Rekayasa Pondasi. Achmad Muchtar.,ST.,MT UnNar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAGAIMANA MEMBANGUN RUMAH DUA LANTAI

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Teori Umum

Struktur dan Konstruksi II

II. TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Pondasi Dangkal beserta karakteristik Pondasi Dangkal.

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

PELAKSANAAN PONDASI SUMURAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MANADO

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB I. Pendahuluan. Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain :

PENGANTAR PONDASI DALAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

PONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SUB STUKTUR PONDASI, RETAINING WALL, DAN BASEMENT

DINDING DINDING BATU BUATAN

Menggambar Rekayasa. Struktur Bawah PONDASI. Ferdinand Fassa 1

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

BAB V PONDASI DANGKAL

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

Makalah Pondasi Dalam Melati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011 DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K.Nakazawa).

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melihat sejarah panjang gempa bumi di Indonesia, wilayah Jakarta

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL AJAR PONDASI DANGKAL. (Pondasi Menerus, Pondasi Setempat & Pondasi Rakit/Pelat)

PENGAMATAN PROSES PONDASI BORED PILE dan RTAINING WALL PADA GEDUNG ASPEN ADMIRALTY APARTMENT TOWER C, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

BAB II DESKRIPSI KOMPETENSI MATA KULIAH

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

FANY NUR AFIFAH, 2013 PERENCANAAN CAMPURAN APLIKASI MAT FOUNDATION PADA TOWER E APARTEMEN GREEN BAY PLUIT

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EBOOK PROPERTI POPULER

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Kebutuhan Bahan Pondasi Tapak

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Pembangunan Gedung Kampus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM-UGM) Jakarta Selatan menggunakan pondasi tiang pancang berbentuk persegi deng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V RETAK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

Tugas I Teknik Pondasi Perbandingan konstruksi pondasi sarang laba-laba dengan mat/raft foundation

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

Transkripsi:

Definisi Teknik fondasi atau teknik pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi fondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Teknik fondasi merupakan bagian dari ilmu geoteknik

Pengertian Fondasi Fondasi adalah suatu kontruksi pada bagian dasar struktur atau bangunan ( sub struktur ) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur / bangunan ( upper struktur ) kelapisan tanah dibawahnya tanpa mengakibatkan : Keruntuhan geser tanah Penurunan ( setlemen ) tanah / pondasi yang berlebihan

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis: Pondasi dangkal: kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Di dalamnya terdiri dari Pondasi setempat Pondasi penerus Pondasi pelat

Pondasi Dalam. Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain tiang pancang, tiang bor, kaison, dan semacamnya. Penyebutannya dapat berbeda-beda tergantung disiplin ilmu atau pasarannya.contohnya: fondasi tiang pancang Kombinasi fondasi pelat dan tiang pancang]]

Desain fondasi Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan / settlement tertentu oleh para Insinyur geoteknik dan struktur. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga diikutkan dalam perteimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang didukungnya.

Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya, kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahanperubahan yang terjadi di dalamnya amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja hanya boleh, biasanya, sepertiga dari kekuatan desainnya.

Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi: Beban horizontal/beban geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding. Beban vertikal/beban tekan dan beban tarik, contohnya: Beban mati, contoh berat sendiri bangunan Beban hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju Gaya gempa Gaya angkat air Momen Torsi

Secara umum pondasi dapat dikategorikan menjadi dua bagian: 1)Pondasi dangkal (Shallow Foundation) Pada pondasi tipe ini beban diteruskan oleh kolom/tiang, selanjutnya diterima pondasi dan disebarluaskan ke tanah. Dasar tanah yang menerima beban tidak lebih dari 1 sampai 2 meter dari permukaan tanah. Disini tembok-tembok, kolom, maupun tiang bangunan berdiri dengan pelebaran kaki diatas tanah dasar yang keras dan padat. Dan Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi beban ringan dan kondisi lapisan permukaan yang cukup baik, biasanya jenis pondasi dangkal sudah cukup memadai untuk menopang bangunan.

Yang termasuk pondasi dangkal adalah : Pondasi Cakar Ayam Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm, tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm. Buis-buis beton ini gunanya untuk pengaku pelat. Dalam mendukung beban bangunan, pelat buis beton dan tanah yang terkurung di dalam pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu siatem komposit yang di dalam cara bekerjanya secara keseluruhan akan identik dengan pondasi rakit (ralft foundation)

Pondasi batu kali Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan bangunan rumah tinggal.pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 30 Cm. Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan.bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.ukurannya rata rata 30 x 30 Cm.

Pondasi Umpak Sering ditemui pada konstruksi tradisional dari batu masif yang ditarah (dibentuk dan diratakan), atau bisa juga dari beton bertulang pre fabrikasi (dibuat melalui pabrik) dan tinggal menaruh diatas permukaan tanah yang diratakan

Pondasi Sumuran Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60 80 Cm dengan kedalaman 1 2 meter.di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.

