PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. lukisan, dan mimik muka. (Syamsu Yusuf, 2000:118)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

Penciptaan Interaksi dalam Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini. Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

Perkembangan dan Pembelajaran Kanak-kanak Prasekolah. Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan pendidikan yang diterimanya. Masa anak-anak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sudah berubah, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI SAJAK SEDERHANA DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah produk budaya manusia yang berfungsi sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR. 5-6 Tahun

Transkripsi:

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH Pendahuluan Pada hakikatnya, anak manusia, ketika dilahirkan telah dibekali dengan bermacam-macam potensi yakni kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang yang belum merupakan kenyataan yang terpola untuk menghadapi lingkungannya. Diantara potensi itu adalah potensi fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan bahasa. Usia prasekolah adalah masa yang sangat penting dan sangat menentukan, karena melalui masa ini akan turut menentukan keberhasilan perkembangan anak di kemudian hari. Rapuh atau lemahnya perkembangan anak di usia prasekolah mengakibatkan lemah pula perkembangan anak di masa-masa berikutnya. Sebaliknya, bila di usia prasekolah ini anak mengalami proses perkembangan yang baik maka anak akan tumbuh menjadi anak yang diharapkan. Potensi bahasa merupakan salah satu potensi yang harus dikembangkan pada anak prasekolah karena dengan kemampuan berbahasa yang baik, anak tidak saja dapat berkembang dalam bidang akademik tetapi anak mampu pula berinteraksi secara baik dalam lingkungan sosialnya. Membantu proses perkembangan bahasa pada anak prasekolah perlu diawali dengan pemahaman kita tentang dunia anak, kemampuan-kemampuan bahasa anak, faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi proses perkembangan bahasa anak, dan sebagainya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah melalui proses pendidikan baik di rumah maupun di sekolah. Perkembangan Bahasa Bahasa merupakan salah satu elemen yang terpenting dalam perkembangan berpikir. Hampir tidak mungkin manusia berpikir tanpa menggunakan bahasa, dan melalui bahasa, pikiran manusia dapat ditampilkan. Bahasa pula dapat membedakan manusia dari makhluk lainnya. Ada beberapa pendapat tentang bahasa diantaranya adalah : 1

Menurut Piaget, berpikir itu mendahului bahasa dan lebih luas dari bahasa. Bahasa adalah salah satu cara yang utama untuk mengekspresikan pikiran, dan dalam seluruh perkembangan, pikiran selalu mendahului bahasa. Bahasa dapat membantu perkembangan kognitif. Bahasa dapat mengarahkan perhatian anak pada benda-benda baru atau hubungan baru yang ada di lingkungan, mengenalkan anak pada pandanganpandangan yang berbeda dan memberikan informasi pada anak. Bahasa adalah salah satu dari berbagai perangkat yang terdapat dalam sistem kognitif manusia. Piaget seorang ahli psikologi kognitif menekankan bahwa anak adalah makhluk yang aktif dan adaptif namun bersifat egosentris yang proses berpikirnya sangat berbeda dengan orang dewasa, maka pengalaman belajar disesuaikan dengan pemahaman mereka. Menurut Miller bahasa adalah suatu urutan kata-kata, bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda. Sedangkan Vigotsky (1896-1934) berpendapat bahwa perkembangan bahasa seiring dengan perkembangan kognitif, malahan saling melengkapi, keduanya berkembang dalam satu lingkup sosial. Vygotsky mengungkapkan bahwa bahasa, dalam bentuk yang paling awalpun mempunyai dasar social. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan anak. Di samping itu bahasa juga merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain yang sekaligus berfungsi untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain. Selain dari itu, bahasa juga merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan, dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dengan sesama. Bagi orang tua, masa prasekolah seringkali disebut traoublesome age atau masa sulit karena banyak masalah yang mungkin timbul. Sedangkan bagi pendidik masa ini merupakan persiapan mematangkan anak untuk menerima pendidikan formal. Para psikolog menyebut masa ini dengan istilah-istilah sebagai berikut : Pregang age, karena anak sedang mengembangkan dasar-dasar tingkah laku sosial Exploratory age, karena anak sedang aktif menyelidiki segala sesuatu. Rasa ingin tahunya begitu besar. Imitative, karena anak sedang senang meniru segala sesuatu. Creative age, karena anak sedang mulai mengembangkan kreativitasnya. 2

