,92 % dan pengujian dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen dengan kedalaman 40 cm pada beban yang sama sebesar 12,28 %. Dengan menggunakan perkuatan sekat kolom pasir semen pada pengujian dengan kedalaman 10 cm, 20 cm dan 40 cm dapat mencapai beban maksimum hingga 35 kn, 42,5 kn, dan 50 kn. Pola penurunan efek kolom pasir Pola penurunan pada embakment tanpa perkuatan dan dengan perkuatan sedalam 10, 20 dan 40 cm, diperlihatkan pada gambar 6,7,8 dan 9. Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Beban dan Penurunan pada embakment tanpa perkuatan dan sedalam 10,20 dan 40 cm Dari gambar 5 menunjukkan bahwa dalam pengujian yang dilakukan diperoleh beban maksimum pada pengujian dengan perkuatan kolom pasir semen sedalam 40 cm. Dengan beban maksimum yang dapat diterima adalah 50 kn. Dari hasil pengujian dapat di persentasikan bahwa tanah timbunan tanpa perkuatan saat dibebani maksimal sebelum embankment mengalami keruntuhan sebesar 32,5 kn dan mengalami penurunan yang terjadi pada pengujian tanpa perkuatan sebesar 16,6 % dari tinggi model timbunan embankment. Serta beban yang dapat diterima sampel tanpa perkuatan hanya sebesar 32,5 kn saja. Sementara sampel-sampel dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen dengan kedalaman 10 cm pada beban yang sama mengalami penurunan sebesar 15,15 % dari tinggi model embankment, untuk sampel pengujian perkuatan sekat kolom menerus pasir Gambar 6. Grafik pola penurunan pada embakment tanpa Gambar 7. Grafik pola penurunan pada embakment dengan sedalam 10 cm.

1. Dari hasil pengujian kolom pasir yang dilakukan menunjukkan terjadi peningkatan nilai beban yang dapat diterima dan nilai deformasi yang terjadi pada tepi embakment akan semakin berkurang seiring dengan penambahan kedalaman perkuatan kolom pasir. 2. Dari hasil pengujian kolom pasir yang dilakukan menunjukkan terjadi peningkatan kekuatan daya dukung tanah dibawah embakment yang diperkuat dengan kolom pasir. Gambar 8. Grafik pola penurunan pada embakment dengan sedalam 20 cm. Gambar 9. Grafik pola penurunan pada embakment dengan sedalam 40 cm. Dari gambar 6 sampai 9 menunjukkan adanya perbedaan pola penurunan yang terjadi pada setiap embakment tanpa perkuatan dan dengan perkuatan sekat kolom menerus pasir semen. Dimana pada perkuatan sekat kolom menerus pasir semen sedalam 40 cm, pada beban 30 kn penurunan yang terjadi semakin kecil dan deformasi yang terjadi pada tepi embakment semakin kecil pula. KESIMPULAN Berdasarkan studi ekperimental dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : SARAN 1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut perkuatan sekat kolom menerus pasir semen terhadap jenis material tanah yang lainnya serta dilakukan dalam skala yang lebih besar dan lebih kompleks. DAFTAR PUSTAKA ASTM, (1992), ASTM Stabilisation With Admixture, American Society For Testing And Materials, Second Edition. A. Zahmatkesh & A. J. Choobbasti, (2010) Settlement evaluation of soft clay reinforced by stone columns, considering the effect of soil compaction. Journal IJRRAS Volum 3 (2), hal 159-166. Budi, G. S. (2011), Pengujian Tanah di Laboratorium, Graha Ilmu, Surabaya. Bowles, J.E. (1993), Alih Bahasa Ir.Johan Kelana Putra Edisi Kedua, Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah, Penerbit Erlangga, Jakarta. Bowles, J.E. (1983), Engineering Properties of Soils and Their Measurement, Mc.Grawhill Book Company, Singapore. Bowles, J.E. (1979), Fondation Analysis and Engineering, 2 nd ed, McGraw-Hill, New York Craig, R.F. (1991), Mekanika Tanah. Diterjemahkan oleh Budi Susilo. Penerbit Erlangga, Jakarta. Das, Braja M. (1995), Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I, Erlangga, Jakarta.

F. Rackwitz dan M. Schubler, (2010) Model Test On Granular Soil Columns For Ground Improvement Of Very Soft Soil. Journal Department of Civil Engineering, Babol University of Technology, Babol, Iran Volum 1 (8), hal 1351-1356 Hardiyatmo, C. H. (2010), Mekanika Tanah 1, Gadjah Mada University Press, Jakarta. Hamed N., Khairul A. K. dan Chong S. Y. (2011), Soil Improvement By Reinforced Stone Columns Based Onexperiments Work. Electronic Journal of Environmental, Agricultural and Food Chemistry Volum 2 10 (7), hal 2460-2478. Indrasurya, B. M. (2000), Teknologi Perbaikan Tanah Dan Alternatif Perencanaan Pada Tanah Bermasalah (Problematic Soils). Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Samang, L., Harianto, T., dan Zubair, A. (2010), Efektifitas Pondasi Raft dan Pile Dalam Mereduksi Penurunan Tanah Dengan Metode Numerik. Konfrensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTeks), Sanur-Bali, 2-3 Juni. Tandel Y.K, Solanki C.H dan Desai A.K, (2012) Reinforced granular column for deep soil stabilization International Journal Of Civil And Structural Engineering Volume 2, No 3, hal 720-730 Teodoru, I.B dan Toma, I.O. (2009), Numerical Analysis of Plate Loading Test. Publicat de Universitatea Tehnica, Gheorghe Asachi din Iasi, Tomul LV (LIX), Fasc. 1, 2009, Sect ia CONSTRUCTII ARHITECTURA. Terzaghi, K (1987) Soil Mechanics in Engineering Practice, 2 nd ed, Wiley, New York Poulos, H.G., E.H. Davis (1980), Pile Foundation Analisis And Design, Jhon Wiley and Sons Australia Wesley, L. D. (1977), Mekanika Tanah, Badan Penerbit Percetakan Umum, Jakarta.