"Kamu harus selalu jujur, maka sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan "

dokumen-dokumen yang mirip
Kejujuran. Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit

Maka Syaikh Muhammad bin Shaleh Al 'Utsaimin rahimahullah menjawab:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

FATWA-FATWA PILIHAN. (7) Hukum mencela zat Allah I dan pengaruhnya

ISLAM IS THE BEST CHOICE

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Hukum Penyihir, Peramal dan yang Semisal Mereka Serta Hukum Mempercayai Mereka

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Konsisten dalam kebaikan

"Barangsiapa yang menjadikan semua tujuan menjadi satu, yaitu tujuan hari kembali, niscaya Allah I mencukupkan kepadanya semua tujuannya"

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Sikap Jujur. A. Muqoddimah

Mengutamakan Akhirat

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Makna Islam dan iman

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Hadits-hadits Shohih Tentang

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Ada Dua Kali Hari Kebangkitan.. اقتباس المشاركة: من الموضوع: Kebangkitan Ada Dua Kali Hari

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(21) Hukum orang yang meyakini bahwa Rasulullah r bukan manusia dan sesungguhnya r mengetahui yang gaib.

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Tawadhu' (Rendah Hati) 'Tidak ada seseorang yang merendahkan diri karena Allah I melainkan Allah I akan mengangkat derajatnya.'

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Iman Kepada KITAB-KITAB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati teguhkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-mu. HR Muslim no 2654

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tawadhu' (Rendah Hati)

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hukum Mengubah Nazar

Murtadin,Halalkah Darahnya?

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Syarah Istighfar dan Taubat

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

TAFSIR SURAT AT-TIIN

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Transkripsi:

Kejujuan ع ل ي ك م ب الص د ق ف ا ن الص د ق ي ه د ي ا ل ى ال ب ر "Kamu haus selalu juju, maka sesungguhnya kejujuan itu membawa kepada kebaikan " Juju dalam ati sempit adalah sesuainya ucapan lisan dengan kenyataan. Dan dalam pengetian yang lebih umum adalah sesuainya lahi dan batin. Maka oang yang juju besama Allah dan besama manusia adalah yang sesuai lahi dan batinnya. Kaena itulah, oang munafik disebutkan sebagai kebalikan oang yang juju, fiman Allah : ل ي ج ز ي الله الص اد ق ين ب ص د ق ه م و ي ع ذ ب ال م ن اف ق ين Supaya Allah membeikan balasan kepada oang-oang yang bena itu kaena kebenaannya, dan menyiksa oang munafik... (QS. Al-Ahzab:24) Dan juju adalah konsekuensi tehadap janji sepeti fiman Allah : م ن ال م و م ن ين ر ج ال ص د ق وا م اع اه د وا الله ع ل ي ه 1 / 11

Di antaa oang-oang mu'min itu ada oang-oang yang menepati apa yang meeka janjikan kepada Allah; (QS. Al-Ahzab:23) Dan kejujuan itu sendii dengan bebagai pengetiannya membutuhkan keikhlasan kepada Allah dan mengamalkan pejanjian yang diletakkan oleh Allah di pundak setiap muslim, fiman Allah : و ا خ ذ ن ا م ن ه م م يث اق ا غ ل يظ ا. ل ي س ي ل الص اد ق ين ع ن ص د ق ه م Dan Kami telah mengambil dai meeka pejanjian yang teguh, aga Dia menanyakan kepada oang-oang yang bena tentang kebenaan meeka (QS. Al-Ahzab:7-8) Maka apabila oang-oang yang bena (juju) akan ditanya, maka bagaimana petanyaan dan hisab bagi oang-oang yang bedusta dan munafik? Juju temasuk akhlak utama yang tebagi menjadi bebeapa bagian. Al-Haits al-muhasibi ahimahullah bekata: 'Ketahuilah -semoga Allah membei ahmat kepadamu- sesungguhnya juju dan ikhlas adalah pondasi segala sesuatu. Maka dai sifat juju, tecabang bebeapa sifat, sepeti: saba, qana'ah, zuhud, dan idha. Dan dai sifat ikhlas tecabanglah bebeapa sifat, sepeti: yakin, khauf (takut), mahabbah (cinta), ijlal (membesakan), haya` (malu), dan ta'dzim (pengagungan). Juju tedii dai tiga bagian yang tidak sempuna kecuali dengannya: 1) 2 / 11