Sejalan dengan perkembangan kognisinya, anak pada usia ini sering kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengapa begini mengapa begitu, ini apa itu apa. Minat anak usia ini sangat luas dan mereka selalu ingin mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini. Mereka sering bertanya apa saja untuk memuaskan rasa ingin tahunya, dan mereka juga tahu bahwa pertanyaan itu dapat mempertahankan konsepsinya dengan orang dewasa. Misalkan pertanyaan : Mengapa ada hujan, Mengapa pohon ada daunnya, Kapan saya besar dan sebagainya. Anak adalah makhluk peniru (imitator), ia mencontoh orang lain di sepanjang kehidupannya. Tatkala masih berusia anak-anak dorongan untuk meniru orang lain itu bersifat amat kuat. Kemampuan imitasi anak menjadi modal penting dalam perkembangan bahasanya. Anak senang meniru bunyi-bunyi tertentu ataupun ucapanucapan orang-orang sekitarnya. Penggunaan Kata, Kalimat dan Tata Bahasa Pada usia 1 tahun, selaput otak untuk pendengaran membentuk kata-kata, mulai saling berhubungan. Anak sejak usia 2 tahun sudah banyak mendengar kata-kata atau memiliki kosa kata yang luas. Gangguan pendengaran dapat membuat kemampuan anak untuk mencocokkan suara dengan huruf menjadi terlambat. Bahasa anak mulai menjadi bahasa orang dewasa setelah anak mencapai usia 3 tahun. Pada saat itu ia sudah mengetahui perbedaan antara saya, kamu dan kita. Pada usia 4-6 tahun kemampuan berbahasa anak akan berkembang sejalan dengan rasa ingin tahu serta sikap antusias yang tinggi, sehingga timbul pertanyaanpertanyaan dari anak dengan kemampuan bahasanya. Kemampuan berbahasa juga akan terus berkembang sejalan dengan intensitas anak pada teman sebayanya. Hal ini mengimplikasikan perlunya anak untuk memiliki kesempatan yang luas dalam menentukan sosialisasi dengan teman-temannya. Dengan memperlihatkan suatu minat yang meningkat terhadap aspek-aspek fungsional bahasa tulis, ia senang mengenal kata-kata yang menarik baginya dan mencoba menulis kata yang sering ditemukan. Anak juga senang belajar menulis namanya sendiri atau kata-kata yang berhubungan dengan sesuatu yang bermakna baginya. 3

Antara usia 4 dan 5 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari empat sampai lima kata. Mereka juga mampu menggunakan kata depan seperti di bawah, di dalam, di atas dan di samping. Mereka lebih banyak menggunakan kata kerja daripada kata benda. Antara 5 dan 6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari enam sampai delapan kata. Mereka juga sudah dapat menjelaskan arti kata-kata yang sederhana, dan juga mengetahui lawan kata. Mereka juga dapat menggunakan kata penghubung, kata depan dan kata sandang. Pada masa akhir usia prasekolah anak umumnya sudah mampu berkata-kata sederhana dan berbahasa sederhana, cara bicara mereka telah lancar, dapat dimengerti dan cukup mengikuti tata bahasa walaupun masih melakukan kesalahan berbahasa. Berbicara untuk komunikasi Bentuk dan fungsi bicara saling berkaitan. Bila anak telah menguasai katakata, kalimat dan tata bahasa, mereka juga akan dapat berkomunikasi dengan baik dan lebih efektif. Salah satu fungsi berbicara untuk komunikasi adalah mengobrol (social speech). Mengobrol adalah berbicara yang mempunyai makna sosial. Tujuannya adalah untuk didengar dan dimengerti oleh orang lain dan bukan oleh diri sendiri. Oleh karena itu mengobrol adalah salah satu ekspresi kebutuhan akan orang lain dan dipergunakan untuk mengadakan dan mempertahankan komunikasi bersama mereka. Mengobrol itu sendiri dapat berbentuk tanya jawab, bertukar pikiran atau informasi tetapi dapat pula berisi kritikan, suruhan, permintaan atau ancaman. Selain itu pengetahuan umum yang dikuasai oleh anak sangat mempengaruhi kemampuan berkomunikasi mereka. Pada anak-anak usia prasekolah, jika mereka tidak mau berkomunikasi, bukan selalu berarti bahwa mereka tidak mampu berbicara, tetapi lebih banyak karena mereka tidak mau. Pentingnya skrining dan deteksi dini Didalan otak, proses bicara merupakan proses yang majemuk. Mulai dari proses mendengar, merekam kata, mengerti, mengucapkan, menggunakan kata dengan tepat dalam situasi sosial yang tepat. Semua proses ini merupakan fungsi luhur otak. Lokasi 4

