FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 1 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGUNDU SEMARANG

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERKINI PADA BAYI DAN BALITA TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA BRAJAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

NASKAH PUBLIKASI ANGGRAENI PUSPITA RATI NIM I

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG MITOS IMUNISASI DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KLINIK UTAMA PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN SURAKARTA

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN. Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

Aprizal Ponda, N.Rachmadanur (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN PENERAPAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

Halijah Lidia Widia RINGKASAN. Kata Kunci : Persepsi ibu, Posyandu, dan Imunisasi Lengkap Pada Bayi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Anestesia Wulandari 1), Wulandari Meikawati 2), Novita Kumalasari 3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK FACTORS RELATED TO THE COMPLETENESS OF THE INFANT IMMUNIZATION AGES 9-11 MONTHS IN THE VILLAGE SUMBEREJO DISTRICT MRANGGEN DEMAK Nur Azizah 1) Mifbakhuddin 2) Lia Mulyanti 3) 1)2)3) Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Email : bidan@unimus.ac.id Abstrak Latar Belakang : Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan di Desa Sumberejo, didapatkan data cakupan imunisasi selama tahun 2011 adalah BCG sebesar 14%, DPT I sebesar 7%, DPT II sebesar 6%, DPT III sebesar 11%, Polio I sebesar 12%, Polio II sebesar 8%, Polio III 8%, Polio IV sebesar 12%, Campak sebesar 9%, dan Hepatitis B sebesar 13%. Berdasarkan cakupan imunisasi tersebut maka dapat dinyatakan bahwa cakupan imunsasi balita di Desa Sumberejo tergolong rendah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar meliputi beberapa hal seperti pengetahuan, motif, pengalaman, pekerjaan, dukungan keluarga, fasilitas posyandu, lingkungan, sikap, tenaga kesehatan, penghasilan dan pendidikan. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 9-11 bulan Mranggen. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 9-11 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen dengan jumlah 42 orang. Teknik samplingnya adalah total populasi. Hasil : Dari hasil penelitian yang dianalisis menggunakan chi-square diketahui bahwa tidak ada hubungan yang antara faktor pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya (p=0,714), tidak ada hubungan yang antara faktor pendapatan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya (p=1,000), ada hubungan yang bermakna antara faktor pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya, (p=0,000) dan ada hubungan yang bermakna antara faktor sikap dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya Mranggen (p=0,000). Simpulan : Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dan pendapatan dengan kelengkapan imunisasi pada anak, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan kelengkapan imunisasi pada anak. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan promosi kesehatan dengan gencar seperti melakukan penyuluhan secara berkala terhadap masyarakat khususnya berkaitan dengan perlunya imunisasi dasar lengkap terhadap bayi. Tenaga kesehatan ini dapat bekerja sama dengan pihak kelurahan setempat dalam memberikan penyuluhan terhadap warga. Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pengetahuan, Sikap, Kelengkapan Imunisasi Abstract Background : Immunization has been proven as one effort of society health care which is very important. Based on preliminary research conducted in the village of Sumberejo, immunization coverage data obtained during the year 2011 was 14% BCG, DPT I 7%, DPT II 6%, III 11% DPT, Polio I 12%, Polio II 8 %, Polio III 8%, Polio IV 12%, Measles 9%, and hepatitis B 13%. Based on immunization coverage, it can be stated that the scope of toddlers in the village Sumberejo was low. Factors that correlated to the completeness of primary immunization include knowledge, motive, work experiences, family support, Posyandu (an integrated healthcare service center) facilities, environment, attitude, healthcare provider, income and education. Objective : To find out factors that correlated to the completeness of primary immunization in babies age 9-11 months at Sumberejo Village of Kecamatan Mranggen. Methods : Type of the resarch was descriptive analytical research with Cross Sectional approach. Population in this research was mothers who had baby aged 9-11 months at Sumberejo Village of Kecamatan Mranggen as much as 42 mothers. The sample was all population. Results : From the research result that used chi-square for analizing, found that there was no correlation between mother education factor and the completeness of her baby s immunization (p=0,714), there was no correlation between income factor and bab y s immunization completeness (p=1,000), there was significant correlation between knowledge factor and baby s immunization completeness (p=0,000) and there was significant correlation between attitude factor and the 1

completeness of baby s immunization (p=0,000) at Sumberejo Village of Kecamatan Mranggen. Conclusion : The research result indicated that there was no correlation between education and income factors and the completeness of baby s immunization, but there was significant correlation between knowledge and attitude factors and the completeness of baby s immunization. Health care provider was expected to do health promotion continually, such as give counseling to society periodically, especially related to the importance of complete primary immunization for baby. They can work together with local village officers to give counseling to society. Keywords : education, income, knowledge, attitude, immunization completeness 2