Kejujuan hati dengan iman secaa bena, 2) Niat yang bena dalam pebuatan, 3) Kata-kata yang bena dalam ucapan. [1] Dan tatkala kejujuan mempunyai ikatan kuat dengan iman, maka Rasulullah memaafkan (memakluminya) tejadinya sifat yang tidak tepuji dai seoang mukmin, namun beliau menolak bahwa seoang mukmin tejeumus dalam kebohongan, kaena sangat jauhnya hal itu dai seoang mukmin. Paa sahabat penah betanya: ي ار س و ل الله, ا ي ك و ن ال م و م ن ج ب ان ا ق ال : ن ع م. ف ق ي ل ل ه : ا ي ك و ن ا ي ك و ن ال م و م ن ب خ ي لا ق ال : ن ع م. ق ي ل ل ه : ال م و م ن ك ذ اب ا ق ال : لا. "Ya Rasulullah, apakah oang beiman ada yang penakut? Beliau menjawab,'ya.' Maka ada yang betanya kepada beliau, 'Apakah oang beiman ada yang bakhil (pelit, kiki).' Beliau menjawab, 'Ya.' Ada lagi yang betanya, 'Apakah ada oang beiman yang pendusta?' Beliau menjawab, 'Tidak.' [2] Dasa pada lisan adalah memelihaa dan menjaga, kaena ketegelinciannya sangat banyak dan kejahatannya tak tehingga. Maka waspada dainya dan behati-hati dalam menggunakannya adalah lebih taqwa dan lebih waa`. Maka apabila engkau menemukan seseoang yang tidak peduli tehadap omongannya dan banyak bicaa, maka ketahuilah sesungguhnya ia beada di atas bahaya besa. Rasulullah besabda: ك ف ى ب ال م ر ء ك ذ ب ا ا ن ي ح د ث ب ك ل م ا س م ع "Cukuplah seseoang dipandang bedusta bahwa ia membicaakan semua yang didenganya." [3] 3 / 11

Kaena banyak bicaa meupakan tempat tejeumus dalam kebohongan dengan menceitakan sesuatu yang tidak penah tejadi, saat ia tidak mendapatkan pembicaaan, atau dengan mengutip beita seseoang yang pendusta sedangkan dia mengetahui-, maka ia temasuk salah seoang pembohong. Setiap akhlak yang baik, bisa diusahakan dengan membiasakannya dan besungguh-sungguh menekuninya, seta beusaha mengamalkannya, sehingga pelakunya mencapai kedudukan yang tinggi, naik dai tingkatan petama kepada yang lebih tinggi dainya dengan akhlaknya yang baik. Kaena itulah, Rasulullah besabda: ع ل ي ك م ب الص د ق ف ا ن الص د ق ي ه د ي ا ل ى ال ب ر و ا ن ال ب ر ي ه د ي ا ل ى ال ج ن ة. و م ا ي ز ال الر ج ل ي ص د ق و ي ت ح ر ى الص د ق ح ت ى ي ك ت ب ع ن د الله ص د ي ق ا "Kamu haus selalu besifat juju, maka sesungguhnya kejujuan menunjukkan kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan membawa ke suga. Dan senantiasa seseoang besifat juju dan menjaqa kejujuan, sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai oang yang juju." Demikian pula pekaa pembohong yang tejatuh, sehingga ia dipati dengan kebohongan.: و ا ي اك م و ال ك ذ ب ف ا ن ال ك ذ ب ي ه د ي ا ل ى ال ف ج و ر و ا ن ال ف ج و ر ي ه د ي ا ل ى الن ار, و م اي ز ال الر ج ل ي ك ذ ب و ي ت ح ر ى ال ك ذ ب ح ت ى ي ك ت ب ع ن د الله ك ذ اب ا "Jauhilah kebohongan, maka sesungguhnya kebohongan membawa kepada kefasikan, dan sesungguhnya kefasikan membawa ke neaka. Senantiasa seseoang bebohong, dan mencai-cai kebohongan, sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pembohong." [4] Di antaa pengauh kejujuan adalah teguhnya pendiian, kuatnya hati, dan jelasnya pesoalan, yang membeikan ketenangan kepada pendenga. Dan di antaa tanda dusta adalah agu-agu, gagap, bingung, dan betentangan, yang membuat pendenga measa agu dan tidak tenang. Dan kaena itulah: 4 / 11