pusat bicara ada di bagian kiri otak. Sedangkan untuk imajinasi, penghayatan dalam bicara berada dibagian kanan otak. Agar dapat berbicara/berbahasa dengan baik, kedua bagian ini harus seimbang, kalau yang berkembang hanya kiri saja, maka penuturan bahasanya kurang bagus. Akibat gangguan perkembangan bahasa, biasanya akan menimbulkan dampak psikososial bagi anak, antara lain kemampuan kognitif, sosialisasi atau emosinya terbatas. Gangguan tersebut dapat menghambat dan mengancam masa depannya. Oleh karena itu para orang tua dan pendidik perlu mendeteksi perkembangan dan kemampuan berbahasa dan berbicara yang disebut skrining perkembangan anak, sejak usia sebulan hingga 6 tahun. Gangguan dapat diatasi dengan bantuan dari lingkungannya terutama keluarga. Lingkungan dapat memberi stimulasi, dan membiarkan anak mengekspresikan dirinya sendiri, memberikan kebebasan untuk bercerita tentang pengalamannya dan menjawabnya dengan baik dan dapat dimengerti oleh anak. Mengingat gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa sangat erat kaitannya dengan masalah perkembangan otak kanan, memungkinkan gangguan tersebut dapat dihindarkan. Agar otak anak tumbuh dan berkembang dengan baik, perlu pendidikan keluarga secara terpadu, artinya tidak hanya menekankan kepatuhan, keteraturan dan kedisiplinan saja, tetapi juga bermain, kreatifitas, imajinasi dikembangkan, kebebasan untuk mengolah perasaan, obyek yang dipersepsi sesuai dengan peran otak kanan. Pengembangan Bahasa di Taman Kanak-kanak Bahasa merupakan salah satu program kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak dalam rangka pengembangan kemampuan dasar yang bertujuan agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan adalah lingkungan di sekitar anak antara lain lingkungan teman sebaya, teman bermain, orang dewasa, baik yang ada di sekolah, di rumah maupun dengan tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Dalam pelaksanaannya pembelajaran untuk mengembangkan aspek bahasa anak, tidak bisa berdiri sendiri melainkan berhubungan dengan aspek lain, karena pembelajaran di TK adalah pembelajaran terpadu, artinya semua saling terkait dan saling mendukung. 5

Pengembangan kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak bertujuan agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan. Fungsi pengembangan kemampuan berbahasa bagi anak Taman Kanak-Kanak antara lain : a. Sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan b. Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak c. Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak d. Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain. Sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka pengembangan kemampuan berbahasa disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak. Adapun ruang lingkup pengembangan kemampuan berbahasa adalah: Menirukan kembali urutan kata, urutan angka (latihan pendengaran) Mengikuti beberapa perintah sekaligus Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, bagaimana dan sebagainya Menyanyikan beberapa lagu anak Mengucapkan beberapa sajak sederhana Mengenal kata-kata yang menunjukkan posisi Menunjuk, menyebut dan memperagakan gerakan-gerakan yang sederhana, misalnya duduk, jongkok, berlari, makan, menangis. Bercerita tentang kejadian disekitarnya secara sederhana Menjawab pertanyaan tentang cerita pendek yang sudah diceritakan Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang sudah diceritakan guru Memberi keterangan / informasi tentang sesuatu hal Memberi batasan beberapa kata/benda Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri Melengkapi kalimat sederhana yang sudah dimulai oleh guru Melanjutkan cerita/sajak yang sudah dimulai guru Menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentu, atau menurut ciri-ciri tertentu Menyebutkan sebanyak-banyaknya kegunaan dari suatu benda 6