PENDAHULUAN Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes RI, 2003) Imunisasi juga telah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya. Program ini merupakan intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil meningkatkan angka harapan hidup (Ranuh, 2001). Sejak penetapan the Expanded Program on Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah setiap tahunnya. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah direkomendasikan EPI sebagai imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B. Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat. Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir terhadap risiko dari beberapa vaksin. Adapula media yang masih mempertanyakan manfaat imunisasi serta membesar-besarkan risiko beberapa vaksin. Data mutakhir dari Direktorat Surveilans Epidemiologi, Imunisasi, dan Kesehatan Matra, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Indonesia, pada tanggal 27 mei 2011 menunjukkan angka cakupan imunisasi di tahun 2010 adalah campak 89,5%, DTP-3 90,4%, polio-4 87,4%, dan hepatitis B-3 mencapai 91%. Dari data yang ada, terlihat angka cakupan imunisasi dasar di Indonesia sudah cukup tinggi, namun pada beberapa daerah masih ditemukan angka cakupan di bawah standar nasional (Depkes RI, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Albertina (2009) tentang kelengkapan imunisasi dasar anak balita dan faktorfaktor yang berhubungan di poliklinik anak beberapa rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya pada bulan Maret 2008 di dapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua terhadap kelengkapan imunisasi dasar, sedangkan faktor pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan sikap orang tua tidak berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan di Desa Sumberejo, didapatkan data cakupan imunisasi selama tahun 2011 adalah BCG sebesar 14%, DPT I sebesar 7%, DPT II sebesar 6%, DPT III sebesar 11%, Polio I sebesar 12%, Polio II sebesar 8%, Polio III 8%, Polio IV sebesar 12%, Campak sebesar 9%, dan Hepatitis B sebesar 13%. Berdasarkan cakupan imunisasi tersebut maka dapat dinyatakan bahwa cakupan imunsasi balita di Desa Sumberejo tergolong rendah. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 9-11 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang menyajikan data-data sebagai pendukung dengan metode deskriptif analitik. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, yaitu dengan cara pendekatan, observasi, penggumpulan data, tiap subjek penelitian hanya sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan ( point time approach) (Nursalam, 2008).. Penelitian dilakukan bulan April sampai dengan Agustus 2012. Populasi 3

dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 9-11 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen dengan jumlah 42 orang. Populasi tersebut tersebar dalam 5 dukuh yaitu Karangasem, Dukoh, Dawung, Puro, Sendang Delik. Sampel yang digunakan berjumlah 42 orang. Teknik sampling yang digunakan total populasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Berdasarkan data yang di peroleh diketahui bahwa rata-rata umur responden adalah 29 tahun dengan umur termuda 24 tahun dan umur tertua 36 tahun. Nilai tengah adalah 27 tahun dan nilai simpangan bakunya sebesar 4,29. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu di Desa Sumberejo, Mranggen, Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase Dasar (SD, SMP) Menengah (SMA) Tinggi (PT) 22 19 1 52,4 45,2 2,4 Total 42 100 Berdasarkan Tabel 4.1. diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan ibu diketahui bahwa yang paling besar berpendidikan dasar sebanyak 22 orang (52,4%), yang berpendidikan menengah sebanyak 19 orang (45,2%) dan yang berpendidikan tinggi sebanyak 1 orang (2,4%). Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perkapita Keluarga Ibu Desa Sumberejo, Mranggen, Pendapatan Frekuensi Persentase Tinggi (> UMR) Rendah ( UMR) 1 41 2,4 97,6 Total 42 100 Berdasarkan Tabel 4.2. diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan pendapatan perkapita didapatkan sebanyak 41 orang (97,6%) dalam kategori < UMR dan sebanyak 1 orang (2,4%) berpendapatan perkapitanya UMR. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Desa Sumberejo, Mranggen, Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Sedang Kurang 22 3 17 52,4 7,1 40,5 Total 42 100 Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang imunisasi sebagian besar baik yaitu sebanyak 22 orang (52,4%), yang pengetahuannya kurang sebanyak 17 orang (40,5%) dan yang pengetahuannya sedang sebanyak 3 orang (7,1%). 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 Mendukung Kategori sikap 16.7 Tidak mendukung Gambar 4.1. Gambar Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu tentang Imunisasi Desa Sumberejo, Mranggen, Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan sikap ibu tentang imunisasi sebagian besar dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 35 orang (83,3%) d an yang tidak mendukung sebanyak 7 orang (16,7%) 4

