PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 33 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN DAN PENGAJUAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PENDAFTARAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI INDRAGIRI HULU

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 84 TAHUN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN YANG SUDAH KEDALUWARSA

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 3 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 35 TAHUN TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 34 TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI BULULUKUMBA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Nomor : 3 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3091) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 12 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

WALIKOTA SOLOK PROPINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) KABUPATEN BANYUWANGI.

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN TEMPAT PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 31 TAHUN 2013

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

- 3 - Pasal I. Pasal 1

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA MEDAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 09 SERI A NOMOR 08 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2011

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG BENTUK DAN ISI FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI GOWA PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI INDRAGIRI HULU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2010 NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa untuk melasanakan ketentuan Pasal 22 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan, perlu mengatur mengenai Tata Cara Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Penerapan Ketentuan Tertentu dalam Peraturan Daerah Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Penerapan Ketentuan Tertentu dalam Peraturan Daerah Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang - Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3087); 3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 1

4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 2

13. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dinas dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dinas dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2013 Nomor 2); 14. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2011 Nomor 5); 15. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2013 Nomor 4 Seri B Nomor 1). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN. Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Jambi. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Jambi. 3. Walikota adalah Walikota Jambi. 4. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Jambi. 5. Kepala Dinas Pendapatan adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Jambi. 6. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Jambi. 7. Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan adalah Pajak atas bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. 8. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang yang selanjutnya disebut dengan SPPT adalah surat yang digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah untuk memberitahukannya besarnya PBB yang terhutang kepada wajib Pajak. 3

9. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman wilayah Kota. 10. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan pedalaman. 11. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak. 12. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang - undangan perpajakan daerah. 13. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender, kecuali bila Wajib Pajak menggunakan buku yang tidak sama dengan tahun kalender. 14. Pajak terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang - undangan perpajakan daerah. 15. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data Objek Pajak dan Subjek Pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak. 16. Surat Pemberitahuan Objek Pajak yang selanjutnya disingkat SPOP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan objek Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang - undangan perpajakan daerah. 17. Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat LSPOP adalah Lampiran surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang - undangan perpajakan daerah dan lampiran tidak terpisahkan dari bagian SPOP. 18. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang. 19. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang selanjutnya disingkat SPPT adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak. 4

20. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang. 21. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda. 22. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam Perturan Perundang - undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, atau Surat Keputusan Keberatan. 23. Permohonan Pembetulan adalah permohonan yang dilakukan oleh Wajib Pajak atas kesalahan tulis kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. Pasal 2 Atas dasar permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan, pembetulan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dapat dilakukan terhadap surat keputusan atau surat ketetapan sebagai berikut : 1) Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT); 2) Surat Ketetapan Pajak Daerah PBB (SKPD PBB); 3) Surat Tagihan Pajak Daerah PBB (STPD PBB); 4) Surat Keputusan Pembetulan; 5) Surat Keputusan Keberatan; 6) Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga. Pasal 3 Pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi pembetulan atas kesalahan atau kekeliruan yang bersifat manusiawi yang tidak mengandung persengketaan antara fiskus dan Wajib Pajak, yaitu : 5

a. Kesalahan tulis, antara lain kesalahan penulisan Nomor Objek Pajak, Nama Wajib Pajak, Alamat Wajib Pajak, alamat Objek Pajak, Nomor Surat Keputusan atau surat ketetapan, luas tanah, luas bangunan, Tahun Pajak, dan/atau tanggal jatuh tempo pembayaran. b. Kesalahan hitung, antara lain kesalahan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan/atau pembagian suatu bilangan; dan/atau c. Kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan antara lain kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP). Pasal 4 (1) Permohonan pembetulan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak atau kuasanya secara perseorangan. (2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), permohonan pembetulan surat ketetapan PBB berupa SPPT dapat diajukan secara kolektif. Pasal 5 (1) Permohanan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk 1 (satu) surat keputusan atan surat ketetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; b. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung permohonannya; c. Diajukan kepada Walikota melalui Dinas Pendapatan; dan d. Surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan hal surat permohonan ditanda tangani oleh bukan Wajib Pajak : 1) Harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus, bagi Wajib Pajak orang pribadi dengan pokok pajak lebih besar dari Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) dan Wajib Pajak badan; atau 2) Harus dilampiri dengan surat kuasa, bagi Wajib Pajak orang pribadi dengan pokok pajak sampai dengan Rp5.000.000,- (lima juta rupiah). (2) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 6