Membayangkan akibat dari suatu kejadian yang belum tentu terjadi Menceritakan gambar yang telah disediakan Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri Mengekspresikan diri melalui dramatisasi Mengucapkan suku kata dalam nyanyian Mengenal suara huruf awal dari kata yang berarti Mengenal bunyi huruf akhir dari kata-kata yang berarti Membuat sebanyak-banyaknya kata dari suku kata awal yang disediakan dalam bentuk lisan Mengenal kebalikan, misalnya : siang-malam, gelap-terang Menggunakan kata ganti aku atau saya Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak adalah : Anak diberi kebebasan dalam menyatakan pikiran dan perasaan serta ditekankan pada spontanitas Kegiatan belajar mengajar berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema Guru menguasai metode/teknik pelaksanaan Komunikasi antara guru dengan anak dilaksanakan secara akrab Guru memberi contoh/teladan dalam menggunakan bahasa Bahan mengandung isi untuk pengembangan intelektual, emosional, serta sesuai dengan taraf perkembangan anak dan lingkungannya Tidak dibenarkan memberikan huruf beserta bunyinya secara satu persatu, melainkan melalui kata yang didalamnya mengandung huruf yang akan diperkenalkan Tidak diberikan pelajaran membaca dan menulis seperti pelajaran di sekolah dasar Bahan latihan, percakapan, diambil dari tema dan atau lingkungan anak Dalam pelaksanaan pengembangan kemampuan berbahasa dapat menggunakan metode/teknik mengajar antara lain sebagai berikut : Bercerita 7

Permainan Bahasa Sandiwara Boneka Bercakap-cakap Tanya jawab Dramatisasi Mengucapkan syair Bermain peran Karyawisata Dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, perlu memberi kesempatan pada anak untuk berbicara satu sama lain, namun lazimnya dalam kalimat-kalimat pendek dan tidak utuh. Anak juga memerlukan rangsangan-rangsangan seperti mendengarkan cerita-cerita pendek, melihat-lihat buku gambar dan mendengarkan lagu-lagu sederhana. Selain dari itu, guru dituntut pula untuk senantiasa memberi kesempatan kepada anak untuk menanyakan, membicarakan dan mengeksplorasi berbagai hal yang menarik bagi anak. Hendaklah sejak dini anak-anak dilatih untuk berbahasa dengan baik yaitu dengan melatih anak untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mengungkapkan pikirannya, dan diharapkan anak tidak diam tetapi anak yang aktif dalam berbagai kegiatan. Dalam menggunakan metode/teknik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, guru dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa metode yang sesuai dengan kemampuan yang ingin dicapai, fasilitas kegiatan belajar mengajar yang disajikan, dan disesuaikan pula dengan bahan pengembangan dan kebutuhan minat, kemampuan anak serta lingkungannya. Seorang guru juga harus benar-benar menguasai bahasa dan pandai berbicara. Dengan pengetahuan yang memadai serta kemampuan guru untuk memilih teknik pembelajaran yang tepat bagi upaya pengembangan kemampuan berbahasa anak, diharapkan anak dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 8

Referensi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Metode Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa di TK. Jakarta : Depdikbud. -------. (1994). Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar TK (GBPKB TK) Jakarta : Depdikbud. Hadis, Fawzia Aswin, (tt). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Helms D.B. & Turner, J.S. (1983). Exploring Child Behavior. New York : Holt Rinehartand Winston. Hurlock, Elizabert B. (1978). Child Development. Sixth Edition. New York : Mc. Graw Hill. Inc. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Pra Sekolah Solehuddin, M. (1997). Konsep Pendidikan Prasekolah. Bandung : FIP UPI. 9