ف ا ن الص د ق ط م ا ن ي ن ة و ال ك ذ ب ر ي ب ة "Maka sesungguhnya juju adalah ketenangan dan bohong adalah keaguan." [5] Sebagaimana disebutkan dalam hadits. Kesudahan juju adalah kebaikan sekalipun yang bebicaa menduga tejadi kebuukan, fiman Allah : ف ل و ص د ق وا الله ل ك ان خ ي ر ا ل ه م Tetapi jikalau meeka bena (imannya) tehadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi meeka. (QS. Muhammad :21) Dan dalam ceita taubatnya Ka'ab bin Malik t, Ka'ab t bekata kepada Rasulullah setelah tuunnya ayat yang menjelaskan bahwa Allah meneima taubat tiga oang yang ketinggalan dalam peang Tabuk: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah menyelamatkan aku dengan kejujuan, dan sesungguhnya temasuk taubatku bahwa aku tidak akan bebicaa kecuali yang bena selama hidupku." Dan ia bekata pula: 'Maka demi Allah, Allah tidak penah membeikan nikmat kepadaku selamanya, setelah membeikan petunjuk slam kepadaku, yang lebih besa dalam diiku daipada kejujuanku kepada Rasulullah, bahwa aku tidak bebohong kepadanya, lalu (kalau aku bebohong) aku menjadi binasa sebagaimana binasanya oang-oang yang bedusta ' [6] 5 / 11

bnu al-jauzi ahimahullah meiwayatkan dalam manaqib (iwayat hidup) mam Ahmad, sesungguhnya dikatakan kepadanya: 'Bagaimana engkau bisa selamat dai pedang khalifah al-mu'tashim dan cambuk khalifah al-qatsiq? Maka ia menjawab, 'Jikalau kebenaan diletakkan di atas luka, niscaya luka itu menjadi sembuh.' [7] Dan pada hai kiamat, dikatakan kepada manusia: ه ذ ا ي و م ي نف ع الص اد ق ين ص د ق ه م ni adalah suatu hai yang bemanfaat bagi oang-oang yang bena kebenaan meeka. ". (QS. Al-Maidah :119) Kejujuan membawa pelakunya besikap beani, kaena ia kokoh tidak lentu, dan kaena ia bepegang teguh tidak agu-agu. Kaena itu disebutkan dalam salah satu definisi juju adalah: bekata bena di tempat yang membinasakan. [8] Dan al-junaidi ahimahullah mengungkapkan hal itu dengan ucapannya: Hakekat juju adalah bahwa engkau juju di tempat yang tidak bisa menyelamatkan engkau dainya kecuali bohong.' [9] Beapa banyak oang yang suka membual menjadi celaka dalam membuat-buat pembicaaan untuk menaik pehatian, dan dalam membuat ceita untuk membuat oang-oang tetawa. Lalu meeka kembali dengan peasaan senang dan ia kembali dengan dosa bebohong. Maka ia menjadi binasa, sebagaimana disebutkan dalam hadits: و ي ل ل ل ذ ي ي ح د ث ب ا لح د ي ث ل ي ض ح ك ب ه ال ق و م, ف ي ك ذ ب, و ي ل ل ه و ي ل ل ه. "Celaka bagi oang yang bebicaa untuk membuat oang-oang tetawa, lalu ia bebohong, celakalah baginya, celakalah baginya." [10] Sesungguhnya dusta yang paling beat dan paling besa dosanya adalah bebohong kepada Allah dan Rasul-Nya, ia menyandakan kepada agama Allah yang bukan dainya, dan mengaku dalam syai'at yang dia tidak mengetahui, membuat nash-nash yang 6 / 11

tidak ada dasanya ia melakukan hal itu kaena menghendaki kebaikan atau kebuukan-, hal itu meupakan dusta yang sangat jahat tehadap agama Allah. ا ن ك ذ ب ا ع ل ي ل ي س ك ك ذ ب ع ل ى ا ح د, ف م ن ك ذب ع ل ي ف ل ي ت ب و ا م ق ع د ه م ن الن ار م ت ع م د ا "Sesungguhnya bedusta tehadapku bukan sepeti bedusta tehadap oang lain, maka baangsiapa yang bedusta secaa sengaja tehadapku, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neaka. " [11] Kaena alasan itulah, sebagian sahabat measa khawati meiwayatkan hadits Rasulullah telalu banyak, kaena takut tejatuh dalam kesalahan yang tidak disengaja, beati meeka menyandakan kepada Rasulullah yang tidak penah beliau katakan. Dan temasuk hal itu adalah Anas bin Malik t ketika ia bekata: 'Sesungguhnya menghalangi aku meiwayatkan hadits telalu banyak, sesungguhnya Nabi besabda: م ن ت ع م د ع ل ى ك ذ ب ا ف ل ي ت ب و ا م ق ع د ه م ن الن ار "Baangsiapa yang sengaja bebohong kepadaku, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neaka.' [12] Dan temasuk pekaa yang menunjukkan tambahan kehati-hatian meeka dalam mengutip hadits Rasulullah bahwa meeka tidak menambah dan tidak menguangi. Pendiian itulah yang diiwayatkan oleh Muslim, ketika Busyai al-'adawi meiwayatkan hadits di hadapan bnu Abbas t, dan bnu Abbas t tidak mempedulikannya, tidak mempehatikannya dan tidak memandang kepadanya. Maka Busyai bekata, 'Wahai bnu Abbas, kenapa engkau tidak mendengakan pembicaaanku, aku 7 / 11