a. Diajukan untuk SPPT Tahun Pajak yang sama dengan pajak yang terutang untuk setiap SPPT paling banyak Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah); b. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung permohonannya; c. Diajukan kepada Walikota melalui Dinas Pendapatan; dan d. Diajukan oleh Kepala Kelurahan setempat. (3) Tanggal penerimaan surat yang dijadikan dasar untuk memproses surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 adalah : a. Tanggal terima surat Wajib Pajak,dalam hal disampaikan secara langsung oleh Wajib Pajak pada petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) atau Pelayanan Satu Tempat (PST) atau petugas yang ditunjuk; atau b. Tanggal stempel pos tercatat, dalam hal surat permohonan disampaikan melalui pos tercatat. Pasal 6 (1) Permohonan pembetulan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) atau ayat (2), dianggap bukan sebagai surat permohonan pembetulan sehingga tidak dipertimbangkan. (2) Dalam hal permohonan pembetulan tidak dipertimbangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Walikota harus memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak atau kuasanya. (3) Dalam hal permohonan pembetulan diajukan secara kolektif, pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Kepala Kelurahan. Pasal 7 (1) Walikota harus memberi keputusan atas permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permohonan pembetulan diterima. (2) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui, tetapi Walikota tidak memberi suatu keputusan, permohonan pembetulan dianggap dikabulkan, dan Walikota wajib menerbitkan surat keputusan pembetulan sesuai dengan permohonan Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 7

(3) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa menambahkan, mengurangkan atau menghapuskan jumlah PBB yang terutang, atau sanksi administrasi, memperbaiki kesalahan dan kekeliruan lainnya, atau menolak permohonan Wajib Pajak. Pasal 8 Dalam hal tidak ada permohonan oleh Wajib Pajak tetapi diketahui oleh Walikota telah terjadi kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan atas surat keputusan atau surat ketetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diterbitkannya. Walikota harus menerbitkan surat keputusan untuk membetulkan kesalahan atau kekeliruan tersebut secara jabatan. Pasal 9 (1) Apabila keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 atau Pasal 8 masih terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi tentang Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkotaan Walikota dapat melakukan pembetulan lagi, baik secara jabatan maupun atas permohonan Wajib Pajak. (2) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) atau ayat (2). Pasal 10 (1) Surat Keputusan Pembetulan PBB berdasarkan permohonan perseorangan adalah sebagaimana dimaksud ditetapkan pada Lampiran I Peraturan Walikota ini. (2) Surat Keputusan Pembetulan PBB berdasarkan permohonan kolektif adalah sebagaimana ditetapkan pada Lampiran II Peraturan Walikota ini. (3) Surat Keputusan Pembetulan PBB secara jabatan adalah sebagaimana ditetapkan pada Lampiran III Peraturan Walikota ini. 8

Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Jambi. Ditetapkan di Jambi Pada tanggal 17FEBRUARI 2014 WALIKOTA JAMBI, dto SYARIF FASHA Diundangkan di Jambi Pada tanggal 17 FEBRUARI 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI dto DARU PRATOMO BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2014 NOMOR 10 SERI B NOMOR 2 9

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : 2014 TENTANG : TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN. WALIKOTA JAMBI KEPUTUSAN WALIKOTA JAMBI 1) NOMOR... ² ) TENTANG PEMBETULAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN ATAS ³ ) NOMOR 4) TANGGAL 5) WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian Pembetulan Pajak Bumi dan Bangunan Nomor 16) tanggal 17) terdapat/tidak terdapat *) cukup alasan untuk membetulkan kesalahan tulis/kesalahan hitung/kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi tentang Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkotaan *). b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembetulan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4287); 10

3. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4355); 4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2013 Nomor 4 Seri B Nomor 1). Memperhatikan : Surat Permohonan Pembetulan PBB yang diajukan secara perseorangan oleh Wajib Pajak/kuasa dari Wajib Pajak* ) 6) Nomor 7) tanggal 8) atas 9) Nomor 10) tanggal 11) Tahun Pajak 12) yang diterima 13) berdasarkan tanda terima Nomor 14) tanggal 15). MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU : KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG PEMBETULAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN ATAS 18) NOMOR. 19) TANGGAL 20). : Menerima seluruhnya/menerima sebagian/menolak *) permohonan pembetulan PBB atas 21) Nomor. 22) tanggal. 23) Nama Wajib Pajak :. 24) NOP :. 25) Alamat Wajib Pajak/ Alamat Objek Pajak *) :. 26) 11

KEDUA : Sesuai Diktum KESATU, rincian pembetulan sebagai berikut : NO. URAIAN SEMULA HASIL PEMBETULAN 1.. 27). 28).. 29) 2. 3. 4. 5. 6. Ditetapkan di. 30) Pada Tanggal 31) A.n. WALIKOTA JAMBI *). 32)..... 33) NIP... 34) 12