80 70 60 50 40 30 20 10 0 78.6 Lengkap Kategori imunisasi 21.4 Tidak lengkap Gambar 4.2 Gambar Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Praktik Ibu Memberi Imunisasi pada Anak Desa Sumberejo, Mranggen, yang diperoleh dengan menggunakan uji Fisher s exact didapatkan hasil p value 0,714 > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang erat antara faktor pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen. Tabel 4.7. Hubungan tingkat Pendapatan Perkapita dengan Praktik Ibu Memberi Imunisasi pada Anak Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan praktik memberikan imunisasi secara lengkap sebagian besar dinyatakan telah lengkap imunisasinya yaitu 33 orang (78,6%) dan yang tidak lengkap sebanyak 9 orang (21,4%). 2. Analisis Bivariat Tabel 4.6. Hubungan tingkat pendidikan dengan Praktik Ibu Memberi Imunisasi pada Anak Desa Sumberejo, Mranggen, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan dasar sebagian besar praktik memberikan imunisasi dasar kepada anak adalah lengkap yaitu sebanyak 81,8%, dan ibu yang berpendidikan menengah dan tinggi praktik memberikan imunisasi dasar kepada anak adalah lengkap yaitu sebanyak 75,0%. Berdasarkan analisa data Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ibu yang pendapatan perkapitanya kurang dari UMR sebagian besar praktik memberikan imunisasi dasar pada anak adalah lengkap yaitu sebanyak 78,0%, dan pada ibu yang pendapatan perkapitanya UMR seluruhnya memberikan imunisasi dasar secara lengkap kepada anaknya (100%). Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan uji Fisher s Exact didapatkan hasil p value 1,000 > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang erat antara faktor pendapatan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen. 5

Tabel 4.8. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Praktik Ibu Memberi Imunisasi pada Anak Desa Sumberejo, Mranggen, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ibu yang berpengetahuan kurang dan sedang sebagian besar memberikan imunisasi dasar secara lengkap yaitu sebanyak 55,0%, dan yang berpengetahuan baik seluruhnya memberikan imunisasi dasar secara lengkap (100%). Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan uji Fisher s exact didapatkan hasil p value 0,000 < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya Mranggen Tabel 4.9. Hubungan sikap dengan Praktik Ibu Memberi Imunisasi pada Anak Desa Sumberejo, Mranggen, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ibu yang sikapnya tidak mendukung seluruhnya memberikan imunisasi dasar secara tidak lengkap (100%), dan pada ibu yang sikapnya mendukung sebagian besar memberikan imunisasi dasar secara lengkap yaitu sebanyak 94,3%. Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan uji Fisher exavt didapatkan hasil p value 0,000 < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor sikap dengan praktik pemberian imunisasi. SIMPULAN 1. Pendidikan ibu anak umur 9-11 bulan Mranggen sebagian besar berpendidikan Dasar sebanyak 52,4%. 2. Pendapatan ibu anak umur 9-11 bulan Mranggen sebagian dalam kategori < UMR sebesar 97,6%. 3. Pengetahuan ibu tentang imunisasi sebagian besar baik yaitu sebanyak 52,4% 4. Sikap ibu tentang imunisasi sebagian besar dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 83,3%. 5. Praktik memberikan imunisasi sebagian besar dinyatakan lengkap yaitu 78,6%. 6. Tidak ada hubungan yang erat antara faktor pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya Mranggen. 7. Tidak ada hubungan yang erat antara faktor pendapatan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya Mranggen. 8. Ada hubungan yang bermakna antara faktor pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya Mranggen. 9. Ada hubungan yang bermakna antara faktor sikap dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen 6

DAFTAR PUSTAKA Albertina (2009) Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita dan Faktorfaktor yang Berhubungan di Poliklinik Anak beberapa Rumah Sakit di Jakarta dan Sekitarnya pada bulan Maret 2008. Depkes RI. (2003). Visi dan Misi Indonesia Sehat 2010. Jakarta Depkes RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta Hidayat, A. (2 009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik. Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Mariaty Panjaitan. (2003). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Umur 12-18 Bulan di Kelurahan Harjosari - I Kecamatan Medan - Amplas Tahun 2003. Skripsi Kesehatan Masyarakat USU Ningrum (2008) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Puskesmas Banyudono Kabupaten Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1 No.1 Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika Ranuh, I.G.N. (2008). Pedoman Imunisasi DI Indonesia. Cetakan ketiga. Jakarta : IDAI Ranuh IGN. (2001). Imunisasi upaya pencegahan primer. Dalam: Buku imunisasi di Indonesia, Edisi ke-1. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta Riskesdas. (2009). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2008. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia 7