menceitakan kepada engkau tentang Rasulullah dan engkau tidak mendengakan? bnu Abbas t bekata, 'Sesungguhnya kami, apabila mendenga seseoang bekata, 'Rasulullah besabda,' pandangan kami langsung seius dan kami mempehatikannya dengan pendengaannya. Maka tatkala manusia menaiki kesusahan dan kemudahan (menganggap enteng pesoalan hadits, wallau a'lam), kami tidak mengambil dai manusia kecuali yang kami kenal." [13] Maksudnya, tatkala manusia bebicaa dalam pekaa-pekaa yang susah dan mudah, tidak peduli, dan tidak behati-hati dai tejatuh dalam kesalahan, kami menjadi behati-hati mengambil ilmu dai manapun jua. Hendaklah behati-hati oang-oang yang tebuu-buu dalam befatwa tanpa ilmu dai bebohong tehadap agama Allah. Hendaklah measa takut oang-oang yang menyebakan hadits-hadits munka dan maudhu' dai keikutsetaan bebohong tehadap Rasulullah. Sungguh ucapan seseoang: aku tidak tahu sekalipun beat tehadap nafsunya- lebih mudah baginya daipada bebohong kepada Rasulullah. Dan supaya semua hidupmu menjadi bena, dihasya (digiing pada hai kiamat) besama oang-oang juju, maka jadikanlah tempat masukmu bena dan tempat keluamu bena, jadikanlah lisanmu lisan yang bena. Semoga Allah membeikan izqi kepadamu langkah yang bena dan tempat yang bena. Maka juju adalah ketegasan dan keteusteangan dan bepaling dainya adalah penyimpangan, dan keadaan oang yang beiman adalah juju, dan: ا ن م ا ي ف ت ر ي ال ك ذ ب ال ذ ين لا ي و م ن ون ب ي اي ات الله و ا و ل ي ك ه م ال ك اذ ب ون Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah oang-oang yang tidak beiman kepada ayat-ayat Allah, dan meeka itulah oang-oang pendusta. (QS. An-Nahl :105) 8 / 11

Kesimpulan: 1. Sekuang-kuang bena adalah bena lisan, dan yang lebih umum dainya adalah bena besama Allah secaa lahi batin. 2. Tidak ada kejujuan kecuali dengan ikhlas. 3. Kejujuan tekait dengan iman. 4. Oang yang membicaakan segala yang didenga tekadang jauh dai kebenaan. 5. Juju bisa dipeoleh dengan usaha. 6. Di antaa pengauh juju adalah ketenangan dan teguhnya hati. 7. Juju adalah keselamatan, sekalipun yang bebicaa menduga adanya kebuukan. 8. Oang yang juju adalah beani dan oang yang bohong tegagap. 9. Bohong tebesa adalah bohong tehadap Allah dan Rasul-Nya. 10. Paa sahabat sangat behati-hati dalam meiwayatkan hadits, kaena khawati tejatuh 9 / 11

dalam kebohongan. [1] Risalah al-mutasyidin hal. 170. [2] HR. Malik dalam al-muwaththa` 2/990 secaa musal dalam ucapan dan ia temasuk hadits hasan musal (Jami' al-ushul 10/598, hadits no. 8183. [3] HR. Muslim dan Abu Daud (Jami' al-ushul 10/600, no. 8189. [4] HR. al-bukhai, Muslim, al-muwaththa`, Abu Daud, dan at-timidzi, dan ini adalah lafazhnya (Jami' al-ushul 6/442, hadits no. 4641. [5] HR. at-timidzi dengan lafazhnya, dan isnadnya shahih (Jami' al-ushul 6/442 no.4642). [6] Shahih al-bukhai, kitab al-maghazi (pepeangan), bab ke-79, no. 4418. [7] Dai hasyiyah Risalah al-mustasyidin, tahqiq Syaikh Abu Ghuddah hal. 72. [8] Tahzhib Madaijus salikin hal. 399. [9] Tahdzhib Madaijus salikin hal. 401. 10 / 11

[10] HR. Abu Daud dan at-timidzi, isnadnya hasan (Jami' al-ushul 10/599 no.8186). [11] HR. al-bukhai, Muslim, at-timidzi (Jami' al-ushul 10/611. no.8206). [12] HR. Muslim dan at-timidzi (Jami' al-ushul 10/610, no. 8204). [13] HR. Muslim dalam Muqaddimah ash-shahih hal 13 (Jami' al-ushul 10/612 no. 8208). 11 / 11