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : 2014 TENTANG : TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN. WALIKOTA JAMBI KEPUTUSAN WALIKOTA JAMBI 1) NOMOR...² ) TENTANG PEMBETULAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN ATAS SPPT TAHUN PAJAK 3) KELURAHAN *) 4) WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB Nomor 12) tanggal 13) terdapat/tidak terdapat *) cukup alasan untuk membetulkan kesalahan tulis/kesalahan hitung/kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi tentang Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkotaan *). b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembetulan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4287); 3. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4355); 13

4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2013 Nomor 4 Seri B Nomor 1). Memperhatikan : Surat Permohonan Pembetulan PBB yang diajukan secara kolektif melalui Kepala Kelurahan* ) 5) Nomor 6) tanggal 7) atas SPPT Tahun Pajak 8) yang diterima Dinas Pendapatan 9) berdasarkan tanda terima Nomor 10) tanggal 11). MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG PEMBETULAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN ATAS SPPT TAHUN PAJAK. 14) KELURAHAN 15). KESATU : Menerima seluruhnya/menerima sebagian/menolak *) permohonan pembetulan PBB atas SPPT Tahun Pajak.. 16) Kelurahan. 17). KEDUA : Sesuai Diktum KESATU, rincian pembetulan sebagaimana terlampir : Ditetapkan di. 18) Pada Tanggal 19) A.n. WALIKOTA JAMBI *).. 20).. 21) NIP... 22) 14

LAMPIRAN KEPUTUSAN WALIKOTA JAMBI NOMOR.. TENTANG PEMBETULAN PBB ATAS SPPT TAHUN PAJAK KELURAHAN RINCIAN KEPUTUSAN ATAS PERMOHONAN PEMBETULAN PBB SECARA KOLEKTIF. KELURAHAN *) 23) KECAMATAN 24) KOTA *).. 25) TAHUN PAJAK.... 26) No. NOP Uraian Semula 1. 27) a.. 28) b.. c.... 2 a..... b.. c.... 3 a... b... c... 4 a.... b.... c.... 5 a... b... c.... 6 a... dst b.... c.... *) Coret yang tidak perlu. 29) Hasil Pembetulan. 30).. Keterangan. 31)..... 15

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : 2014 TENTANG : TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN. WALIKOTA JAMBI KEPUTUSAN WALIKOTA JAMBI 1) NOMOR...² ) TENTANG PEMBETULAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN ATAS ³ ) NOMOR 4) TANGGAL 5) WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB Nomor 11) tanggal 12) terdapat cukup alasan untuk membetulkan kesalahan tulis/kesalahan hitung/kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Daerah Kota Jambi tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan *). b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembetulan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4287); 16

3. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4355); 4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2011 Nomor 5); 7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2013 Nomor 4 Seri B Nomor 1). Memperhatikan : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang / Surat Ketetapan Pajak PBB / Surat Tagihan Pajak PBB / Surat Keputusan 6) Nomor 7) tanggal. 8) Tahun Pajak 9) atas nama.. 10). MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG PEMBETULAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN ATAS 13) NOMOR 14) TANGGAL. 15). KESATU : Membetulkan secara jabatan atas. 16) Nomor... 17) Tanggal. 18). Nama Wajib Pajak : 19) NOP : 20) Alamat Wajib Pajak/ Alamat Objek Pajak *) : 21) 17

KEDUA : Sesuai Diktum KESATU, rincian pembetulan sebagai berikut : NO. URAIAN SEMULA HASIL PEMBETULAN 1.. 22). 23).. 24) 2. 3. 4. 5. 6. Ditetapkan di. 25) Pada Tanggal 26) A.n. WALIKOTA JAMBI *).. 27).. 28) NIP... 29) 18

Petunjuk Pengisian Lampiran I Angka 1 : diisi judul keputusan. Angka 2 : diisi nomor Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 3 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 4 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 5 : diisi tanggal penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 6 : diisi nama Wajib Pajak. Angka 7 : diisi nomor Surat Permohonan Pembetulan. Angka 8 : diisi tanggal Surat Permohonan Pembetulan. Angka 9 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 10 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 11 : diisi tanggal Penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 12 : diisi tahun Pajak Surat Ketetapan PBB (jika permohonan pembetulan PBB diajukan atas Surat Keputusan PBB, maka Tahun Pajak tidak perlu diisi). Angka 13 : diisi nama Kantor yang menerima permohonan Pembetulan PBB. Angka 14 : diisi nomor tanda terima Permohonan Pembetulan PBB. Angka 15 : diisi tanggal tanda terima Permohonan Pembetulan PBB. Angka 16 : diisi nomor Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB. Angka 17 : diisi tanggal Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB. Angka 18 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 19 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 20 : diisi tanggal Penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 21 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 22 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 23 : diisi tanggal penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 24 : diisi nama Wajib Pajak. Angka 25 : diisi Nomor Objek Pajak (NOP). Angka 26 : diisi alamat Wajib Pajak atau Alamat Objek Pajak. Angka 27 : diisi materi yang dimohonkan untuk dibetulkan. Contoh pengisian : nama WP, alamat WP, dsb Angka 28 : diisi data yang akan dibetulkan (data yang tercantum pada surat keputusan atau surat ketetapan PBB). Angka 29 : diisi data hasil pembetulan (jika sudah sesuai/ tidak dibetulkan maka tidak perlu diisi). Angka 30 : diisi kota tempat diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 31 : diisi tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 32 : diisi nama Jabatan yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB Angka 33 : diisi nama Walikota/Pejabat yang berwenang yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 34 : diisi NIP Walikota/Pejabat yang berwenang yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB. 19