Pondasi Rollag Bata Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.akan tetapi, pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.

2)Pondasi dalam (Deep foundation) Pondasi dalam digunakan ketika lapisan atas tanah tidak memiliki daya dukung (load-bearing capacity) dan ketika penggunaan pondasi dangkal hanya akan menyebabkan kerusakan struktur dan/atau ketidakstabilan. Dan digunakan dengan kedalaman lebih dari 2 meter dan biasa digunakan pada bangunan bangunan bertingkat

Yang termasuk pondasi dalam adalah Bore pile Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.digunakan untuk pondasi bangunan bangunan tinggi.sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi.setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan beton.pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.

Pondasi Tiang pancang/paku bumi Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.

Pondasi tiang pancang dibedakan : 1) Pondasi silinder beton (pondasi sumuran) Pada umumnya digunakan pada tanah dengan kedalaman tanah keras 4-5 meter, dan bisa digunakan untuk bangunan bertingkat. Terdiri dari cincin-cincn beton bertulang (buis beton) diameter 60-80 cm. pada satu titik pondasi bisa terdiri dari 3-5 cincin. Masing-masing cincin diisi dengan campuran pasir dan batu, atau dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5 kerikil.

2) Pondasi tiang pancang kayu Hanya dapat digunakan jika tiang pancang kayu tersebut selamanya terendam air tanah, karena selama terendam tidak ada oksigen dan kayu tidak busuk. 3) Pondasi tiang pancang beton (pondasi paku bumi) Dengan tiang pancang yang terbuat dari beton, maka jenis pondasi ini tidak tergantung pada tinggi rendah air tanah. Biasanya tiang pancag beton ini dibuat secara pabrikasi. Pemasangan tiang pancang dilakukan dengan alat pengentak (hammer), baik pengentak manual maupun pengentak dengan mesin diesel.

4) Pondasi tiang pancang beton bertulang diatas tiang pancang kayu Merupakan gabungan tiang pancang kayu yang disambung dengan tiang pancang beton. Terlebih dahulu tiang pancang kayu dipancangkan sampai mencapai tanah keras, dan bagian pancang kayu harus dipastikan jauh dari muka air tanah (benar-benar terendam oleh air tanah).

5) Pondasi tiang beton dengan cor ditempat -Pemboran langsung pada tanah (pondasi Strauss pile) Tanah dibor langsung dengan alat bor khusus yang cukup kuat, sehingga lapisan tanah dan batuan dengan mudah ditembus. Setelah mencapai tanah keras,bagian dasar diperbesar dengan bor khusus tadi. Selanjutnya lubang yang terbentuk diisi dengan pembesian dan dicror beton

PERSYARATAN FONDASI Kekuatan : Kapasitas Daya Dukung Deformasi : Penurunan (batas-batas yang diperbolehkan berdasarkan struktur dan arsitektur). Perbedaan penurunan S antar kolom 1/150 L hingga 1/300 L. Agar syarat terpenuhi, dapat digunakan balok sloof struktur (saran dari struktur). Tetapi menjadi tidak ekonomis pada bangunan 5-6 lantai karena dimensi balok sloof struktur dapat mencapai tinggi 150 cm

Sehingga selama ini sloof hanya direncanakan terhadap beban aksial tarik yang nilainya adalah 10% beban kolom. Selain itu dapat digunakan rekayasa daya dukung tanah dengan didasarkan kapasitas daya dukung dengan penurunan 1 inci.

JENIS PONDASI BERDASAR RASIO D/B Pondasi dangkal ; Kriteria D/B < 1 Telapak : Individual spread footing (murah), Continuous footing (belum tentu lebih murah dibandingkan mini piles), Combined footing, Mat footing / raft. Pondasi Batu Kali Pondasi dalam ; Kriteria D/B > 4-5 Tiang pancang, tiang bor (digali mesin),sumuran/kaison (digali Manusia dan lebih murah dibanding continuous footing)

JENIS PONDASI BERDASAR JENIS BANGUNAN Pondasi untuk gedung Sederhana : continuous footing batu kali. Tingkat Tinggi : dengan atau tanpa basement. Kegunaan basement yang biasanya 2-3 lantai adalah, 1. Segi fungsi sub-base. 2. Kepentingan stabilitas bangunan (tertahan lebih baik terhadap goyangan. 3. Mengurangi setlement jika beban tanah yang diambil sama dengan beban bangunan diatasnya (p=0). Sedangkan masalah yang dihadapi adalah rembesan yang dapat diatasi dengan kedap air atau drainasi.

Pondasi untuk mesin ; Direncanakan terhadap getaran. Fondasi untuk menara ;Tugu, cerobong asap, pemancar radio/tv, tower listrik. (gaya aksial kecil, gaya horisontal besar) Pondasi di bawah air ;jembatan dan dermaga (gaya aksial dan horisontal besar) Pondasi harus mempertimbangkan erosi, korosi, gaya luar (ombak/arus air), scouring (penggerusan tanah dasar).