Petunjuk Pengisian Lampiran II Angka 1 : diisi judul keputusan. Angka 2 : diisi nomor Surat keputusan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 3 : diisi Tahun Pajak SPPT yang diajukan Pembetulan. Angka 4 : diisi nama Kelurahan. Angka 5 : diisi nama Kelurahan. Angka 6 : diisi nomor Surat Permohonan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 7 : diisi tanggal Surat Permohonan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 8 : diisi Tahun Pajak SPPT yang diajukan pembetulan. Angka 9 : diisi nama Kantor yang menerima permohonan pembetulan PBB. Angka 10 : diisi nomor tanda terima permohonan pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 11 : diisi tanggal tanda terima permohonan pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 12 : diisi nomor Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 13 : diisi tanggal Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 14 : diisi Tahun Pajak SPPT yang diajukan pembetulan. Angka 15 : diisi nama Kelurahan. Angka 16 : diisi Tahun Pajak SPPT yang diajukan pembetulan Angka 17 : diisi nama Kelurahan. Angka 18 : diisi kota tempat diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 19 : diisi tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 20 : diisi nama jabatan yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 21 : diisi nama Walikota/Pejabat yang berwenang yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 22 : diisi NIP Walikota/Pejabat yang berwenang yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB secara Kolektif. Angka 23 : diisi nama Kelurahan. Angka 24 : diisi nama Kecamatan. Angka 25 : diisi nama Kota. Angka 26 : diisi Tahun Pajak SPPT yang diajukan Pembetulan. Angka 27 : diisi Nomor Objek Pajak yang diajukan Pembetulan. Angka 28 : diisi materi yang dimohonkan untuk dibetulkan. Contoh pengisian : nama WP, alamat WP, dsb Angka 29 : data yang akan dibetulkan (data yang tercantum pada SPPT). Angka 30 : diisi data hasil dari pembetulan PBB (jika sudah sesuai/ tidak dibetulkan, maka tidak perlu diisi). Angka 31 : diisi Keputusan atas Permohonan Pembetulan PBB (menerima seluruhnya / menerima sebagaian / menolak). 20

Petunjuk Pengisian Lampiran III Angka 1 : diisi judul keputusan. Angka 2 : diisi nomor Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 3 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 4 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 5 : diisi tanggal penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 6 : diisi nomor jenis Surat Keputusan PBB (jika Surat Keputusan dicoret, maka tidak perlu diisi). Angka 7 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 8 : diisi tanggal penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 9 : diisi tahun Pajak Surat Ketetapan PBB (jika permohonan pembetulan PBB diajukan atas Surat Keputusan PBB, maka tahun Pajak tidak perlu diisi) Angka 10 : diisi nama Wajib pajak. Angka 11 : diisi nomor Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB. Angka 12 : diisi tanggal Laporan Hasil Penelitian Pembetulan PBB. Angka 13 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 14 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 15 : diisi tanggal penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 16 : diisi jenis Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 17 : diisi nomor Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 18 : diisi tanggal penerbitan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan PBB. Angka 19 : diisi nama Wajib Pajak. Angka 20 : diisi Nomor Objek pajak (NOP). Angka 21 : diisi alamat Wajib Pajak atau alamat Objek Pajak. Angka 22 : diisi materi yang akan dibetulkan. Contoh pengisian : nama WP, alamat WP, dsb Angka 23 : diisi data yang akan dibetulkan (data yang tercantum pada surat keputusan atau surat ketetapan PBB). Angka 24 : diisi data Hasil dari Pembetulan PBB. Angka 25 : diisi Kota tempat diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angks 26 : diisi tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 27 : diisi nama jabatan yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 28 : diisi nama Walikota/Pejabat yang berwenang yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB. Angka 29 : diisi NIP Walikota/Pejabat yang berwenang yang menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan PBB. 21